Anda di halaman 1dari 79

Edisi IV / Cetakan Pertama : kptbook - September 2016

Terobosan Baru Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

STRATEG
I
MENINGKATKAN
Pendapatan PTS
Kualitas Pendidikan PTS
Sumber Daya PTS
PTS-PTS Yang Telah Berhasil
Melaksanakan Terobosan Baru Menghadapi
MEA
Turut berbagi pengetahuan
Sesuai komitmen sosial KPT dan YKPI
Konsultan Pendidikan Tinggi Yayasan Kebangkitan Pendidikan Indonesia

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS


i
Kerjasama KPT dengan PTS-
PTS secara gari s besar
seperti di negara maju, yaitu :

• PTS fokus pada peningkatan kualitas pendidikan


dan proses perkuliahannya
• KPT fokus pada marketing dan pendanaan
penyelenggaraannya

- Marketing awal membutuhkan biaya


minimal
sebesar Rp. 600juta - Rp.2,3
Milyar

•Seluruh biaya tersebut ditanggung


KPT
(disubsidi Gilland
Group)
Terobosan Baru Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
STRATEGI MENINGKATKAN
Pendapatan PTS, Kualitas Pendidikan PTS,
dan Sumber Daya PTS
Oleh : Konsultan Pendidikan Tinggi

Edisi Pertama @ November 2012


Edisi Kedua :
- Cetakan pertama : Oktober 2013
- Cetakan kedua : April 2014
- Cetakan ketiga : November 2014
Edisi Ketiga :
- Cetakan pertama : September 2015
- Cetakan kedua : April 2016
Edisi Keempat :
- Cetakan pertama : September 2016

Diterbitkan Oleh :

Konsultan Pendidikan Tinggi


Kantor Pusat KPT :
Jl. Bumi Sentosa Raya Blok A3 No. 3, A1 No. 5 - 8
Cibinong - Kab. Bogor, Jawa Barat Indonesia 16912
Website utama : kpt.co.id, ptkpt.net, konsultan-pendidikan-tinggi.co.id
Telp. : 021 - 87620 02 - 04 , 875 9869, 2909 7104, 875 9829
Fax. : 021 - 8791 2360, 876 0072
HP : 0811 11048 24/25/26/27, 0815 1457 8119, 0815 9655 695
Telepon Bebas Pulsa : 0 - 800 - 1234 - 000

Buku ini dipersembahkan untuk Indonesia


Bagi para pembaca budiman yang ingin memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini, silahkan saja, sepanjang untuk tujuan positif.

i Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS


iv
Ucapan
Terimakasih

Terima kasih sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada tim penyusun buku ini,
khususnya kepada Andri Yulianto, Ardi Intia S, Raju Effendi, Naufal Aliy Andra Putra, Eko
Marganus, Hendrik Prasetyono, Dian Nurul Ikhwan, Aji Rizky Nurdiansyah, Supiani,
Arie Nugraha, Suyanto, Chatur Lukito, Asep Fery Setiawan, Yana Wirdayati, Sutjiowati,
Rachmi Wiyati, Roni Abdullah, Sri Rahayu, Yandi Juniansyah, Cipto Sunarno, Sri
Handayani, Siti Rahayu, Adi Supoyo, Robert Setiawan, Dwi Santoso, Arief Wibowo, Siti
Lestari, Wahyono, Nurhadiyono, Arif Rahman A, Suharto, Rohmat Yunus, Ellyawati
Rahayu, Isnan Muharam, Akhmad Sugiantoro, Hadi Rahman, Uven Sumpena, Carkayim,
Agus Sarwoko, Moch. Rizkon Subehi, Ayu Febri Sulistiya, Dwi Ari Prasetyo, Moh.
Zainudin, Azhari, Taufik Hidayatul M, Ahmad Humaidi, Abdul Azis, Irwansyah, Deni
Lesmana, Hamarudin, Renjers JJ. Lukow, M. Aip Saepudin, Didik Dwi Prastono dan lain-
lain (yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu), yang telah berusaha keras
merealisasikan buku ini.

Kami ucapkan terima kasih juga kepada :

• Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Gilland Group, Dewan Komisaris dan Direksi
di PT. Gilland Ganesha, PT. Kreasi Pranata Terpadu, CV. Flamboyan, CV. Laris, CV.
Indragung, Pengurus Yayasan dan Pimpinan BPH Yayasan Kebangkitan Pendidikan
Indonesia (YKPI);

• Pimpinan KPT (Konsultan Pendidikan Tinggi), kodepos.nomor.net, bahagia.us, ggiklan.


com, ggkarir.com, forum-warga.web.id, kucing.biz, villasingo.com, bursa-kerja.ptkpt.
net, flamboyan.co.id, nkri.news, ensiklopedia.web.id, kpt.co.id, kuliah-karyawan.id
civitasbook.com, cangkok.com, dan sebagainya;
• Pimpinan Divisi, Pimpinan Unit, dan karyawan di lingkungan Gilland Group;

• Pihak-pihak di luar Gilland Group yang senantiasa mendukung kami, seperti Google,
Suburmitra Grafistama, PT. Indotrans Data, PT. Interlink, PANDI (Pengelola Nama
Domain Internet Indonesia), CBN Registrar (mitra PANDI), Namecheap, Perguruan
Tinggi Swasta yang bekerjasama dengan KPT, para Agen Marketing di perusahaan/
lembaga, dan sebagainya;
• Seluruh pembaca budiman yang telah meluangkan waktu membaca buku ini.

Semoga hadirnya buku ini dapat meningkatkan peran KPT (dan Gilland Group) dalam hal
turut aktif mencerdaskan bangsa, serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
Indonesia.

Indragung Priyambodo
Gilland Group
Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS iiv
·c: · · Testimoni Rektor/Ketua · ··7
. ..
··· ·
:.•...
· ......····················· ...........
.'
·

········································
····

Rektor Universllas MH Thamrin


Prof. Dr.S-kldjo Notoatmodjo S.K.M., M.Com.H -0811 973
005
Terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Konsultan Pendidikan
Tinggi (KPT) yang telah lama bekerjasama dalam menyelengaral<an dan
mengembangkan Program Perkuliahan Karyawan Universitas MH
Thamrin, scmoga kerjasama ini terus dapat meningkatkan mutu
pendldil<An pada tahun-tahun mcndatang dalam rangka menccrdaskan
kehidupan bangsa sesuai amanat u.ndang·undangdasar
1945,Universita.s MH 1llamrin merasa terbantu dalam
memperoleh manfaat dalam meningf<atkan perolehan jumlah
mahasiswa .

Ketva STIE Trlanandra


Prof . Dr.H.Bambang Marsono, MA., M.Sc -0816 480
1470
Kerjasama dengan KPT terbukti dapat meningkatl<an citra lcampu.s STIE
Trianandra. Kini mahasiswa dapat menikmati kualitas terbaik pelayanan
l<am.i.

Rektor lnstltut Teknologl 8udl Utomo


Prof. Dr. Ir.H.Martin Djamln, M.Sc -0856 840
9848
Alhamdulillah, hubungan kerjasama antara ITBU dcngan Konsultan
Pcndidika.n Tinggi (KPT) sudiili bcrlangsung sclama 6 tnhun dan
kerjasama ini sangat positil. ITBU setiap tahun semakin berkembang.

Rektor Unlversltas Sangga Buana YPKP


Dr. H. Asep Effendi, R. SE., M.SI., PIA-0812146
7898
Ketika Perguruan Tinggi kesulit.an mengkomunikasikan program
pendidikannya kepada masyarakat,hadir KonsuJtan Pendjdikan Tinggi
(KPT) sebogai solusi bagi kami dan masyarakat. Pendidikan Indonesia
maju bersama KPT.
":::· · Testimoni Rektor/Ketua ···.::--
.-::·:. :::································································
. :
: ...:·::.
:

Rektor lnS1itut Bisnis


Muhommodi·yah
DR. H. Suryatmono, SH - 0812 8675
6315

Dcngan ada1\ya kerjas..'l1na a1ltara IBM (lnstitut Bisn.is Muhanlnladiyall)


&-k."lsi d:u'l Konsulta1\ pendidikan Ti1\g,gi (KP'l), saya 1ncrasaka.n 00.1\yak
sekali manfaatnya terutama bagi Kami perguruan tinggi swasta yang
b..1ru tumbuh dan ingin mcning 1tkan kuantilas mahasis'''"· Olch karena
itu, 5a)8 n1eng.hinlbau kepada perguruan ting,gi 5,,•asta lajnnya untuk
scgern bcrgabung c.1engan P2K guna n\Cningkatkan kuantitas 1rtaltasis,va
dan kualitas pergurual'l tingghlya.

Ketua STT Bina Tunggal Bekasl


Dr. Ir. Hendra Adiyalno, M.Si - 0857 8057
4050

S'IT BinJ Tt1nggal Bck.1si ntemililt KPT scbagai lllitra u1ttuk mc-
ningkatkan jumlah student body )'<lng dirasa masil\ belum
n1c1lCukupL A lhan1<lulillah tclall kcrj., nla ini bcrj.ilan perubahan
positif dapat k.-1mi rasakan. Senioga KPT dan STT 6ina Tunggal dapat
berkenlbang lebih pesat.

Ketua STT Indonesia - STIE Nasional Indonesia


Dr. Zefrl, M.Si- 0813 1927 5377

Kerjasania Jengan KPT (Konsultan Pcndidikan Tinggi) nlC1l1ba,va


nla1Uaat dalam nieningkatkan junllah nlaJ\asis,,•a dan fasiUt \S kanlpus
sccarn signifikai\ Ji k.'1n1pus SlTl - Sf1E.t'11.

Ketua STIE Ahmad Dahlan


Mukhaer Pakkanna, SE., MM - 0812 999
8966

Stjak bckcrjas."1n1a dcnga n 511E r\h 1nad Dal1lan Jakart.l, KPT


(Konsultan Pci.-Sidika.1\ Ting,gi) tclah mc,vujudkan kon\ilmcnnya dalam
bcrpartisipasi lllCOSupport tvlahasiS\V<'I .Tidak sckedar dari sisi kuantitas,
tapi yang terpcnling dari sisi kualitas. KP'f tclah nlemberi ruang kcpada
seluruh a1iak bangsa, clga r nleniiliki aksesibili tas ke dunia PerguruCtn
·ringgi. KJ7'f telal1 men1buka akses inforn1asi. Tidak sekedar akses, tapi
juga KPT mcnga,vaJ 1nutu. Y<tng menarik l<tgi, KPT tclah i.kut
mel<tkuk.'ln proses JX>mbcrdayaan, ikut serta dalam proses
pen«>rahan demi
Indonesia lx--rkcnUljuan.
Kata
Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, sehingga penyusunan
buku KPT dengan judul “Terobosan Baru Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) : Strategi Meningkatkan Pendapatan PTS, Kualitas PTS, dan Sumber Daya PTS”
edisi ke 4 ini dapat terselesaikan dengan baik.

Buku ini membahas tentang strategi yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
untuk mempercepat proses peningkatan kualitas PTS tersebut. Peningkatan kualitas yang
dimaksud, meliputi :
• Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran;
• Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya PTS;
• Peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan;
• Peningkatan pendapatan PTS.

Penulisan buku ini berdasarkan berbagai pengalaman dari KPT serta sumber lain.

Konsultan Pendidikan Tinggi (KPT) berdiri sejak tahun 2003, dan ingin berbagi
pengetahuan/ wawasan tentang strategi marketing pada PTS. Kemudian mengembangkan
strategi tersebut, untuk bersama-sama mempercepat peningkatan kualitas PTS di Indonesia.

Kami sangat terbuka untuk menerima berbagai masukan untuk menyempurnakan buku ini.

Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan buku ini sejak awal hingga akhir.

Semoga hadirnya buku ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi PTS di
Indonesia.

Tim Penyusun

viii
v Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS
Daftar Isi
Ucapan Terimakasih ii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Pendahuluan x
Terobosan Baru : Strategi Meningkatkan Kualitas PTS x

1. Peran Konsultan Pendidikan Tinggi 1


1.1 Hasil Riset KPT tentang Reguler dan
Perkuliahan Karyawan atau P2K 2
1.1.1 Prosentase Calon Mahasiswa Reguler Memilih PTS 3
1.1.2 Prosentase Calon Mahasiswa P2K Memilih PTS 3
1.1.3 Latar Belakang Menjadi Mahasiswa P2K 4

1.2 Peran KPT dalam Mendukung PTS 5


1.2.1 Peran Pertama 5
1.2.2 Peran Kedua 7
1.2.3 Peran Lainnya 7

1.3 Keuntungan PTS Menyelenggarakan Perkuliahan Karyawan 9


1.3.1 Meningkatkan Kualitas Lulusan PTS dan Kualitas Mahasiswa 9
1.3.2 Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Pengajaran, dan Dosen 10
1.3.3 Meningkatkan Pendapatan PTS dan Optimalisasi Pemanfaatan
Gedung dan Ruangan 10
1.3.4 Meningkatkan Kesejahteraan dan Kualitas SDM 10
1.3.5 Meningkatkan Akreditasi, Kepangkatan Dosen, Citra PTS, Alumni, dsb. 10

1.4 KPT Siap Membantu PTS 11

2. Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru 13


2.1 Strategi Mendatangkan Calon Mahasiswa Baru 15
2.1.1 Membuat Minimal 41 ribu Website P2K Untuk Masing-masing PTS 16
2.1.2 Membuat Minimal 11,6 juta Website P2K Untuk Seluruh PTS 16
2.1.3 Mengiklankan P2K di Internet Lebih dari 19 juta Website 17
2.1.4 Memasang Iklan di Mesin Pencari Google dan Yahoo 17

ix
2.1.5 Menyebarkan Informasi P2K ke Perusahaan,
Lembaga Pemerintah/Swasta 18
2.1.6 Mengirimkan Informasi P2K Melalui POS (Surat) 18
2.1.7 Memasang Spanduk dan Poster P2K di Berbagai Lokasi Strategis 19
2.1.8 Memasang Iklan P2K di Koran 19
2.1.9 Menyebarkan Brosur Secara Langsung di Lokasi Strategis 19
2.1.10 Membuat Jaringan GSF dan Menempatkan Agen-agen Marketing
di Berbagai Perusahaan 20
2.1.11 Menggunakan Civitasbook.com, YKPI, dan Mesin Pencari
Cangkok.com untuk Publikasi (Dalam Tahap Pengembangan) 20
2.1.12 Menyebarkan Informasi Melalui Email, Forum Komunitas, Milis,
Jejaring Sosial, dsb 21

2.2 Strategi Menerima Kedatangan Calon Mahasiswa Baru 21


2.2.1 Biaya Pendaftaran Harus Berkualitas 22
2.2.2 Sistem Pendaftaran dan Seleksi : "One Stop Services" 23
2.2.3 Sistem Pendaftaran Online 23
2.2.4 Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru P2K 24
2.2.5 Sistem Contact Us dan Email di Internet 24
2.2.6 Sistem Chatting 24
2.2.7 Layanan Info 17 Jam 24
2.2.8 Respon Permintaan Brosur 24

2.3 Meningkatkan Kualitas Produk PTS 25


2.3.1 Realisasi Masa Studi, Sebanyak Mungkin Mahasiswa
yang Lulus Tepat Waktu 26
2.3.2 Mahasiswa yang Tidak Lulus Tepat Waktu,
Tidak dibebani Biaya Pendidikan Lagi 27
2.3.3 Beban Studi dan Jumlah Mata Kuliah 27
2.3.4 Distribusi Mata Kuliah dan Silabusnya 28
2.3.5 Waktu dan Penjadwalan Kuliah 29
2.3.6 Biaya Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Harus Berkualitas 29
2.3.7 Biaya Pendidikan dan Sistem Pembayarannya 29
2.3.8 Kualitas Dosen dan Karyawan (Non Edukatif) 30
2.3.9 Jurusan Prospek Harus Membantu Jurusan Tidak Prospek 30
2.3.10 Sistem Informasi Akademik (SIA) Berbasis Internet 31
2.3.11 Fasilitas, Sarana dan Prasarana 32
2.3.12 Alumni 33

vii
Te bosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS
ro
2.3.13 Akreditasi 33
2.3.14 Lokasi Kampus 33

3. Penutup : Kerjasama KPT dan PTS 35

Lampiran I

Data Jaringan Website Gilland Group yang Mengiklankan P2K 39

Lampiran II

Peta Lokasi 43

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS viii


xi
Pendahuluan
Terobosan Baru :
Strategi Meningkatkan Kualitas
PTS

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS


xii
Pendahuluan
Terobosan Baru : Strategi Meningkatkan Kualitas PTS

Pada buku ini diuraikan terobosan baru untuk mempercepat peningkatan kualitas PTS
(Perguruan Tinggi Swasta), yaitu :

• Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajarannya ;

• Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya PTS


(dosen, karyawan, mahasiswa, alumni, sarana dan
prasarana, dan sebagainya) ;

• Peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan ;

• Peningkatan pendapatan PTS.

Terobosan baru ini sekaligus melengkapi pelaksanaan amanat UUD 45 Pasal 31 ayat (1)
bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Padahal diantara warga
negara terdapat sebagian masyarakat yang memiliki waktu luang berbeda dengan Program
Reguler, yaitu masyarakat yang berasal dari dunia kerja (karyawan, pengusaha, dan
sebagainya).

Terlebih lagi DPR dan Pemerintah sejak tahun 2003 mendorong hal tersebut melalui
Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa
“Pendidikan Tinggi diselenggarakan dengan Sistem Terbuka”.

Di dalam penjelasan Undang-Undang Sisdiknas ditulis : “Pendidikan dengan sistem terbuka


adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu
penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system).
Peserta didik dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil program-program pendidikan
....... dst.”

Terobosan baru yang dimaksud adalah turut aktif memberi kesempatan kepada masyarakat
dari dunia kerja untuk meningkatkan pendidikan tingginya secara layak dan bermutu.

Hal ini diwujudkan dalam bentuk Program Perkuliahan Karyawan (P2K), yang
penyelenggaraannya harus memenuhi dua syarat mutlak di bawah ini, yaitu :

1. Penyelenggaraan P2K harus sesuai dengan norma dan kaidah akademik (harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan).

2. Penyelenggaraan P2K harus sesuai dengan tuntutan dunia kerja.


Beberapa PTS sebenarnya telah membuat terobosan dengan berusaha menyelenggarakan
P2K ini. Namun sebagian dari PTS terkait gagal dalam penyelenggaraannya, sebagian lagi
berhasil, namun keberhasilannya tidak dapat mempercepat peningkatan kualitas PTS. Dan
hanya sebagian kecil yang benar-benar berhasil menyelenggarakannya sekaligus berhasil
mempercepat peningkatan kualitas PTS, sebagaimana diuraikan di atas.

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS x


xiii
Penyebab kegagalan penyelenggaraan P2K atau kegagalan mempercepat peningkatan
kualitas PTS, seperti berikut ini.

1. Penyelenggaraan P2K tidak sesuai dengan dua persyaratan mutlak tersebut, yaitu
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau tidak sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.

2. PTS terkait sulit untuk fokus meningkatkan kualitas pendidikan dan


pengajarannya, dikarenakan :
• masih disibukkan oleh kegiatan marketing untuk penerimaan mahasiswa baru;
• masih disibukkan oleh pendanaan terhadap kegiatan belajar-mengajarnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa PTS di negara maju dapat fokus meningkatkan
kualitas pendidikan dan pengajarannya, dikarenakan mereka tidak disibukkan oleh
dua kegiatan tersebut di atas (marketing dan pendanaan). Peran tersebut dikelola
oleh lembaga lain berupa konsultan yang bekerja sama dengan perguruan tinggi
terkait.
3. PTS terkait sulit untuk kompak, sehingga seluruh komponen di PTS terkait tidak
dapat menjadi sebuah tim besar yang mengarah ke satu titik (sesuai visi dan
misi PTS tersebut).

Pada umumnya PTS terkait juga kurang berhasil dalam menyelenggarakan program
regulernya, yang sangat bergantung pada “citra PTS”. Sedangkan untuk Program
Perkuliahan Karyawan (P2K) relatif hanya sedikit bergantung pada citra PTS, namun
sangat bergantung dari marketing yang terus-menerus, setiap saat, sebagaimana
diuraikan dalam “hasil riset KPT tentang Reguler dan Program Perkuliahan Karyawan
(P2K)” (Bab 1.1). Sehingga kondisinya dapat terbalik, penyelenggaraan P2K-nya berhasil,
namun regulernya kurang berhasil.

Disinilah pentingnya peranan seluruh pemimpin di PTS tersebut untuk kompak, mulai
dari pimpinan unit, pimpinan jurusan, fakultas sampai pimpinan tertinggi. Semua
melaksanakan misi dan visi yang sama terhadap PTS-nya, meninggalkan ego sektoral,
mengutamakan kepentingan bersama, saling membantu antar jurusan, antar fakultas, antar
biro, antar unit, saling mengisi dan menjadi sebuah tim besar yang kompak.

Pada buku ini, mula-mula (Bab 1.1) diuraikan mengenai hasil riset KPT (Konsultan
Pendidikan Tinggi) tentang calon mahasiswa reguler, calon mahasiswa P2K, dan mahasiswa
P2K.

Hasil riset ini dapat digunakan sebagai dasar


pengambilan keputusan strategi marketing
yang akan diterapkan PTS terkait. Baik untuk
penerimaan mahasiswa baru program reguler
maupun P2K (bila akan menyelenggarakannya).

Pada bagian selanjutnya (Bab 1.2) diuraikan


mengenai peran KPT dalam mendukung
PTS. Juga diuraikan (Bab 1.3) keuntungan
PTS bila melakukan terobosan baru tersebut
(menyelenggarakan P2K dengan benar).

xivxi Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS


Tujuan utama pendirian KPT oleh Gilland Group adalah untuk menyalurkan aktifitas
sosialnya
(komitmen sosial pendidikan) dalam hal turut aktif mencerdaskan bangsa.

Sesuai tujuan utama tersebut, maka KPT tidak merahasiakan strategi marketing yang
digunakan, dan diuraikan disini, termasuk konsep dasarnya. Dengan harapan dapat
menjadi masukan bagi PTS dalam melaksanakan marketing untuk program reguler,
maupun untuk marketing P2K bila akan dilaksanakan sendiri.

Strategi marketing penerimaan mahasiswa baru diuraikan pada Bab 2, yang terbagi dalam
strategi mendatangkan calon mahasiswa baru (Bab 2.1), strategi menerima kedatangan calon
mahasiswa baru (Bab 2.2), dan strategi meningkatkan kualitas produk PTS (Bab 2.3).

Pada bagian penutup (Bab 3), diuraikan kerjasama KPT dengan PTS-PTS, yang secara garis
besar seperti di negara maju, yaitu :
• PTS fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan proses perkuliahannya;
• KPT fokus pada marketing dan pendanaan penyelenggaraannya.

Kerjasama KPT dan PTS, ditandai dengan penandatanganan MOU (Memorandum Of


Understanding) oleh masing-masing pimpinan. Begitu selesai penanda-tanganan MOU
tersebut, KPT langsung mulai melaksanakan kegiatan marketing untuk P2K PTS terkait, yang
seluruh marketing semester awalnya dibiayai KPT sesuai “Komitmen Sosial” Gilland
Group dalam memberikan subsidi secara tidak langsung ke KPT. Sehingga PTS terkait
dapat benar-benar fokus mempersiapkan kegiatan akademik semester awal, dan pada
semester selanjutnya PTS terkait dapat fokus meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran di Perkuliahan Karyawan tersebut.

Untuk marketing awal membutuhkan biaya minimal sebesar Rp 600 juta - Rp 2,3 Milyar,
tergantung dari tingkat kesulitan marketingnya, jumlah program studinya, prospek tidaknya
program studi terkait, tinggi-rendahnya citra PTS terkait di masyarakat, tinggi-rendahnya
biaya studi, strategis tidaknya lokasi PTS (sulit-tidaknya lokasi PTS dijangkau masyarakat),
menarik tidaknya bangunan fisik PTS terkait, lengkap tidaknya fasilitas PTS, akreditasinya,
dsb-nya.

Seluruh biaya tersebut ditanggung KPT (disubsidi Gilland Group), biaya tersebut
digunakan untuk marketing selama 4 - 7 bulan (tergantung tingkat kesulitan marketingnya).

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS xiixv


Dalam bab tersebut diuraikan berbagai kegiatan marketing awal yang dilakukan KPT,
termasuk didalamnya melakukan kontrak kerja dengan jaringan website terbesar di
Indonesia, yang dikelola Gilland Group, antara lain :
• mendesain minimal 41 ribu website P2K khusus untuk PTS terkait;

• memasukkan PTS tersebut ke minimal 11,6 juta website P2K;

• mengiklankan P2K PTS tersebut di minimal 19 juta website.

Jumlah minimal tersebut di atas merupakan jumlah awal yang dibutuhkan agar marketing
internetnya berhasil. Selanjutnya jumlah ini ditambah terus-menerus sesuai anggaran yang
tersedia ditambah dengan subsidi yang diberikan Gilland Group.

Subsidi tersebut memang harus terus-menerus diberikan, karena sudah pasti tidak cukup
bila hanya mengandalkan anggaran yang tersedia. Hal ini dikarenakan pendidikan adalah
usaha sosial (usaha nirlaba), sehingga dibutuhkan komitmen sosial yang tinggi bila
turut aktif terjun di pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung. Keuntungan dalam
mengelola pendidikan adalah mencerdaskan masyarakat, meningkatkan SDM Bangsa
Indonesia. Semua itu merupakan amal yang tidak akan terputus dan sesuai law of attraction,
Tuhan akan selalu memberi balasan/hadiah berlipat-lipat melalui sumber-sumber lain.

PTS yang bekerjasama dengan KPT, tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, antara lain :
• DKI Jakarta
- Universitas Ibnu Chaldun - Jakarta
- Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Institut Sains dan Teknologi Al Kamal - Jakarta
- Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma - Jakarta
- Universitas Krisnadwipayana - Jakarta
- Institut Teknologi Budi Utomo - Jakarta
- STIE Ahmad Dahlan - Jakarta
- STMIK Muhammadiyah Jakarta
- STT Indonesia - STIE Nasional Indonesia - Jakarta
- Universitas MH. Thamrin - Jakarta
- STIE Trianandra - Jakarta
- STIE International Golden Institute - Jakarta
- Universitas Jakarta
- STIE Swadaya - Jakarta
• Jawa Barat (Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Subang & Kuningan)
- STIE Hidayatullah - Depok
- STIH Dharma Andigha - Bogor
- Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal - Bekasi
- Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi
- Universitas Nurtanio - Bandung
- Universitas Sangga Buana YPKP - Bandung

xvi - Universitas Al - Ghifari - Bandung


xiii Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS
- STIE Muhammadiyah Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Mandala - Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
- International Women University - Bandung
- STIE Tridharma - Bandung
- Universitas Subang
- Universitas Islam Al-Ihya - Kuningan
• Jawa Tengah & DIY (Semarang, Sukoharjo, Yogyakarta)
- Universitas Muhammadiyah Semarang
- Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman GUPPI - Ungaran, Semarang
- STIE Trianandra Kartasura - Sukoharjo
- Universitas Proklamasi 45 - Yogyakarta
• Jawa Timur (Blitar, Surabaya, Pasuruan, Malang, Banyuwangi)
- Universitas Islam Balitar - Blitar
- Universitas Muhammadiyah Surabaya
- STTG Walisongo - Pasuruan
- STIEG Walisongo - Pasuruan
- Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia - Malang
- Sekolah Tinggi Teknologi STIKMA Internasional - Malang
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indocakti - Malang
- Universitas Bakti Indonesia - Banyuwangi
• Bali (Denpasar, Jimbaran)
- STIKOM Bali - Denpasar & Jimbaran
- Politeknik Nasional Denpasar
• Bengkulu
- Universitas Muhammadiyah Bengkulu
• Sulawesi Selatan (Makassar) dan Sulawesi Utara (Manado)
- Universitas Kristen Indonesia Tomohon - Manado
- Universitas Pejuang Republik Indonesia - Makassar

Marketing yang dilakukan KPT untuk masing-masing PTS tersebut di atas, secara umum
adalah sama. Secara khusus terdapat beberapa perbedaan, antara lain :

• Sasaran konsumennya berbeda, bergantung dari kualitas program studinya dan


kualitas pendidikan yang terkait erat dengan biaya pendidikannya. Selain itu juga
bergantung dari lokasi kampusnya, fasilitasnya, sistem manajemen informasinya, dan
sebagainya.

• Sasaran pencitraannya berbeda, yang secara umum bergantung dari tinggi-rendahnya


citra PTS tersebut. Secara khusus bergantung pada citra bagian mana yang harus

xvii
dipelihara karena sudah tinggi, bahkan dinaikkan bila memungkinkan, mengenai citra
apa yang masih rendah dan harus diupayakan naik, dan sebagainya.

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS


xiv
1
Peran
Konsultan
xviii Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS
Pendidikan
Tinggi
1. Peran Konsultan Pendidikan
Tinggi

Konsultan Pendidikan Tinggi

KPT singkatan dari Konsultan Pendidikan Tinggi yang merupakan bagian dari Gilland
Group (sebelumnya Singo Group).
Lembaga ini didirikan oleh Gilland Group tahun 2003 untuk menyalurkan aktifitas
sosialnya
(komitmen sosial pendidikan) dalam hal turut aktif mencerdaskan bangsa.

Pendirian KPT ini juga terdorong untuk turut aktif melaksanakan UU-RI No. 20 Th. 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Khususnya turut aktif memberi kesempatan kepada
masyarakat yang memiliki waktu luang terbatas maupun dana terbatas untuk
meningkatkan pendidikan formalnya (pendidikan tingginya) secara layak dan bermutu.

Sebagaimana diketahui, bahwa Perguruan Tinggi di negara maju dapat fokus


meningkatkan kualitas Pendidikan dan Pengajarannya, dikarenakan mereka tidak
disibukkan oleh kegiatan marketing untuk penerimaan mahasiswa baru, juga tidak
disibukkan oleh pendanaan terhadap kegiatan belajar-mengajarnya. Peran tersebut dikelola
oleh lembaga lain berupa konsultan yang bekerja sama dengan perguruan tinggi terkait.

Disinilah salah satu peran KPT (Konsultan Pendidikan Tinggi) di Indonesia, yaitu bekerja
sama dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sedemikian rupa sehingga PTS tersebut
dapat fokus terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengajarannya. Karena
kegiatan marketing untuk penerimaan mahasiswa baru dan pendanaan kegiatan belajar-
mengajar diupayakan oleh KPT.

Peran Konsultan Pendidikan Tinggi 1


1.1 Hasil Riset KPT tentang Reguler dan Perkuliahan
Karyawan atau P2K

KPT telah melakukan penelitian beberapa kali terhadap calon mahasiswa reguler, calon
mahasiswa P2K (Program Perkuliahan Karyawan), dan terhadap mahasiswa P2K.
Hasil penelitiannya secara singkat seperti berikut ini:

Catatan :

Hasil penelitian yang disampaikan disini hanya berlaku untuk PTS (seluruh
Perguruan Tinggi Swasta). Tidak berlaku untuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri),
karena PTN memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik untuk mahasiswa
maupun calon mahasiswanya pada kedua program tersebut. Juga terdapat perbedaan
yang signifikan antara PTN yang satu dengan lainnya. Berbeda dengan PTS, yang
mempunyai karakteristik hampir sama antara PTS yang satu dengan lainnya.

Yang termasuk dalam P2K (Program Perkuliahan Karyawan) atau sebutan lain dari
P2K antara lain Program Kelas Karyawan, Kuliah Karyawan, Ekstensi, Program Non-
Reguler, Program Khusus, Program Eksekutif, Program Kuliah Sabtu Minggu,
Program Ekstensi Sabtu Minggu, Kuliah Pegawai, Kelas Pegawai, ECP (Employee Class
Program), dan sebagainya.
1.1.1 Prosentase Calon Mahasiswa Reguler Memilih PTS

• 73% calon mahasiswa Program Reguler


memilih PTS berdasarkan “citra” PTS
tersebut yang sudah tertanam pada
dirinya sejak lama.

• 27% calon mahasiswa Program Reguler


memilih PTS berdasarkan “informasi
terkini”.

Beruntunglah PTS yang sudah memiliki citra yang baik di masyarakat, karena untuk
penerimaan mahasiswa baru Program Regulernya, mereka tidak membutuhkan biaya
marketing yang besar. Sehingga calon mahasiswa reguler sudah datang dengan sendirinya,
begitu mengetahui informasi telah dibukanya pendaftaran mahasiswa baru program reguler
di PTS tersebut.

Sedangkan untuk PTS yang memiliki citra kurang baik di masyarakat, walaupun
mengeluarkan biaya marketing yang sangat besar, tetap sulit memperoleh mahasiswa
reguler karena semaksimal apa pun marketingnya, hanya memperoleh 27%- nya saja.

Satu-satunya cara agar regulernya berhasil, PTS terkait harus berusaha memperbaiki diri
sebaik mungkin. Dengan komitmen yang tinggi untuk memperbaiki diri, ditunjang dengan
pemberitaan (marketing) yang tepat, maka citra tersebut dapat terbangun lebih cepat (dalam
waktu 2 - 4 tahun).

1.1.2 Prosentase Calon Mahasiswa P2K Memilih PTS

• 32% calon mahasiswa P2K (Program


Perkuliahan Karyawan) memilih PTS
berdasarkan ”citra” PTS.

• 68% calon mahasiswa P2K memilih PTS


berdasarkan “informasi terkini” yang dia
terima.
Hal inilah yang membuat banyak PTS terkemuka gagal menyelenggarakan Perkuliahan
Karyawan (karena sedikit sekali peminatnya), walaupun penyelenggaraan Program
Regulernya terbilang sukses. PTS-PTS terkait beranggapan karakteristik “peminat reguler”
sama dengan “peminat P2K”, padahal karakteristiknya bertolak belakang, pangsa pasarnya
berbeda.

Calon mahasiswa P2K lebih rasional dalam memilih PTS. Mereka memilih PTS
berdasarkan banyak pertimbangan, bukan sekedar citra saja. Tetapi cenderung
berdasarkan kebutuhan dunia kerja mereka, di samping masalah waktu luang,
ketersediaan dana, lokasi PTS, dan sebagainya

1.1.3 Latar Belakang Menjadi Mahasiswa P2K

• 76% Mahasiswa P2K mempunyai


keinginan untuk melanjutkan
pendidikannya karena “tidak sengaja”
memperoleh informasi mengenai P2K.

• 24% Mahasiswa P2K mempunyai


keinginan untuk melanjutkan
pendidikannya karena sejak awal
memang berkeinginan melanjutkan
pendidikannya, dan dengan “sengaja”
mencari informasi tentang kuliah
karyawan.

Ke 76% Mahasiswa P2K tersebut tidak sengaja memperoleh informasi mengenai P2K,
terutama dari internet dan pengarahan langsung di perusahaan/lembaga, juga dari brosur,
spanduk, surat, agen-agen marketing, dan sebagainya.
Dari informasi yang diketahui dengan “tidak sengaja” itulah, muncul keinginan mereka
untuk melanjutkan pendidikannya, dan akhirnya mereka menjadi mahasiswa Program
Perkuliahan Karyawan (P2K).

Oleh karena itu dibutuhkan marketing yang terus-menerus (setiap saat), sebanyak
mungkin, dan seefektif mungkin, sekaligus mendidik masyarakat (pekerja, karyawan,
pengusaha) sedemikian rupa sehingga semakin banyak yang “tidak sengaja”
memperoleh informasi P2K. Dan setelah mempelajarinya menjadi berminat melanjutkan
pendidikan tingginya.
1.2 Peran KPT dalam Mendukung PTS
1.2.1 Peran Pertama
Seperti diuraikan pada sub-bab 1.1 (Hasil Riset KPT
Reguler Tentang Perkuliahan Karyawan atau P2K),
dan apabila sukses, PTS yang
ingin menyelenggarakan P2K uliah Karyawan)
(K harus menyampaikan
(menyebarkan) “informasi terkini” secara
terus-menerus, dengan kata lain harus
melaksanakan kegiatan marketing secara
terus-menerus, setiap saat. Sebagaimana
juga dilakukan oleh konsultan-konsultan
pendidikan di negara-negara maju untuk
perguruan tinggi yang menyelenggarakan
kuliah karyawan.

Melaksanakan kegiatan marketing terus-


me nerus, setiap saat, selain membutuhkan
yang SDM cukup banyak dan harus berkualitas,
juga
membutuhkan dana yang sangat besar.

Hal ini sangat berat dilakukan oleh PTS sebagai lembaga pendidikan. Seandainya marketing
tersebut dilakukan sendiri oleh PTS terkait, maka untuk menutup biaya marketingnya, PTS
tersebut harus membuat biaya pendidikan P2K untuk setiap mahasiswa menjadi sangat
tinggi (di atas US$ 900 per bulan atau Rp 12,6 juta per bulan atau 75,6 juta per semester),
jelas biaya sebesar ini di Indonesia tidak terjangkau karyawan. Terlebih dari segi kebutuhan
SDM untuk kegiatan marketing tersebut.

Disinilah salah satu peran utama KPT dalam mendukung PTS menyelenggarakan P2K
dengan sukses dan berkualitas, sekaligus sebagai “media penyaluran” aktifitas sosial
Gilland Group bagi Indonesia.

Oleh karena pendanaan kegiatan KPT didukung (disubsidi) Gilland Group, maka KPT
mampu melaksanakan marketing terus-menerus, setiap saat, bagi P2K di PTS terkait.
Sehingga P2K di PTS dapat diselenggarakan dengan biaya pendidikan yang relatif
terjangkau masyarakat.

Begitu KPT bekerja sama dengan suatu PTS, maka saat itu juga KPT mulai melaksanakan
kegiatan marketing untuk P2K PTS terkait, yang seluruh biaya marketing semester awal
tersebut menjadi tanggungan KPT sesuai “Komitmen Sosial” Gilland Group.

Sehingga PTS terkait dapat benar-benar fokus mempersiapkan kegiatan akademik semester
awal, dan pada semester selanjutnya PTS terkait dapat fokus meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran di Perkuliahan Karyawan tersebut.
Untuk marketing awal membutuhkan biaya minimal sebesar Rp 600 juta - Rp 2,3 Milyar,
tergantung dari tingkat kesulitan marketingnya, jumlah program studinya, prospek tidaknya
program studi terkait, tinggi-rendahnya citra PTS terkait di masyarakat, tinggi-rendahnya
biaya studi, strategis tidaknya lokasi PTS (sulit-tidaknya lokasi PTS dijangkau masyarakat),
menarik tidaknya bangunan fisik PTS terkait, lengkap tidaknya fasilitas PTS, akreditasinya,
dsb-nya.

Seluruh biaya tersebut ditanggung KPT (disubsidi Gilland Group), biaya tersebut
digunakan untuk marketing selama 4 - 7 bulan (tergantung tingkat kesulitan marketingnya).

Semakin mahal biaya pendidikannya, maka dibutuhkan biaya marketing yang semakin
besar. Semakin rendah prospek jurusannya, maka semakin tinggi biaya marketingnya.
Semakin sulit dijangkau lokasi PTS-nya, maka semakin besar biaya marketing yang harus
dikeluarkan. Dan seterusnya.

Perbandingan biaya marketing internet dan non internet, umumnya 5 berbanding 1 - 2,1
yaitu 5 untuk internet dan 1 - 2,1 untuk non internet (bergantung pangsa pasarnya atau
konsumen yang akan dijadikan target, baik konsumen utama maupun konsumen
sekundernya).

Saat ini Gilland Group memiliki jaringan website terbesar di Indonesia, memiliki 2.648
domain internasional dan Indonesia; masing-masing domain rata-rata memiliki 231.000
subdomain; sehingga seluruhnya menjadi lebih dari 611,7 juta website yang saling berkaitan.

Seluruh domain tersebut tersebar di 121 server kualitas tinggi milik Gilland Group, yang
memang dikhususkan untuk domain-domain tsb. Ke 121 server ini tersebar di beberapa
lokasi data center.

KPT melakukan kontrak kerja dengan jaringan website yang dikelola Gilland Group.
Dalam kontrak kerja tersebut antara lain :

• Mendesain minimal 41 ribu website P2K untuk setiap PTS yang bekerjasama dengan KPT;
• Memasukkan setiap PTS ke minimal 11,6 juta website P2K PTS-PTS sesuai relevansinya;
• Mengiklankan P2K PTS tersebut di minimal 19 juta website, sesuai relevansinya.

Jumlah riil masing-masing PTS berbeda-beda, tergantung tingkat kesulitannya, dan


tergantung anggaran yang tersedia, serta tergantung berapa subsidi yang diberikan Gilland
Group untuk PTS terkait. Untuk melihat daftar website P2K masing-masing PTS, daftar
11,6 juta website P2K untuk seluruh PTS, serta daftar 21,7 juta website tempat iklan P2K
di internet dapat dilihat di banyak website KPT (kpt.co.id, ptkpt.net, dan sebagainya).

Biaya marketing terbesar kedua adalah untuk membayar gaji karyawan KPT (karyawan
tetap), membayar honor karyawan harian, agen-agen marketing di berbagai perusahaan dan
lembaga, serta get student fee. Biaya marketing berikutnya yang relatif besar adalah untuk
hardware marketing, seperti brosur, katalog, surat, media pendukung marketing dan PMB,
poster, spanduk, dan sebagainya.

Jadi peran pertama KPT terkait dengan P2K adalah melaksanakan kegiatan marketing terus-
menerus, setiap saat.
1.2.2 Peran Kedua
Kendala terbesar seorang karyawan dalam melanjutkan pendidikannya adalah kemampuan
finansialnya, yaitu kemampuan membayar biaya pendidikan. Namun mereka mampu
menyisihkan
sebagiandananyasetiapbulanuntukmeningkatkankemampuannya,meningkatkanpendidikannya
.

Oleh karena itu Biaya Pendidikan P2K harus dapat diangsur bulanan sehingga terjangkau
masyarakat. Mahasiswa P2K harus diberi “fasilitas kredit biaya pendidikan tanpa
agunan dan tanpa bunga”, agar mereka yang relatif kurang mampu secara finansial dapat
mengangsur bulanan.

Konsep mengangsur bulanan nampaknya sederhana, namun pelaksanaannya rumit sekali.


Dan untuk melaksanakan hal tersebut dibutuhkan sistem manajemen yang mirip dengan
kredit bank, mulai dari software komputernya, prosedur-prosedurnya, sistem penagihan,
software lainnya, hardware-nya, maupun SDM untuk menangani hal tersebut. Sehingga
semuanya dapat berjalan dengan baik dan tidak ada kebocoran.

Disinilah peran kedua dari KPT, yaitu


melaksanakan sistem manajemen tersebut
yang merupakan bagian dari sistem pendanaan.
Termasuk di dalamnya memberikan beasiswa
atau keringanan biaya bagi yang benar-benar
membutuhkan, tentu saja dengan persetujuan
PTS terkait.

1.2.3 Peran Lainnya


Peran KPT lainnya meliputi YKPI (Yayasan Kebangkitan Pendidikan Indonesia),
civitasbook. com, dan cangkok.com.

Pada bulan Juni 2012, Gilland Group telah mendirikan Yayasan Kebangkitan Pendidikan
Indonesia (YKPI). Yayasan ini (YKPI) memiliki tugas khusus membantu KPT dalam hal :

• Membantu peningkatan akreditasi (dan pengurusannya) pada PTS-PTS yang bekerja


sama dengan KPT ;

• Membantu pengelolaan kepangkatan dosen (dan pengurusannya) pada PTS-PTS yang


bekerja sama dengan KPT ;

• Selain itu YKPI (Yayasan Kebangkitan Pendidikan Indonesia) ini juga memiliki tugas
umum (tujuan umum), yaitu mendirikan dan membangun jurnal-jurnal ilmiah nasional
dan internasional.

Pada bulan Desember 2011, Gilland Group mendirikan civitasbook.com.


Civitasbook.com merupakan jejaring sosial civitas akademika sekaligus merupakan forum
pendidikan dan penelitian, yang didalamnya juga terdapat Sistem Informasi Manajemen
beberapa Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian,
Lembaga Penerbitan Jurnal, serta berbagai asosiasi
dan lembaga lainnya yang bekerja sama dengan KPT
maupun Gilland Group.

Civitasbook.com ini dibangun dengan salah satu


tujuannya untuk mendukung YKPI dan KPT dalam meningkatkan perannya.

Di civitasbook.com juga terdapat Curriculum Vitae (Daftar Riwayat Hidup) untuk


mempublikasikan keahlian serta pengalaman dosen dan mahasiswa, juga terdapat
“Receive - Classroom” yang dapat digunakan dosen dan seluruh mahasiswa yang terdaftar
dikuliahnya untuk berdiskusi langsung atau menyampaikan tugas, saling memberi solusi,
dan dosen memberikan penilaian. Di civitasbook.com juga bisa digunakan sebagai media
untuk mempublikasikan hasil karya ilmiah atau tulisan-tulisan dosen, mahasiswa dan
sebagainya.

Sampai saat ini civitasbook.com belum dipublikasikan secara langsung, karena memang
masih dalam tahap pembangunan, sekaligus membutuhkan masukan-masukan dari
perguruan tinggi dan lembaga penelitian, sehingga memenuhi tujuan utamanya. Walaupun
belum dipublikasikan, kami mengijinkan Google untuk mengambil data/informasi yang
boleh dilihat publik sehingga masuk dalam indeks Google (dapat dilihat dengan
memasukkan
kata kunci civitasbook.com di
google).

Pada Juni 2009, Gilland Group mendirikan search engine cangkok.com bersamaan dengan
pengembangan Server Gilland Group.

Cangkok.com merupakan mesin pencari


(search engine) ber-Bahasa Indonesia. Cangkok.
com dirancang sebagai mesin pencarian terbesar di
Indonesia, dengan teknologi pencarian terbarukan
yang menempatkannya pada posisi yang jauh berbeda dengan mesin pencarian yang
tersedia
saat ini, dan berusaha terus-menerus dikembangkan, sehingga dapat memberikan hasil
pencarian yang benar-benar relevan dengan keinginan pemakai.

Cangkok.com memang tidak dirancang untuk keperluan KPT, namun di cangkok.com


nantinya disediakan ruang khusus untuk membantu pendidikan di Indonesia. Salah satu
ruang itu akan dikontrak (digunakan) KPT untuk kebutuhan Program Perkuliahan
Karyawan PTS- PTS yang bekerjasama dengan KPT.
1.3 Keuntungan PTS Menyelenggarakan Perkuliahan Karyawan
Seyogyanya sebagian besar PTS menyelenggarakan P2K (Program Perkuliahan Karyawan
atau Kelas Karyawan). Ini sesuai Amanat UUD 45 Pasal 31 ayat (1) bahwa “Setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan”. Padahal diantara warga negara terdapat
sebagian masyarakat yang hanya memiliki waktu luang terbatas (khususnya
pekerja/karyawan/ pegawai), juga sebagian masyarakat yang memiliki dana terbatas.

Terlebih lagi DPR dan Pemerintah sejak tahun 2003 mendorong hal tersebut melalui
Undang- Undang-RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
“Pendidikan Tinggi diselenggarakan dengan Sistem Terbuka”.

Di Penjelasan UU-RI tersebut ditulis : “Pendidikan dengan sistem terbuka adalah


pendidikan yang diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian
program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system). Peserta didik
dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil program-program pendidikan .”

Banyak keuntungan yang akan diperoleh pihak PTS (Perguruan Tinggi Swasta) apabila
menyelenggarakan P2K dengan sukses, selain mampu sepenuhnya melaksanakan amanat
UUD 45 dan UU Sisdiknas, turut aktif meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) pekerja
di Indonesia, PTS tersebut juga mendapatkan keuntungan internal, antara lain seperti
berikut ini:

1.3.1 Meningkatkan Kualitas Lulusan PTS dan Kualitas Mahasiswa

Kualitas PTS yang paling utama diukur dari “output”-nya (lulusannya), yaitu seberapa
cepat lulusannya bekerja. Semakin cepat lulusannya dapat pekerjaan atau wiraswasta, maka
kualitas PTS tersebut dalam penilaian akreditasi akan memperoleh nilai tinggi (dianggap
berkualitas). Sebaliknya semakin lama lulusannya menjadi pengangguran, maka PTS
tersebut dikategorikan tidak berkualitas.

Mahasiswa P2K, sebagian besar adalah pekerja, sehingga saat mereka lulus, tidak ada
“waktu tunggu” untuk bekerja, karena mereka sudah bekerja sejak mahasiswa, otomatis
penilaian akreditasinya menjadi sangat tinggi.

Kualitas mahasiswa P2K tentu saja lebih tinggi dibandingkan reguler, karena mental
pekerja tentu saja lebih baik, lebih fokus. Kualitas mereka akan berdampak positif terhadap
mahasiswa reguler.

Lulusan reguler akan sangat terbantu oleh lulusan P2K. Berdasarkan pemantauan KPT,
selama ini telah banyak lulusan reguler yang bekerja di perusahaan yang dimiliki lulusan
P2K. Juga telah banyak lulusan reguler yang berwiraswasta, karena dibantu (diberi fasilitas
awal) oleh lulusan P2K dari PTS terkait.
1.3.2 Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Pengajaran, dan Dosen
Sebagian mata kuliah yang diajarkan di PTS telah diterapkan di dunia kerja oleh sebagian
Mahasiswa P2K, sehingga diantara mereka
ada yang lebih menguasai mata kuliah
tertentu dibandingkan dosennya. Hal ini
menguntungkan dosen dan mahasiswa
lainnya, karena menambah pengetahuan dosen
dan mahasiswa lainnya. Selain itu juga otomatis
akan terjadi perbaikan dan pengembangan
silabus mata kuliah dan pengembangan
kurikulum yang benar-benar sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Dampak positifnya
otomatis juga diterima mahasiswa reguler, karena materi mata kuliah yang diajarkan akan
benar-benar sesuai dengn perkembangan dunia kerja.

1.3.3 Meningkatkan Pendapatan PTS dan Optimalisasi Pemanfaatan Gedung dan


Ruangan
Dengan menyelenggarakan Program Perkuliahan Karyawan (P2K), maka gedung dan
ruangan di kampus akan termanfaatkan secara maksimal dari Senin sampai Minggu. Karena
hari-hari kuliah untuk P2K berbeda dengan Program Reguler.

Selain itupun pendapatan PTS otomatis meningkat, sehingga dapat meningkatkan dan
menyempurnakan fasilitas pendidikannya.

1.3.4 Meningkatkan Kesejahteraan dan Kualitas SDM


Penyelenggaraan P2K ini otomatis akan meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan
di PTS terkait, sekaligus juga meningkatkan kualitas dosen dan karyawannya.

1.3.5 Meningkatkan Akreditasi, Kepangkatan Dosen, Citra PTS, Alumni,


dsb.
Dari semua uraian 1.3.1 sampai 1.3.4, otomatis akan terjadi peningkatan akreditasi, juga
kemudahan dosen dalam meningkatkan kepangkatan akademiknya. Otomatis citra PTS
juga akan semakin baik (tentu saja bila PTS terkait serius dalam meningkatkan output
pendidikannya). Selain itu juga membantu alumni, khususnya alumni reguler yang selama
ini relatif sulit untuk bekerja, akan terbantu oleh mahasiswa dan alumni P2K, dan
sebagainya.
1.4 KPT Siap Membantu PTS

Bagi PTS yang sebelumnya sudah


menyelenggarakan Program Perkuliahan Karyawan,
namun gagal atau belum optimal, atau bagi PTS
yang belum pernah menyelenggarakan P2K dan
ingin menyelenggarakannya. Maka KPT siap
membantu sehingga penyelenggaraan P2K dapat
sukses.

PTS terkait tidak perlu menyiapkan dana untuk


marketing maupun PMB (Penerimaan Mahasiswa
Baru), karena seluruh marketing awal dan PMB
tersebut dibiayai langsung oleh KPT, sesuai
“Komitmen Sosial” Gilland Group.

Sehingga PTS terkait dapat benar-benar fokus


mempersiapkan kegiatan akademik semester
awal, dan pada semester selanjutnya PTS terkait
dapat fokus meningkatkan kualitas pendidikan
dan pengajaran di Perkuliahan Karyawan tersebut.

Silakan PTS menghubungi KPT, kami siap


membantu PTS untuk berdiskusi tentang program
ini. Tim kami akan melakukan “riset pasar dan
lokasi” dengan cepat, sehingga bisa diketahui sisi positif dan negatifnya, serta bisa diketahui
seberapa besar peluang keberhasilannya bila PTS terkait akan menyelenggarakan Program
Perkuliahan Karyawan.

***
2
Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru
12
Strategi
Penerimaan
Mahasiswa Baru
2. Strategi Penerimaan Mahasiswa
Baru

Sesuai tujuan utama pendirian KPT, yaitu turut aktif mencerdaskan bangsa. Maka KPT
tidak merahasiakan strategi marketing yang digunakan, termasuk konsep dasarnya, dengan
harapan turut mencerdaskan atau dapat menjadi masukan bagi mereka yang sedang/akan
bergerak di bidang marketing, karena hampir semua usaha membutuhkan marketing.

Ada sebuah ilustrasi dari Robert T. Kiyosaki, seperti berikut ini :

Seorang dosen bertanya di kelas, “Berapa banyak dari kalian dapat memasak hamburger
yang lebih enak ketimbang McDonald’s ?” hampir semua mahasiswa mengangkat tangan
mereka.

Kemudian dosen itu bertanya lagi, “Jadi, kalau kebanyakan dari kalian dapat memasak
hamburger yang lebih enak, bagaimana McDonald’s bisa menghasilkan uang lebih
banyak dari kalian ?”

Dosen itu kemudian menambahkan : “Memang McDonald’s bukan pembuat hamburger


yang terbaik dan terenak bagi orang per orang, tetapi mereka terbaik dalam
menyajikan (mengemas) hamburger sehingga digemari banyak orang sekaligus terbaik dan
sesuai dengan cara menjualnya”.

Dosen itu juga menambahkan : “Uang tidak pergi ke bisnis dengan produk atau jasa
terbaik, uang mengalir ke bisnis dengan para pemimpin terbaik dan tim manajemen terbaik,
terutama tim manajemen marketing terbaik”.
Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru
13
Dialog (ilustrasi) di atas menunjukkan betapa pentingnya strategi marketing dan
memahami selera pasar, betapa pentingnya para pemimpin terbaik dan tim
manajemen marketing terbaik.

Banyak perusahaan/lembaga yang memandang “marketing” sebagai “publikasi” belaka.


Padahal publikasi hanya merupakan salah satu bagian dari marketing. Dan seluruh kegiatan
dalam sistem yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap “hasil
penjualan” adalah marketing.

Definisi marketing sesuai AMA (American Marketing Association) : “Marketing adalah


filosofi, sikap, perspektif atau orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan
konsumen, serta sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk mengimplementasikan
filosofi tersebut.”

Artinya bahwa marketing merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,
harga, promosi, serta distribusi sejumlah ide, jasa, dan barang untuk menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Dalam hal strategi marketing untuk penyelenggaraan P2K (Program Perkuliahan Karyawan)
di Perguruan Tinggi Swasta (PTS), terdapat 3 (tiga) strategi marketing yang saling
berinteraksi, yang membuat konsumen menjadi mau mempelajari, kemudian mau
menghubungi dan atau
mau mendatangi, selanjutnya membuat mau mendaftar menjadi calon mahasiswa,
dan akhirnya mau herregistrasi menjadi mahasiswa.

Ketiga strategi marketing yang dilakukan Konsultan Pendidikan Tinggi (KPT)


seperti berikut ini.
• Strategi Mendatangkan Calon Mahasiswa Baru;

• Strategi Menerima Kedatangan Calon Mahasiswa Baru;


• Stategi Meningkatkan Kualitas Produk PTS.

14 Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru


2.1 Strategi Mendatangkan Calon Mahasiswa Baru

Strategi mendatangkan calon mahasiswa baru P2K yang dilakukan KPT seperti berikut ini.
1. Membuat minimal 41 ribu website P2K untuk masing-masing PTS.
2. Membuat minimal 11,6 juta website P2K untuk seluruh
PTS.
3. Mengiklankan P2K di internet lebih dari 19 juta website.
4. Memasang Iklan di Mesin Pencari Google dan Yahoo.
5. Menyebarkan Informasi P2K ke Perusahaan/lembaga Pemerintah/Swasta.
6. Mengirimkan Informasi P2K Melalui POS (Surat).
7. Memasang Spanduk dan Poster P2K di Berbagai Lokasi Strategis
8. Memasang Iklan P2K di Koran.
9. Menyebarkan Brosur Secara Langsung di Lokasi Strategis.
10. Membuat Jaringan Get Student Fee (GSF) dan Menempatkan Agen-agen Marketing di
Perusahaan /Lembaga
11. Menggunakan Civitasbook.com, YKPI, dan Mesin Pencari Cangkok.com untuk
Publikasi
12. Menyebarkan Informasi Melalui Email, Forum Komunitas, Milis, Jejaring Sosial, dsb

KPT telah melakukan penelitian beberapa kali terhadap calon mahasiswa reguler,
calon mahasiswa P2K (Program Perkuliahan Karyawan), dan terhadap mahasiswa
P2K. Hasil penelitiannya secara singkat telah diuraikan di halaman 1 - 3.
2.1.1 Membuat Minimal 41 ribu Website P2K Untuk Masing-masing PTS
Begitu KPT bekerja sama dengan suatu PTS, maka KPT langsung
meminta Gilland Group untuk membuatkan minimal 41 ribu
website P2K untuk PTS terkait. Masing-masing website dibuat
dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris). Website ini digunakan
sebagai media akhir penerima link dari 19 juta iklan internet.

Ke 41 ribu website masing-masing PTS tersebut sengaja tampilannya dibuat sama agar neter
(masyarakat) mudah mengenalinya. Sebenarnya di dalam website tersebut tidak ada
satupun yang sama (walaupun tampilan luarnya sama). Perbedaannya akan terlihat ketika
web tersebut di view source, perbedaan ini penting untuk kebutuhan SEO (Search
Engine Optimization) pada lebih dari 250 ribu keywords.

Jumlah website ini akan selalu ditambah sesuai anggaran yang tersedia, serta sesuai dengan
tingkat kesulitan marketingnya, juga sesuai dengan subsidi yang diberikan Gilland Group.

Untuk melihat website-website tersebut, silahkan kunjungi website kami di http://www.kpt.co.id


dan klik nama-nama PTS yang bekerja sama dengan KPT yaitu :

A. PTS di wilayah Jabodetabek

UIC - Jakarta, UNIJA, UMJ, ISTA, UNSURYA, UNKRIS, ITBU, STIE Ahmad Dahlan,
STMIKMJ, STTI-STIENI, Universitas MH. Thamrin, STIE Trianandra, STIE IGI, STIE
Swadaya, STIE Hidayatullah Depok, STIH Dharma Andigha Bogor, STT Bina Tunggal,
IBM Bekasi.

B. PTS di wilayah Jawa Barat

IWU - Bandung, Unnur-Bandung, USB YPKP - Bandung, UNFARI - Bandung, STIE


Muhammadiyah - Bandung, STT Mandala, STT Bandung, STIE Tridharma - Bandung,
UNSUB - Subang, UNISA Kuningan.

C. PTS di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali

UNIMUS - Semarang, UNDARIS - Uangaran, UP 45 - Yogyakarta, STIE Trianandra


Kartasura, UNISBA - Blitar, UM Surabaya, STT-STIE Walisongo, Gempol - Pasuruan, STIKI
- Malang, STT STIKMA Internasional - Malang, STIE Indocakti - Malang, UBI - Banyuwangi,
STIKOM Bali, Politeknik Nasional Denpasar.

D. PTS di wilayah Bengkulu, Makassar dan Manado

Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Pejuang Republik Indonesia - Makassar,


Universitas Kristen Indonesia Tomohon - Manado.

2.1.2 Membuat Minimal 11,6 juta Website P2K Untuk Seluruh PTS
Gilland Group telah membuat lebih dari 11,6 juta website P2K yang bersifat umum untuk
kebutuhan seluruh PTS yang bekerja sama dengan KPT. Masing-masing website dibuat
dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris).
Seperti halnya ke 41 ribu website masing-masing PTS, 11,6 juta website “bersama” ini
tampilannya juga sengaja dibuat mirip walaupun tidak sama persis, sehingga neter
(masyarakat) mudah mengenalinya. Namun di dalam website tersebut sebenarnya
tidak ada satupun yang sama (walaupun tampilan luarnya sama). Perbedaannya akan
terlihat ketika di view source, perbedaan ini penting untuk kebutuhan SEO (Search Engine
Optimization) pada lebih dari 250 ribu keywords.

Setiap hari KPT menambah jumlah website P2K tersebut, sehingga jumlah website tersebut
bertambah terus. Penambahannya disesuaikan dengan tingkat kesulitan marketing
masing- masing PTS, juga disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, serta disesuaikan
dengan penambahan subsidi dari Gilland Group.

2.1.3 Mengiklankan P2K di Internet Lebih dari 19 juta Website

KPT memasang iklan P2K pada lebih dari 19 juta


website. Masing-masing iklan dibuat dalam dua
bahasa (Indonesia dan Inggris). Iklan tersebut
bersifat eksklusif, karena tidak sekedar iklan,
namun juga ditampilkan menu-menu untuk P2K,
juga diberikan fasilitas download, fasilitas pengisian
permintaan brosur, dan sebagainya.

Bentuk iklannya sengaja dibuat sama persis agar


mudah dikenali masyarakat. Namun bobot iklan
masing-masing PTS sebenarnya dibedakan dan
disesuaikan dengan kondisi PTS terkait.

Setiap hari KPT menambah pemasangan iklan P2K pada jaringan website terkait, sehingga
jumlah website yang dipasangi iklan P2K senantiasa bertambah sesuai tingkat kesulitan
marketing masing-masing PTS. Selain itu penambahannya juga disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia, dan disesuaikan dengan penambahan subsidi dari Gilland Group.

2.1.4 Memasang Iklan di Mesin Pencari Google dan Yahoo

Dari Tahun 2003 sampai pertengahan 2007 KPT memasang iklan di Google, Yahoo, MSN,
dan
search engine lainnya.

Setelah Gilland Group memiliki jaringan website terbesar di Indonesia, KPT memasang
informasinya langsung di jaringan website Gilland Group, dan masuk dalam kategori
iklan "mewah" atau eksklusif.

Sejak itu KPT relatif tidak memasang iklan di search engine. Namun tetap bermitra secara
tidak langsung dengan search engine. Dengan cara demikian, biaya dapat ditekan 30%-40%
dengan hasil yang dapat ditingkatkan 3-8 kali lipat, tergantung konsumennya dan
tergantung tingkat kesulitan masing-masing PTS (tinggi-rendahnya citra PTS) yang
dipublikasikannya.
Dampak positifnya, subsidi dari Gilland Group dapat dikurangi rata-rata 30%-40% untuk
masing-masing PTS, sehingga dapat digunakan untuk membantu lebih banyak PTS dan
lebih banyak person/masyarakat.

Sebagai contoh, tahun 2004 untuk satu PTS kami memasang iklan dengan biaya rata-rata
Rp 1,4 juta per hari. Respon dari masyarakat yang meminta brosur P2K rata-rata sebanyak
empat orang setiap hari (hanya meminta brosur).

Tahun 2005 kami tingkatkan menjadi rata-rata Rp 2,6 juta


per hari, hasilnya adalah rata-rata tujuh orang per hari
yang minta brosur, dan seterusnya.

Saat ini (2016) kami memasang informasi di jaringan


website Gilland Group rata-rata sebesar Rp 1,1 - 6,3 juta
per hari untuk masing-masing PTS, tergantung jumlah
jurusan dan prospek jurusannya, mahal-tidaknya biaya
pendidikan P2K di PTS tersebut, tinggi-rendahnya citra
PTS, sulit-tidaknya lokasi PTS dijangkau masyarakat, dan
sebagainya. Respon yang didapat rata-rata 12 - 97 orang perhari untuk masing-masing
PTS
(tergantung PTS nya) yang meminta brosur, download brosur, auto response email, atau
bertanya langsung (via chatting, SMS, atau telepon).

2.1.5 Menyebarkan Informasi P2K ke Perusahaan/Lembaga Pemerintah/Swasta


Menyebarkan informasi ke perusahaan/lembaga dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain menempel pengumuman di papan pengumuman perusahaan, meletakkan
brosur di kotak brosur khusus di lokasi strategis (misalkan dekat dengan tempat
pencatat kehadiran karyawan), meminta waktu ke perusahaan/lembaga tersebut
untuk memberikan pengarahan penting dengan topik menarik, yang didalamnya juga
diselipkan informasi mengenai P2K di PTS-PTS tertentu sesuai target konsumennya.

Menyebarkan brosur secara langsung di perusahaan, membayar salah satu karyawan


perusahaan tersebut untuk menjadi agen marketing, dan sebagainya.

2.1.6 Mengirimkan Informasi P2K Melalui POS (Surat)

Langkah awal melaksanakan strategi ini, dengan terlebih dulu harus memiliki alamat-
alamat strategis yang akan dikirimi informasi P2K.
Alamat-alamat strategis tersebut antara lain alamat alumni D3, Politeknik, Akademi, dan
S1, alamat alumni SMA, SMK, MA, dan SMF, untuk lulusan tahun-tahun sebelumnya yang
diasumsikan bekerja, alamat karyawan berbagai perusahaan/lembaga, alamat anggota
forum-forum komunitas, dan sebagainya.
Untuk memiliki alamat-alamat ini, perlu dipersiapkan anggaran khusus. Dalam
memperoleh alamat-alamat ini, bisa memintanya langsung ke lembaga/perusahaan
tersebut, atau mengadakan MOU dengan pimpinan lembaga/perusahaan tersebut, atau
melalui agen-agen marketing.
Dibutuhkan manajemen yang baik untuk mengelola pengiriman informasi melalui POS,
dimulai dengan pengklasifikasian alamat sesuai target market masing-masing PTS, proses
pencetakan, pemasukan brosur, dan seterusnya, sampai proses eliminasi surat yang kembali
( gagal kirim, karena alamatnya sudah pindah ).

2.1.7 Memasang Spanduk dan Poster P2K di Berbagai Lokasi Strategis


Spanduk dan poster yang dipasang di berbagai sudut jalan dan lokasi-lokasi strategis,
umumnya hanya berusia 1 - 2 hari, karena hilang diambil orang. Kecuali di tempat-tempat
tertentu yang memang disediakan penjaga dengan cara membayar uang keamanan tertentu.
Untuk spanduk atau poster yang ada penjaganya, dapat berusia 1 - 2 minggu.

Oleh karena itu pemasangan spanduk dan poster dilakukan terus-menerus secara rutin di
tempat-tempat strategis tersebut. Karena banyaknya lokasi strategis, maka pemasangannya
bergantian dengan skala prioritas sesuai kondisi masing-masing PTS, dan itu dilakukan
terus- menerus.

2.1.8 Memasang Iklan P2K di Koran

Pemasangan iklan P2K di koran sebenarnya tidak begitu


efektif setelah dunia maya (internet) menggantikan posisi
media cetak. Walaupun demikian, tetap diperlukan
pemasangan iklan di koran secara periodik (1 - 3 bulan
sekali), selain ada market tertentu, juga sebagai bagian dari
meyakinkan konsumen bahwa P2K tersebut benar-benar
ada dan diselenggarakan PTS terkait.
Untuk pemasangan iklan di koran, dilakukan pada hari
Sabtu, karena hari Sabtu merupakan hari “lowongan kerja”
(iklan- iklan lowongan kerja bermunculan pada hari Sabtu
di berbagai koran).

2.1.9 Menyebarkan Brosur Secara Langsung di Lokasi Strategis


Berbagai bentuk brosur dibuat KPT, mulai model katalog, pamflet biasa, sampai bentuk
brosur saku (bisa dimasukkan ke dompet atau saku). Setiap hari sepanjang tahun (kecuali
hari libur nasional), ada ribuan brosur disebar oleh puluhan petugas khusus (karyawan
KPT sebagai pengawas) bersama-sama dengan puluhan karyawan harian (bukan karyawan
KPT, mereka dibayar harian).

30% lokasi strategis yang disebar brosur, beririsan dengan lokasi strategis pemasangan
poster atau spanduk. Sedangkan yang 70% di luar lokasi strategis pemasangan poster atau
spanduk.
2.1.10 Membuat Jaringan GSF dan Menempatkan Agen-agen
Marketing di Berbagai Perusahaan
Jaringan Get Student Fee (GSF) mayoritas dibentuk dari alumnus PTS terkait, dari mahasiswa
P2K, dan dari manajer serta bagian HRD atau SDM di berbagai perusahaan/lembaga.
Sedangkan agen-agen marketing di berbagai perusahaan/lembaga, mayoritas adalah
karyawan biasa di perusahaan tersebut.

Tugas utama mereka adalah berusaha mendorong rekan kerjanya, bawahannya, atasannya,
atau sahabat/famili/tetangga, yang dianggap punya kemampuan untuk meningkatkan
pendidikannya, agar mereka punya keinginan untuk kuliah lagi (meningkatkan
pendidikan formalnya). Setelah mereka punya keinginan meningkatkan pendidikannya,
tahap selanjutnya menjadi mudah, yaitu tinggal mengarahkan untuk masuk ke P2K PTS
tertentu sebagaimana yang diprogramkan (direncanakan) KPT.

Mereka yang masuk dalam jaringan get student fee memperoleh fee sesuai dengan hasil
kerja dan bantuan usahanya. Sedangkan mereka yang masuk dalam agen marketing, selain
memperoleh fee, juga memperoleh tambahan honor bulanan sesuai tingkat kesulitan di
lokasi masing-masing.

2.1.11 Menggunakan Civitasbook.com, YKPI, dan Mesin Pencari Cangkok.com


untuk Publikasi (Dalam Tahap Pengembangan)
Civitasbook.com ini merupakan jejaring
sosial civitas akademika sekaligus
merupakan forum pendidikan dan
penelitian. Di jejaring ini mahasiswa
dapat melakukan komunikasi antar
mahasiswa dengan mahasiswa,
mahasiswa dengan dosen. Dosen bisa
memberikan tugas memberikan
pengumuman kepada mahasiswa melalui
jejaring civitasbook, sehingga mahasiswa
dapat mengikuti perkembangan
kampusnya melalui media ini. Jejaring
ini sangat tepat untuk mahasiswa kelas
karyawan seiring dengan
kesibukannya dalam bekerja, karena dapat di akses melalui internet.

YKPI adalah Yayasan Kebangkitan Pendidikan Indonesia yang didirikan untuk


mendukung kampus yang bekerja sama dengan KPT dalam hal :

• Membantu proses akreditasi;

• Menerbitkan Jurnal -Jurnal Nasional maupun Internasional;

• Membantu Kepengurusan Kepangkatan Dosen.

Cangkok.com merupakan mesin pencari (search engine) ber-Bahasa Indonesia yang dirancang
sebagai mesin pencarian terbesar di Indonesia, dengan teknologi pencarian terbarukan.
2.1.12 Menyebarkan Informasi Melalui Email, Forum Komunitas, Milis, Jejaring Sosial,
dsb
Menyebarkan informasi melalui email pernah dilakukan KPT tahun 2003 dan 2004. Pada
Januari 2005, KPT mengadakan penelitian terhadap penyebaran informasi via email tersebut.
Salah satu hasil penelitian itu, bahwa informasi yang dikirimkan ke email-email tersebut
cukup mengganggu privasi pemilik email. KPT kemudian menganalisisnya lebih lanjut, dan
menghasilkan kesimpulan : “karena mengganggu privasi pemilik email, maka
dikhawatirkan dapat menurunkan citra PTS yang dipublikasikan KPT”. Berdasarkan
kesimpulan ini, maka sejak Februari 2005 penyebaran informasi via email tidak dilakukan
lagi oleh KPT.

Berbeda dengan penyebaran informasi via forum komunitas, milis, dan jejaring sosial,
dampaknya justru sangat positif, karena disitu akan memunculkan diskusi positif yang
sekaligus bagian dari penyebaran informasi P2K untuk PTS terkait.

2.2 Strategi Menerima Kedatangan Calon Mahasiswa Baru


Strategi menerima kedatangan calon mahasiswa baru P2K yang dilakukan oleh KPT adalah
seperti berikut ini :
1. Biaya pendaftaran harus berkualitas.
2. Sistem pendaftaran dan seleksi : “Pelayanan Langsung
Tuntas”.
3. Sistem pendaftaran
online.
4. Sekretariat penerimaan mahasiswa baru P2K.
5. Sistem contact us dan email di internet.
6. Sistem
chatting.
7. Layanan info 17 jam.

Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru 2


1
8. Respon permintaan brosur.

22 Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru


Strategi menerima kedatangan calon mahasiswa baru merupakan ujung tombak yang
menentukan, apakah seseorang yang mulai tertarik untuk kuliah lagi akan berlanjut dengan
melakukan proses pendaftaran ataukah lewat begitu saja.

Dalam bahasa dagangnya, “bila ada yang menawar, maka jangan sampai lepas”. Istilah
“menawar” disini menunjukkan “ada minat” terhadap hal tersebut. Istilah “jangan sampai
lepas” mengandung makna jangan sampai konsumen tadi memperoleh informasi yang
salah, atau memperoleh informasi yang membuatnya merasa tidak mampu melanjutkan
kuliah, atau memperoleh kesan negatif terhadap PTS tersebut hanya karena informasi lain
yang kurang tepat, atau hanya karena dia mengetahui sedikit tentang PTS tersebut yang
kebetulan tidak berkenan baginya, dan sebagainya.

Semua ini nampaknya hal-hal kecil/remeh, padahal penting sekali. Karena untuk membuat
mereka (konsumen atau calon mahasiswa) berminat untuk kuliah lagi, itu membutuhkan
biaya mahal. Untuk mendatangkan mereka juga memerlukan biaya mahal.

Bila tidak disiapkan dengan matang sarana dan prasarana, termasuk software, hardware, dan
humanware-nya dalam “menyambut” tamu/konsumen yang sudah “mulai” berminat untuk
kuliah. Maka mereka akan terlepas begitu saja, berarti biaya untuk melaksanakan strategi
mendatangkan calon mahasiswa, relatif akan terbuang sia-sia.

Berikut ini diuraikan secara singkat, strategi menerima kedatangan calon mahasiswa baru
yang dilakukan KPT.

2.2.1 Biaya Pendaftaran Harus Berkualitas


Maksud “berkualitas” disini adalah tepat
sasaran.

Sasaran dari pendaftaran adalah orang yang mendaftar menaikkan statusnya menjadi
“Calon Mahasiswa”. Setelah melalui proses seleksi, kemudian calon mahasiswa tadi lolos
seleksi dan akhirnya membayar biaya pendidikannya, barulah statusnya naik lagi menjadi
“Mahasiswa”. Sebaliknya, jika dia tidak lolos dari seleksi, maka statusnya turun menjadi
konsumen saja.

Oleh karena hanya untuk menaikkan status maka seyogyanya biaya pendaftaran itu tidak
mahal, terlebih ini pendidikan.

Banyak yang mengaitkan biaya pendaftaran digunakan untuk membayar proses


pendaftaran dan seleksi, sehingga biaya tersebut menjadi mahal. Seharusnya tidak
demikian, untuk membiayai proses pendaftaran dan seleksi itu tidak hanya dari biaya
pendaftaran, tetapi juga disubsidi dari biaya marketing, sehingga biaya pendaftaran menjadi
tidak mahal.

Idealnya, biaya pendaftaran itu sebesar Rp 0,- (gratis). Namun kalau gratis, konsumen akan
seenaknya saja mendaftar, dan tanpa beban. Dari penelitian KPT, biaya pendaftaran yang
ideal untuk Pendidikan Tinggi adalah Rp 100.000,-

Biaya sebesar itu, selain tidak memberatkan calon mahasiswa, juga relatif cukup untuk
“membantu” biaya proses pendaftaran dan seleksi, walaupun masih harus disubsidi dari
biaya marketing.
Contoh biaya pendaftaran yang keliru sebagai berikut
:

Untuk mendaftar di Program S3 (Doktor), kita harus membayar biaya pendaftaran sebesar
Rp 500.000 - Rp 1.500.000.

Itulah yang menyebabkan Program S3 di Indonesia “sepi peminat”, mengapa ? Dari


penelitian KPT, sebenarnya banyak pengusaha kaya yang ingin melanjutkan kuliah
ke S3. Saat keinginan melanjutkan kuliah S3 itu muncul, mereka mencari informasi
tentang S3. Setelah mereka memperoleh informasi lengkap, kemudian mereka merenung-
renung, menimbang- nimbang, apakah punya waktu untuk kuliah lagi, dan seterusnya yang
berujung pada “nanti dulu ah ... dipikir-pikir lagi”.

Dan tidak terasa tahu-tahu mereka semakin tua, semakin nanti dulu, akhirnya tidak jadi
kuliah sampai sekarang. Padahal mereka punya uang dan waktu untuk melanjutkan ke
S3, namun sudah tidak berminat lagi karena banyaknya pertimbangan yang tidak perlu.

Seandainya biaya pendaftaran S3 itu sebesar Rp 100.000, maka saat keinginan mereka
melanjutkan kuliah S3 muncul, dan mereka mencari informasi tentang S3, maka saat itulah
mereka akan langsung mendaftar S3 tanpa pikir panjang. Karena sudah mendaftar S3,
maka saat mereka menimbang-nimbang apakah dilanjutkan atau tidak, pertimbangan
mereka akan berbeda sekali karena sudah “terikat”, dan kecenderungan untuk dilanjutkan
lebih besar dibandingkan tidak.

2.2.2 Sistem Pendaftaran dan Seleksi : "One Stop Service"

Sistem pendaftaran dan seleksi menggunakan metode "Pelayanan Langsung Tuntas" atau
One Stop
Service.

Sistem pendaftaran dan seleksinya dibuat sedemikian rupa sehingga saat calon mahasiswa
selesai melakukan proses pendaftaran, maka saat itu juga dilakukan proses seleksi. Dan
begitu selesai proses seleksi, saat itu juga diumumkan apakah yang bersangkutan lolos
atau gagal dalam seleksi tersebut.

Seleksi calon mahasiswa Program Perkuliahan Karyawan yang dilakukan KPT berupa
wawancara. Dan wawancara tersebut dilakukan sekaligus, namun bertahap, yaitu :
Wawancara Akademik, Wawancara Finansial/Keuangan, serta Wawancara Adminstrasi
dan Marketing.

2.2.3 Sistem Pendaftaran Online


Sistem pendaftaran online sangat membantu mereka yang sibuk dan tidak sempat datang
ke Sekretariat PMB (Penerimaan Mahasiswa baru) P2K. Terlebih sebagian besar dari
mereka adalah orang-orang yang sibuk bekerja, mengenai proses seleksinya dapat mereka
tentukan waktu serta media untuk proses seleksi tersebut.

Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru 23


2.2.4 Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru P2K

Penampilan atau kondisi Sekretariat Penerimaan Mahasiswa


Baru P2K sangat mempengaruhi minat konsumen untuk
mendaftar menjadi calon mahasiswa P2K. Penampilan
sekretariat P2K dapat dijadikan acuan oleh konsumen
untuk menilai bagaimana sesungguhnya kondisi Kampus
PTS terkait.
Oleh karena itu penampilan Sekretariat P2K harus bagus,
indah, dan nyaman. Demikian juga kondisi di sekitar
Sekretariat P2K juga harus bagus, indah, dan nyaman.
Misalkan diberi taman, ada tempat duduk, dan sebagainya.
Di dalam Sekretariat P2K juga harus ada minuman gratis, dan
sebagainya. Yang seluruhnya bagian dari strategi menerima kedatangan calon mahasiswa
baru.

2.2.5 Sistem Contact Us dan Email di Internet


Pada setiap iklan atau informasi P2K di internet (lebih dari sembilan belas juta website),
seluruhnya diberikan link “Contact Us”, sehingga memungkinkan konsumen untuk
berkomunikasi via contact us. Demikian juga via email, seluruh contact us dan email itu
menuju ke satu titik (satu lokasi), sehingga memudahkan pengelolaannya.

2.2.6 Sistem Chatting


Pada sembilan belas juta website yang mengiklankan P2K, maupun pada masing-masing
website PTS (website P2K masing-masing PTS), juga
dilengkapi dengan fasilitas chatting (komunikasi dua arah).
Sehingga konsumen dapat langsung berkomunikasi dengan
beberapa petugas humas khusus yang menangani chatting
tersebut.

2.2.7 Layanan Info 17 Jam


Layanan info 17 jam melalui Layanan Bebas Pulsa, HP, SMS,
dan Fax ini diinformasikan di seluruh iklan P2K, baik itu
iklan internet maupun di brosur, poster, dan sebagainya.
KPT menyiapkan banyak humas untuk menangani hal ini.

2.2.8 Respon Permintaan Brosur


Terdapat banyak petugas khusus yang menangani permintaan brosur, dan segera mengirim
melalui pos brosur-brosur tersebut ke alamat komsumen yang meminta brosur tersebut.
Permintaan brosur diterima dari internet, telepon, HP, dan Fax. Permintaan brosur ini harus
direspon dengan cepat.
Paling lambat brosur tersebut dikirim sehari setelah KPT menerima permintaan brosur
tersebut. Nampaknya hal ini mudah, padahal menjadi sulit jika sistem manajemennya tidak
dipersiapkan untuk hal ini.

2.3 Meningkatkan Kualitas Produk PTS


Strategi meningkatkan produk PTS seperti berikut ini .

1. Realisasi Masa Studi, Sebanyak Mungkin Mahasiswa Yang Lulus Tepat Waktu.
2. Mahasiswa yang Tidak Lulus Tepat Waktu, Tidak dibebani Biaya Pendidikan lagi
3. Beban Studi dan Jumlah Mata Kuliah.
4. Distribusi Mata Kuliah dan Silabusnya.
5. Waktu dan Penjadwalan Kuliah.
6. Biaya Pendidikan dan Sistem Pembayarannya.
7. Biaya Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Harus Berkualitas.
8. Kualitas Dosen dan Karyawan (non edukatif).
9. Jurusan Prospek Harus Membantu Jurusan Tidak Prospek.
10. Sistem Informasi Akademik (SIA) Berbasis Internet.
11. Fasilitas, Sarana dan Prasarana.
12. Alumni.
13. Akreditasi.
14. Lokasi Kampus.

Terkait dengan produk, terdapat tiga kecenderungan yang harus dihindari, seperti
berikut ini :
1. Lembaga/perusahaan “cenderung memandang kualitas produk dari dirinya
sendiri”, bukan dari sudut pandang konsumen. Suatu produk yang cenderung
kita anggap berkualitas, ternyata konsumen (dan pengguna produk tersebut)
berpandangan sebaliknya.
2. Dalam membuat produk, perusahaan/lembaga cenderung membuatnya
berdasarkan “apa yang bisa dibuat (berdasarkan sumber daya yang
dimilikinya)”, bukan berdasarkan “apa yang sesungguhnya dibutuhkan
konsumen”.
3. Dalam membuat produk, perusahaan/lembaga cenderung mengabaikan pola dan
strategi marketing yang bagaimana yang akan diterapkan, serta konsumen mana
yang akan dijangkau.
Ketiga kecenderungan ini seyogyanya dihindari atau diminimalkan, sehingga produknya
menjadi berkualitas sesuai penilaian konsumen.

Yang dimaksud produk di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah yang terkait dengan
kurikulum dan pelaksanaan kurikulum tersebut, seperti jadwal kuliah, lama-tidaknya
lulus dari PTS terkait, jumlah mata kuliah, jumlah SKS, kualitas dosen, sistem informasi
akademik, dan sebagainya.

Selain kurikulum, yang termasuk produk adalah terjangkau tidaknya biaya kuliah (sesuai
konsumen yang menjadi sasarannya), fasilitas (sarana dan prasarana), status akreditasi,
lokasi kampus, dan kondisi alumni.
Cepat/lambatnya peningkatan kualitas produk PTS sangat bergantung dari usaha keras
PTS terkait sedemikian rupa sehingga seluruh komponen di PTS terkait menjadi “kompak”,
menjadi sebuah “tim besar” yang mengarah ke satu titik (visi dan misi PTS tersebut).

Disinilah pentingnya peranan para pemimpin di PTS tersebut untuk kompak, mulai dari
pimpinan unit sampai pimpinan tertinggi, semua
melaksanakan misi dan visi yang sama terhadap PTS-
nya, meninggalkan ego sektoral, mengutamakan
kepentingan bersama, saling membantu antar jurusan,
antar fakultas, antar biro, antar unit, saling mengisi,
menjadi sebuah tim besar yang kompak.

Khusus untuk strategi kategori 3 ini, peran KPT hanya


sebatas memberi masukan saja, dan siap membantu jika
diminta atau diijinkan oleh PTS terkait. Kecuali untuk
biaya studi dan sistem pembayarannya serta biaya pendaftaran mahasiswa baru, yang
memang harus melibatkan KPT, karena hal ini bersentuhan langsung dengan konsumen,
serta menjadi salah satu bagian penting dalam strategi marketing yang direncanakan KPT.

Berikut ini diuraikan unsur apa saja dalam produk yang berkualitas bagi Perguruan Tinggi
Swasta (PTS). Dan pada beberapa bagian juga dijelaskan bagaimana meningkatkan kualitas
produk tersebut.

2.3.1 Realisasi Masa Studi, Sebanyak Mungkin Mahasiswa yang Lulus Tepat Waktu
Masa studi yang terbaik adalah sesuai dengan aturan perundang-
undangan.

• Misalkan untuk Program S1 yang berasal dari lulusan SMA, masa studinya 8 semester
(4 tahun). Maka PTS terkait harus semaksimal mungkin berusaha agar mahasiswanya
dapat lulus tepat waktu 4 tahun. Semakin banyak mahasiswa yang lulusnya lama,
maka kualitas PTS tersebut semakin tidak baik. Ini juga sesuai dengan penilaian
akreditasi, yang akan memberikan nilai rendah bila mahasiswa di PTS tersebut rata-
rata lulusnya lama.

Pada umumnya banyak mahasiswa yang lulusnya lama, karena “pemahaman yang kurang
tepat” dari dosen terhadap “makna perkuliahan”, sehingga hanya sedikit mahasiswa yang
lulus dari mata kuliahnya.

Padahal semakin banyak mahasiswa yang lulus suatu mata kuliah, maka perkuliahan untuk
mata kuliah tersebut dikatakan berhasil, itu artinya dosen tersebut berhasil mengasuh/
membina mata kuliahnya. Demikian juga sebaliknya, dianggap gagal jika banyak yang
tidak lulus.

Secara perlahan-lahan masyarakat akan tahu hal ini dan menghindari PTS terkait, karena
logika dasarnya “siapa yang mau kuliah di PTS tersebut kalau mereka tahu lulusnya
bakal lama”. Seyogyanya PTS terkait segera menyamakan sudut pandang dan pemahaman
semua dosen, sehingga memiliki visi dan misi yang sama.
2.3.2 Mahasiswa yang Tidak Lulus Tepat Waktu, Tidak dibebani Biaya Pendidikan Lagi

Di negara-negara maju, pada umumnya mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu, tidak
dibebani lagi membayar biaya pendidikannya. Seandainya pun membayar biaya
pendidikan, umumnya hanya membayar biaya administrasi yang ringan sekali saat
herregistrasi.

Mahasiswa yang tidak dapat lulus tepat waktu, sesungguhnya merupakan beban bagi
perguruan tinggi tersebut, selain beban juga dapat menurunkan citra perguruan tinggi
terkait.

Oleh karena itu, dengan mahasiswa tidak membayar lagi (atau membayar sangat ringan)
bila tidak lulus tepat waktu. Maka “beban tersebut” akan benar-benar “terasa”, baik oleh
perguruan tinggi, maupun oleh dosen dan strukturalnya. Karena beban tadi terasa, maka
justru memberi dampak positif terhadap perguruan tinggi terkait, maupun dosen dan
strukturalnya. Mereka semua akan kompak mendorong mahasiswa agar bisa lulus tepat
waktu, sehingga terbentuklah manajemen yang berkualitas.

Sebagian PTS di Indonesia telah menerapkan hal ini, namun sebagian yang lainnya justru
tidak menerapkan hal ini. Sehingga mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu, tetap
membayar biaya pendidikan sebagaimana biasanya. Dampak negatifnya, mahasiswa
tersebut tidak dianggap sebagai beban, malahan ada sebagian yang beranggapan salah,
mengira itu suatu keuntungan.

Bila keadaan ini yang terjadi di PTS, maka jumlah mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu
akan semakin menumpuk dan menumpuk. Secara lambat tapi pasti, masyarakat akan tahu,
bersamaan dengan itu, citra PTS akan turun. Maka program regulernya yang paling terkena
dampaknya, karena 73% calon mahasiswa program reguler memilih PTS berdasarkan “citra”
PTS tersebut. Sedangkan P2K juga akan terkena dampaknya, namun dampak tersebut masih
relatif bisa diatasi walaupun sulit dan mahal. Hal ini karena hanya 32% calon mahasiswa
P2K yang memilih PTS berdasarkan “citra” PTS.

Untuk P2K, cara mengatasinya dengan meningkatkan biaya marketing setinggi mungkin,
sehingga “informasi terkininya” dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat.

2.3.3 Beban Studi dan Jumlah Mata Kuliah


Beban studi yang baik adalah sesuai dengan aturan perundang-undangan, dan yang
terbaik adalah mengambil batas minimal yang dipersyaratkan. Misalkan untuk Program
S1 yang berasal dari lulusan SMA, beban studinya oleh pemerintah dipersyaratkan sebesar
144 - 160 SKS. Maka PTS harus berusaha semaksimal mungkin kurikulumnya mengambil
batas terbawah yaitu 144 SKS.
Kurikulumnya semakin mampu mendekati 144 SKS, maka kualitasnya kurikulumnya
semakin baik. Karena logika dasarnya, semakin mampu
membuat jumlah beban totalnya semakin sedikit, maka
pemahaman
terhadap beban tersebut semakin baik.

Demikian juga dengan jumlah mata kuliah.


Semakin sedikit jumlah mata kuliah yang
ditempuh, maka kualitas kurikulum tersebut
semakin baik. Karena dengan semakin sedikit
mata kuliahnya, maka bobot SKS setiap mata
kuliah menjadi besar-besar. Dampak positifnya,
pemahaman mahasiswa terhadap kuliah
tersebut semakin tinggi.

Kendala terbesar PTS (jurusan), ketika dihadapkan


pada kondisi, mata kuliah mana yang dipilih untuk
masuk dalam kurikulum, apakah mata kuliah A ataukah
B. Pada umumnya kedua mata kuliah tersebut dimasukkan
dalam kurikulum karena tidak mampu mengambil keputusan, maka keduanya dianggap
penting. Akibatnya kedua mata kuliah itu “terpaksa” diberi bobot SKS yang kecil.

Dampak negatifnya, ketika mahasiswa lulus, dia sudah lupa materi kedua mata kuliah
tersebut, karena pemahamannya hanya sedikit, akibat bobot SKS-nya yang kecil dan
banyaknya mata kuliah. Kalau demikian keadaannya, untuk apa kedua mata kuliah
tersebut masuk dalam kurikulum.

Jadi seyogyanya harus ada keberanian dan ketegasan untuk memilih serta menghapus
mata kuliah di kurikulum, sehingga jumlah mata kuliah menjadi sedikit, dan bobot SKS
mata kuliah tersebut menjadi besar-besar. Itulah kurikulum yang ideal (terbaik).

Hal ini yang sekarang mulai dilakukan pemerintah terhadap kurikulum SMA, SMP, dan SD,
yaitu mengurangi jumlah pelajarannya, sebagaimana di negara-negara maju.

2.3.4 Distribusi Mata Kuliah dan Silabusnya


Salah satu kriteria kurikulum yang ideal adalah memungkinkan suatu mata kuliah dibuka
di semester ganjil dan genap. Semakin banyak mata kuliah yang dapat dibuka di semester
ganjil dan genap, maka kurikulum tersebut semakin baik.

Kurikulum yang seperti ini menunjukkan bahwa sebagian silabus mata kuliah, juga terdapat
materi mata kuliah sebelumnya (yang dipersyaratkan). Hal ini akan membuat mahasiswa
lebih mudah memahami mata kuliah tersebut, sekaligus memahami lebih dalam mata
kuliah yang dipersyaratkan.

Disinilah pentingnya menyusun silabus dengan sebaik-baiknya, sekaligus bobot setiap mata
kuliah menjadi tidak kecil-kecil. Namun bobot total kurikulum tetap seminimal mungkin.
Otomatis jumlah mata kuliah juga seminimal mungkin. Itulah kurikulum yang ideal.
2.3.5 Waktu dan Penjadwalan
Kuliah
Waktu kuliah dan penjadwalan kuliah harus sesuai dengan waktu luang
karyawan/pegawai.

Penjadwalan kuliah disarankan menggunakan sistem PDS (Per Dua SKS), sebagaimana
telah lama diterapkan IKIP Jakarta (sekarang UNJ, Universitas Negeri Jakarta), yang berisi
pakar-pakar di bidang pendidikan.

Pada sistem konvensional (bukan PDS), misalnya si A mengambil 18 SKS (6 mata kuliah)
dalam suatu semester. Maka si A harus mengikuti kuliah sekitar 18 jam per minggu, selama
minimal 14 minggu efektif. Jadi totalnya = 18 jam x 14 minggu.

Dengan menggunakan Sistem PDS, maka si A dapat mengikuti kuliah hanya 14 jam per
minggu, untuk waktu selama 18 minggu. Jadi totalnya sama yaitu = 14 jam x 18 minggu.

Dengan adanya sistem PDS tersebut, seseorang yang sibuk dengan pekerjaannya dapat
kuliah dengan lebih mantap, karena waktu kuliah setiap minggunya tidak terlalu padat.

Sistem PDS juga dapat dikombinasikan dengan sistem konvensional, yaitu si A mengikuti
kuliah 18 jam x 14 minggu sebagaimana sistem konvensional. Namun dalam 18 jam minggu
pertama diberikan hanya 2-3 mata kuliah, pada minggu kedua diberikan 2 - 3 mata kuliah
yang lain, begitu seterusnya. Jadi, seluruh mata kuliah tidak diberikan dalam satu minggu.
Sehingga untuk satu hari kuliah tidak dijejali dengan berbagai mata kuliah, namun hanya
diberikan 2 - 3 mata kuliah yang berbeda setiap minggunya. Dengan cara demikian, maka
apa yang dikuliahkan menjadi lebih mudah terserap oleh mahasiswa di Perkuliahan
karyawan, karena mereka juga sibuk dengan pekerjaannya. Ini sekedar contoh ekstrim
sistem PDS.

2.3.6 Biaya Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Harus Berkualitas


Sebagaimana telah dijelaskan dalam “Strategi Menerima Kedatangan Calon Mahasiswa
Baru”, bahwa “Biaya Pendaftaran Harus Berkualitas”.

Pada bagian itu telah dijelaskan, kenapa biaya pendaftaran calon mahasiswa baru harus
berkualitas. Di bagian ini hanya diberikan tambahan penjelasannya saja, bahwa biaya
pendaftaran calon mahasiswa termasuk dalam “produk PTS”.

Kualitas produknya akan semakin tinggi ketika biaya pendaftarannya semakin rendah,
karena hanya berfungsi sebagai “booking” saja.

2.3.7 Biaya Pendidikan dan Sistem Pembayarannya


Biaya Studi P2K (Biaya Pendidikan) harus dibuat tidak berbeda jauh dengan program
reguler. Sistem pembayarannya harus dapat diangsur bulanan sehingga terjangkau
masyarakat. Mahasiswa P2K diberi “fasilitas kredit biaya pendidikan tanpa agunan dan tanpa
bunga”, agar
mereka yang relatif kurang mampu secara finansial dapat mengangsur
bulanan.
2.3.8 Kualitas Dosen dan Karyawan (Non Edukatif)
Kualitas Dosen yang mengajar di P2K harus diseleksi
dengan baik dan benar, karena akan sangat berpengaruh
terhadap citra PTS terkait. Demikian juga dengan kualitas
karyawan (tenaga non edukatif) yang terlibat dalam
pelayanan P2K.

Dosen yang mengajar harus benar-benar paham materi mata


kuliahnya, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya aplikasi di dunia kerja, karena yang dihadapi
adalah mahasiswa yang sebagian besar sudah bekerja, dan
beberapa diantaranya sudah menerapkan mata kuliah
tersebut di dunia
kerja. Sehingga diantara mereka memungkinkan untuk lebih ahli dibandingkan dosennya.

Dosen yang akan mengajar di P2K, sebaiknya diberi pelatihan didaktika umum bagi
yang belum pernah memperoleh pelatihan tersebut.

Dalam didaktika umum dipelajari aturan umum bagi seorang dosen untuk dapat mengajar
dengan sebaik mungkin dalam suatu bahasan tertentu. Beberapa hal yang secara umum
perlu diketahui diantaranya tentang motif mahasiswa dalam belajar, evaluasi dan penilaian,
penggunaan media pembelajaran, desain pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Juga dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, antara lain perhatian,
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, penguatan, dan
perbedaan individu.

Dengan memahami dikdatika umum, maka diharapkan tidak ada lagi sebutan “dosen
killer”, yaitu dosen yang tidak meluluskan banyak mahasiswa.

KPT siap membantu sebagian atau semua biaya pelatihan didaktika tersebut.
Tentunya dengan syarat dosen-dosen yang mengikuti pelatihan di PTS terkait, akan serius
menerapkannya, dan para pimpinan jurusan/fakultas/PTS turut aktif memastikan bahwa
hasil pelatihan tersebut diterapkan dengan baik.

2.3.9 Jurusan Prospek Harus Membantu Jurusan Tidak Prospek


Sebuah ilustrasi : “Saat harga bawang merah tinggi, petani di Indonesia ramai-ramai
menanam bawang merah. Akibatnya, saat panen harga bawang merah menjadi rendah,
dan petani pun merugi. Sehingga jarang yang menanam bawang merah lagi. Akibatnya,
saat panen berikutnya harga bawang merah menjadi sangat tinggi, dan yang menikmatinya
hanya petani yang konsekuen dan punya komitmen terhadap komoditas pertaniannya”.

Ilustrasi ini juga menggambarkan jurusan prospek dan tidak prospek di Indonesia. Saat ada
jurusan prospek, PTS-PTS beramai-ramai mendirikan jurusan tersebut, dan sebaliknya, saat
ada jurusan yang tidak prospek, maka jurusan itu ditinggalkan, tidak berusaha dipelihara
walalupun mahasiswanya hanya sedikit. Karena tidak dipelihara, akhirnya jurusan tersebut
ditutup.
Ketika jurusan yang terlanjur tutup tersebut mulai prospek lagi, PTS tersebut mulai
mendirikan jurusan itu kembali, dan memulai lagi dari awal. Sedangkan PTS yang tetap
komitmen memelihara jurusan tersebut yang otomatis kebanjiran mahasiswa, bukan
PTS yang memulai lagi mendirikan jurusan yang telah ditutupnya tersebut. Disinilah
pentingnya manajemen PTS yang baik, juga pentingnya pemimpin yang baik, pentingnya
kekompakan. Sehingga semua jurusan tidak berjalan sendiri-sendiri. Jurusan yang sedang
prospek mensubsidi jurusan yang sedang tidak prospek. Demikian juga dengan fakultas.
Fakultas yang prospek mensubsidi fakultas yang sedang tidak prospek, sehingga semua
tetap terpelihara dengan baik.

Selain itu juga terjadi sinergi yang tinggi antar jurusan, antar fakultas. Dampak positifnya,
terjadi efisiensi yang tinggi, karena ada mata kuliah bersama yang wajib dikelola bersama
dan terjadi perpaduan kurikulum.

Untuk saat ini, seyogyanya PTS memadukan kurikulum antara jurusan yang terkait
informatika dengan jurusan yang tidak terkait informatika. Karena kelak, perusahaan/
lembaga itu membutuhkan tenaga ahli ekonomi yang faham informatika, tenaga ahli hukum
yang faham informatika, tenaga ahli teknik sipil yang faham informatika,
te naga ahli teknik mesin yang faham informatika, dan sebagainya,
demikian juga akibat sebaliknya, mereka tidak membutuhkan lagi
tenaga ahli yang faham informatika
saja.

Semua ini hanya bisa terjadi pada PTS yang seluruh


jurusannya kompak, saling mengisi, terjadi subsidi silang, saling
membantu, dan sebagainya. Dan memang PTS yang seperti ini
yang selalu tampil di depan.

Sebaliknya, PTS yang antar jurusan tidak kompak, antar fakultas


tidak kompak, tidak saling membantu, tidak ada subsidi silang, tidak saling mengisi, tidak
mengintegrasikan diri, dan sebagainya. Otomatis akan menjadi PTS yang selalu
ketinggalan dan selalu di belakang.

Semua ini logis, karena PTS itu sebuah sistem yang terdiri dari banyak sistem. Persis seperti
mobil atau tubuh manusia, yaitu sebuah sistem yang terdiri dari banyak sistem. Semua
sistem yang terdiri dari banyak sistem akan maju dengan pesat jika bersinergi sangat baik,
apa pun sistem itu, dan begitu juga sebaliknya.

2.3.10 Sistem Informasi Akademik (SIA) Berbasis Internet


Saat ini merupakan abad informasi (abad internet), sehingga Sistem Informasi Akademik
PTS seyogyanya sudah berbasis internet.

KPT (Konsultan Pendidikan Tinggi) sudah membangun beberapa paket Sistem Informasi
Akademik (SIA) berbasis internet, dan KPT juga sudah mempersiapkan beberapa server
untuk kebutuhan PTS-PTS yang belum memiliki SIA tersebut.

SIA berbasis internet ini diintegrasikan dengan jejaring civitas akademika


(civitasbook.com) dan juga terintegrasi Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Biaya
Pendidikan (SIMAK = Sistem Informasi Manajemen Administrasi Keuangan).

32 Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru


Semua ini bagian dari pelayanan KPT terhadap PTS yang berkerja sama dengan KPT.
Paket- paket software SIA berbasis internet itu diberikan gratis ke PTS setelah dimodifikasi
sesuai dengan Sistem Akademik di PTS terkait. KPT juga akan memberikan pelatihan gratis
untuk mengelola SIA tersebut, karena yang mengelola SIA tersebut memang harus PTS
terkait, dan tidak ada satu pun pihak yang boleh mengelolanya selain PTS tersebut.
Terlebih lagi yang menyangkut data nilai mahasiswa.

Dalam SIA berbasis internet tersebut, terdapat sistem herregistrasi pengambilan mata kuliah
(KRS/FRS) oleh mahasiswa, penjadwalan kuliah, penilaian UTS, UAS, sampai
dikeluarkannya KHS (Kartu Hasil Studi) dan Transkrip Nilai.

Seluruh proses dan pengelolaan SIA ini hanya boleh dikelola PTS terkait. KPT hanya
mempersiapkan software-nya, sistem database-nya, serta servernya, berikut pelatihannya.
Semua itu gratis (bagian dari pelayanan KPT).

Semakin baik kualitas Sistem Informasi Akademiknya, tugas KPT dalam hal marketing
menjadi semakin ringan. Namun bila biaya studinya menjadi semakin mahal, tugas KPT
kembali menjadi semakin sulit.

2.3.11 Fasilitas, Sarana dan


Prasarana
Semakin lengkap fasilitasnya, tentu saja kualitas produknya semakin baik. Semua perguruan
tinggi sebenarnya milik masyarakat sebagaimana pendidikan dasar dan menengah.

Rasa memiliki dari masyarakat inilah yang perlu ditumbuhkan, minimal rasa memiliki dari
civitas akademikanya, terutama dosen dan khususnya mahasiswa. Begitu rasa memiliki
ini tumbuh di mahasiswa, terutama mahasiswa dari P2K (para pengusaha, manajer, dan
sebagainya). Maka dengan sendirinya mereka akan turut aktif melengkapi dan
meningkatkan fasilitas perguruan tinggi terkait. Hal ini sudah terjadi di sebagian PTS
yang bekerjasama dengan KPT.

PTS tersebut harus kompak terlebih dahulu, ada sinergi yang kuat antara jurusan yang satu
dengan lainnya, antar fakultas, antara dosen biasa dan struktural, edukatif dan non edukatif,
semua saling membantu. Semua ini dengan
sendirinya akan “menular” ke mahasiswa, sehingga
mereka dengan suka rela berinisiatif melengkapi
dan meningkatkan fasilitas di PTS tersebut sesuai
dengan sumber daya yang mereka kelola dari
tempat mereka bekerja.

Disinilah pentingnya peranan para pemimpin di


PTS tersebut untuk kompak, memiliki misi dan visi
yang sama terhadap PTS-nya, meninggalkan ego
sektoral,
mengutamakan kepentingan bersama, menjadi sebuah tim yang besar dan kompak. Pada
saat itu terwujud, maka secara otomatis sarana dan prasarana itu akan meningkat dan
semakin lengkap, yang berasal dari sumber-sumber yang tak terduga. Bagaimana “pihak
luar” akan terdorong untuk membantu, jika “pihak dalam” tidak saling membantu.
2.3.12 Alum
ni
Alumni Program Perkuliahan Karyawan otomatis kualitasnya tinggi, karena mayoritas
mahasiswa sudah bekerja, otomatis mayoritas alumninya juga sudah bekerja, dan “waktu
tunggunya” sama dengan 0 (nol) tahun, berarti dalam penilaian akreditasi akan
memperoleh nilai maksimum (tertinggi).

Yang dibutuhkan disini hanya tertib administrasi, khususnya dalam hal pengarsipan dan
peng- update-an data alumni. Bila PTS terkait mengijinkan, maka KPT akan membantu
pengarsipan alumni tersebut.

2.3.13 Akreditasi
Semakin tinggi akreditasinya, kualitas produknya semakin baik. Bila produk 1 - 12 (sub-bab
2.3) tersebut kualitasnya baik, bahkan sangat baik. Maka otomatis hasil akreditasinya juga
akan sangat baik.

2.3.14 Lokasi Kampus


Semakin strategis lokasi kampus, semakin tinggi kualitas produknya. Lokasi kampus yang
sudah terlanjur kurang strategis, masih dapat ditingkatkan “kualitasnya” semaksimal
mungkin, antara lain melalui publikasi terus-menerus mengenai lokasi kampus tersebut
baik di dunia maya (internet) maupun dunia nyata, dengan memberikan petunjuk-petunjuk
arah di sekitar lokasi kampus tersebut, bekerja sama dengan dinas perhubungan setempat
sehingga relatif banyak angkutan umum yang melalui kampus tersebut, mendirikan halte
(pemberhentian angkutan umum atau bus) di depan kampus, dan sebagainya.

***
3
Penutup
Kerjasama KPT dan PTS
Kerjasama KPT dan PTS
34
3. Penutup : Kerjasama KPT dan PTS

Pada bagian Tentang KPT (Konsultan Pendidikan Tinggi), telah diuraikan bahwa dalam
penyelenggaraan Program Perkuliahan Karyawan (P2K), Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
bekerjasama dengan KPT sebagaimana di negara maju, yang secara garis besar yaitu :

• PTS fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan proses perkuliahannya;


• KPT fokus pada marketing dan pendanaan penyelenggaraannya.
Kerjasama KPT dan PTS, ditandai dengan penandatanganan MOU oleh masing-masing
pimpinan, atas nama lembaga masing-masing, bukan atas nama pribadi, sehingga bila ada
pergantian pimpinan pada masing-masing lembaga, tidak berpengaruh terhadap kerjasama
tersebut.

Begitu selesai penanda-tanganan MOU tersebut, KPT langsung mulai melaksanakan


kegiatan marketing untuk P2K PTS terkait, yang seluruh marketing semester awalnya
dibiayai KPT sesuai “Komitmen Sosial” Gilland Group. Sehingga PTS terkait dapat
benar-benar fokus mempersiapkan kegiatan akademik semester awal, dan pada semester
selanjutnya PTS terkait dapat fokus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di
Perkuliahan Karyawan tersebut.

Untuk marketing awal membutuhkan biaya minimal sebesar Rp 600 juta - Rp 2,3 Milyar,
tergantung dari tingkat kesulitan marketingnya, jumlah program studinya, prospek tidaknya
program studi terkait, tinggi-rendahnya citra PTS terkait di masyarakat, tinggi-rendahnya
biaya studi, strategis tidaknya lokasi PTS (sulit-tidaknya lokasi PTS dijangkau masyarakat),
menarik tidaknya bangunan fisik PTS terkait, lengkap tidaknya fasilitas PTS, akreditasinya,
dsb-nya.

Seluruh biaya tersebut ditanggung KPT (disubsidi Gilland Group), biaya tersebut
digunakan untuk marketing selama 4 - 7 bulan (tergantung tingkat kesulitan marketingnya).

Semakin mahal biaya pendidikannya, maka dibutuhkan biaya marketing yang semakin
besar. Semakin rendah prospek jurusannya, maka semakin tinggi biaya marketingnya.
Semakin sulit dijangkau lokasi PTS-nya, maka semakin besar biaya marketing yang harus
dikeluarkan. Dan seterusnya.

Kerjasama KPT dan PT S


35
Perbandingan biaya marketing internet dan non internet, umumnya 5 berbanding 1 - 2,1
yaitu 5 untuk internet dan 1 - 2,1 untuk non internet (bergantung pangsa pasarnya atau
konsumen yang akan dijadikan target, baik konsumen utama maupun konsumen
sekundernya).

Kegiatan marketing awal yang dilakukan KPT antara lain mempersiapkan Sekretariat P2K
di PTS terkait serta mempersiapkan lingkungan di sekitar sekretariat sedemikian rupa
sehingga benar-benar siap “menerima kedatangan calon mahasiswa baru P2K”.

Pada saat yang bersamaan, merancang biaya pendidikannya beserta metode angsuran dan
manajemen penerimaan pembayarannya (software, hardware, dan humanware); mempelajari
kembali hasil riset market terhadap PTS terkait untuk menentukan bagaimana model brosur,
spanduk, poster, surat marketing, dan sebagainya. Menentukan titik-titik lokasi pemasaran,
agen-agen marketing pada perusahaan/lembaga mana yang harus dikontrak, alamat-alamat
pengiriman surat yang harus dipilih, dan sebagainya. Termasuk berapa anggaran yang
dibutuhkan, dan dari anggaran tersebut, berapa yang harus dimintakan subsidi dari Gilland
Group.

Pada saat yang bersamaan KPT juga melakukan kontrak kerja dengan jaringan website yang
dikelola Gilland Group.

Dalam kontrak kerja tersebut antara lain :


• mendesain minimal 41 ribu website P2K khusus untuk PTS
terkait;
• memasukkan PTS tersebut ke minimal 11,6 juta website P2K PTS-
PTS;
• mengiklankan P2K PTS tersebut di minimal 19 juta
website.

Jumlah minimal tersebut di atas merupakan jumlah awal yang dibutuhkan agar marketing
internetnya berhasil. Selanjutnya jumlah ini ditambah terus-menerus sesuai anggaran yang
tersedia ditambah dengan subsidi yang diberikan Gilland Group.

Subsidi tersebut memang harus terus-menerus diberikan, karena sudah pasti tidak cukup
bila hanya mengandalkan anggaran yang tersedia. Hal ini dikarenakan pendidikan adalah
usaha sosial (usaha nirlaba), sehingga dibutuhkan komitmen sosial yang tinggi bila
turut aktif terjun di pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung. Keuntungan dalam
mengelola pendidikan adalah mencerdaskan masyarakat, meningkatkan SDM bangsa
Indonesia. Semua itu merupakan amal yang tidak akan terputus, dan sesuai “law of
attraction”, bahwa Tuhan akan selalu memberi balasan/hadiah berlipat-lipat melalui sumber
lain.

***
Kerjasama KPT dan PTS
36
PTS yang bekerjasama dengan KPT
• DKI Jakarta
- Universitas Ibnu Chaldun - Jakarta
- Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Institut Sains dan Teknologi Al Kamal - Jakarta
- Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma - Jakarta
- Universitas Krisnadwipayana - Jakarta
- Institut Teknologi Budi Utomo - Jakarta
- STIE Ahmad Dahlan - Jakarta
- STMIK Muhammadiyah Jakarta
- STT Indonesia - STIE Nasional Indonesia - Jakarta
- Universitas MH. Thamrin - Jakarta
- STIE Trianandra - Jakarta
- STIE International Golden Institute - Jakarta
- Universitas Jakarta
- STIE Swadaya - Jakarta
• Jawa Barat (Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Subang & Kuningan)
- STIE Hidayatullah - Depok
- STIH Dharma Andigha - Bogor
- Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal - Bekasi
- Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi
- Universitas Nurtanio - Bandung
- Universitas Sangga Buana YPKP - Bandung
- Universitas Al - Ghifari - Bandung
- STIE Muhammadiyah Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Mandala - Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
- International Women University - Bandung
- STIE Tridharma - Bandung
- Universitas Subang
- Universitas Islam Al-Ihya - Kuningan
• Jawa Tengah & DIY (Semarang, Sukoharjo, Yogyakarta)
- Universitas Muhammadiyah Semarang
- UNDARIS - Ungaran, Semarang
- STIE Trianandra Kartasura - Sukoharjo
- Universitas Proklamasi 45 - Yogyakarta
• Jawa Timur (Blitar, Surabaya, Pasuruan, Malang, Banyuwangi)
- Universitas Islam Balitar - Blitar
- Universitas Muhammadiyah Surabaya
- STTG Walisongo - Pasuruan
- STIEG Walisongo - Pasuruan
- Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia - Malang
- Sekolah Tinggi Teknologi STIKMA Internasional - Malang
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indocakti - Malang
- Universitas Bakti Indonesia - Banyuwangi
• Bali (Denpasar, Jimbaran)
- STIKOM Bali - Denpasar & Jimbaran
- Politeknik Nasional Denpasar
• Bengkulu
- Universitas Muhammadiyah Bengkulu
• Sulawesi Selatan (Makassar) dan Sulawesi Utara (Manado)
- Universitas Kristen Indonesia Tomohon - Manado
- Universitas Pejuang Republik Indonesia - Makassar

Terobosan Baru: Strategi Meningkatkan Kualitas PTS 37


La m pi r a n

Lampiran
38
Lampiran I

Data Jaringan Website Gilland Group yang Mengiklankan


P2K

Gilland Group adalah grup perusahaan (PT. Gilland Ganesha, PT. Kreasi Pranata Terpadu,
Yayasan Kebangkitan Pendidikan Indonesia (YKPI), CV. Indragung, CV. Laris, CV.
Flamboyan, dsb.) yang bergerak di bidang Jaringan Website (Internet), Iklan, Marketing,
Peternakan, Vila, dsb. Sedangkan aktifitas sosial (komitmen sosial pendidikan) Gilland
Group dalam hal turut aktif mencerdaskan bangsa, disalurkan melalui divisinya yaitu KPT
(Konsultan Pendidikan Tinggi) dan YKPI.

Saat ini jaringan website milik Gilland Group terdiri dari 2.711 domain (dengan 231 ribu sub
per domain sehingga = 626,2 juta website) berada dalam 207 server kualitas tinggi; dengan
jumlah klik rata-rata sampai hari ini 22.923.757 klik/hari (265,3 klik/detik). Secara bertahap
jumlah klik/detik serta jumlah server kualitas tinggi ditingkatkan dan dikembangkan, serta
pengembangan jejaring sosial civitasbook.com, search engine cangkok.com, dan e-learning
(distance/online learning) yang terintegrasi dengan seluruh domain yang kami miliki serta
terhubung dengan seluruh PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Indonesia yang bekerja sama
dengan kami.

Berikut adalah beberapa nama domain dengan data rata-rata klik per hari yang ada dalam
jaringan website Gilland Group, diurutkan berdasarkan jumlah klik (data diambil tanggal 27
Agustus 2016) :

Rata - rata jumlah klik Rata - rata jumlah klik


No Nama Domain No Nama Domain
klik/ hari klik/detik klik/ hari klik/detik

1 download-soalujian.com 901.112 104,295 21 asuransi.us 136.646 15,816


2 karir.web.id 576.532 66,728 22 nkri-indonesia.com 134.894 15,613
3 nomor.net 419.026 48,498 23 kurikulum.org 134.117 15,523
4 soal-ujian.com 406.654 47,066 24 anggur.biz 133.766 15,482
5 soaltryout.com 397.726 46,033 25 nkri.news 131.361 15,204
6 kuliahkaryawan.my.id 381.825 44,193 26 interior.web.id 128.620 14,887
7 ggiklan.com 370.289 42,858 27 itb.web.id 125.313 14,504
8 ijazah.web.id 306.830 35,513 28 otosingo.com 120.981 14,002
9 kpt.co.id 302.631 35,027 29 ptn-pts.info 120.002 13,889
10 agen.biz 228.012 26,390 30 alpukat.info 115.201 13,333
11 kucing.biz 225.627 26,114 31 stti-stieni.ac.id 114.112 13,207
12 indonesia-nkri.com 192.815 22,317 32 infokuliah.org 108.589 12,568
13 sepakbola.biz 181.375 20,993 33 stiehidayatullah.web.id 107.025 12,387
14 flamboyan.co.id 166.179 19,234 34 asyik.info 104.883 12,139
15 binatunggal.ac.id 164.014 18,983 35 baju.us 103.780 12,012
16 ptkpt.net 162.266 18,781 36 villa-batu-malang.web.id 103.527 11,982
17 unija.ac.id 149.972 17,358 37 definisi.web.id 102.798 11,898
18 wisata.us 144.418 16,715 38 obat.biz 101.826 11,785
19 stieni.ac.id 143.002 16,551 39 art-seni.com 89.063 10,308
20 upri.ac.id 140.211 16,228 40 kuliah-karyawan.web.id 77.444 0,8963

Lampiran
39
Rata - rata jumlah klik Rata - rata jumlah klik
No Nama Domain No Nama Domain
klik/ hari klik/detik klik/ hari klik/detik

41 apartemen.org 76.652 0,8872 87 s2-umb.web.id 36.959 0,4278


42 agrowisata.info 75.947 0,8790 88 upri-makassar.web.id 36.424 0,4216
43 ggkarir.com 75.187 0,8702 89 al-quran.mobi 36.069 0,4175
44 singo.co.id 74.829 0,8661 90 bugis.us 35.322 0,4088
45 accesory.info 73.312 0,8485 91 ibunda.web.id 34.243 0,3963
46 sttbinatunggal.ac.id 73.268 0,8480 92 info-pts.com 33.729 0,3904
47 anggota.info 73.218 0,8474 93 burung.us 33.530 0,3881
48 universitas.web.id 72.237 0,8361 94 guitar.web.id 33.520 0,3880
49 unkris.my.id 71.289 0,8251 95 customer.web.id 32.380 0,3748
50 ggiklan.co.id 68.100 0,7882 96 yellow.web.id 31.925 0,3695
51 villasingo.com 66.813 0,7733 97 semangka.info 31.848 0,3686
52 beritakampus.org 64.844 0,7505 98 ykpi.org 31.739 0,3674
53 angkutan.net 64.443 0,7459 99 cairan.info 31.729 0,3672
54 dapoer-flamboyan.com 62.632 0,7249 100 book.web.id 31.597 0,3657
55 argumentation.biz 62.512 0,7235 101 tembakau.info 31.586 0,3656
56 ftanumj.web.id 61.876 0,7162 102 infopts.com 31.483 0,3644
57 pelabuhan.info 61.836 0,7157 103 instansi.web.id 31.353 0,3629
58 calon.us 61.390 0,7105 104 sunda.us 31.252 0,3617
59 artsingo.com 60.312 0,6980 105 desember.net 31.226 0,3614
60 intranet.web.id 59.792 0,6920 106 topik.web.id 31.134 0,3604
61 independence.web.id 59.614 0,6900 107 quran-indonesia.mobi 30.190 0,3494
62 usd.web.id 59.211 0,6853 108 depokmart.com 29.881 0,3458
63 infoptsterbaik.com 59.022 0,6831 109 bnsp-indonesia.info 29.323 0,3394
64 selasa.biz 58.555 0,6777 110 department.web.id 28.896 0,3344
65 agribisnis.info 58.160 0,6731 111 gilland.asia 28.894 0,3344
66 informasi.web.id 57.084 0,6607 112 bintang.us 28.747 0,3327
67 pts-ptn.com 56.155 0,6499 113 ketawa.org 28.747 0,3327
68 villasingo.co.id 53.675 0,6212 114 candidat.biz 28.486 0,3297
69 ageve.info 53.215 0,6159 115 bahagia.us 28.482 0,3297
70 angsa.info 48.489 0,5612 116 perpustakaan.web.id 27.541 0,3188
71 pendowo.web.id 48.322 0,5593 117 cangkok.com 27.527 0,3186
72 oksigen.info 47.792 0,5531 118 gulma.info 27.358 0,3166
73 upri.web.id 45.950 0,5318 119 rujak-cingur.web.id 27.185 0,3146
74 bursa-kerja.biz 45.861 0,5308 120 industri.web.id 26.818 0,3104
75 unggul.web.id 44.233 0,5120 121 info-pts-terbaik.com 26.559 0,3074
76 calory.us 44.170 0,5112 122 sutini.web.id 26.473 0,3064
77 bulutangkis.info 42.779 0,4951 123 arienugraha.com 26.340 0,3049
78 zfit.web.id 42.019 0,4863 124 pts-terbaik.com 26.263 0,3040
79 ggkarir.co.id 41.665 0,4822 125 bakteri.info 25.569 0,2959
80 gilland-art.com 41.641 0,4820 126 bursa-kerja.co.id 24.972 0,2890
81 udang.info 41.570 0,4811 127 minyak.us 24.803 0,2871
82 emas.web.id 40.499 0,4687 128 cabai-rawit.com 24.809 0,2871
83 dodolgarut.web.id 39.604 0,4584 129 sttbt.web.id 24.245 0,2806
84 24jam.web.id 39.501 0,4572 130 forumprofesi.web.id 23.896 0,2766
85 elektronikmart.com 37.284 0,4315 131 cream.web.id 23.892 0,2765
86 dagen.web.id 37.225 0,4308 132 guling.web.id 23.819 0,2757

Lampiran
40
Rata - rata jumlah klik Rata - rata jumlah klik
No Nama Domain No Nama Domain
klik/ hari klik/detik klik/ hari klik/detik

133 stimulus.web.id 23.600 0,2732 179 buruh.info 19.050 0,2205


134 teropong.info 23.566 0,2728 180 anugrast.com 19.052 0,2205
135 tanaman.info 23.228 0,2688 181 kuliahkaryawan.info 18.996 0,2199
136 villasingo.web.id 23.034 0,2666 182 waduh.info 18.824 0,2179
137 kuliah-karyawan.com 22.834 0,2643 183 laris.co.id 18.673 0,2161
138 exterior.web.id 22.813 0,2640 184 opini.biz 18.621 0,2155
139 tangan.org 22.736 0,2631 185 toko-online.web.id 18.494 0,2141
140 akar.us 22.735 0,2631 186 kue.web.id 18.443 0,2135
141 bank-information.info 22.661 0,2623 187 pedagang.us 18.395 0,2129
142 cangkok.co.uk 22.231 0,2573 188 you.web.id 18.181 0,2104
143 enak.web.id 22.218 0,2572 189 aktor.us 17.867 0,2068
144 motor.web.id 22.203 0,2570 190 suzuki.web.id 17.859 0,2067
145 souvenir.web.id 22.019 0,2549 191 gillandgroup.co.id 17.845 0,2065
146 cangkok.net 21.829 0,2527 192 dvd-vcd.info 17.615 0,2039
147 karya.us 21.829 0,2526 193 p2k.web.id 17.554 0,2032
148 toserba-online.com 21.818 0,2525 194 administrasi.org 17.304 0,2003
149 unix.web.id 21.702 0,2512 195 budidaya.info 17.216 0,1993
150 disain.us 21.608 0,2501 196 kelas-karyawan.co.id 17.111 0,1980
151 cangkok.co.id 21.607 0,2501 197 rektor.us 17.050 0,1973
152 unisa.web.id 21.564 0,2496 198 cari-kerja.info 16.561 0,1917
153 flamboyan.org 21.494 0,2488 199 perguruan-tinggi.com 16.500 0,1910
154 cangkok.web.id 21.364 0,2473 200 desain.us 16.499 0,1910
155 cari-kerja.org 21.188 0,2452 201 keuangan.org 16.431 0,1902
156 cangkok.mobi 20.990 0,2429 202 gatotkaca.my.id 16.341 0,1891
157 bantal.web.id 20.944 0,2424 203 kuliahkaryawan.web.id 16.232 0,1879
158 akuntan.us 20.908 0,2420 204 al-quran.co 16.206 0,1876
159 quran-indonesia.com 20.895 0,2418 205 ujian.info 16.193 0,1874
160 inisiatif.web.id 20.859 0,2414 206 gg.co.id 16.081 0,1861
161 qurban.web.id 20.704 0,2396 207 kopi.us 16.056 0,1858
162 stt-stikma.web.id 20.526 0,2376 208 im3.web.id 16.043 0,1857
163 cangkok.biz 20.287 0,2348 209 dunia-pendidikan.com 16.024 0,1855
164 baggage.web.id 20.132 0,2330 210 diskusi.biz 15.868 0,1837
165 lucu.biz 19.920 0,2306 211 import.web.id 15.854 0,1835
166 violet.web.id 19.822 0,2294 212 stti.ac.id 15.817 0,1831
167 kelaskaryawan.id 19.668 0,2276 213 pendidikan.co.uk 15.742 0,1822
168 biografi.web.id 19.517 0,2259 214 hilmy-aap.com 15.686 0,1816
169 alquran.me.uk 19.443 0,2250 215 diplomasi.info 15.578 0,1803
170 bipolar.web.id 19.390 0,2244 216 images.web.id 15.573 0,1802
171 kuliah-kuliah.biz 19.351 0,2240 217 gillandmart.com 15.563 0,1801
172 cangkok.info 19.337 0,2238 218 pariwisata.biz 15.404 0,1783
173 dunia-penelitian.com 19.253 0,2228 219 cari-kerja.net 15.236 0,1763
174 forummotivasi.web.id 19.237 0,2226 220 kantor.web.id 15.199 0,1759
175 stiki.web.id 19.174 0,2219 221 pts-pts.biz 15.169 0,1756
176 nobby.web.id 19.084 0,2209 222 liputan.web.id 15.026 0,1739
177 usaha.info 19.072 0,2207 223 ensiklopedia.web.id 14.919 0,1727
178 arsitektur.biz 19.064 0,2207 224 musikmart.com 14.856 0,1719
Rata - rata jumlah klik Rata - rata jumlah klik
No Nama Domain No Nama Domain
klik/ hari klik/detik klik/ hari klik/detik

225 wisuda.org 14.785 0,1711 266 yamaha.web.id 11.812 0,1367


226 berita-kampus.com 14.697 0,1701 267 kartun.org 11.693 0,1353
227 elearning.web.id 14.606 0,1691 268 pandawa.web.id 11.607 0,1343
228 eksport.web.id 14.169 0,1640 269 fairness.web.id 11.531 0,1335
229 unimus.web.id 14.165 0,1639 270 bursa-karir.web.id 11.443 0,1324
230 asing.web.id 14.089 0,1631 271 pantai.net 11.435 0,1323
231 kuliah-karyawan.org 13.982 0,1618 272 pts.web.id 11.339 0,1312
232 attraction.web.id 13.959 0,1616 273 discussion.web.id 11.324 0,1311
233 indonesia-info.org 13.941 0,1614 274 oranye.org 11.272 0,1305
234 budaya.web.id 13.846 0,1603 275 artis.web.id 11.239 0,1301
235 hostname.web.id 13.799 0,1597 276 zenfitness.in 11.125 0,1288
236 larismart.com 13.708 0,1587 277 doktor.web.id 11.071 0,1281
237 audit.web.id 13.628 0,1577 278 konsultan.info 11.042 0,1278
238 pikiran.net 13.482 0,1560 279 export-import.biz 11.034 0,1277
239 pts-ptn.net 13.422 0,1553 280 magister.co.id 11.036 0,1277
240 pelatihan-k3.com 13.415 0,1553 . . . .
241 gajahmada.web.id 13.397 0,1551 . . . .
242 ekspedisi.web.id 13.383 0,1549 . . . .
243 bima-sakti.web.id 13.303 0,1540 . . . .
244 dunia-islam.com 13.297 0,1539 . . . .
245 bumbu.org 13.241 0,1533 . . . .
246 untag-jakarta.net 13.184 0,1526 . . . .
247 sejarah.us 12.937 0,1497 . . . .
248 uic.web.id 12.857 0,1488 . . . .
249 buah.info 12.781 0,1479 . . . .
250 laris-toko.com 12.730 0,1473 . . . .
251 program-reguler.co.id 12.550 0,1453 . . . .
252 danish-aap.com 12.547 0,1452 2698 s2-hukum.co.id 7.925 0,0917
253 kelaskaryawan.co.id 12.517 0,1449 2699 analog.web.id 7.911 0,0916
254 gilland.co.id 12.467 0,1443 2700 bnsp-indonesia.net 7.892 0,0913
255 suara.web.id 12.456 0,1442 2701 bellyache.biz 7.860 0,0910
256 zfit.co.id 12.455 0,1442 2702 asep-setiawan.web.id 7.857 0,0909
257 buncis.info 12.376 0,1432 2703 kpt.web.id 7.833 0,0907
258 kelas-karyawan.net 12.299 0,1424 2704 distro.web.id 7.741 0,0896
259 fantasi.biz 12.273 0,1421 2705 iti.web.id 7.741 0,0896
260 bsnp-indonesia.net 12.241 0,1417 2706 prestasi.web.id 7.724 0,0894
261 kantor.org.uk 12.179 0,1410 2707 ft-umj.web.id 7.712 0,0893
262 pts-pts.net 12.175 0,1409 2708 perahu.info 7.689 0,0890
263 teknik-mesin.com 12.084 0,1399 2709 ptn-pts.com 7.668 0,0887
264 kayu.us 12.005 0,1389 2710 forum-otomotif.web.id 7.656 0,0886
265 pts-pts.com 11.822 0,1368 2711 koperasi.web.id 7.634 0,0884

Untuk melihat lebih lengkap daftar nama domain dan update jumlah klik per hari jaringan
website Gilland Group tersebut, dapat dilihat dengan meng-klik salah satu domain di atas. Pada
setiap domain tersebut terdapat menu “Daftar Jaringan Website Gilland Group”, silahkan di klik
menu terkait.
Lampiran II

Peta Lokasi Kantor Pusat KPT :


Pulau Jawa
DKI Jakarta
Bogor

Bandung
Surabaya

Semarang

Yogyakart

Lokasi Kantor Pusat KPT :


Jl. Bumi Sentosa Raya
Blok A3 No. 3, A1 No. 5 - 8
Cibinong - Kab. Bogor
Jawa Barat Indonesia 16912

Silakan Menghubungi Humas KPT Pusat :

Konsultan Pendidikan Tinggi


Kantor Pusat :
Jl. Bumi Sentosa Raya Blok A3 No. 3, A1 No. 5 - 8
Cibinong - Kab. Bogor, Jawa Barat Indonesia 16912
Website utama : kpt.co.id, ptkpt.net, konsultan-pendidikan-tinggi.co.id
Telp. : 021 - 87620 02 - 04 , 875 9869, 2909 7104, 875 9829
Fax. : 021 - 8791 2360, 8760072
HP : 0811 11048 24/25/26/27, 0815 1457 8119, 0815 9655 695
Telepon Bebas Pulsa : 0 - 800 - 1234 - 000
Kerjasama KPT dengan PTS-
PTS secara gari s besar
seperti di negara maju, yaitu :

• PTS fokus pada peningkatan kualitas pendidikan


dan proses perkuliahannya
• KPT fokus pada marketing dan pendanaan
penyelenggaraannya

- Marketing awal membutuhkan biaya


minimal
sebesar Rp. 600juta - Rp.2,3
Milyar

•Seluruh biaya tersebut ditanggung


KPT
(disubsidi Gilland
Group)
Konsultan Pendidikan Tinggi / KPT
merupakan bagian dari Gilland Group (sebelumnya Singo
Group). Lembaga ini didirikan oleh Gilland Group tahun 2003
untuk menyalurkan aktifitas sosialnya (komitmen sosial
pendidikan) dalam hal turut aktif mencerdaskan bangsa.

Pendirian KPT ini juga terdorong untuk turut aktif melaksanakan


UU-RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Khususnya turut aktif memberi kesempatan kepada masyarakat yang memiliki waktu luang
terbatas maupun dana terbatas untuk meningkatkan pendidikan formalnya (pendidikan
tingginya) secara layak dan bermutu.

Sebagaimana diketahui, bahwa Perguruan Tinggi di negara maju dapat fokus meningkatkan
kualitas Pendidikan dan Pengajarannya, dikarenakan mereka tidak disibukkan oleh kegiatan
marketing untuk penerimaan mahasiswa baru, juga tidak disibukkan oleh pendanaan
terhadap kegiatan belajar-mengajarnya. Peran tersebut dikelola oleh lembaga lain berupa
konsultan yang bekerja sama dengan perguruan tinggi terkait.

Disinilah salah satu peran KPT (Konsultan Pendidikan Tinggi) di Indonesia, yaitu bekerja
sama dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sedemikian rupa sehingga PTS tersebut dapat
fokus terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengajarannya. Karena kegiatan
marketing untuk penerimaan mahasiswa baru dan pendanaan kegiatan belajar-mengajar
diupayakan oleh KPT.

Kantor Pusat KPT :


Konsultan Pendidikan Tinggi
Jl. Bumi Sentosa Raya Blok A3 No. 3, A1 No. 5 - 8
Cibinong - Kab. Bogor, Jawa Barat - Indonesia 16912
Website utama : kpt.co.id, ptkpt.net, konsultan-pendidikan-tinggi.co.id
Telp. : 021 - 876 2002 - 04, 875 9869, 2909 7104, 875 9829, Fax. : 021 - 8791 2360, 876
0072
HP : 0811 11048 24/25/26/27, 0815 1457 8119, 0815 9655 695
Layanan Bebas Pulsa : 0-800-1234-000

Anda mungkin juga menyukai