Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

“TEBAK GAMBAR DAN TEBAK SUARA”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik Keperawatan Anak

Di susun oleh :

1. Dian Puspitarini

2. Fransisca Julia Kristiani (P16186)

3. Galih Ramadhana

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2018
SATUAN ACARA KEGIATAN

TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR DAN TEBAK SUARA

Pokok Bahasan : Bermain

Sub Pokok Bahasan : Tebak Gambar dan Tebak Suara

Sasaran : Pasien RSUD Dr Moewardi yang berusia 4-10 tahun

Waktu : 30-60 menit

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018

Tempat : Ruang Bermain Maya Ananta RSUD Dr Moewardi Surakarta

Penyuluh : Mahasiswa Prodi D3 Keperawtaan STIKES Kusuma Husada


Surakarta
A. LATAR BELAKANG

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh


kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat menjadi malas bekerja dan
bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (Wong, 2010).

Ketika masa anak sudah memasuki masa anak - anak selalu membutuhkan
kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-
macam alat permainan jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya alat
permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permainan hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang
perkembangan anak dengan optimal tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan
dengan kondisi anak.

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh


kesenangan. Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan
sosial. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang, menyenangkan bagi anak,
meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komidatas tertentu misalnya keuntungan
finansial (uang). Anak bebas mengekspresikan rasa takut, cemas, gembira, atau
perasaan lainnya, sehingga dengan memberikan kebebasan bermain, orang tua dapat
mengetahui suasana hati anaknya.

Bermain merupakan bentuk infantile dari kemampuan orang dewasa untuk


menghadapi berbagai macam pengalaman dengan cara menciptakan model situasi
tertentu dan berusaha untuk menguasainya melalui eksperimen dan perencanaan. Dengan
demikian, bermain pada anak dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa,
karena keduanya sama-sama melakukan suatu aktivitas. Misalnya, ketika dalam bermain
anak mendapat peran sebagai orang tua dan anak, maka akan ada pembagian tugas
mengenai siapa yang memerankan ibu, bapak, dan anak. Selain untuk dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal, aktivitas bermain tidak dapat dipisah kan dari masa anak-
anak juga karena bermain akan menstimulasi mental yang merupakan cikal bakal dari
proses belajar pada anak untuk pengembangan. Kecerdasan, keterampilan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral, etika, dan sebagainya

B. KARAKTERISTIK ANAK
Yang menjadi sasaran dalam terapi bermain adalah anak yang sedang menjalani
perawatan di Bangsal Melati 2 usia (4-10 tahun).

C. TUJUAN
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum) Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat

melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui

pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan

dirawat.

2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) Setelah diajak bermain selama 30-60 menit, anak

diharapkan:

a. Gerakan motorik halusnya lebih terarah.

b. Berkembang kognitifnya.

c. Dapat menebak gambar binatag, buah, dan bunga.

d. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat di

ruang yang sama.

e. Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang.

D. MEDIA
a. Kertas bergambar buah, hewan dan bunga
b. Phantom Buah
c. Speaker
E. METODE PERMAINAN

a. Jenis Program Bermain menebak gambar dan menebak suara yang sudah

disiapkan

b. Karakteristik bermain

1) Melatih motorik halus

2) Melatik kesabaran dan ketelitian

c. Karakteristik peserta

1) Usia 4-10 tahun

2) Jumalah peserta: 8-10 anak dan didampingi orang tua

3) Keadaan umum mulai membaik

4) Klien dapat duduk

5) Peserta kooperatif

d. Metode: Demontrasi

e. Alat-alat yang digunakan (Media)

1) Kertas bergambar

2) Alat perekam suara hewan

3) Phantom Buah

F. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN

Tahap kegiatan kegiatan pembelajaran Kegiatan waktu


sasaran
1. Persiapan a. Menyiapkan ruangan Oarang tua 5 Menit
b. Menyiapkan alat dan anak
c. Menyiapkan peserta

2. Pembukaan a. Perkenalan dengan anak dan Orang tua 5 menit


keluarga dan anak
b. Anak yang akan bermain saling
berkenalan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Kegiatan a. Anak diminta untuk menebak Anak 30-45menit


gambar dan menebak suara yang
sudah tersedia
b. Kemudian anak dianjurkan untuk
menebak gambar dan suara yang
akan ditunjukan.

4. Penutup a. Memberikan reward pada anak Orang tua 5 menit


atas hasil karyanya dan anak

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
a. Leader : Galih Ramadhana
Tugas : Memimpin jalannya permainan
b. Fasilitator : Fransisca Julia Kristiani
Tugas : Membantu dalam proses berjalannya permainan
c. Observer : Dian Puspita Rini
Tugas : Mengobservasi jalannya permainan

H. SETING TEMPAT

Keterangan :
: Mahasiswa
: Murid
I. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi persiapan

Dalam terapi bermain, persiapan sudah dilakukan sejak 1 minggu sebelum dilakukan

terapi bermain agar mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

2.Evaluasi hasil

a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menebak gambar dan suara

b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik

c. Anak merasa senang

d. Anak tidak takut lagi dengan perawat

e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai

f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain


F. DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan).Jakarta: Salemba Medika.

Azis, dkk. 2011.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta


Nursalam. (2009). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Suriadi, SKp, MSN danYuliani, Rita, Skp, M.Psi. 2011. Asuhan Keperawatan pada
Anak. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya

Whaley and Wong, 2010, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby
Year Book. Toronto Canada

Anda mungkin juga menyukai