Anda di halaman 1dari 4

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETERANGAN KELAIKAN ETIK


(”ETHICAL CLEARANCE”)
No. /KEPK-FKUB/ EC / / /2007

Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan :

Judul : Aktivitas Antioksidan Tablet Effervescent Rosella Ungu


Sebagai Suplemen Penghambat Laju Peroksidasi Melalui
Pengujian In Vivo

Peneliti : Arya Ulilalbab

NIM : 0811010103

Unit / Lembaga : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi


Pertanian, Universitas Brawijaya Malang

Tempat Penelitian : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas


Brawijaya Malang

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau
laik etik.

Malang,
An. Ketua
Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParK


NIP.19520410 198002 1 001
FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN

1 Peneliti :
Dibawah bimbingan komisi pembimbing
a. Dr. Teti Estiasih, STP., MP.

2. Judul Penelitian :
Aktivitas Antioksidan Tablet Effervescent Rosella Ungu Sebagai Suplemen
Penghambat Laju Peroksidasi Melalui Pengujian In Vivo

3. Subyek :
Rattus norvegicus strain Wistar

4. Perkiraan waktu Penelitian


± 4 bulan

5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian,


manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan
penelitian.
Tujuan : 1). Menentukan formulasi proporsi antara jumlah filtrat rosella ungu
dengan dekstrin untuk mendapatkan tablet effervescent dengan sifat fisik, kimia
dan organoleptik yang terbaik. 2). Mengetahui aktivitas antioksidan produk tablet
effervescent rosella ungu perlakuan terbaik secara in vivo.
Manfaat : 1). Mengangkat potensi rosella ungu untuk menambah
keanekaragaman produk pangan yang memiliki sifat fungsional. 2). Memberikan
masukan kepada instansi pangan dan farmasi untuk mengoptimmalkan
pemanfaatan tablet effervescent rosella ungu sebagai suplement antioksidan. 3).
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia penelitian tentang potensi
bunga rosella ungu dan produk olahannya, yaitu tablet effervescent.
Alasan : Mengangkat potensi rosella ungu untuk menambah keanekaragaman
produk pangan fungsional, yaitu sebagai produk yang berfungsi sebagai
penghambat laju peroksidasi.

6. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin
dihadapi)
Peneliti akan memperlakukan hewan coba sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
Tikus tidak mau makan selama penelitian berlangsung.

7. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan
sudah dilakukan?Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada
manusia
Penelitian menggunakan hewan coba
8. Prosedur penelitian yang dilakukan :
Pembuatan filtrat rosella ungu dengan perbandingan 1 : 8 (rosella ungu kering :
aquades), pencampuran 100 ml filtrat dengan bahan pengisi berupa dekstrin
masing-masing dengan prosentase 40%, 50% dan 60% (perlakuan faktor 1).
Masing-masing dikeringkan dengan 3 metode, yaitu oven kabinet, oven kering
dan oven vakum dengan suhu ± 60ºC selama 12 jam (perlakuan faktor II).
Dihaluskan dengan blender kering. Dilakukan formulasi 16% asam sitrat, 16%
Na-bikarbonat, dan 75% sukrosa. Diayak dengan ayakan 60 mess untuk
mendapatkan serbuk yang mempunyai ukuran seragam sehingga mudah
dilakukan pentabletan. Dilakukan pentabletan 4 gram serbuk tekanan 25 kg/cm²
selama 3 detik. Dilakukan pengujian pH, warna, aktivitas antioksidan, kadar
antosianin, kecepatan larut, daya larut dan organoleptik. Adaptasi tikus selama 1
minggu di laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Tikus diperlakukan dengan 5 kelompok kontrol. Kelompok kontrol positif,
kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan dosis I, kelompok perlakuan dosis
II, kelompok perlakuan dosis III. Dilakukan sonde 1 ml jelantah dan diberi pakan
standar pada tikus kelompok kontrol positif. Pada kelompok kontrol negatif diberi
pakan standar. Kelompok perlakuan dosis I, diberi pakan standar, sonde 1 ml
jelantah dan 8 jam berikutnya diberi dosis 112,5mg/ ekor. Kelompok perlakuan
dosis II, diberi pakan standar, sonde 1 ml jelantah dan 8 jam berikutnya diberi
dosis 225mg/ ekor. Kelompok perlakuan dosis III, diberi pakan standar, sonde 1
ml jelantah dan 8 jam berikutnya diberi dosis 450mg/ ekor. Tahap in vivo yang
digunakan adalah True Experimental dengan Post test Only Control Group
Design, karena perlakuan terhadap semua sampel dilakukan secara bersamaan
dan setelah lama perlakuan, dilakukan pengamatan secara bersama-sama pula
(Tjokronegoro dan Sudarsono, 1999). Melakukan pengambilan darah tikus wistar,
yang sebelumnya dibius. Setelah darah diambil semua, tikus dibunuh dengan
menggunakan eter. Darah sebanyak 5ml disentrifuge untuk pengambilan serum
yang nantinya akan diuji SOD dan MDA.

9 Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan
cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan
keluhan lain)
Pengambilan darah dilakukan setelah tikus mati akibat pembiusan eter (anestesi),
hal ini untuk meminimalkan nyeri yang akan dirasakan tikus selama prosedur.

10. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak
diterapkan.

Pengalaman terdahulu : Tidak ada


Tindakan yang hendak diterapkan : Disini kami akan mengambil darah tikus
wistar sebanyak 5ml dari jantung lalu beberapa organ tikus tersebut akan
dimanfaatkan oleh salah seorang dari tim kami untuk penelitian lanjutan di FKH
Universitas Airlangga.

11. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk
subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?
Penelitian ini menggunakan hewan coba

12. Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat


Penelitian ini menggunakan hewan coba

13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara
peneliti dengan subyek yang diteliti
Penelitian ini menggunakan hewan coba

14. Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan
kesehatannya
Penelitian ini menggunakan hewan coba

15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada
Data yang dicatat : Kadar SOD dan MDA pada hewan coba
Efek samping : Tidak ada
Komplikasi : Tidak ada

16. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara
memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek)
Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu
hal subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan
yang kuat untuk itu
Penelitian ini menggunakan hewan coba

17. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti
rugi bila ada efek samping? Berapa banyak?
Penelitian ini menggunakan hewan coba

18. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?
Penelitian ini menggunakan hewan coba

Pembimbing :

1. Dr. Teti Estiasih, STP., MP.

Peneliti

1. Arya Ulilalbab

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ............................................................

Anda mungkin juga menyukai