Anda di halaman 1dari 5

Caring menurut Kari Marie Mart

A. Teori filosofikal
Teori ilmiah dasar dan aplikasi praktis yang dikembangkan oleh Kari Marie Martinsen
berfokus pada telaah di sisi moral keperawatan, dan etika keperawatan
serta caring. Pandangan dunia fenomenologis berbasis Martinsen adalah manusia tidak
dapat dipahami atau dipertimbangkan dalam isolasi dari lingkungannya. Manusia dan
lingkungan merupakan suatu perangkat yang menyebabkan setiap situasi tergantung
konteks dan bersifat unik.
Caring yang berhubungan atau menekankan rasa empati, refleksi, keterbukaan dan
kemurahan hati dan kepercayaan. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan di masyarakat
saling terkait satu sama lainnya, karena pelayanan yang diberikan haruslah bersifat
komprehensif dan berkesinambungan karena kebutuhan tiap individu berbeda satu
sama lainnya, maka perawat haruslah bersikap sesuai dengan kebutuhan pasien saat itu
(Alligood, M. R., & Tomey, A. M, 2010).

B. Konsep Dasar Terkait Paradigma Dalam Keperawatan dan Definisinya (Alligood, M. R., &
Tomey, A. M, 2010).

1. Keperawatan

Asumsi dasar philosophical caring termasuk dalam hal praktik keperawatan dimana perawat
memberikan asuhan keperawatan merawat dan peduli pada orang lain. Hal yang harus
diperhatikan ketika melakukan caring ke pasien yaitu : caring berkaitan dengan hubungan,
praktik, dan moral. Caring dapat praktikkan dalam kasus nyata dimana caring melibatkan
setidaknya dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Caring yang berkaitan dengan
moral dapat diartikan sebagai situasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan didasarkan
pada evaluasi tindakan keperawatan.

2. Manusia

Menurut Martinsen (1975), manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial dan
komunitasnya. Martinsen berpendapat bahwa terdapat hubungan yang paralel antara
manusia dengan tubuhnya. Sebagai tubuh, manusia berhubungan dengan diri sendiri, orang
lain, dan dunia, sedangkan manusia adalah tubuh itu sendiri dimana sebagai tubuh, manusia
mempunyai persepsi dan pemahaman. Tubuh terdiri dari jasmani dan jiwa.

3. Kesehatan
Sehat adalah refleksi dari kondisi organisme, selain itu juga merupakan ekspresi tingkat
kompetensi dalam pengobatan. Dampak yang membahayakan dari pengobatan dan
pelayanan yang tidak adekuat bagi orang yang menderita penyakit kronis menyebabkan
Martinsen kembali berpikir ke konsep konservatif yaitu sehat secara ideal.

4. Lingkungan

Manusia selalu berada dalam situasi yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain dan
dalam ruang yang satu ke ruang yang lain (berada dalam tempat dan ruang khusus). Dilihat
dari dimensi ruang terdapat waktu, ambience, dan kekuatan. Martinsen menyatakan bahwa
waktu, arsitektur, dan pengetahuan dapat bekerja terhadap ambience suatu dimensi ruang.
Arsitektur, hubungan dengan orang lain, penggunaan obyek, kata-kata, pengetahuan,
keberadaan kita di dalam ruangan, semuanya tersusun teratur dalam ruang dan situasi.
Manusia masuk dalam ruang universal, ruang alami, tetapi melalui penciptaan ruang budaya.
Kita membangun rumah dengan ruangan-ruangan dan aktivitas pelayanan kesehatan
menempati ruangan yang berbeda.

C. Struktur Ide Philosophy of Caring (Alligood, M. R., & Tomey, A. M, 2010).

1. Perawatan

Perawatan adalah suatu bentuk yang bukan hanya sekadar nilai dasar keperawatan, tetapi
juga merupakan nilai dasar hidup kita. Perawatan ialah perkembangan positif individu ke
arah yang lebih baik. Perawatan berbentuk trinitas, terdiri dari hubungan, praktik, dan moral
yang terjadi secara simultan. Perawatan mempunyai arah untuk menuju situasi orang lain.
Dalam konteks profesional, perawatan memerlukan pendidikan dan latihan. Tanpa
pengetahuan profesional, hubungan dengan pasien akan berubah menjadi sentimentil.
Tanpa perwalian, tidak ada kelalaian, dan tidak sentimentil merupakan ekspresi dari
perawatan.

2. Penilaian Profesional

Penilaian profesional menunjukkan kualitas suatu hubungan yang sebenarnya. Hal ini bisa
dicapai melalui latihan menilai secara profesional baik dalam praktik maupun kehidupan
sehari-hari berdasarkan observasi klinis kita. Penilaian profesional tidak hanya dilatih dengan
melihat, mendengar dan menyentuh secara klinis, tetapi juga perlu dilatih bagaimana
melihat, mendengar, dan menyentuh secara klinis dengan cara yang baik dan benar.
Pasien memberikan kesan yang berbeda-beda pada kita (perawat) karena persepsi
seseorang memiliki analog dengan variasi karakter yang ditimbulkannya dan bergantung
pada situasi tertentu. Satu hal yang perlu diingat dan direnungkan adalah adanya hubungan
antara kesan dengan situasi, pengetahuan profesional yang dimiliki, dan pengalaman
sebelumnya. Kebijaksanaan menunjukkan pengetahuan profesional melalui kepekaan alami
dan bahasa sehari-hari.

3. Praktik Moral Ditemukan Dalam Perawatan

Praktik moral dapat terjadi bila empati dan refleksi ditampilkan secara bersama-sama saat
bekerja sehingga caring dapat diekspresikan dalam tindakan keperawatan. Moral itu ada
dalam situasi nyata yang harus diperhitungkan. Tindakan kita perlu dipertanggungjawabkan,
yang didasarkan pada empati dan refleksi.

4. Person Oriented Professional

Person Oriented Professional mempunyai makna bahwa perawat sebagai tenaga profesional
memandang pasien sebagai orang yang menderita dan harus dilindungi integritasnya. Hal ini
memberikan tantangan bagi profesional untuk meningkatkan kompetensi dirinya dalam
menjalin hubungan yang saling menguntungkan dan bersifat manusiawi dengan tujuan
untuk melindungi dan merawat pasien. Selain itu, profesionalisme berbasis individu juga
berbicara tentang pemahaman terhadap posisi masing-masing pihak dimana pihak satu
membutuhkan pihak lainnya, dan menempatkan pasien sebagai fokus dari caring.

5. Ungkapan Hidup Tertinggi

Ungkapan hidup tertinggi adalah keterbukaan, kemurahan hati, kepercayaan, harapan, dan
cinta. Hal ini merupakan fenomena yang dapat kita terima seperti kita menerima waktu,
ruang, udara, air, dan makanan. Tanpanya hidup menjadi kacau, dan caring tidak dapat
dilaksanakan (Hem, M. H., & Pettersen, T, 2011).

6. Area Yang Tak Dapat Disentuh

Ungkapan ini menunjukkan bahwa ada area-area yang tidak boleh kita masuk ke dalamnya,
menemui orang lain ataupun menemui alam lain. Terdapat batasan yang harus kita hormati.
Dalam caring, area yang tidak tersentuh adalah kesatuan, yang merupakan lawan dari
keterbukaan. Keterbukaan dan area yang tak tersentuh merupakan suatu hal yang
kontradiktif dalam caring.
7. Vokasi

Vokasi adalah suatu kebutuhan hidup yang membuat manusia merasa sempurna dalam
berhubungan dan merawat (peduli) terhadap orang lain.

8. Mata Hati

Hati bicara tentang eksistensi individu, derita orang lain dan situasi yang ada didalamnya.
Mata hati berhubungan dengan perhatian yang didasarkan pada hubungan resiprokal yang
saling memahami .

9. The Registering Eye

The Registering Eye adalah objektifitas dan perspektif dari pengamat. Hal itu berkaitan
dengan mencari koneksi, sistematisasi, peringkat, klasifikasi, dan menempatkan dalam
sistem. The registering eye merupakan aliansi antara ilmu pengetahuan alam modern,
teknologi, dan industrialisasi. Jika seorang pasien dan seorang profesional menggunakan
tatapan ini secara sepihak, kasih sayang akan keluar dari situasi tersebut, dan kemauan
untuk hidup berkurang (Martinsen, E. H, 2011).

D. Biografi Kari Martinssen

Kari Marie Martinsen (lahir 20 Januari 1943 di Oslo ) adalah perawat Norwegia, ahli filsafat
dan dr.philos . Dia adalah Profesor Emerita dalam Ilmu Keperawatan di Harstad University
College dan Haraldsplass Diaconal College . Martinsen diakui karena telah membuat
kontribusinya sendiri di bidang perawatan dan keperawatan. Martinsen telah dipekerjakan
di Danish Nursing School, sekarang Department of Nursing Science di Aarhus University , dan
kemudian di Department of Nursing, University of Tromsø . Pada tahun 1998 ia bergabung
dengan Lovisenberg Diakonale College , dan pada tahun 2002 ia dipekerjakan di Departemen
Pengobatan Sosial, Bagian Ilmu Keperawatan, Universitas Bergen . Martinsen telah menulis
sejumlah buku dan artikel dalam filosofi perawatan, sejarah dan kebijakan sosial. Martinsen
mengalami teori keperawatan sebagai masalah yang membutuhkan referensi dan berusaha
mengulanginya kembali. Alih-alih berfokus pada definisi konseptual dan tugas teknis, dia
berusaha memusatkan perhatian pada perhatian dan perawatan apa yang benar-benar
diperhatikan. Oleh karena itu, dia mulai belajar di bidang filsafat untuk mencari tahu, dan dia
menandai [ referensi kebutuhan ] sebagai kritikus positivisme yang berkuasa yang
dipengaruhi oleh Hans Skjervheim . Selain karirnya, ia telah menempatkan lebih banyak
penekanan pada filsuf Denmark Knud Ejler Løgstrup . Dalam banyak hal, pemikiran
Martinsen berada pada tingkat yang lebih metafisik daripada tingkat praktik keperawatan
murni, namun membahas masalah mendasar yang dihadapi sebagai perawat yang kontak
dengan pasien. Pelepasan 90 tahun Martinsen dianggap kritis kritis, dan dia mendapat kritik
dari Asosiasi Perawat Norwegia, yang mendorong anggotanya untuk tidak membaca teks-
teksnya. Mereka mengecualikan Martinsen dari NSF, namun pada tahun 1993 mereka secara
resmi meminta maaf. Pada tahun 2011, Raja menunjuk Martinsen sebagai ksatria kelas 1
Ordo St. Olav "atas usahanya menyusui." Pada bulan Maret 2013, buku "Diperlukan jalan
memutar" diterbitkan sehubungan dengan hari ulang tahun Martinsen yang ke 70. Dalam
buku tersebut, 23 penulis yang berbeda membahas beberapa topik yang dia tulis dalam
kepengarangannya; sebagai filosofi dan etika perawatan, pengetahuan dan formasi serta
sejarah dan kebijakan kesehatan.

https://www.academia.edu/9935226/META_PARADIGMA_KEPERAWATAN_DARI_BEBERAPA
_TEORI_IMPLEMENTASI_PADA_PEMINATAN_JIWA_PROGAM_MAGISTER_KEPERAWATAN

http://ikacahya86.blogspot.co.id/2014/12/filosofi-of-caring.html

https://estiwidiani.wordpress.com/2013/12/06/teori-kari-marie-martinsen/

Anda mungkin juga menyukai