DINAS PENGAIRAN
Jln. Ir. Mohd. Thaher No. 18 Telp. (0651) 21982, 21919, 24212, 22899, 33126, 21167
Fax. 23686 –Emailpengairan@acehprov.go.id PO Box – 130 LUENG BATA - BANDA ACEH (23247)
Paket Pekerjaan :
1. Latar Belakang Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi
Aceh, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara melalui
Undang-undang No.48 tahun 1999 tanggal 12 Oktober 1999.Luas
Wilayahnya 1.901,21 km/segi (190.121 Ha). Ditinjau dari letak geografis
Kabupaten Bireuen merupakan daerah pantai dengan dataran rendah
disebelah utara dan daerah pergunungan di sebelah selatan.
Bendungan Peudada terletak Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kr. Peudada
Wilayah Sungai (WS) Pase-Peusangan letak dan posisi rencana bendungan
Peudada dibagian hulu sungai Peudada.
Salah satu lahan potensial untuk pengembangan daerah irigasi yang
diharapkan sebagai penghasil beras (lumbung padi) dan daerah
penyangga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bireuen,
Provinsi Aceh maupun Nasional.
Pertimbangan perlunya pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air di
Kabupaten Bireuen secara geografis mempunyai luas daerah irigasi yang
cukup luas dan potensi air di sungai Peudada yang belum dimanfaatkan
secara optimal.
Berbagai upaya telah dilakukan seperti intensifikasi pertanian dan
sebagainya ternyata harus diikuti dengan perbaikan dan peningkatan
jaringan irigasi dan drainase untuk meningkatkan intensitas tanam dan
mencegah kegagalan panen akibat banjir / kekeringan. Untuk menunjang
peningkatan produksi pertanian khususnya padi guna memantapkan
swasembada pangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya air yang ada.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pengembangan industri
masyarakat perlu pasokan tenaga listrik yang mencukupi, untuk itu perlu
adanya tambahan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
1
Dan juga kebutuhan Penyediaan Air Baku untuk Air Bersih, Perikanan dan
Pariwisata.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka Dinas Pengairan Aceh pada
tahun 2018 ini merencanakan kegiatan Review Design dan Optimalisasi
Fungsi Bendungan Peudada yang berfungsi serba guna (multifungsi),
diantaranya ; Kebutuhan Air Irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),
Flood Control ( Pengendalian banjir), Penyediaan Air Baku untuk Air Bersih,
Perikanan, Pariwisata dan Sarana olah Raga
2. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan Review Desain dan Optimslisasi Fungsi Bendungan
Peudada diharapkan dapat menjadi data-data perencanaan teknis bagi
Dinas Pengairan untuk melaksanakan pembangunan infrastuktur
bendungan Peudada yang meliputi :
1. Stimulasi Waduk dan Dimensi Spillway pada elevasi +60 m
2. Survey, Investigasi dan rencana detail terowongan suolesi irigasi dan
spam timur peudada
3. Survey, Investigasi dan rencana detail bangunan bagi dan terowongan
suplesi Kr. Peusangan – Kr. Peudada
4. Survey, Investigasi dan Rencana detail suddle dan dan rencana intake
spam barat
5. Review rencana konstruksi intake tunnel pengantar, plta peudada 20
MW
6. Rekomendasi dari hasil Studi terhadap rencana pembangunan
Bendungan Peudada yaitu layak teknik, ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan dan dampak yang timbul akibat adanya pembangunan
bendungan tersebut.
2
3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah mendapatkan suatu
analisis desain terhadap kelayakan bangunan Bendungan Peudada yang
layak teknis, ekonomis, sosial, budaya, dan berwawasan lingkungan serta
mendapatkan tinjauan lainnya yang berkaitan dengan rencana
pembangunan Bendungan Peudada untuk penyediaan antara lain :
Pengembangan Irigasi ( Intensifikasi & Extensifikasi ), Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA), Flood Control ( Pengendalian banjir), Penyediaan Air Baku
untuk Air Bersih, Perikanan, Pariwisata, Sarana olah Raga dan
Penggelontoran.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan terletak di Kabupaten Bireuen - Provinsi Aceh dengan
jarak ± 120 km sebelah tumur Kota Banda Aceh Ibu Kota Provinsi Aceh
termasuk Wilayah Sungai Pase-Peusangan.
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 1.500.000.000,-
(satu milyar lima ratus juta rupiah) melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Dinas Pengairan Aceh.
3
Data-Data Penunjang
7. Data Dasar Review Desain Bendungan Peudada Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh
meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
Peta geologi regional
Data-data hidrologi
Data RTRW Provinsi/Kabupaten
Pola Pengelolaan SDA WS Pase-Peusangan
Peta rupa bumi dan Peta lainnya yang berkaitan.
Data Meteorologi, Geomorfologi dan Geofisika.
Laporan-laporan study terdahulu (bila ada)
Peraturan daerah yang bersangkutan.
8. Standar Teknis Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang digunakan adalah
yang berlaku di Indonesia pada umumnya yaitu Standar Nasional
Indonesia (SNI), serta teori/kajian teknis yang masih berlaku.
Untuk pekerjaan ini dipakai Norma, Standar, Prosedur, Kriteria yang
diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan/atau Intansi lain
yang terkait dan berwenang.
Apabila diperlukan perubahan penggunaan NSPK tersebut, harus dengan
persetujuan Pengguna jasa/direksi pekerjaan.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, antara lain meliputi tetapi tidak terbatas
pada :
Pd 03-PRT-M-2009 Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan
Bendungan
Pd T-08-2004-A Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan
dan Tanggul
Pd T-14-2004-A Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan akibat
beban Gempa
Pd. M-01-2004-A Uji mutu kons. Tubuh bendungan tipe urugan
Pt M-03-2000-A Metode Perhitungan Kapasitas Tampungan pd
Waduk
RSNI M-02-2002 Metode Analisis & Cara pengendalian
4
Rembesan air utk bendungan tipe urugan
RSNI M-03-2002 Metode analisis stabilitas lereng statik
bendungan tipe urugan
RSNI T-01-2002 Tata Cara desain tubuh bendungan tipe urugan
Pd m-18-1995-03 Metode Pengolahan Data Klimatologi
Pd T-02-2005-A Analisis Daya Dukung tanah Pondasi Dangkal pd
Bang. Air
Pd T-03.1-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air
Vol. 1
Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi Bang. Air
Vol. 2
Pd T-03.3-2005-A Penyelidikan Geoteknik utk Pondasu Bang. Air.
Vol.3
Pd T-03-2005-A Pedoman Penyelidikan Geoteknik utk Pondasi
Bang. air Vol. 1
Pd T-06-2004-A Peramalan Debit Aliran Sungai
Pd T-10-2004-A Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai
Pd T-40-2000-A Tata Cara Deskripsi Keadaan & Penyelidikan Lap.
Pada Pek. Tanah
Pd. M-01-2004-A Uji mutu kons. Tubuh bendungan tipe urugan
Pd T-44-2000-A Tata Cara Pemadatan Tanah
RSNI M-01-2002 Cara Uji Pengukuran Potensi Keruntuhan Tanah
di Lab.
SNI 03-1724-1989 Tata cara perencanaan hidrologi dan Hidraulik
untuk bangunan di sungai
SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir
SNI 03-2435-1991 Metode Pengujian Laboratorium tentang
contoh tanah
SNI 03-2849-1992 Tata Cara pemetaan geologi teknik
SNI 03-3422-1994 Metode Pengujian Batas Susut tanah
SNI 03-3637-1994 Metode pengujian berat isi tanah berbutir
halus dengan cetakan benda uji
SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian kuat tekan bebas tanah
kohesif
Pd M-22-1996-03 Metode pengujian triaxial untuk tanah kohesif
dalam keadaan tanpa konsolidasi dan drainase
SNI 03-3961-1991 Metode pengujian kadar sedimen layang
secara gravimetric dengan pengendapan
SNI 03-3962-1995 Metode pengujian distribusi butir sedimen
5
layang secara gravimetric dengan ayakan
SNI 03-4145-1996 Metode pengujian berat jenis sedimen layang
dengan piknometer
Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan, Ditjen SDA, 2008
Pedoman Pembangunan Bendungan Urugan Batu Membran
Beton, Ditjen SDA, 2011
Pedoman Klasifikasi Bahaya Bendungan, Ditjen SDA, 2011.
Persyaratan Teknis bagian Pengukuran Topografi PT-02, Standar
Perencanaan Irigasi, Ditjen Air, Desember 1986”.
Panduan Perencanaan Bendungan Urugan-Analisis Hidrologi,
Ditjen Air Juli 1999.
Dan lain-lain NSPK yang terkait.
10. Referensi Hukum Payung Hukum yang berlandaskan meliputi tetapi tidak terbatas pada :
Undang-Undang No. 41 Tahun 2010 Tentang Lahan Pangan
Berkelanjutan;
Undang – undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah;
Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
Undang-undang No. 5/1060, tentang Peraturan Dasar Pokok-
6
Pokok Agraria;
Undang-undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman;
Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
Undang-undang No. 32 Th. 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian.
11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan yang harus ditangani Penyedia Jasa adalah meliputi
tetapi tidak terbatas pada :
7
- Pemasangan patok-patok tetap (BM/CP) dan patok-patok
sementara
- Pengukuran kerangka kontrol horizontal dan verifikasi
- Pengukuran situasi
- Pengukuran memanjang/melintang
- Pengolahan data
- Cek pengukuran
- Penggambaran dan pelaporan
8
Penyusunan dan Diskusi Laporan Pendahuluan
- Melakukan survei identifikasi bangunan dan tanaman yang
terdapat di daerah genangan dan menentukan perkiraan
biaya ganti ruginya.
- Survey identifikasi kondisi sosial ekonomi di daerah
peruntukkan.
Survey lingkungan
Dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik-biologi-kimia dari
lingkungan yang terkena dampak (positif maupun negatif).
Survei dilakukan dengan cara wawancara, penyebaran
kuesioner, pengamatan langsung maupun pengukuran
dilapangan.
Perencanaan
- Pemilihan alternatif Dam dan bangunan penunjangnya
berdasarkan optimasi tinggi dam dan mempertimbangkan
output yang dihasilkan
- Penentuan alternatif terpilih bersarkan studi komparatif
- Berdasarkan peta topografi dan hasil investigasi, membuat
konsep pra desain untuk menentukan tipe Dam, pondasi
dam, dimensi bangunan yang kemudian menjadi
perencanaan dasar (Basic Design)
- Perhitungan simulasi waduk untuk penentuan tampungan :
dead storage, efektif storage, fload storage.
- Estimasi perkiraan biaya
Analisis
- Analisa teknik dan ekonomi pekerjaan
- Perhitungan analisa kelayakan pekerjaan dengan memakai
perhitungan EIRR, NPV dan B/C ratio.
12. Keluaran Keluaran dari study pra kelayakan ini diharapkan dapat memperoleh
beberapa alternatif pra desain Bendungan Ladongi yang sesuai dengan
kondisi lapangan terakhir dan sesuai dengan norma, standar, kriteria,
pedoman dan manual yang berlaku sehingga diperoleh alternatif desain
bendungan yang aman, ekonomis, bermanfaat dan selaras dengan
lingkungan, sosial dan budaya.
9
13. Peralatan Material, Personil dan Dinas Pengairan selaku Pengguna Jasa menyediakan data-data atau
Fasilitas dari Pejabat Pembuat fasilitas sebagai berikut :
Komitmen Dukungan administrasi / surat – menyurat yang diperlukan guna
mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.
Studi-studi terdahulu atau data-data pendukung lainnya yang
relevan dengan pekerjaan ini yang ada di Pengguna Jasa.
Pengguna jasa akan mengangkat Tim Direksi yang bertindak sebagai
pengawas dan pendamping (counterpart), atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
14. Peralatan dan Material dari a. Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan
Penyedia Jasa Penyedia Jasasi semua fasilitas yang dibutuhkan, yaitu kantor yang resmi di Kota
Kendari, alat-alat kantor, dan alat-alat penunjang kegiatan di
lapangan.
b. Penyedia jasa harus memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
c. Dalam usulan penyedia jasa harus menyatakan bahwa peralatan
yang akan digunakan tersebut dengan cara menyewa atau milik
sendiri.
d. Penyedia Jasa dapat juga menyebutkan dalam usulannya barang-
barang dan fasilitas tambahan atau yang menurut pertimbangan
perlu diadakan untuk meningkatkan efesiensi pelaksanaan jasa
Penyedia Jasasi dengan biaya dari Penyedia Jasa sendiri.
e. Semua personil, peralatan dan software yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia
Jasa.
f. Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai
dalam pekerjaan ini. penyedia jasa wajib mengecek/memeriksa
ketelitian dan keandalan data-data yang diterimanya, mengecek
ketelitian data di lapangan, apabila data tidak realistik atau kurang
memadai, maka penyedia jasa harus memberitahukan hal ini kepada
Pemberi Pekerjaan. Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan.
penyedia jasa akan membantu pihak Pemberi Pekerjaan dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil.
15. Lingkup Kewenangan penyedia Kewenangan penyedia jasa adalah ketentuan yang mengatur apabila
Jasa penyedia jasa adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari
satu penyedia, anggota joint venture tersebut memberi kuasa kepada
salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak
10
dan kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap PPK / Pengguna Jasa.
16. Jangka Waktu penyelesaian Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau 168
Kegiatan (seratus enam puluh delapan) hari kalender termasuk mobilisasi dan
demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
Mengingat volume pekerjaan, tenaga dan instansi yang terlibat, maka
Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan harus menguraikan lebih
lanjut jadwal dengan lebih terinci.
17. Personil
Tenaga ahli yang diperlukan, adalah mereka yang berpengalaman dibidangnya dan mempunyai tanggung jawab
profesi yang tinggi. Personil yang ditugaskan oleh Penyedia Jasa dalam pekerjaan ini harus mampu dan memahami
didalam tugasnya masing-masing. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab seorang
engineer yang ditugaskan sebagai Team Leader. Syarat-syarat yang harus dipenuhi masing-masing dijelaskan dibawah
ini ;
Pengalaman
Sertifikat
Pendidikan /Jurusan Profesional Jumlah
No Posisi Keahlian
minimal (Tahun) Personil
(minimal)
Minimal
Tenaga Ahli
Team Leader S-1 Teknik Sipil / Sumber
1 7 Tahun Ahli Madya, 1
(Ahli Bendungan – KNBB) Daya Air
S-1 Teknik Sipil/
2 Ahli Geologi 5 Tahun Ahli Muda 1
Teknik Geologi
S-1 Teknik Sipil /
3 Ahli Hidrologi 5 Tahun Ahli Muda 1
Teknik Pengairan
S-1 Teknik Sipil/
4 Ahli Struktur Bangunan 5 Tahun Ahli Muda 1
Teknik Pengairan
5 Ahli Mekanikal S-1 Teknik Mesin 5 Tahun Ahli Muda 1
6 Ahli Estimasi Biasa S-1 Teknik Sipil 5 Tahun Ahli Muda 1
Tenaga Pendukung
11
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Perincian kegiatan dibuatkan dalam bentuk jadwal pelaksanaan kegiatan
Kegiatan oleh Penyedia Jasa, disepakati oleh pihak Pemberi Pekerjaan/Tim
Direksi sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini memuat keterangan mengenai kemajuan
pelaksanaan pekerjaan, masalah teknis dan non teknis yang
dihadapi dan cara mengatasinya serta rencana pelaksanaan
pekerjaan pada periode berikutnya dan mobilisasi tenaga ahli
orang/bulan, peralatan dan bahan yang digunakan.
Laporan harus diserahkan sebanyak 2 (dua) buku setiap bulannya
selama masa kontrak.
c. Laporan Pendahuluan.
Laporan Pendahuluan memuat Rencana kerja penyedia jasa secara
menyeluruh, methode pelaksanaan pekerjaan, data yang tersedia,
identifikasi permasalahan, hasil orientasi awal pada lokasi
pekerjaan, Krangka Acuan Kerja dan jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan harus diserahkan sebanyak 2 (dua) buku Laporan
Pendahuluan yang diserahkan pada saat dilakukan diskusi laporan.
Koreksi-Koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi Draft Laporan
Pendahuluan harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan
Pendahuluan final.
12
d. Laporan Antara
Laporan ini berisi tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan,
antara lain hasil sementara pelaksanaan kegiatan, survey dilapangan
dan penyelidikan, dan data-data penunjang/pelengkapnya, serta
perencanaan dasar/basic design dan usulan system planning beserta
kriteria perencanaan untuk masing-masing pekerjaan.
13
Gambar Topografi ,Detail Desain dan 3D (termasuk peta-peta)
ukuran A3 = 5 (lima) rangkap
Dokumentasi / Album Foto = 2 (dua) rangkap
Eksternal Hard disk 1 TB = 1 (dua) buah
Berisi semua laporan dalam bentuk file PDF dan file Original.
20. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa Penyedia Jasa berdasarkan KAK ini harus dilakukan
di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam KAK ini dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
21. Persyaratan Kerjasama Kewenangan penyedia jasa adalah ketentuan yang mengatur mengenai
apabila penyedia jasa adalah sebuah joint venture yang beranggotakan
lebih dari satu penyedia jasa, anggota joint venture tersebut memberi
kuasa kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan
mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap
PPK.
22. Pedoman Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan baik primer maupun sekunder mencakup
Lapangan tetapi tidak terbatas pada hal berikut :
a. Data fisik, teknis dan penunjang;
b. Data Hidrologi dan Hidrometri
d. Data Topografi;
e. Data Sosial;
f. Data Ekonomi;
g. Data Lingkungan;
14
h. Data Pertanian;
i. Data geologi;
j. Data kesehatan masyarakat setempat.
23. Alih Pengetahuan Sebelum Penyerahan pekerjaan Penyedia jasa Penyedia Jasas
berkewajiban menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan untuk operasional, pemeliharaan, pelaporan
maupun penggunaan software-software yang digunakan dalam
perhitungan/analisis dalam studi ini kepada personil Proyek/Staf teknis
Dinas Pengairan.
24. Penjelasan Umum Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat dipanggil oleh Pengguna
jasa/tim direksi untuk mengadakan diskusi atau memberikan
penjelasan tentang hasil kerja atau yang berkaitan dengan pekerjaan
ini;
Penyedia Jasa harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-
waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
tersebut dan mempunyai kuasa penuh untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama Penyedia Jasa;
Penyedia Jasa diharuskan untuk mendiskusikan substansi pekerjaan
ini selain dengan Direksi pekerjaan juga dengan Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air/ Direktorat Sungai dan Pantai Air cq. Sub
Direktorat Perencanaan Teknis / Direktorat Pembina guna
memperoleh masukan;
Semua peralatan dan software yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa;
Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan
ini akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
Technical Meeting
Dilaksanakan sebelum Penyedia Jasa memulai kegiatan lapangan.
Dalam Technical Meeting ini dibahas segala macam persiapan
dan program kerja RMK (Rencana Mutu Kontrak) yang harus
dilaksanakan tim Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan;
Diskusi Pendahuluan
Pembahasan Laporan Pendahuluan mengenai landasan teori,
metode pelaksanaan pekerjaan, analisis yang dibutuhkan,
15
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan hasil peninjauan
Lapangan. Diskusi dilakukan 1 (satu) bulan setelah SPMK
diterbitkan dan dibahas bersama Tim Direksi Pekerjaan;
Diskusi Antara
Penyedia Jasa harus melakukan presentasi/pembahasan terhadap
pekerjaan yang telah dan atau sementara dilaksanakan
disampaikan dihadapan Direksi;
Diskusi Akhir
Diskusi Akhir dilaksanakan untuk membahas pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan sebelum dibuatkan laporan final. Penyedia
Jasa harus melakukan presentasi terhadap isi dari draft laporan
akhir kepada Pengguna Jasa, Tim Direksi Pekerjaan;
Komentar dan usulan-usulan akan dimasukkan dalam Laporan
Akhir (Final);
Rapat Mingguan
Penyedia jasa mengikuti rapat mingguan yang dilaksanakan
Pengguna jasa/Tim Direksi untuk membahas progress pekerjaan
mingguan dan kendala-kendala yang dihadapi serta
penanganannya.
Dengan permasalahan yang dibahas adalah mengenai rencana
pekerjaan, pekerjaan yang telah diselesaikan dan masalah yang
dihadapi sekaligus menyampaikan alternatif pilihan guna
memperoleh persetujuan.
NAMA
JABATAN
16