Tugas UAS HETTY
Tugas UAS HETTY
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2013
PERBANDINGAN ANTARA IFRS DENGAN PSAK
Perbedaan PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan IAS 34 Interim
Financial Reporting per 1 Januari 2009
PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim mengadopsi seluruh IAS 34 Interim
Financial Reporting per 1 Januari 2009, kecuali:
A. IAS 34 paragraf 1 yang menjadi PSAK 3 (revisi 2010) tentang ruang lingkup dengan
menghilangkan anjuran untuk entitas yang menjual efeknya ke publik untuk menyajikan
laporan keuangan interim. Hal ini sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.
B. IAS 34 paragraf 14 tentang interaksi antara laporan keuangan interim dengan laporan
keuangan interim, tidak diadopsi. Hal ini disesuaikan dengan pengaturan laporan
keuangan konsolidasian dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Laporan Keuangan Tersendiri..
C. IAS 34 paragraf 46 yang menjadi PSAK 3 (revisi 2010) tentang tanggal efektif dengan
menghilangkan penerapan dini. Pertimbangannya penerapan dini hanya dapat dilakukan
dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRSs diadopsi secara bersamaan menjadi
SAK. Adopsi IFRSs menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap.
D. IAS 34 paragraf 47 dan 48 tentang tanggal efektif untuk dampak amandemen IFRSs,
tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan karena IFRSs yang diamandemen belum diadopsi
sebelumnya.
E. IAS 34 appendix B paragraf B31-B33 yang menjadi PSAK 3 lampiran B paragraf B31-
B33 tentang pelaporan keuangan interim pada ekonomi hiperinflasi dengan
menghilangkan rujukan ke PSAK, karena ekonomi hiperinflasi belum diatur dalam
PSAK tersendiri.
ANALISA KASUS
KASUS :
PENYAJIAN TRANSAKSI DERIVATIF PADA PT. MOBILE 8
Pengantar :
Sejarah
PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) awalnya bernama PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8)
sebelum bulan April 2011. Didirikan pada tanggal 16 Desember 2002 yang menggunakan nama
merek Fren (Fast Reliable Menyenangkan Jaringan). Mobile-8 meluncurkan layanan prabayar
pada tanggal 8 Desember 2003 dan layanan pascabayar nya pada tanggal 8 April 2004. Mobile-8
menawarkan berbagai layanan nilai tambah dan program dengan menggunakan teknologi
CDMA 2000-1x yang menyediakan kejernihan suara yang lebih baik, dan lebih cepat mengakses
data. Perusahaan ini awalnya dimiliki oleh PT Global Mediacom Tbk. Namun akibat krisis
finansial dan penurunan penjualan produk], maka Perusahaan ini diakuisisi oleh Sinar Mas
Group pada bulan November 2011.
Profil perusahaan
Penjelasan kasus :
JAKARTA. Masalah menerpa PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) tiada henti. Belum
juga sengketa penyelesaian obligasi rupiah dan dolar FREN tuntas, kini Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bakal menjatuhkan vonis untuk kasus yang lain.
Diam-diam, wasit pasar modal menelisik transaksi derivatif yang dilakukan operator telepon
pemilik merek dagang Fren itu. Bahkan, kasus ini sudah sampai Biro Penyelidikan dan
Pemeriksaan Bapepam-LK.
Kini, Bapepam-LK sudah menyelesaikan pemeriksaan transaksi derivatif FREN tersebut.
Selanjutnya, mereka akan membawa kasus ini ke Komite Penetapan Sanksi dan Keberatan
(KPSK) di Bapepam-LK. "Pekan ini akan kami serahkan ke komite sanksi," kata Kepala Biro
Penyelidikan dan Pemeriksaan Bapepam-LK Sarjito, akhir pekan lalu.
Lalu, apa hasil pemeriksaan dari Biro PP? Seperti biasa, Sarjito masih enggan
membaginya untuk publik. Ia juga belum bisa memastikan apakah FREN akan mendapatkan
sanksi atau tidak. "Biar nanti komite sanksi yang memutuskan," paparnya. Alasan Bapepam-LK
menyelidik kasus transaksi derivatif ini lantaran FREN tidak mencatatkan kerugian akibat
transaksi derivatif dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2008 lalu.
FREN sampai kuartal ketiga 2008 lalu mencatat kerugian bersih Rp 275,29 miliar. Jika
kerugian dari transaksi derivatif masuk dalam laporan keuangan, bukan tak mungkin kerugian
FREN akan bertambah. Berapa persisnya kerugian transaksi derivatif FREN, Sarjito juga tak
mau menyebutkan. "Saya lupa angkanya," elaknya.
Berikut adalah kutipan dalam laporan keuangan Mobile 8 (Quartal ke 3) terkait dengan transaksi
derivatif :
Analisis kasus :
1. Pengakuan
Berdasarkan PSAK 55 disebutkan bahwa : “Entitas mengakui seluruh hak
kontraktual dan kewajiban kontraktual yang timbul dari derivatif sebagai aset dan
liabilitas dalam posisi laporan keuangannya, kecuali untuk derivatif yang menghalangi
tranfer aset keuangan untuk dicatat sebagai penjualan (lihat paragraf PA64).
Jadi walaupun dalam kasus pada quartal ketiga terjadi kepailitan dari Lehman
Brother, namun hal tersebut seharusnya bukan menjadi pengecualian untuk mencatatkan
dalam posisi keuangan.
Dalam hal pengakuan, Mobile 8 telah lalai dalam mencatat transaksi ini.
2. Pengungkapan
Menurut PSAK 55, disebutkan pengungkapan untuk derivatif SWAP adalah :
Untuk derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi persyaratan sebagai lindung nilai
arus kas dan untuk masing-masing transaksi yang dilindungi nilainya:
1. Laba/rugi bersih yang diakui pada periode pelaporan yang mencerminkan:
a. ketidakefektifan suatu lindung nilai
b. komponen laba atau rugi instrumen derivatif, jika ada, yang dikecualikan dari
penilaian efektivitas suatu lindung nilai dan penjelasan mengenai dimana laba
atau rugi bersih dilaporkan, dalam laporan laba/rugi atau dalam laporan kinerja
keuangan yang lain.
2. Penjelasan mengenai transaksi atau kejadian lain yang mengakibatkan reklasifikasi
laba atau rugi yang dilaporkan dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain
yang semula dilaporkan terpisah dalam bagian ekuitas menjadi laba/rugi, dan
perkiraan jumlah bersih atas laba atau rugi yang tersisa pada tanggal pelaporan
yang diperkirakan akan direklasifikasi menjadi laba/rugi dalam periode 12 bulan
mendatang.
3. Jangka waktu maksimum lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas pada masa
yang akan datang untuk transaksi yang diperkirakan akan terjadi kecuali perkiraan
transaksi yang berhubungan dengan pembayaran beban bunga mengambang atas
instrumen keuangan yang ada.
Jumlah laba atau rugi yang direklasifikasi sebagai laba/ rugi akibat dari
dihentikannya lindung nilai arus kas, karena terdapat kemungkinan bahwa transaksi
yang diperkirakan, tidak akan terjadi.
Dalam laporan keuangan Mobile 8, hanya diungkapkan poin 1 yang terkait dengan
Laba/rugi bersih yang diakui pada periode pelaporan.