Laporan Kasus TAVB Fix Kaliiii
Laporan Kasus TAVB Fix Kaliiii
Total AV Block
Ko
Disusun Oleh:
Tania Yuza Putri
1508438068
Pembimbing :
dr. Irwan, Sp.JP-FIHA
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
seluruh membran sel otot jantung, terdapat 2 jenis sel otot jantung yaitu 1) sel
kontraktil yg membentuk 99% dari sel otot jantung yg mekanisme kerjanya itu
memompa darah dimana dalam keadaan normal sel ini tidak membentuk sendiri
(pacemaker) yg berguna untuk memicu setiap siklus jantung. Sistem saraf pusat
mempengaruhi nodus SA, dimana ada impuls dari saraf simpatis yg akan
pertemuan antara katup trikuspid dan atrial septal). Dari nodus AV ini akan
mendistribusikan energi listrik melalui berkas his melalui otot jantung sampai
septum intervenrikuler, dimana berkas his ini bercabang menjadi cabang kanan
(right bundle) dan cabang kiri (left bundle). Kontraksi sesungguhnya distimulasi
oleh berkas purkinje (serat otot konduksi) yg muncul dari cabang bundle yg
1) AV block derajat 1
memanjang yaitu lebih >0,20 detik. Dan total AV block biasanya merupakan
perkembangan dari AV block derajat 1 atau 2, namun bisa juga terjadi tanpa block
Dari uraian yg sudah dijelaskan diatas maka akan dibahas lebih dalam
tentang AV block secara rinci dan sistematik. Dan dalam hal ini akan membahas
LAPORAN KASUS
• Nama : Ny. P
• Umur : 78 Tahun
• Status : Menikah
• Nomor RM : 944813
2.2 Anamnesis
Anamnesis
Keluhan utama
Pasien rujukan dari rumah sakit Petala Bumi dengan keluhan penurunan
makanan ke dapur pasien tiba-tiba pingsan, saat pingsan pasien kejang gelonjotan
dan saat kejang pasien tidak sadarkan diri, serta keluar busa dari mulut pasien.
Kejang terjadi ± 5 menit, saat setelah kejang pasien langsung dibawa ke rumah
Keluhan nyeri kepala tidak ada, keluhan sesak napas saat aktivitas fisik
tidak ada, keluhan nyeri dada tidak ada, batuk malam hari tidak ada, keluhan mual
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita riwayat penyakit jantung, darah
- Keluarga pasien mengatakan sehari makan 3 kali, lebih banyak sayur mayur.
Pemeriksan umum
- Kesadaran : Somnolen
- Nadi : 48 x/menit
- Nafas : 24 x/menit
- Suhu : 36,1°C
Thoraks
1. Paru-paru
Abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak
teraba
Eksremitas
Irama : Sinus
Frekuensi : 42 kali/menit
Axis : normoaxis
Segment ST : isolektrik
Non Farmakologis
Farmakologis
Aspilet 1 x 80 mg
Clopidogrel 1 x 75 mg
ISDN 3 x 10 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
Condesartan 1 x 16 mg
2.7 Follow up
O: TD : 130/70 mmHg
Nadi : 50 x/menit
RR : 28 x/menit
Clopidogrel (CPG) 1x 75 mg
Ranitidin 2 x 1 amp iv
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
akan menyebabkan kontraksi dari sel-sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi
secara ritmik akibat adanya impuls listrik yg dibangkitkan oleh jantung yg disebut
autoritmik. Seperti yg sudah dijelaskan sebelumnya terdapat dua jenis sel otot
jantung yaitu sel kontraktil dan sel otoritmik yg mempunyai mekanisme kerja yg
berbeda. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis yaitu memompa, sedangkan sel
kontraksi sel-sel otot jantung. Sel-sel khusus pada jantung tidak memiliki
tersebut mencapai ambang tetap. Sehingga timbulah potensial aksi secara berkala
1. Nodus SA
2. Nodus AV
3. Berkas His-Purkinje
derajat tingkatan, yaitu derajat 1, derajat 2 Mobitz 1 dan 2, serta derajat 3 atau
total AV Block. Waktu yang diperlukan untuk penyebaran depolarisasi dari nodus
lebih dari 0,20 detik. Biasanya secara normal memang terjadi perlambatan di
nodus AV dengan tujuan untuk mempersiapkan waktu yang cukup bagi atrium
untuk berkontraksi agar preload ventrikel akan optimal untuk fase sistol
selanjutnya. Selain itu, perlambatan ini juga bertujuan untuk melindungi ventrikel
pada beberapa kondisi, perlambatan ini berlangsung lebih lama dari normalnya,
3.3 Epidemiologi
block bisa pertama kali ditemukan pada bayi yg menderita penyakit total AV
block kongenital tanpa disadari oleh pasiennya. Penyakit ini kadang tidak dikenali
lebih dini pada saat anak beranjak remaja bahkan telah dewasa.
3.4 Etiologi
a. Obat-obatan
disopyramide)
propafenone)
ibutilide
muscular dystrophy
3.5 Klasifikasi
a. Blok AV derajat 1
- Gelombang P : normal
b. Block AV derajat 2
Pada blok AV derajat 2, satu atau beberapa impuls dari atrium tidak
terjadi pada nodus AV, dan disebut blok AV derajat 2 tipe 2 (Mobitz 2) jika
bloknya terjadi di bawah atau setelah nodus AV (berkas His atau berkas
cabang).3,4
melalui nodus AV. Interval PR semakin lama semakin panjang sampai suatu saat
kelainan ini tidak menimbulkan gejala. Jika rasio konduksi sangat rendah, dapat
menyebabkan bradikardia dan penurunan curah jantung. Penyebab terseringnya
adalah PJK, infark miokard inferior, penyakit katup aorta, serta efek obat yang
kompleks QRS
tanpa ada penundaan hantaran yang progresif. Lokasi blok hantaran seringnya
terletak pada distal berkas His di berkas cabang. Interval PR tetap sama, namun
denyut ventrikel yang berkurang. Kekurangan ini dapat teratur atau tidak.
dapat timbul secara sementara dan bisa kembali normal, menetap atau
kompleks QRS
- Interval PR : konstan
c. Blok AV derajat 3 (total AV block)
infark miokard akut. Total AV block pada infark miokard akut dapat menetap dan
dapat juga kembali normal setelah infark teratasi (hanya sementara). Total AV
keluhan lelah, sinkop, sesak dan angina pada usia lanjut. Karakteristik AV block
derajat 3 adalah:3,4
ventrikel
- Durasi QRS : Normal jika irama dari junctional dan melebar jika fokus
ventrikular
1. Anamnesis
beragam. Pasien bisa dengan tanpa gejala atau dengan tanda dan gejala
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
sebelumnya.
3.7 Penatalaksanaan
obat yang dapat memicu terjadinya total AV block ini seperti beta bloker, calcium
kerja obat yang telah diberikan, untuk menilai apakah ada perbaikan kondisi
penanaman pacemaker.8
a. AV block derajat I
bila pasien menunjukkan gejala-gejala atau jika blok terjadi dalam situasi
Atropin (0,5 sampai 1 mg) bisa diberikan secara bolus intravena. Jika
tidak ada kenaikan denyut nadi dalam respon terhadap atropine maka bisa
block derajat III, memerlukan pemasangan alat pacu jantung untuk menjamin
sementara.
permanen adalah suatu alat elektronik kecil yang menghasilkan impuls regular
pasien blok AV derajat tinggi yang tidak mendapat terapi dapat mengalami
gagal jantung akibat curah jantung yang berkurang dan kematian mendadak
akibat asistol atau takiaritmia yang dicetuskan oleh bradikardia. Pada pasien
- AV blok Derajat II dan III yang diiringi dengan bradikardi atau aritmia
- Disfungsi SA Node
Pacu jantung permanen adalah suatu alat elektronik kecil yang menghasilkan
3.8 Prognosis
atau kematian. Pasien lain dapat relatif asimptomatik dan memiliki gejala minimal
Komplikasi yang berhubungan dengan alat pacu jantung penyisipan jarang (<1%).
Aritmia ventrikel dari atropin atau katekolamin dapat terjadi. Komplikasi umum
termasuk yang terkait dengan garis dan atau penempatan alat pacu jantung
PEMBAHASAN
infark. Pada pasien ini diikuti dengan riwayat hipertensi sebelumnya yang dapat
Pada pasien ini gejala yang timbul sinkop secara mendadak, berdasarkan
teori total av blok bisa dengan tanpa gejala atau dengan tanda dan gejala yang
pembuluh darah yang lama kelamaan dapat terlepas dan menyumbat arteri kecil di
Pada EKG didapatkan bradikardi + total av blok, hal ini tampak gambaran
gelombang QRS, serta penilaian interval PR yang sulit karena terdapat beberapa
gelombang P tidak diikuti dengan gelombang QRS. Serta terdapat T inverted hal
evaluasi laboratorium untuk mengetahui efek dari kerja obat yang telah diberikan,
untuk menilai apakah ada perbaikan kondisi pasien setelah obat diberikan. Pada
berdasarkan teori, indikasi pemasangan PPM pada pasien ini adalah AV blok
3. Sudoyo A, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI Jilid 2. 5th ed.
Jakarta, 2010.