Anda di halaman 1dari 2

LTM Refleksi Diri II

Oleh Fitri Marsya, 1406545125, Farmasi


Sebagai salah satu mahasiswa di Fakultas farmasi Universitas Indonesia, saya dan
mahasiswa lainnya yang berada di satu rumpun ilmu kesehatan seperti FIK, FK, FKM, FKG
mendapatkan mata kuliah interprofessional education atau yang biasa disebut IPE. Menurut UK
Centre for the Advancement of Interprofessional Education menjelaskan bahwa pembelajaran
interprofessional adalah kesempatan sebuah profesi untuk belajar dengan , dari , dan tentang satu
sama lain untuk memfasilitasi kolaborasi saat praktek. IPE merupakan hal yang potensial sebagai
media kolaborasi antar professional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan skill dasar
antar profesional dalam masa pendidikan (Mendez et.al.,2008). Dari hal tersebut dapat ditarik garis
besar bahwa manfaat dari IPE dapat dicapai dengan mulai diterapkannya pada tahap akademik.
Setelah mempelajari mata kuliah ini selama satu semester, pengalaman yang paling berkesan
menurut saya adalah saat diberikan tugas akhir yaitu Group Project yang bertemakan Kolaborasi
dan kerjasama tim kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan
status kesehatan masyarakat. Secara spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana
program pelayanan kesehatan berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas
atau komunitas/masyarakat secara umum.
Dalam satu kelas IPE dibagi menjadi dua kelompok yang beranggotakan sepuluh sampai
sebelas orang. Tiap kelompok diminta menyusun suatu proposal program. Tugasnya adalah
menyusun proposal program, namun pada akhir modul akan diadakan semacam kompetisi untuk
bentuk publikasi proposal program tersebut, misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie,
dan sebagainya. Kami sebagai mahasiswa didorong untuk mempersiapkan bentuk publikasinya
untuk dapat disertakan dalam kompetisi.
Kelompok kami beroptimis memenangkan kompetisi ini, karena pemenang dalam kompetisi
akan berkesempatan merealisasikan proposalnya dalam kegiatan yang nyata serta diberi dana oleh
Universitas Indonesia sebesar sepuluh juta rupiah. Saya dan anggota kelompok saya melakukan dua
kali sesi pembentukan proposal pada saat kuliah IPE berlangsung ditambah satu kali sesi pertemuan
di luar mata kuliah. Setiap anggota kelompok diberi tugas yag berbeda-beda. Saya mendapatkan
tugas mencari peran tiap profesi kesehatan yang berkaitan dengan acara yang akan kami
selenggarakan, yaitu memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap anggota PMR (Palang Merah
Remaja) dari dua puluh SMA di Jakarta. Teman saya lainnya juga mendapatkan tugas, seperti
membentuk program acara, membuat latar belakang, tujuan proposal, manfaat, Identifikasi masalah,
laporan anggaran biaya, serta penutup proposal.

Kolaborasi selama pembuatan project akhir ini dilakukan dengan sangat baik oleh kelompok
saya. Kita memberikan aspirasi masing-masing secara terbuka. Mulai dari penentuan topik acara
yang sebelumnya menjadi diskusi yang cukup panjang, serta program kegiatan yang ingin
dilakukan, dan penentuan tempat kegiatan. Setiap anggota kelompok menunjukkan keaktifan dan
kerja-sama yang baik dalam pembuatan project akhir ini.
Selain kegiatan project akhir yang menjadi pengalaman berkesan untuk saya sendiri. hal lain
yang membuat saya berkesan dalam mata kuliah IPE ini adalah kami dari setiap tenaga kesehatan
tidak hanya mengetahui peran kami masing-masing. Tetapi kami juga menjadi memahami setiap
peran profesi tiap tenaga kesehatan dan diajarkan untuk membatasi hak serta kewajiban kami dalam
berkolaborasi di dunia kesehatan nantinya sehingga dapat terhindar dari konflik.
Dalam memebrikan mata kuliah IPE kami tidak hanya diberi tugas mengerjakan PR atau
presentasi saja, tetapi kami semua juga melakukan berbagai macam role play. Dari pengalaman
yang berharga tersebut, saya memahami bahwa kegiatan kolaborasi antar tim kesehatan sangatlah
penting selain dapat meningkatkan pengetahuan antara tim kesehatan yang lain kita juga dapat
melatih keterampilan kita saat di dunia kerja nanti sehingga kita telah terampil dan menjadi
profesional karena kegiatan ini dilakukan sejak awal perkuliahan.
Oleh karena itu saya ingin meningkatkan dan terus mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan saya khusunya di bidang kefarmasian agar nantinya dapat memberikan totalitas pada
pekerjaan saya dan juga menjadi seorang farmasis yang profesional. Saya juga ingin terus belajar
cara berkomunikasi yang baik dengan teman sejawat atau dengan teman-teman profesi kesehatan
lain dengan terus menjaga hubungan perteman ini sehingga saya dapat belajar banyak hal dari tiap
profesi teman sejawat saya.
Saya juga akan terus menambah pengetahuan tentang dunia kesehatan yang belum saya
ketahui dan saya berharap untuk setiap mahasiswa rumpun ilmu kesehatan Universitas Indonesia
seterusnya dapat mengikuti mata kuliah IPE ini lebih baik lagi daripada sebelumnya dan dapat
diterapkan secara nyata di dunia kerja. Karena tujuan diadakannya mata kuliah ini adalah untuk
mewujudkan sistem pelayanan kesehatan nasional menjadi lebih maju dan sejahtera.
Daftar Pustaka:
http://www.bemfarmasiuj.com/2014/09/ipe-interprofessional-education_19.html,
tanggal 11 Mei 2015, pukul 16.36 WIB.

diunggah

pada

Anda mungkin juga menyukai