Anda di halaman 1dari 21

Pemisahan Rasemat secara

Mekanis dan Pembentukan Selasa, 02 Desember 2014

Diastrereoisomer
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Senyawa kiral merupakan senyawa yang mempunyai empat gugus
yang berlainan yang melekat pada satu atom karbon atau karbon
tetrahedral.
Atom karbon dengan empat gugus yang berlainan ini juga sering
disebut karbon asimetri.
Senyawa yang molekulnya mempunyai satu karbon asimetri dan
bersifat kiral akan mempunyai dua molekul dengan rumus struktur
yang sama, yang hubungannya satu sama lain seperti benda dan
bayangan cerminnya namun keduanya tidak dapat didempetkan.
Kedua bayangan cermin ini dikenal dengan pasangan enansiomer.
Sedangkan molekul sereoisomer yang bukan enansiomer dikenal
sebagai diastereomer
ENANSIOMER DAN DIASTREOMER
BAB II
ISI
CAMPURAN RASEMAT
1. Sebuah larutan di mana kedua enansiomer dari senyawa ada dalam jumlah
yang sama disebut campuran rasemat, atau rasemat
2. Disimbolkan dengan (d/l)- atau ()- sebagai awalan nama zat
3. Terdiri dari molekul kiral, tetapi tidak memiliki aktivitas optik
4. Proses terbentuknya dari bahan kiral disebut rasemisasi
5. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencampur jumlah
yang sama zat enansiomer
CONTOH CAMPURAN RASEMAT
PEMISAHAN RASEMAT
Senyawa kiral sudah banyak diproduksi secara sintetis dan umumnya
terdapat dalam bentuk campuran rasemat, yaitu campuran pasangan
enansiomer sama banyak yang masing-masing memutar bidang
polarisasi cahaya sama besar tapi arah berlawanan. Dalam sintesa
organik, khususnya di bidang farmasi, ratusan obat –obatan telah
disintesa dari berbagi bahan. Sebagian diisolasi langsung dari alam,
dan ada pula yang dibuat seluruhnya di laboratorium dan tidak
terdapat di alam. Obat-obatan yang disintesis di laboratorium, umumnya
dijual dalam bentuk rasematnya.
Artinya dalam produk tersebut terdapat campuran enatiomer lawannya,
misalkan suatu senyawa dengan enatiomer (+) di dalamnya juga
terdapat senyawa dengan bentuk molekul sama tapi merupakan isomer
(-) sehingga dalam keadaan ini obat masih belum bisa digunakan,
karena sifat elektroniknya saling meniadakan, akibatnya aktifitas
biologis dari senyawa yang diinginkan menjadi inaktif. Sehingga perlu
dilakukan proses pemisahan antara campuran enatiomer tersebut
dalam rasematnya.
CARA PEMISAHAN RASEMAT
1. Resolving agent kiral.
Teknik ini bergantung pada enantiomer yang memiliki sifat fisik
identik dan diastereomer umumnya yang memiliki sifat berbeda.
Contoh :
memisahkan enansiomer asam 2-hydroxylpropionic. Perlu
ditambahkan sebagai resolving agent untuk (R) -2-fenil-etilamin.
Kedua enantiomer berinteraksi dengan (R) -2-fenil-etilamin untuk
membentuk dua spesies yang berbeda garam yang diastereomer
satu sama lain. Para diastereomer kemudian dapat mengkristal
secara terpisah dan rasemat berhasil dipisahkan secara
sempurna
2. Kromatografi kiral
Dalam proses ini, rasemat dijalankan melalui kolom yang diisi dengan
zat kiral. Enansiomer akan berinteraksi secara berbeda dengan
substansi dan kemudian akan mengelusi (atau menyaring melalui
substansi) pada tingkat yang berbeda. Teknik ini juga diterapkan
untuk campuran enantiomer samping campuran rasemat, misalnya
untuk memurnikan spesies dari sejumlah kecil enansiomernya
Rumus Molekul Senyawa Kiral dan Enansiomernya yang
Berhasil Dipisahkan dari Campuran Rasemat
Mekanisme Kimia Pemisahan Rasemat dengan
Pembentukan Diastereomer

Enansiomer dari Enansiomer murni Diastereomer


campuran rasemat

Dalam hal ini, enansiomer dari campuran rasemat diubah menjadi


diastereomer melalui reaksi dengan enansiomer murni, dan ditambahankan
senyawa kiral.
Karena sifat fisik dan kimia yang berbeda, diastereomer ini dapat dipisahkan
dengan teknik pemisahan umum.
Contoh teknik tersebut adalah dengan kromatografi atau kristalisasi selektif
satu diastereomer dengan yang lain disimpan dalam larutan. Setelah
pemisahan, enansiomer murni dari campuran rasemat dan tambahan kiral
dipulihkan.
Secara umum mekanisme pemisahan rasemat dengan
pembentukan diastereomer dapat digambarkan melalui
gambar sebagai berikut.
Contoh mekanisme kimia pemisahan rasemat dengan pembentukan
diastereomer pada pemisahan asam rasemat organik
Pada pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer,
diperlukan basa nitrogen (resolving agent) enansiomer murni akan
membentuk pasangan garam diastereomer. Basa nitrogen yang sering
digunakan untuk tujuan ini adalah alkaloid morfin, strychnine, dan
brucine. Mereka dapat diisolasi dari kolam kiral alam sebagai
senyawa enansiomer murni.

Strychnine

Morfin Brucine
Contoh lain : pemisahan rasemik alkohol
dalam campuran toluena dan metanol
 Proses ini dikenal sebagai RRR sintesis yang atau Resolusi-
racemization-Recycle.
 Resolving agent yang ditambahkan adalah senyawa optis aktif
(S)-asam mandelic.
 Alkohol (S)-enansiomer membentuk larutan garam diastereomerik
dengan asam mandelic dan dapat disaring dari larutan.
 Deprotonasi sederhana dengan natrium hidroksida membebaskan
(S)-alcohol yang bebas.
 Sementara itu (R)-alcohol tetap dalam larutan dan didaur ulang
kembali ke dalam campuran rasemat oleh epimerisasi dengan
asam klorida dalam toluena.
Mekanisme Reaksi Resolusi-racemization-recycle Sintesis
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mekanisme pemisahan rasemat dengan pembentukan diastereomer
adalah dengan cara membentuk larutan garam diastereomerik
dengan resolving agent tertentu. Basa nitrogen enansiomer murni
akan membentuk pasangan garam diastereomer. Basa nitrogen yang
sering digunakan untuk tujuan ini adalah alkaloid morfin, strychnine,
dan brucine.
TERIMA KASIH (:

Anda mungkin juga menyukai