PROFESIONAL
OUTLINE
PENDAHULUAN
DEFINISI
TUJUAN
KOMPETENSI PROFESIONAL
Self Improvement
Basic Concept
Learning organization learning process
Basic Concepts Continuous quality improvement
of Hospital Accreditation Patient centered care
(Sutoto, 2015) Patients Safety 3
ETHIC AND
DISCIPLIN
QUALITY
AND
SAFETY
PATIENT
NEEDS
EVIDENCE BASE
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien seperti menurunkan kejadian tidak diharapkan pada
pasien
Menurut IEC (2011), didalam melaksanakan interkolaborasi profesional, tenaga kesehatan harus
mempunyai
nilai / etika untuk praktik interprofesional
peran / tanggung jawab
komunikasi antarprofesional
dan mampu bekerja dalam tim (team work)
HAMBATAN YANG DIALAMI
Kolaborasi antarprofesional merupakan komponen kunci dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman bagi pasien
Hambatan pada level tim termasuk budaya, jenis kelamin, jadwal dan rutinitas profesional
yang berbeda , berbagai kualifikasi dan status antara profesi, dan perlindungan identitas
profesional seseorang
Hambatan tingkat tim lainnya termasuk yang berfokus pada tujuan profesi bukan berfokus
pada tim atau pasien
Hambatan individu termasuk nilai yang berbeda, harapan, perilaku yang mengganggu, dan
akuntabilitas
Diperlukan perubahan luas di tingkat organisasi, tim, dan individu untuk mempromosikan
perubahan positif pada kolaborasi. perawat-dokter (Kirkpatrick, 2017)
Fungsi Kepala Bidang Keperawatan Dalam
Interkolaborasi Profesional
• Menyediakan kebijakan, pedoman dan panduan dalam interkolaborasi
Planning profesional.
• Merencanakan tata kelola dalam interkolaborasi profesional sesuai
standar.
• Memasukkan interkolaborasi profesional ke dalam visi dan misi
pelayanan keperawatan.
• Memahami isu-isu terkait legislatif dan sosiopolitical dan
memasukkannya dalam rencana strategis layanan interkolaborasi untuk
meningkatkan pelayanan , akses layanan dan kebijakan.
• Menetapkan metode asuhan keperawatan di unit layanan yaitu metode
tim.
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup, S. (2018); Orchar, C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017)
Lanjutan
• Memastikan kebutuhan jumlah tenaga keperawatan pada setiap unit layanan
Actuiting • Mendukung dan mengarahkan perawat pada unit layanan untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan profesional.
• Mendukung adanya pengembangan budaya dan perilaku profesional yang
mengacu pada pertumbuhan profesioanal dan praktik keperawatan.
• Menetapkan bentuk reward dan punishment yang tepat dalam perilaku dan
kepeberhasilan interkolaboratif yang dilakukan pada staf dan unit layanan.
• Mendorong adanya hubungan afektif yang kuat, dan hubungan tim yang kuat
(team kolaboratif/team work).
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup, S. (2018); Orchar, C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017);
Lanjutan
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup, S. (2018); Orchar, C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017)
Peran Kepala Bidang Keperawatan
Dalam Interkolaborasi Profesional
• Sebagai role model dalam hubungan antar profesional.
Interpersonal • Memberikan
interkolaborasi
contoh pengembangan
profesional dalam
budaya
diagnostik,
pendekatan klinis, dan pengetahuan profesional dalam
mengelola pasien, bersama dokter, psikolog dan
profesional lainnya, dan megambil keputusan klinis
bersama dan kolaboratif.
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup, S. (2018); Orchar, C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017)
Lanjutan
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup, S. (2018); Orchar, C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017)
Referensi
Bosch, B., & Mansell, H. (2015). Interprofessional collaboration in health care. Canadian Pharmacists Journal / Revue
Des Pharmaciens Du Canada, 148(4), 176–179. https://doi.org/10.1177/1715163515588106
Bridges, D. R., Davidson, R. A., Odegard, P. S., Maki, I. V, & Tomkowiak, J. (2011). Interprofessional collaboration: three
best practice models of interprofessional education. Medical Education Online, 16.
https://doi.org/10.3402/meo.v16i0.6035
Canadian Interprofessional Health Collaborative. (2010). National Interprofessional Competency Framework.
Retrieved from http://www.cihc.ca/files/CIHC_IPCompetenciesShort_pdf
Interprofessional Education Collaborative. (2011). Core competencies for interprofessional collaborative practice.
Washington, DC: Interprofessional Education Collaborative. Retrieved from
http://www.aacn.nche.edu/education-resources/ipecreport.pdf
King, T. L. (2015). Interprofessional Collaboration: Changing the Future. Journal of Midwifery & Women’s Health,
60(2), 117–119. https://doi.org/10.1111/jmwh.12318
Kirkpatrick, M. (2017). Nurse Managers and Interprofessional Collaboration: A Grounded Theory Study. University of
Calgary. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2155/docview/2043913150?pq-origsite=summon
Folkman, A.K. Tveit, B. Sverdrup S. (2018). Leadership in Interprofessional Collaboration in Health Care.
https://doi.org/10.2147/JMDH.S189199.
Orchard. C. Sonibare, O. Morse, A. Collins, J. (2017). Collaborative Leadership, Part 1:Nurses Leader’s Role within
Interprofesional Team Special Focus on Interprofessional Collaboratove.DOI:
10.12927/cJnl.2017.25257.http://researchgate.net
Sutoto. (2015). Interkolaborasi-Profesional-Dalam-Pelayanan-Kesehatan-Di-Rumah-Sakit. Disampaikan Pada
Workshop Asuhan Keperawatan sebagai Bagian dari Clinical Pathway< Konggres PERSI ke 13> JCC, Jakarta Oktober
2015.
World Health Organization. (2010). Framework for action on interprofessional education & collaborative practice.
Retrieved from http://www.who.int/hrh/resources/framework_action/en/
Zwarenstein, M., Goldman, J., & Reeves, S. (2009). Interprofessional collaboration: Effects of practice-based
interventions on professional practice and healthcare outcomes. Cochrane Database of Systematic Reviews, 4, n.p.
doi: 10.1002/14651858.CD000072.pub2