Anda di halaman 1dari 10

   

DIKLAT PEMESINAN 


   

    

I. TUJUAN PEMELAJARAN :
Pengetahuan/Know ledge :
Prosedur persiapan dan pelaksanaan aturan pelaksanaan keselamatan kerja dalam membubut rata,
tingkat, center bor, mengebor, facing, memotong, mengkartel, membubut tirus
MEMAHAMI cara pembubutan tirus
Menghitung kemiringan eretan atas
Prosedur pengetapan dan snei pada mesin bubut
Keahlian/skill :
Mampu mengatur putaran, feeding dan persiapan kerja bubut
Mampu membubut facing, rata, tingkat, alur dan kartel (Knurling)
Mampu melakukan penyetelan eretan atas
Mampu membubut tirus
Mampu melakukan pekerjaan sney dan pengetapan pada mesin
bubut
Melakukan pekerjaan asembling
Sikap/attitude :
menyadari bahwa sebelum pembubutan perlu dibuat urutan pengerjaan
hati-hati dan cermat dalam melakukan operasi pembubutan tirus
menyadari bahaya yang timbul akibat kelalaian dalam bekerja
II. TEORI DASAR
Prinsip bubut => benda kerja berputar, pahat/pisau disayatkan dengan feeding tertentu sehingga terjadi
proses pemotongan dengan kecepatan tertentu

BEBERAPA
PROSES BUBUT

Elemen
pembubutan :

Putaran,kecepatan potong, kedalaman sayatan, feeding, geram/chip, panas dan variabel lain.

 panjang lintasan sayat tiap putaran adalah π.d sehingga panjang

panjang lintasan potong jika berputar N


putaran/menit adalah π.d N atau π.d N/1000
Meter/menit atau disebut kecepatan potong/cutting
speed Cs
Cs= π.d N/1000 (M/MENIT) atau
 
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

N =1000.CS/ π.d (RPM)


 Panjang lintasan pisau tiap putaran atau tiap menit disebut feeding atau kecepatan asutan f
 Pada pekerjaan bubut FEEDING bisa diberikan satuan mm/putaran misal f=0,005 artinya setiap benda kerja
berputar satu putaran maka pisau bergerak sejauh 0,005mm sehingga senakin besar feeding maka proses
pembubutan semakin cepat, namun harus memperhatikan beberapa faktor.
 feeding dan kedalaman sayatan dipengaruhi ditentukan oleh tingkat kekasaran yangdi inginkan serta
kemampuan pahat maksimal.
 a pada gbr diatas adalah kedalaman sayatan/depth of cut

1 MEMBUBUT TIRUS => CHAMFER


Dilakukan dengan menggunakan
pahat bentuk atau pahat yang
dimiringkan
Biasanya digunakan untuk
pembuatan chamfer atau
menghilangkan ketajaman pada
ujung benda kerja

2 MEMBUBUT TIRUS DENGAN MEMUTAR ERETAN ATAS


Tirus luar Digunakan untuk tirus pendek
terukur serta membuat benda-
benda lancip

Untuk membubut tirus dalam


maupun luar maka eretan atas
dapat disetel sebesar derajat
Tirus dalam yang direncanakan dengan cara
melonggarkan baut/skrup
pengunci pada alas eretan atas.
Setelah eretan atas digeser maka
sekrup harus dikunci dengan
benar.

Sudut ketirusan Tg  = D – d/2 L


DIMANA ;
D = diameter besar (mm)
d = diameter kecil (mm)
L = Panjang benda yg ditirus
(mm)
 = Sudut tirus

3 MEMBUBUT KARTEL
Macam –macam kartel : Digunakan untuk membuat
permukaan yang kasar pada benda
kerja dengan tujuan agar tidak licin
atau sebagai bagian yang akan
dipegang dengan tangan atau yang
lain serta untuk keindahan/estetika.
Prinsip kerja kartel adalah
dll menekankan pahat/pisau kartel ke
permukaan benda kerja sehingga
terbentuk motif sesuai bentuk
kartel.
Cara Persyaratan sebelum mengkartel :
mengkartel :  Putaran benda kerja sesuai 100rpm
 Pencekaman harus kuat dan jika
perlu ditumpu dengan center
 Pemasangan kertel setinggi center
dan harus tegak lurus dengan
permukaan benda kerja
 Pada saat penyayatan diberikan
pelumas

 
DIKLAT PEMESINAN    
  
 
   
 

 Tekanan yang berlebihan pada benda


kerja bisa merusak kepala lepas
III. GAMBAR KERJA
Ukuran Nominal mm >0,5 - 3 >3 - 6 >6 - 30 >30 - 120 >120 - 400 >400 - 1000 >1000- 2000
Toleransi PENYIMPANGAN
Halus/Fine ±0,05 ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,5 ±0,5
Menengah/Middle ±0,1 ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2
Kasar/Raugh ±0,15 ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2,0 ±3,0

No Nama Bagian Ukuran Material Jumlah Ket


Perubahan : Pengerjaan Akhir :
Tol :

Proy. Skala : 2:1 Drafter : Catatan :


Satuan : Metris Dept. : Mesin
Tgl : 2010 Corrector :
DIKLAT Title :Bubut Dasar CODE A4
SMK TJP TUBAN LATIH 1
Tp. 2010/2011 B1-01
IV. PERHITUNGAN PEKERJAAN
PROSES BUBUT RATA,TINGKAT,ALUR
Menentukan putaran spindel mesin
Dimeter bahan D = ... mm (gunakan D terbesar dari pekerjaan saudara )
Cutting speed Cs = ... m/menit ( Lihat table )
Putaran N = 1000. Cs/.D
N =… =… Rpm
Putaran yang dipilih N = …. ( lihat mesin )
Feeding F = __________ mm/put (lihat mesin )
PROSES BOR
Diemeter mata bor D = ………. Mm (gunakan mata bor terbesar)
Cutting speed Cs = ... m/menit ( Lihat table )
Putaran N = 1000. Cs/.D
N =… =… Rpm
Putaran yang dipilih N = …. ( lihat mesin )
PROSES BUBUT TIRUS
Panjang tirus L = ............ mm (lihat gambar kerja )
Diameter besar D = .................mm
Diameter kecil d = ................ mm
Kemiringan ERETAN ATAS
GEOMETRI ULIR SEGI TIGA
 3
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

Tg  = ......................
= ______________
Jadi  = _________
PROSES BUBUT ULIR
Kode ulir ........... = artinya
____________________________________
Sudut ulir  = .......
Posisi Gear mesin = _____, _____, _____, _____( lihat tabel pada
mesin bubut )
Jumlah roda gigi terpasang = _________, _________, ________, _______ ( sesuai mesin yang
dipakai )
Putaran mesin untuk ulir N =1000.Cs/Л.D
= .....................=..............................= --------------- rpm
dimana :
Cs = kecepatan potong bubut ulir (lihat papan tabel)
D = Diameter benda yang diulir (mm)
V. ALAT DAN BAHAN
N NAMA
O ALAT/BAHAN SPESIFIKASI FUNGSI
1 Jangka Sorong 6” x 0,02 Mengukur benda kerja secara linier
2 ...
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
VI. LANGKAH OPERASI
NO GAMBAR PENGERJAAN LANGKAH PENGERJAAN
Tahap 1 (gb. A)
1 Penyiapan bahan/dan alat/mesin 1. Check kondisi mesin : eretan, .....
.... 2. Persiapkan alat : ......
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
2 Bubut 1. Pasang benda kerja
facing/rata/tingkat/alur 2. Pasang pahat rata
.... 3. Bubut facing , bor center
4. bubut rata D .... x .....
5. .....
6.
7.
8.
9.
10.
11
12
 
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

13
14
15
16
17
18
19
20
3 Proses bor dan/atau 1. Atur putaran mesin
reamer 2. bor diameter ......,.......,.......,kedalaman........
3. reamer ukuran.......kedalaman..........
4.
5.
6.
7.
8.
GAMBAR PENGERJAAN
Tahap 2 (gb.B)
4 Proses bubut dalam 1
2
3
4
5
6
7
8
5 Bubut tirus 1. pasang benda kerja dimana ujung ditumpu center
2. atur eretan atas sebesar ........(sesuai hasil
perhitungan)
3. ...
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
12
13
14
6 Bubut kartel 1. pasang benda kerja dimana ujung ditumpu center
2. pasang pahat kartel
setinggi.........
3. atur agar permukaan
pahat.............
terhadap benda kerja
4. Atur putaran.......rpm
5. ...
6. ...
7.
8.
9.
7 Bubut alur dan ulir luar 1. pasang benda kerja dengan ditumpu center
.... 2. setting putaran mesin ........,............(sesuai hasil
perhitungan)
3. setting arah otomatis ......................(ke kiri atau ke kanan)

 5
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

4. setting jenis otomatis .......................(ulir/bukan ulir)


5. setting kecepatan otomatis
pada.........../........(lihat tabel pada
mesin)
6. pasang.....
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

8 Finishing/proses tambahan 1
2
3
4
5
6
7
Hal- hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan bandul lot
1. pada saat penyayatan kartel, benda kerja ditumpu center dan diberi pelumas
2. pada saat pengetapan atau sney pada mesin bubut , tombol emergency harus on untuk keamanan
3. selalu peka terhadap sumber bahaya pada pembubutan
VII. Keselamatan kerja
a. Operator :
1. ……………………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………………………….
b. Mesin :
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
VIII. Kesulitan Kerja :
1. ………………………………………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………………………………..
3. ............................................................................................................................................
...
IX. Solusi :
1. …………………………………………………………………………………………………………
2. ............................................................................................................................................
....

X. TUGAS TEORI/PENGETAHUAN
Pilih jawaban yang paling benar disertai perhitungannya
1. Langkah-langkah keselamatan kerja yang baku bisa anda pelajari dari :
a. Buku pedoman baku keselmatan kerja mesin
b. Prosedur pekerjaan mesin
c. Mengamati orang lain dalam bekerja
d. Memperhatikan poster dinding khusus keselmatan kerja mesin

2. Dari manakah kita akan memulai pekerjaan untuk suatu produk :


a. Identifikasi gambar kerja dan dokumen referensi terkait
b. Melihat benda produk yang sudah jadi
c. Menentukan urutan kerja pembuatan
d. Membuat produk tanpa melihat prosedur kerja

3. Memeriksa kerataan benda kerja ialah dengan :


a. Menyetel kemiringan pakat bubut pada eretan melintang
b. Melihat putaran spindel dengan chuck
 6
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

c. Memasang pakat setinggi/sejajar sumbu senter


d. Memakai alat dial indikator

4. Mengoperasikan mesin bubut harus :


a. Melihat buku pedoman pelaksanaan produk
b. Melihat kepada Prosedur Operasi standar (SOP)
c. Melihat kepada pengalaman orang lain bekerja
d. Mengoperasikan sesuai langkah operasi untuk produksi

5. Hasil produk harus diperiksa dengan prosedur :


a. Melihat pada gambar kerja sesuai dengan produk
b. Mengetes hasil produk yang telah jadi
c. Mencatat hasil pemeriksaan terhadap produk
d. Menggunakan alat ukur yang sesuai dan telah di kalibrasi

6. Kecepatan putar spindle dan kecepatan penyayatan harus ditentukan untuk tiap
operasi pemotongan. Kecepatan putaran Spindle dapat ditentukan dari:
a. Jenis pahat,jenis mesin dan bentuk benda kerja
b. Kecepatan potong dan diameter benda kerja
c. Kecepatan potong yang diambil dari tabel
d. Kemampuan putar mesin maksimum

7. Tindakan apa yang pertama anda lakukan bila bengkel anda terjadi kebakaran ?
a. Berteriak minta tolong
b. Berlari menyelamatkan diri
c. Segera mengambil pemadam api
d. Segera menelepon atasan

8. Untuk membubut tirus dengan penggeseran eretan atas menggunakan rumus :


a. tg  = (D – d)/ 2 l
b. tg  = (D – d) / (2 – l )
c. X (mm)= (D – d).L/2.l
d. X (mm)= (D – d).l/2.a

9. Kegunaan kacamata jalan adalah mendukung untuk benda kerja pada pembubutan
benda kerja :
a. Besar
b. Pajang
c. Kecil dan Panjang
d. Besar dan Panjang

10.Jika senter kepala tetap dan kepala lepas tidak sama/senter kepala lepas mendekat ke
operator apa yang terjadi pada benda kerja ?
a. Rusak
b. Tirus
c. Lurus
d. Tidak berpengaruh

11.Jika diketahui diameter kecil 35 mm, panjang 38 mm, perbandingan ketirusan 1:25,
berapa diameter besarnya :
a. 36.2 mm
b. 40.8 mm
c. 45.8 mm
d. 50.2 mm

12.Jika diketahui diameter besar 51 mm, diameter kecil 48 mm dengan panjang ketirusan
76 mm dan panjang keseluruhan benda kerja 114 mm, berapa penggeseran kepala
lepas ?
a. 2.25 mm
b. 3.0 mm
 7
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

c. 3.25 mm
d. 4.25 mm

13.Untuk mengebor pada mesin bubut yang mempunyai diameter 7 mm dengan


kecepatan potong 30 m/menit berapa putaran yang ideal ?
a. 750
b. 900
c. 1500
d. 2000

14.Untuk membubut sepanjang 75 mm diameter benda kerja 45 mm, menggunakan pahat


HSS dengan kecepatan potong 30 m/menit dengan asutan 0.25 mm/putaran, berapa
waktu yang dibutuhkan pada satu kali penyayatan ?
a. 0.7 mm
b. 1.2 mm
c. 1.4 mm
d. 2.5 mm

15.Bila diukur kemiringan eretan atas menggunakan Dial Test indikator sepanjang 10 mm
terjadi perbedaan 5 mm, berapa derajat ketirusan pada benda kerja ?
a. 24.22 derajat
b. 26.56 derajat
c. 28.81 derajat
d. 29.98 derajat

16. Untuk menyetel kelurusan benda kerja yang akan dibubut sebaiknya benda kerja
tersebut dalam keadaan :
a. Tegak
b. Berputar
c. Statis
d. Dinamis

17. Dengan pahat apa yang digunakan untuk membubut alur minyak pada benda kerja :
a. Pahat alur
b. Pahat silang
c. Pahat ulir
d. Pahat rata

18. Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai proses pemesinan adalah :
a. Mesin alat ukur
b. Gambar kerja, urutan proses
c. Alat potong, seting mesin
d. Material / alat pencekam

19. Hal apa yang perlu diperhatikan dalam spesifikasi teknis benda kerja :
a. Dimensi, toleransi dan arah proyeksi
b. Material, tabel pemakanan dan arah pemakanan
c. Berat benda, volume dan kekerasan
d. Mesin, alat potong dan kecepatan potong.

20. Hal penting yang harus diketahui sebelum memulai proses pemesinan adalah :
a. Kondisi mesin
b. Kondisi material
c. Urutan proses pengerjaan
d. Pengkleman benda kerja

21. Yang sangat menentukan dalam pemilihan suatu cutting tools adalah :
a. Mesin, Material dan kondisi pemotongan
b. Material bidang pemesinan, kondisi pemotongan
c. Material, ketajaman alat potong dan ukuran alat potong
 8
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

d. Material, kondisi pemotongan dan ketajaman alat potong

22. dalam pemasangan alat potong pada mesin bubut hal penting yang harus
diperhatikan adalah :
a. Posisi ujung alat potong harus senter dengan pusat spindle
b. Sudut kemiringan pemegang alat potong
c. Pencekaman alat potong ke tool post
d. Posisi alat potong selalu tegak lurus

23. Posisi ujung alat potong/pahat dengan pusat putaran benda kerja pada proses
pembubutan yang baik adalah :
a. Di atas pusat putaran
b. Di bawah pusat putaran
c. Tepat pada pusat putaran
d. Bebas

24. Kecepatan potong yang diijinkan untuk pemakanan kasar pada mild steel yang optimal
dengan alat potong/Pahat HSS adalah :
a. 15 – 15 m /menit
b. 15 – 25 m /menit
c. 25 – 35 m /menit
d. 35 – 45 m /menit

25. Cutting Coolant ( cairan pendingin ) biasanya dipergunakan pada pemotongan dengan
pahat :
a. HSS
b. Ceramic
c. Cermet
d. Diamond

26. Steady Rest digunakan pada proses pembubutan benda kerja :


a. Berukuran besar ( > ø 300 mm )
b. Berukuran panjang ( > 300 mm )
c. Bentuk tidak beraturan ( kotak dan lain-lain)
d. Bentuk kerja lunak
XI. Hasil Penilaian
KOMPONEN SKOR MAK HASIL NILAI AKHIR :
Kualitas Produk
Kecepatan Kerja TGL :
Pengetahuan/Lapora KET : LULUS/MENGULANG
n
Disiplin INSTRUKTUR
Kreatifitas
Sikap Kerja -------------------------------
INFORMASI
TABEL KECEPATAN POTONG PEMBUBUTAN M/menit)
TENSILE TOOL STEEL HSS CARBIDE
MATERIAL STRENGHT N10 N8 th N10 N8 th N10 N8
STEEL & CASTING kg/mm2
St 34 34-42 20 30 6 sd 10 22 42 12 sd 16 150-250 250-350
St 42 42-50 20 30 6 sd 10 22 42 12 sd 16 150-250 250-350
St 50 50-60 11 17 5 sd 8 16 26 10 sd 12 120-200 200-280
St 60 60-70 9 11 5 sd 8 14 21 10 sd 12 100-160 160-240
St 70 70-75 9 11 4 sd 6 14 20 8 sd 10 80-140 140-200
St 85 85-100 9 11 2 sd 4 14 20 5 sd 8 60-110 110-170
Cast Steel 30-50 9 14 13 20 80-120 120-140
Cr-Ni-Cr-Mo and other UP T0 60 8 10 10 15 30-60 60-80
steel alloy 70-80 6 7 10 14 80-140 140-200

 9
   
DIKLAT PEMESINAN 
   

    

METRIS 85-100
GIGI : A27 B36 D28 E45 6 GIGI7 : A28 B33 C3010 14
60-110 110-170
100-140 6 7 10 14
25-50 50-80
POSISI I II 140-180III 5I 6 II 8III 12
15-40 40-60
TOOL STEEL 150-180 10 12 2 SD 4 15 18
1 3,25 1 3 2,25 1,5 4 4 SD 8 60-90 90-130
Manganese -hard steel
10 -35 35-50
2 Iron
cast 3,5 1,5 up to 80
1,75 82,5 14 2,75
3 sd 6 3
18 20
4 sd 8 60-90 90-130
180-250 8 14 18 20
3 2 2,5 1,25 1 1,25 2 40-70 70-100
250-400 6 10 12 15
30-50 50-70
Malleable cast iron 10 18 16 25 50-70 70-100
Chilled cast iron 5 sd 10 10 sd 20
N10 = raughing (KASAR) v atau cs = cutting speed/kecepatan potong
N8 = finishing(HALUS) th = treading(ULIR)
n = v . 1000/ Л d ( Rpm) D = Diameter benda kerja (mm)
Bahan pahat bubut
JENIS HSS STANDART AISI
HSS
KONVENSIONAL M1,M2,M7,M10
Molibdenum HSS T1,T2
Tungsten HSS
PAHAT INSERT
HSS SPESIAL M33,M36,T4,T5,T6
Cobald Added HSS M3-1,M3-2,M4,T15
High Vanadium HSS M41,M42,M43,M44,M45,M4
High Hardness Co 6
HSS
Cast HSS
Powdered HSS
Coated HSS

PAHAT
POTONG
PAHAT RATA

CONTOH : TABEL MESIN BUBUT UNTUK PEMBUATAN ULIR METRIS/MM

Contoh : Jika akan dibuat ulir dengan kode M14x1,5 maka posisi handel diatur pada II-2 (gigi terpasang A27 B36
D28 E45), atau pada II-1 (gigi terpasang A28 B33 C30), keduanya akan menghasilkan kisar yang sama sehingga
setiap akan membuat ulir maka perlu di check jumlah gigi terpasang pada mesin agar tidak terjadi kesalahan
pengaturan posisi hendel otomatis feeding ulir.

Latihan Membaca Mikrometer :

0 5 5

0
baca :..... baca :...
 

Anda mungkin juga menyukai