Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI

(ISOLASI PRECAUTION)

Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
1 dari 5

Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Islam
AL-IKHLAS Pemalang
Tanggal terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Alviane Tiara Putri, MMR


NIK. 910814.08017.21.105
Kewaspadaan isolasi (isolasi precaution) adalah gabungan kewaspadaan
berdasarkan standar dan Kewaspadaan Transmisi
Kewaspadaan berdasarkan transmisi infeksi diterapkan terhadap pasien
yang diketahui maupun diduga terinfeksi atau terkolonisasi pathogen
yang dapat ditransmisikan leawat kontak , droplet atau udara.
PENGERTIAN
Kewaspadaan standar dirancang untuk mengurangi risiko terinfeksi
penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang
diketahui maupun yang tidak diketahui.
Ruang lingkup prosedur ini mulai kewaspadaan transmisi sampai
kewaspadaan standar.
1. Tersedianya acuan langkah-langkah penerapan kewaspadaan isolasi
(isolation precaution)
TUJUAN
2. Terlindunginya pasien , petugas , dan pengunjung rumah sakit dari
infeksi.
Kebijakan Direktur RS Islam Al-Ikhlas Pemalang No. yang menyatakan
bahwa :
1. Jangan biarkan ruang isolasi dikunjungi pengunjung pasien dengan

KEBIJAKAN mudah dalam arti pengunjung bebas berlalu-lalang ke dalam ruang


isolasi.
2. Lakukan penyuluhan kepada keluarga dan pengunjung pasien
tentang besarnya infeksi dalam ruang isolasi.
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)

Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
2 dari 5

1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan sesuai


kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi yang
mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Centre for Desease
Control and Prevention (CDC) , World Health Organization (WHO)
2. Buku pedoman manajerial dan Pedoman Pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
Kementrian Kesehatan RI 2011
3. Pengawasan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dilaksanakan oleh Infection Prevention & Controling Nursing
(IPCN) yang tersertifikasi.
4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
a. Kewaspadaan Transmisi Kontak
Ditujukan untuk menurunkan risiko transmisi mikroba yang
PROSEDUR secara epidemiologi ditransmisikan melalui kontak langsung
maupun tidak langsung.
b. Kewaspadaan Transmisi Droplet
Diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan standar terhadap
pasien dengan infeksi diketahui atau suspek mengidap mikroba
yang dapat ditransmisikan melalui droplet).
c. Kewaspadaan Transmisi Melalui Udara (Airbone Precaution)
Diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan standar terhadap
pasien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi mikroba yang
secara epidemiologi penting dan ditransmisikan melalui udara
1. Kewaspadaan Standar
a. Pelaksanaan Hand hygiene
Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein , tangan harus dicuci dengan sabun dan air
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)

Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
3 dari 5

mengalir , bila tangan tidak jelas terlihat kotor atau


terkontaminasi , gosok dengan cairan berbasis alcohol pastikan
tangan kering sebelum memulai tindakan.
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Alat yang digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir
Petugas dari risiko pajanan darah , semua jenis cairan tubuh
,sekret , ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien
Tujuan pemakaian APD untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan dan
sebaliknya. Penggunaan APD sesuai jenis risiko pajanan .
c. Pemrosesan Peralatan Pasien dan Penatalaksanaan Linen
Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan
Mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan
PROSEDUR
Medis/ objek , sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya.
Tujuan memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan
Medis kepada pasien , petugas kesehatan , pengunjung , dan
Lingkungan rumah sakit.
d. Pengelolaan Limbah
Semua limbah yang tidak terkontaminasi dengan cairan tubuh
pasien seperti kardus , kertas , botol plastic dan sisa makanan
dapat dibuang dengan biasa atau dikirim ke Dinas Pembuangan
Limbah Umum . Sedangkan limbah yang trkontaminasi dengan
cairan tubuh pasien seperti darah , urin , nanah , tinja , jaringan
tubuh lain dan bahan lain bukan dari tubuh seperti berkas
pembalut luka , kasa , kapas , dan lain-lain dimusnahkan dengan
diinsenerasi.
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)

Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
4 dari 5

PROSEDUR e. Pengendalian Lingkungan RS


Semua permukaan horizontal di tempat pelayanan yang
disediakan untuk pasien harus dibersihkan setiap hari dan bila
terlihat kotor. Bila permukaan tersebut bersentuhan langsung
dengan pasien harus didisinfeksi dengan larutan chlorine 0,05%
atau dengan NaDCC atau Alkohol 95% sedangkan untuk
lingkungan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien ,
harus didisinfeksi dengan larutan chlorine 0,5%
f. Perlindungan Petugas Kesehatan
Perlindungan yang minimal bagi petugas adalah imunisasi
Hepatitis B , imunisasi di ulang setiap 5 tahun paska imunisasi ,
disertai dengan program manajemen paska pajanan tusukan
benda tajam dan percikan bagi petugas
g. Pengendalian Lingkungan RS
Semua permukaan horizontal di tempat pelayanan yang
disediakan untuk pasien harus dibersihkan setiap hari dan bila
terlihat kotor. Bila permukaan tersebut bersentuhan langsung
dengan pasien harus didisinfeksi dengan larutan chlorine 0,05%
atau dengan NaDCC atau Alkohol 95% sedangkan untuk
lingkungan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien ,
harus didisinfeksi dengan larutan chlorine 0,5%
h. Perlindungan Petugas Kesehatan
Perlindungan yang minimal bagi petugas adalah imunisasi
Hepatitis B , imunisasi di ulang setiap 5 tahun paska imunisasi ,
disertai dengan program manajemen paska pajanan tusukan
benda tajam dan percikan bagi petugas
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLASI PRECAUTION)

Halaman :
No. Dokumen : No. Revisi :
5 dari 5

UNIT TERKAIT Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai