Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masayarakat Indonesia yang mana fungsinya sangat penting sebagai penghubung antar wilayah. Untuk mendukung sarana transportasi tersebut berfungsi dengan baik, maka diperlukan suatu konstruksi yang memenuhi syarat transportasi. Lapis pondasi (base course) merupakan salah satu bagian dari struktur perkerasan jalan raya. Konstruksi lapis pondasi umumnya terdiri dari material aggregat batu pecah atau yang lebih dikenal dengan lapis pondasi aggregate ke- las A, B dan kelas S. Agregat merupakan material yang digunakan sebagai bahan campuran, yang berupa berbagai jenis butiran atau pecahan yang termasuk didalamnya seperti: pasir, kerikil, agregat pecah, abu atau debu batu. Untuk memilih suatu je- nis agregat sebagai bahan lapis pondasi tergantung pada tersedianya bahan setempat dan mutu bahan, tetapi dapat atau tidaknya suatu agregat digunakan se- bagai material lapis pondasi ditentukan dari hasil uji laboratorium. Di Sulawesi Tenggara khususnya daerah Kabupaten Kolaka yang sedang giat membangun masih terus memerlukan tersedianya infrastruktur guna meningkatkan fasilitas pelayanan masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, kebu- tuhan terhadap material makin lama makin meningkat sejalan dengan lajunya gerak pembangunan khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan. Dikabupaten Kolaka sendiri terdapat beberapa sumber material sirtu gu- nung yang sering digunakan masyarakat maupun proyek-proyek sipil yang memerlukan sirtu gunung. Diantranya sirtu gunung yang berasal dari daerah Ke- camatan Baula di Desa Ulu Baua dan Kecamatan Pomalaa di Desa Hakatutobu. Akan tetapi jika penggunaan sirtu gunug diambil secara terus-menerus kemungk- inan dalam jangka panjang akan mengalami keterbatasan material. Oleh karena itu tersedianya bahan material yang berkualitas menjadi san- gat penting guna mendukung berhasilnya pembangunan infrastruktur tersebut, sehingga dapat memberikan daya guna dan manfaat yang maksimal. Untuk
1 2
memenuhi kebutuhan yang semakin menigkat makan diperlukan penelitian labo-
ratorium terhadap kualitas kuari baru Dalam memenuhi kebutuhan material, penulis mencoba mengkaji material yang berasal dari kecamatan wundulako yang terdapat di kelurahan 19 November. Material yang dikaji diharapkan dapat memenuhi syarat material khususnya perkerasan lapis pondasi jalan raya. Setelah uraian diatas penulis mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir dengan mengambil judul “Analisis Sifat Fisik Dan Mekanis Quarry Kelurahan 19 November sebagai Material Pondasi Agregat Kelas A”.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik fisik dan mekanis Quarry Kelurahan 19 November? 2. Apakah Quarry Kelurahan 19 November memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018 sebagai material pondasi agregat kelas A?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanis quarry, serta mengetahui apakah quarry Kelurahan 19 November layak digunakan sebagai material pondasi agregat kelas A sesuai dengan standar Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018. 3
1.4. Batasan Masalah
Demi tercapainya maksud dan tujuan dari penulisan ini serta menghindari agar ruang lingkupnya tidak terlalu meluas maka pembahasan dibatasi pada : 1. Penelitian ini dilakukan melalui pengujian skala laboratorium, dan tidak dilakukan pengujian skala lapangan. 2. Material diambil dari quarry Kelurahan 19 November, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka. 3. Pengujian yang dilakukan dilaboraturium antara lain sebagai berikut: 1) Pengujian Analisa Saringan (Sieve Analysis). 2) Pengujian Berat Jenis (Specific Grafity). 3) Pengujian Konsistensi Atterberg (Atterberg Limit). 4) Pengujian Abrasi. 5) Pemgujian Pemadatan Tanah (Proctor Standar). 6) Pengujian CBR Laboraturium. 4. Acuan yang akan digunakan adalah batasan kriteria yang ditetapkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2018.
1.5. Manfaat Penelitian
Dalam proses penelitian ini sangat diharapkan dapat memberikan manfaat yang kemudian dapat digunakan dalam pengembangan keilmuan yang dimiliki saat ini. Manfaat penelitian diuraikan sebagai berikut : 1. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti dengan tema yang relevan dikemudian hari dan juga sebagai pemicu munculnya peneliti-peneliti baru. 2. Diharapkan dapat memberikan pertimbangan terhadap pemanfaatan material dari Kelurahan 19 November sebagai material lapis pondasi agregat bagi pemerintah daerah ataupun instansi terkait sebagai pengguna material tersebut. 4
1.6. Sistematika Penulisan
Dengan mengacu pada petunjuk mengenai penyusunan skripsi, maka penelitian yang akan dilakukan ini terdiri dari tiga bab dengan sistematika penukisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Berisi tentang landasan teori yang menyangkut dengan penelitian yang dilakukan. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini berisi uraian tentang metode, bahan penelitian dan cara pengujian yang dilakukan. BAB IV : HASIL DAN ANALISA DATA Dalam bab ini akan dijelaskan tentang bagaimana hasil dari pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian den- gan melampirkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas hasil pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA : Berisi tentang pustaka acuan yang digunakan.