Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya proses belajar mengajar itu merupakan proses

komunikasi antara guru dan siswa. Sebagai komunikan pada proses belajar

mengajar adalah siswa, sedangkan sebagai komunikatornya menurut

prinsip pendidikan modern adalah guru dan siswa sendiri. Jika sekelompok

siswa menjadi komunikator terhadap siswa yang lainnya dan guru sebagai

pengarah atau pembimbig, maka akan terjadi proses interaksi yang kadar

CBSA-nya tinggi.
Komunikasi yang mungkin muncul dalam proses belajar mengajar

adalah komunikasi searah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi

arah. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rangkaian

komunikasi yang terjadi di dalam kelas.


Media pendidikan matematika yang disebut pula alat peraga

pengajaran matematika adalah alat peraga yang penggunannya

diinteregasikan dengan tujuan dan isi pengajaran. Fungsi alat peraga

adalah untuk menghindari kesalahan komunikasi; untuk meningkatkan

hasil proses belajar mengajar; untuk membangkitkan minat belajar; untuk

menyajikan konsep matematika yang abstrak dalam bentuk konkret; untuk

membantu daya tilik siswa; untuk melihat hubungan antara konsep

matematika dengan alam sekitar; untuk objek penelitian dan untuk

menghindarkan terjadinya verbalisme.


2

Oleh karena itu, laoran ini disusun sebagai referensi atau rujukan

pengajar dalam menyampaikan materi matematika dengan

menyenangkan.
Ada pepatah yang mengatakan, “bermain harus sambil belajar dan

jangan belajar sambil bermain”. Oleh karena itu, dalam proses belajar

mengajar matematika saat ini ada topik – topik yang disajikan dalam

bentuk permainan yang lebih dikenal sebagai Permainan Matematika.


Menurut Drs. LT. Ruseffendi Msc. manfaat permainan matematika

adalah:
a. Menimbulkan dan meningkatkan minat belajar
b. Menumbuhkan sikap yang baik terhadap Matematika.

Di samping itu, sebagai kegunaan tambahan, permainan

matematika itu dapat dikaitkan dengan salah satu atau lebih dari hal – hal

yang berikut:

a. Mengembangkan konsep
b. Latihan keterampilan
c. Sebagai penguatan
d. Memupuk kemampuan pemahaman
e. Pemecahan kemampuan pemahaman
f. Mengisi waktu senggang (hiburan).

Meskipun pengguanaan alat peraga dalam pembelajaran

matematika sangat membantu, namun perlu diketahui bahwa tidak setiap

alat permainan memiliki nilai Matematika yang memadai. Oleh karena itu,

permainan matematika hendaknya diberikan pada saat yang tepat, sesuai

dengan tujuan, sesuai dengan topik yang diajarkan dan cara

menggunakannya tepat.
3

Alat peraga yang dibahas pada makalah ini adalah mengenai

Menara Hanoi, penggunaan alat peraga ini mempertimbangkan

karakteristik dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek

perkembangan anak yaitu kognitif, fisik, dan motorik. Dengan demikian

diharapkan siswa dapat lebih memahami konsep materi yang diajarkan dan

dapat meningkatkan kemampuan penalaran bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah

pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur (langkah kerja) yang dilakukan untuk

menyelesaikan permainan Menara Hanoi ?


2. Bagaimana pengalaman penulis dalam menyelesaikan permainan

Menara Hanoi?
C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan laporan ini memiliki tujuan untuk:

1. Membuat pelajaran matematika menjadi

lebih menarik dan memudahkan siswa dalam menyerap materi yang

disampaikan.
2. Mendeskripsikan cara menggunakan alat

peraga untuk mengenalkan konsep dalam pembelajaran matematika.


3. Mempermudah guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran matematika.


D. Manfaat Penulisan
4

Manfaat pembuatan laporan workshop matematika ini adalah sebagai

berikut:

1. Mempermudah

mahasiswa dalam mempelajari beberapa alat peraga yang digunakan

dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika.


2. Menjadi sarana

dalam untuk mengenal beberapa alat peraga yang digunakan dalam

menyampaikan materi pembelajaran matematika.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prosedur Dalam Permainan Menara Hanoi


Menara Hanoi ditemukan oleh seorang ahli matematika Perancis

bernama Edwar Lucas dan dijual sebagai permainan pada tahun 1883.
5

Permainan ini dapat dipergunakan untuk menanamkan konsep: banyaknya,

besarnya, paling sedikit, lebih banyak dan sama. Selain kegunaan tersebut,

alat ini dapat pula sigunakan untuk melatih berpikir logis, menemukan

relasi (rumus) antara banyaknya kepingan dengan banyaknya loncatan

minimum secara induktif.


Contoh model menara Hanoi adalah sebagai berikut:

Pembuatan Menara Hanoi:


a. Alat
1) Gunting
2) Cutter
3) Penggaris, pensil, jangka
4) Gergaji
5) Palu
b. Bahan :
1) Kayu berbentuk bulat dan papan
2) Origami
3) Karpet karet
4) Kertas minyak
5) Paku
6

6) Cat kayu warna hijau


7) Bouble type
8) Kuas cat
c. Cara membuat :
1) Potong papan berukuran 45 x 20 cm, dan potong kayu berbentuk

bulat sepanjang 20 cm.


2) Cat papan dan kayu berbentuk bulat hingga rapi dan rata, setelah

itu jemur di bawah sinar matahari sampai kering


3) Sambungkan papan dan kayu berbentuk bulat dengan paku,

letakkan kayu berbentuk bulat itu diatas papan.


4) Bentuk karpet karet berbentuk lingkaran (cakram) dari ukuran

kecil sampai ukuran besar, jangan lupa untuk membuat lingkaran

ditengah untuk memasukkan lingkaran itu ke tempat dudukan

menara menara hanoi yang telah dibuat.


5) Lapisi lingkaran karpet karet ( cakram) itu dengan origami warna-

warni dan kertas timah, agar terlihat lebih menarik.


6) Menara hanoi siap untuk dimainkan.
Prosedur Penggunaan Menara Hanoi
1. Kompetensi dan Kelas

No Materi Kompetensi Kelas


Memahami operasi hitung

1 Bilangan bilangan bulat dalam VI

menyelesaikan masalah
Memahami barisan dan deret
Barisan dan
2 bilangan serta penggunaannya IX
Deret
dalam pemecahan masalah
3 Barisan dan menemukan pola barisan dan X

Deret deret dan penerapannyadalam

penyelesaian masalah
7

sederhana.

2. Aturan Main
Hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu. Setiap

perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan

dimasukkan ke tiang yang lain, boleh juga dimasukkan di atas cakram

lain dalam tiang yang sama. Tidak boleh meletakkan cakram di atas

cakram yang lebih kecil.


3. Petunjuk Kerja
 Percobaan dapat dimulai dari satu buah cakram, 2 buah cakram, 3

buah cakram, dan seterusnya sampai batas yang diinginkan dengan

batasan maksimal yang dapat kita lakukan adalah 7 cakram, sesuai

dengan jumlah cakram yang disediakan.


 Setiap pemindahan satu cakram dari satu tiang ke tiang yang lain

diperhitungkan sebagai satu langkah perpindahan.


 Total pemindahan adalah banyaknya pemindahan minimal.

Contoh aplikasi penggunaan Menara Hanoi:


Pemindahan 5 keping:
 Disediakan 5 kepingan menara hanoi beserta tiga tiang menara hanoi.

Menara hanoi tersusun oleh warna yang berbeda-beda yaitu hijau,

biru, merah, kuning, dan ungu. Hijau merupakan kepingan terbesar

dan ungu merupakan kepingan terkecil.


 Diletakkan 5 kepingan menara hanoi pada tiang pertama.
 Akan dipindahkan 5 keping menara hanoi dari tiang pertama ke tiang

ketiga dengan syarat, kepingan menara hanoi yang lebih besar tidak

boleh berada diatas kepingan menara hanoi yang lebih kecil dan

banyaknya langkah yang digunakan harus sesedikit mungkin.


 Apabila kepingan menara hanoi berjumlah ganjil, maka langkah

pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan kepingan paling

I II III
8

atas ke tiang tujuan dan apabila kepingan menara hanoi berjumlah

genap, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah

memindahkan kepingan paling atas ke tiang yang bukan merupakan

tujuan.

1. Dipindahkan kepingan hanoi berwarna ungu ke tiang ketiga.

I II III
2. Dipindahkan kepingan hanoi berwarna kuning ke tiang kedua.

I II III
9

3. Dipindahkan kembali kepingan hanoi berwarna ungu ke tiang kedua,

sehingga menumpuk di atas kepingan yang berwarna kuning.


4. Dipindahkan kepingan hanoi berwarna merah ke tiang ketiga.

5. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang pertama.


6. DipindahkanI kepingan yang berwarna
II kuning ke tiang yangIIIketiga.

7. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang yang ketiga.


8. Dipindahkan kepingan yang berwarna biru ke tiang kedua

I II III

I II III

9. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang yang kedua.


10. Dipindahkan kepingan yang berwarna kuning ke tiang yang pertama.
10

11. DipindahkanI kepingan yang berwarna


II ungu ke tiang pertama.
III
12. Dipindahkan kepingan yang berwarna merah ke tiang kedua.

13. Dipindahkan kepingan berwarna ungu terlebih dahulu dipindahkan ke

tiang ketiga.
14. Dipindahkan kepingan yang berwarna kuning dipindahkan ke tiang

kedua. I II III
15. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu pada tiang kedua.
16. Kepingan terakhir yang berwarna hijau yang berada pada tiang

pertama dipindahkan ke tiang ketiga.

I II III
17. Kepingan yang berwarna ungu dipindahkan ke tiang pertama.
18. Kepingan yang berwarna kuning dipindahkan ke tiang ketiga.

I II III
11

19. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang ketiga.


20. Kemudian kepingan yang berwarna merah dipindahkan ke tiang

pertama.

21. DipindahkanIkepingan yang berwarna


I II yang kedua.
ungu ketiang
22. Selanjutnya kepingan yang Iberwarna kuning
I dipindahkan ke tiang
pertama.

I II III
23. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang pertama.
24. Selanjutnya, kepingan yang berwarna biru dipindahkan ke tiang ketiga.

I II III
12

25. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang ketiga.


26. Kemudian dipindahkan kepingan yang berwarna kunign ke tiang kedua.
27. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang kedua.
28. Selanjutnya, dipindahkan kepingan yang berwarna merah ke tiang

ketiga.
29. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang pertama.
30. Dipindahkan kepingan yang berwarna kuning ke tiang ketiga.

I II III
31. Dipindahkan kepingan yang berwarna ungu ke tiang ketiga.

I II III
13

Dengan menggunakan cara yang sama, akan dicari berapa banyak cara untuk

memindahkan 6 keping, 7 keping dan seterusnya. Kemudian dibuat tabel dengan format

sebagai berikut:

Banyaknya Banyak langkah Pola Formula/

kepingan minimal rumus


1 1 2-1 21 – 1
2 3 4-1 22 – 1
3 … … …
4 … … …
5 … … …

N … … 2n – 1

Kesimpulan:

Jadi, diperoleh rumus untuk memindahkan n buah kepingan


pada permainan menara Hanoi adalah:

2n - 1

B. Pengalaman Saat Memainkan Permainan Menara Hanoi


Pada permainan ini, penulis berhasil memainkan Menara Hanoi, dalam

melakukan permainan Menara Hanoi pemain diharapkan berkonsentrasi agar pada

saat menghitung tidak salah menentukan berapa banyak langkah yang sudah

dilakukan.
14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam permainan menara Hanoi, banyaknya cara dalam memindahkan
kepingan dapat di rumuskan sebagai
2n – 1
2. Dalam memainkan permainan menara Hanoi ini, penulis berhasil

memainkan permainan ini dan dalam permainan ini konsentrasi sangat

dibutuhkan.
B. Saran
1. Pada saat praktek, konsentrasi sangat dibutuhkan agar pada saat memainkan

Menara Hanoi juga dapat menghitung langkah secara bersamaan.


2. Pada saat memindahkan kepingan-kepingan cakram, perlu konsentrasi untuk

mengingat tehnik pemindahan kepingan-kepingan cakram agar banyaknya

langkah pemindahan kepingan cakram adalah langkah paling sedikit.


15

DAFTAR PUSTAKA

Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Penerbit Alfabeta:

Bandung.

Yogaswara, Yogi. 2010. Knight’s Tour Dalam Permainan Catur.

pokameame.com/article/37255/knights-tour-dalam-permainan-

catur.html. Diakses tanggal 29 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai