Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Pertama kali, penulis mengucapkan Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Media
Pembelajaran Matematika tentang Pemanfaatan Alat Peraga Menara Hanoi untuk
Pembelajaran Matematika di Sekolah.
Kemudian Penulis mengucapkan terima-kasih banyak kepada Ibuk Drs.Mirna M.Pd
selaku dosen pembimbing mata-kuliah Media Pembelajaran Matematika dan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi serta memberikan masukan yang berharga kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang menbangun dari
pembaca. Demikianlah laporan ini penulis buat, sehimgga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca tentang media/alat peraga menara hanoi.

Padang, januari 2012

Miswarti

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Media ini dapat digunakan digunakan di setiap jenjang pendidikan baik SD,SMP,dan SMA.
Menara Hanoi adalah sebuah permainan matematis atau teka-teki. Permainan ini terdiri dari
tiga tiang dan sejumlah cakram dengan ukuran berbeda-beda yang bisa dimasukkan ke tiang
mana saja. Permainan dimulai dengan cakram-cakram yang tertumpuk rapi berurutan
berdasarkan ukurannya dalam salah satu tiang, cakram terkecil diletakkan teratas, sehingga
membentuk kerucut.
Banyak siswa yang tidak memahami suatu konsep matematika. Salah satunya adalah
pemahaman tentang pola bilangan. Siswa cenderung menggunakan saja tanpa memahami
pola-pola yang telah ada. Untuk itu perlu digunakan media ini agar siswa mengetahui
bagaimana suatu pola bilangan tersebut bisa mereka kenal dan digunakan dalam matematika.
Disamping itu, media ini juga dapat melatih keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
melalui permainan sehingga siswa lebih termotivasi untuk menjawab tantangan sesuai dengan
aturan yang ada. Dapat disimpulkan bahwa media menara Hanoi adalah salah satu alat peraga
dalam pembelajaran matematika dimana siswa tidak akan merasakan bahwa matematika itu
sulit dan kaku karena dengan media ini matematika akan terasa menyenangkan dan
menantang.

B. Tujuan
Alat peraga menara hanoi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk
1. Melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving)
2. Menemukan barisan bilangan dengan cara bermain
3. Menemukan rumus pola bilangan

BAB 11
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Alat peraga dalam pembelajaran atau yang lebih akrab dengan sebutan media sangat
berperan penting dalam penyampaian sebuah materi dalam proses belajar-mengabajar.
Dengan media pembelajaran suatu pelajaran yang terkesan sulit seperti matematika akan
lebih hidup dan menarik sehingga paradigm kalau matematika itu selalu identic dengan sulit
akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Siswa diharapkan untuk lebih mudah memahami
sebuah konsep dan dasar sebuah materi pelajaran sehingga siswa memiliki dasar-dasar
pemahaman yang kokoh dalam memahami konsep-konsep selanjutnya.
Dalam matematika ada banyak pola dan barisan billangan yang kita jumpai mulai dari
tingkat SD yang sederhana sampai SMA bahkan perguruan tinggi. Sungguh tidak lucu
rasanya kalu kita begitu sering menemukan dan menggunakan barisan dan pola tersebut tanpa
mengetahui prosesnya. Pembuktian langsung dengan menggunakan rumus-rumus mungkin
akan sangat membosankan. Untuk itu media alat peraga menara Hanoi ini dapat
dimanfaatkan sebagai salh satu alternative ang digunakan agar suatu materi atau pemahaman
bisa masuk ke siswa sehingga mudah di fahami..
Pembahasan mengenai pemanfaatan alat peraga menara Hanoi dalam pembelajaran
pada kesempatan ini akan dibatasi untuk tingkatan Sekolah Dasar (SD) saja

Kelas/Semester : VI/1
Aspek : : Bilangan
: 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
:1.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk
penggunaan akar dan pangkat Pemanfaatan dalam pembelajaran.
Tujuan alat peraga menara hanoi untuk pembelajaran matematika di SD dapat dimanfaatkan
untuk:
Meminta siswa melakukan pemindahan 1 cakram, 2 cakram, dan seterusnya. Tujuannya
adalah melatih siswa menganalisis dan mengatur strategi penyelesaian.
Meminta siswa menduga nilai bilangan berikutnya dari barisan bilangan yang telah diperoleh,
misalnya: setelah melakukan percobaan hingga 4 cakram diperoleh barisan bilangan 1, 3, 7,
15. Berapakah bilangan berikutnya?
Meminta siswa menduga pola bilangan dari barisan bilangan yang telah diperoleh, misalnya:
1=2-1, 3=4-1, 7=8-1 atau 1=21-1, 3=22-1, 7=23-1
Gambar: menara Hanoi

Sekilas tentang legenda teka-teki menara Hanoi


Menara Hanoi merupakan salah satu diantara berbagai teka-teki dalam matematika. Teka-teki
ini ditemukan ditemukan oleh Edouard Lucas, ahli matematika Perancis di tahun 1883.
Teka-teki ini berdasarkan pada sebuah cerita legenda tentang candi Indian atau menara
Benares di India yang memiliki tiga tiang dan salah satu tiangnya terdapat 64 tumpukan
cakram emas. Para pendeta mendapat tugas untuk memindahkan cakram emas itu ke tiang
yang lain sesuai dengan suatu aturan. Konon, Dewa Brahma menciptakan tiga tiang pada
candi tersebut. Pada salah satu tiang terdapat tumpukan cakram emas sebanyak 64 keping,
dengan urutan keping yang terbesar terletak di bawah, makin ke atas makin kecil. Selanjutnya
Dewa Brahma memerintahkan para pendeta untuk memindahkan keping-keping emas itu
dengan suatu aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar(aturan matematis) dan dunia akan
berakhir apabila dewa Brahma selesai memindahkan cakram-cakram emas tersebut.

A. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media menara Hanoi adalah:
1. Papan triplek
2. gergaji
3. amplas
4. Pisau
5. Penggaris
6. Alat tulis
7. Jangka
8. Dan lain-lain
B. Langkah Kerja Pembuatan Media :
1) Sediakan papan triplek (kira-kira berukuran 20x60cm).
2) Buat sketsa bangun persegi
3) Buat 3 Potong tongkat berbentuk tiang dengan tinggi
4) Buat 7 cakram dengan diameter terbesar 18 cm kemudian 16 cm, 14 cm, 12 cm, 10 cm, 8
cm, dan 6 cm (susunan cakram berbentuk kerucut dengan cakram terkecil berada paling atas)
5) Haluskan dengan amplas

C. Penggunaan alat peraga menara Hanoi dalam pembelajaran:


1. Guru dapat menceritakan legenda di India tentang menara Benares sebagai pengantar di awal
pembelajaran
2. Aturan permainan matematis menara hanoi:
Hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu
Setiap perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan
memasukkannya ke tiang lain, di atas cakram lain yang mungkin sudah ada di tiang tersebut
Tidak boleh meletakkan cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.
3. Petunjuk kerja:
Percobaan dapat dimulai dari 1 buah cakram, 2 buah cakram, 3 buah cakram, dan
seterusnyasampai dengan 7 cakram.
Setiap pemindahan satu cakram dari satu tiang ke tiang yang lain diperhitungkan sebagai satu
langkah perpindahan.
Total pemindahan adalah banyaknya pemindahan minimal.
4. Untuk memudahkan siswa melakukan penyelidikan, siapkan lembar kerja yang antara lain
berisi tabel hasil percobaan, sebagai berikut:
Tabel 1
Banyak cakram (n) Banyak Proses perpindahan Dugaan pola
perpindahan(L) (proses rekursif)
1 L1=1 L1=1
2 L2=3 L2=2L1+1
3 L3=7 L3=2L2+1
4 L4=15 L4=2L3+1
5 L5=31 L5=2L4+1
. . .
. . .
. . .
n . . . Ln=2Ln-1+1
5. Bila diperhatikan, saat melakukan pemindahan 1 cakram, 2 cakram, dan seterusnya,
sebenarnya kita melakukan pemindahan dan penyusunan yang sama berulang-ulang. Untuk
memindahkan 2 cakram, perlu memindahkan terlebih dahulu 1 cakram kecil ke tiang singgah lalu
memindahkan cakram besar ke tiang tujuan baru memindahkan cakram kecil ke tiang tujuan.
Artinya, untuk memindahkan n cakram maka perlu memindahkan (n-1) cakram yang lebih kecil
ke tiang singgah, lalu memindahkan 1 kali cakram terbesar ke tiang tujuan, dilanjutkan dengan
memindahkan kembali n-1 cakram yang lebih kecil tadi ke tiang tujuan. Dari sini tampak bahwa
untuk mendapatkan total pemindahan yang minimal maka diperlukan pemindahan (n-1) cakram
dua kali dan ditambah pemindahan cakram terbesar satu langkah. Proses ini disebut dengan proses
rekursif.
6. Siswa sudah mencoba menyelesaikan perpindahan cakram sesuai dengan aturan permainan
dan sudah mampu mengisi tabel 1. Siswa juga sudah bisa menerka berapa barisan selanjutnya
Selanjutnya karena sasaran permainan matematis kita adalah anak SD maka sekarang saatnya kita
arahkan untuk mendapakan sebuah pola
Tabel 2
Banyak cakram (n) Banyak Proses perpindahan Dugaan pola
perpindahan(L) (proses rekursif)
L1=1 L1=1 2-1= 2 1 -1
1
L2=3 L2=2L1+1 4-1= 2 2 -1
2
L3=7 L3=2L2+1 8-1= 2 3 -1
3
L4=15 L4=2L3+1 16-1= 2 4 -1
4
L5=31 L5=2L4+1 32-1= 2 5 -1
5
. . . .
. . . .
. . . .
Ln=2Ln-1+1 2 n -1
n
Dengan cara yang menantang dan juga menyenangkan akhirnya siswa mendapatkan pola
bilangan 2n - 1
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran alat peraga menara Hanoi ini adalah salah satu media yang
bertujuan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Media dapat
membantu siswa mengerti pelajaran yang di terangkan oleh guru, karena media ini
memberikan tantangan yang menyenangkan untuk bermain sambil belajar serta dapat
memahami konsep pelajaran.
Laporan ini ditulis untuk menyimpulkan hasil dari media yang telah dicoba pelajari
dan disampaikan penulis dalam materi kuliah Media Pembelajaran Matematika. Sekaligus
untuk mengetahui cara kerja dari media yang telah di buat bagi pembaca sekalian. Disini juga
ditulis cara pembuatan nya.

B. Saran
Penulis berharap kepada pembaca, terutama yang berprofesi sebagai pengajar agar
lebih meyadari pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk menyampaikan pelajaran
terhadap sisiwa. Jangan biarkan ana didik merasa takut dengan pelajaran matematika karena
sulit. Berbagai cara dapat dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa supaya menyukai
matematika, salah satunya dengan media pembelajaran menara Hanoi ini. Dengan media ini
sebagai salah sau media pembelajaran matematika, maka matematika diharapkan akan
menjadi mata pelajaran yang digemari dan menyenangkan.
Dengan adanya media ini dalam pembelajaran matematika, maka diharapkan para
pengajar dan pendidik untuk menggunakan berbagai media lainnya yang tentu masih sangat
banyak lagi media yang dapat membantu kelangsungan proses belajar-mengajar matematika
dengan baik dan tentunya menyenangkan serta sesuai dengan meteri yang akan diberikan.
Dan terutama kepada para peserta didik, matematika adalah pelajaran yang
menyenangkan. Matematika tidak harus ditakuti karena tidak ada persoalan matematika yang
tidak bisa dipecahkan.

http://misa-azilcia.blogspot.co.id/2012/01/laporan-miswarti.html

media "menara hanoi"

1.Latar belakang
Dalam pengurutan suatu bilangan dari bilangan terbesar hingga terkecil. Pada
dasarnya kita telah menggunakan pola yang berhubungan dengan deret, namun kita tidak
mengetahui secara langsung.
Melalui permainan menara hanoi dalam pengurutan lingkaran paling besar sampai
lingkaran terkecil dilakukan melalui pola deret geometri. Deret geometri adalah suatu deret
yang diperoleh dengan menjumlahkan suku-suku barisan geometri tersebut. Sehingga dalam
pengurutan tersebut membentuk pola

Sn = untuk r > 1
Pola ini menyetakan jumlah langkah dalam memindahkan persegi, langkah tersebut harus
sesuai dengan rumus yang telah ditentukan, jika lebih atau kurang maka permainan nya salah.
Pada makalah ini kami menyajikan permainan menara hanoi sebagai aplikasi dari
deret matematika.
2.Tujuan
1. Mengaplikasikan prinsip deret dalam bentuk permainan yang menyenangkan
2. Memudahkan siswa dalam memahami konsep deret
3. Membiasakan / mengajak siswa berfikir kritis dalam permainan matematika

3.Sasaran
Materi dalam permainan menara hanoi yang kami sajikan ini, kami tujukan pada siswa
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) kelas XII.
BAB II
ISI
I.Alat dan bahan
- Gergaji
- Rol
- Bor
- Kayu
- Jangkar
- Tripleks
- Cat
- Folifoam
- dll

II. Cara pembuatan


1. Buat 7 persegi, masing-masing dengan sisi-sisi 18,16,14,12,10,8,6 cm. pada kayu yang
tersedia, potong sesuai ukuran yang telah di tentukan tadi. Dan beri lubang di tengahnya

2.
3. Persegi yang telah terbentuk di amplas agar licin kemudian diberi cat agar terlihat indah

4.
5. Buat tiang dari besi sebagai tempat memasukan persegi yang telah dilobangi tadi, sebanyak
tiga tonggak
6.
7. Letakkan ketiga tiang tadi diatas tripleks yang telah dilampisi folifoam, sehingga bisa
disusun persegi dari ukuran besar sampai ukuran kecil

III. Cara pengunaan


Karena menara hanoi adalah sebuah permainan matematika, maka memiliki beberapa
peraturan yaitu:
1. Ketiga tonggak dil Hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu.

2. Setiap perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang


dan memasukkannya ke tiang lain, di atas cakram lain yang mungkin sudah ada di
tiang tersebut.
3. Tidak boleh meletakkan cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.
4. jumlah langkah pemindahan harus sesuai dengan rumus yaitu 2n-1 dengan (n= banyak
cakram)
Contoh cara memainkan 3 cakram/ persegi
Jika diuji dengan rumus maka
Sn= a(rn-1)/r-1 untuk r>1
=1(23-1)/2-1
=1(8-1)/1
=7

Maka sesuai dengan langkah pada gambar sebanyak 7 jika diuji dengan rumus juga 7 jadi
langkahnya benar
Langkah untuk 4 persegi
Dari gambar di atas di dapat 15 langkah yang di gunakan, jika diuji dengan rumus
Sn = a(rn-1)/r-1
=1(24-1)/2-1
=1(16-1)/2-1
=15
Jadi dari gambar dan rumus di dapat hasil 15 langkah pemindahan
Dan begitu seterusnya untuk 5 persegi, 6 persegi, dan 7 persegi

IV. Konsep
Menara Hanoi adalah sebuah permainan matematis atau teka-teki. Permainan ini
terdiri dari tiga tiang dan sejumlah persegi dengan ukuran berbeda-beda yang bisa
dimasukkan ke tiang mana saja. Permainan dimulai dengan persegi-persegi yang tertumpuk
rapi berurutan berdasarkan ukurannya dalam salah satu tiang, persegi terkecil diletakkan
teratas, sehingga membentuk kerucut. Dalam proses pengurutannya kita menggunakan pola
deret geometri:
Deret Geometri adalah Penjumlahan anggota - anggota barisan geometri yang berurutan
deret geometri disimbolkan dengan Sn,
sehingga,
Sn = U1 + U2 + U3 + . . . + Un
karena Un = arn-1, maka
Sn = a + ar + ar2 + ar3 + . . . + arn-1
jika Sn dikalikan dengan r maka,
rSn = arn-1, maka
Sn = a + ar + ar2 + ar3 + . . . + arn-1 + arn

Selisih dari Sn - rSn = a - arn, atau


Sn(1-r) = a(1-rn) sehingga diperoleh Rumus Umum Deret Geometri

Sn = untuk r > 1
Ket:
a= suku pertama/ persegi I
n= banyak suku/ banyak persegi
r= rasio/ langkah pemindahan
Sn= jumlah n suku /jumlah langkah

Contoh:
Dalam permainan, diketahui a= 1, n=7, dan rasio= 2, maka untuk mengetahui berapa cara
yang ditempuh dalm memindahkan persegi tersebut, kita dapat menghitung dengan rumus
diatas,

Sn =
Sn = 1(27-1)/2-1
= 128-1
= 127
Jadi kita melakukan 127 langkah untuk pemindahan ketujuh perseegi pada tonggak yang
berbeda.
BAB III
KESIMPULAN
Dari permainan Menara Hanoi secar tidak langsung kita telah menggunakan konsep
deret matematika dalam proses pengurutan dan pemindahan persegi dari ukuran terbesar
sampai ukuran terkecil. Jika kita memahami rumus deret yang digunakan maka permaianan
ini akan mudah dilakukan dan menarik dipertunjukkan.
Kunci dari permainan menara hanoi ini adalah dlam proses pengurutan persegi ukuran
kecil tidak boleh berada dibawah persegi ukuran besar, dan langkah yang dilakukan

berjumlah sama dengan hasil dari rumus yang dipakai (Sn = )


maka permaianan berhasil, jika tidak maka permainan salah.
Melalui permainan, matematika akan mudah disenangi siswa. Dan ternyata
matematika tidak hanya penjumlahan, pengurangan, pembagian, serta perkalian saja yang
dipakai dalam keseharian, tapi deret juga membantu kita dalam penyelesaian masalah.
http://ami-mulyani.blogspot.co.id/2011/06/media-menara-hanoi.html

Selasa, 04 Februari 2014


Menara Hanoi (Alat Peraga Matematika)

A. Latar Belakang

Dalam penjelasan UU no. 2 tahun 1982 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa
“dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”, karena melalui
upaya pendidikan, kebudayaan dapat diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan
selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan datang.

Permasalahan baru dalam pendidikan yaitu rendahnya hasil belajar siswa atau peserta didik
disekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika adalah
terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis,
logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan
baik dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Didalam kegiatan belajar mengajar proses komunikasi antara guru dan siswa tidak selamanya
berjalan lancar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang materi
pelajaran pada umumnya dan pelajaran matematika pada khususnya. Untuk menghindari hal
tersebut maka digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi yaitu yang biasa disebut
media pendidikan. Dalam pelajaran matematika, media pendidikan matematika lebih dikenal
sebagai alat peraga matematika.

Seorang psikolog, zoltan P. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep matematika dapat dipahami
dengan cukup, bila hal ini disajikan dengan siswa dengan bantuan berbagai macam penyajian konkrit,
sehingga dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang menyatakan
model dari ide-ide matematika. Benda- benda konkrit ini yang disebut alat peraga.

Dilatar belakangi dari hal tersebut maka akan dibuat “Alat Peraga Menara Hanoi” yang diharapkan
dapat membantu dalam pengajaran materi.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah:

1.Mengetahui cara pembuatan Alat Peraga Menara Hanoi.

2.Mengetahui cara kerja Alat Peraga Menara Hanoi.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan Alat Peraga Menara Hanoi adalah

1. Secara teoritis

Meningkatkan pemahaman pembelajaran matematika pada umumnya.

2.Secara praktis a. Bagi siswa

Alat peraga menara hanoi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk:

1.Melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving)


2.Menemukan barisan bilangan dengan cara bermain

3.Menemukan rumus pola bilangan

b.Bagi guru

1.Membantu guru dalam menjelaskan rumus pola bilangan.

2.Memberikan wawasan kepada guru tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
matematika

3.Menanamkan kreativitas guru dalam pengembangan dan usaha pembenahan pembelajaran


matematika

4. Bagi Sekolah

Membantu sekolah dalam mengembangkan model alat peraga baru untuk mata pelajaran
matematika.

PEMBUATAN ALAT PERAGA MENARA HANOI

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Alat Peraga Menara Hanoi adalah

1.Alat

a.Mistar

b.Pensil

c.Gergaji

d.Palu

e.amplas

2.Bahan

a.Kayu

b.Lem kayu

c.Plitur atau Cat Warna

B. Cara Pembuatan

1.Potong papan kayu dengan gergaji dalam 7 bagian , untuk membuat cakram Menara Hanoi.
2.Bentuk ke 7 papan yang sudah dipotong menjadi bundaran cakram dengan ukuran yang berbeda,
dari ukuran yang kecil hingga besar.

3.Potong papan kayu lagi sebagai alas yang berbentuk persegi panjang.

4.Potong kayu untuk memebuat tiga tiang Menara Hanoi.

5.Amplas semua kayu yang sudah dibentuk agar permukaannya halus.

6.Tempelkan tiang Menara Hanoi pada papan alas dengan menggunakan lem kayu

7.Biarkan lem kering terlebih dahulu

8.Setelah lem kering maka Menara Hanoi siap diberi plitur atau cat warna

9.Kemudian keringkan terlebih dahulu Menara Hanoi yang sudah di plitur atau dicat warna

10.Menara Hanoi siap dimainkan.

C. GAMBAR

D.Cara Penyajian

1.Percobaan dapat dimulai dari 1 buah cakram, 2 buah cakram, 3 buah cakram, dan seterusnya
sampai dengan 7 cakram.

2.Setiap pemindahan satu cakram dari satu tiang ke tiang yang lain diperhitungkan sebagai satu
langkah perpindahan.

3.Total pemindahan adalah banyaknya pemindahan minimal.

Aturan permainan:

Pindahkan susunan cakram dari tiang A ke tiang B atau C dengan aturan :

1.Setiap kali memindah cakram hanya diperbolehkan mengangkat satu cakram.

2.Setiap cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang lebih kecil.

http://matmudah.blogspot.co.id/2014/02/menara-hanoi-alat-peraga-matematika.html
c. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Kelas/Semester : XII/2
Aspek : Aljabar
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 4.2 Menggunakan notasi sigma dalam deret dan induksi matematika dalam
pembuktian

Pemanfaatan dalam pembelajaran di SLTA, setelah siswa melakukan percobaan dengan alat peraga
menara hanoi guna menemukan barisan bilangan dan menduga pola bilangannya, siswa diminta
untuk mengamati secara seksama langkah demi langkah pemindahan. Tujuannya untuk memperoleh
dasar penalaran adanya proses rekursif dalam kegiatan tersebut. Kemudian, minta siswa
menyatakan rumus deret dengan menggunakan notasi sigma. Tahap selanjutnya, siswa diminta
membuktikan rumus hasil dugaan dengan rumus deret berdasarkan analisa dengan menggunakan
induksi matematika.

Penggunaan media ini di

Anda mungkin juga menyukai