Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah

Elemen Mesin

Dr. Eng. Hidayat, S.T., M.T

Prodi Teknik Alat Berat Jurusan Mesin


Politeknik Negeri Samarinda
Pegas
PEGAS
Definisi Pegas :
Pegas adalah benda elastis, yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis.
Beberapa istilah sehari-hari yang digunakan untuk menyebut pegas yaitu per, spring.

Pegas biasa digunakan sebagai alat peredam geteran yaitu pada suspense untuk
mengembalikan posisi benda ke tempat semula dalam jangka waktu tertentu.
Pegas
Macam-macam Pegas
1. Pegas ditinjau dari arah gaya yang bekerja :
a. Pegas tekan
b. Pegas Tarik
c. Pegas torsi
d. Pegas momen (daun)
Pegas
Perhitungan Pegas

Perhitungan pegas tekan atau Tarik meliputi perhitungan momen yang terjadi pada
pegas dan defleksi akibat pembebanan pada pegas yang selanjutnya digunakan untuk
merencanakan pegas yaitu diameter pegas, diameter kawat pegas, jumlah lilitan,
bahan dan gaya maksimum yang diizinkan.

1. Momen puntir yang terjadi


Jika pegas mempunyai ukuran diameter D (mm) bekerja gaya F (N) maka pegas akan
mengalami momen puntir.

Keterangan :
Mp = Momen puntir (Nmm)
F = Gaya tekan/Tarik (N)
D = Diameter pegas (mm)
Pegas
Momen Puntir yang diizinkan

Jika kawat mempunyai ukuran d (mm) dengan bahan tegangan puntir yang diizinkan
adalah , maka momen puntir yang diizinkan adalah
𝜋
𝑀𝑝= p Wp sedangkan Wp = 16 d3

Keterangan :
𝑀𝑝 = Momen puntir yang diizinkan (Nmm)
p = Tegangan puntir yang diizinkan (N/mm2)
Wp = Momen tahan puntir dalam satuan mm3
d = Diameter kawat pegas (mm)
Pada perencanaan pegas maka momen puntir yang terjadi harus lebih kecil dari momen
puntir yang diizinkan
Mp < 𝑀𝑝
Pegas
Perencanaan Diameter Kawat Pegas (d) dan diameter pegas (D)

Diameter kawat pegas dan diameter pegas berdasarkan momen :


Mp = 𝑀𝑝
𝜋 3
= 𝜏𝑝 𝑑
16

3 8𝐹𝐷
𝑑= 𝜋𝜏𝑝
dalam satuan [mm]

Defleksi pada pegas


Jika pegas ditarik oleh suatu gaya F maka akan bertambah Panjang sebesar f
Pegas
Defleksi pada pegas
Jika pegas ditarik oleh suatu gaya F maka akan bertambah Panjang sebesar f

Pegas jika ditarik atau ditekan maka akan mengalmi puntiran pada seluruh lilitannya
secara merata dan besarnya sudut puntir adalah
Keterangan :
𝐷
Mp = Momen puntir = 𝑀𝑝 = 𝐹 ×
2
l = Panjang kawat lilitan = .D.n, n adalah jumlah lilitan
𝜋
I = Momen inersia polar I = 𝑑 4
32
G = Modulus Geser
Pegas
Defleksi pada pegas
Jika pegas ditarik oleh suatu gaya F maka akan bertambah Panjang sebesar f

Keterangan :
f = Penambahan Panjang pegas [mm]
F = Gaya Tarik/tekan [N]
D = Diameter pegas [mm]
d = Diameter kawat pegas [mm] Tabel Modulus Geser Bahan
n = Jumlah lilitan
G = Modulus Geser Tegangan Puntir
Modulus Geser
Bahan yang diizinkan
[N/mm2]
[N/mm2]
Baja 500 – 1000 80.000-84.000
Baja tahan karat 400 70.000 – 72.000
250 43.000
Pegas
Diagram gaya dan defleksi pegas
Untuk pegas Tarik/tekan yang mempunyai ukuran tertentu seperti diameter pegas,
diameter kawat pegas, jumlah lilitan dan bahan maka hubungan antara defleksi dan
gayanya adalah
8𝐹𝐷3 𝑛
𝑓= 𝑑 3𝐺
3

Keterangan :
f = Penambahan Panjang pegas [mm]
F = Gaya Tarik/tekan [N]
D = Diameter pegas [mm]
d = Diameter kawat pegas [mm]
n = Jumlah lilitan
G = Modulus Geser
Tugas
Tugas III

1. Pegas tekan dengan diameter D = 50 [mm], gaya tekan F = 20xx,6 N. Tegangan puntir
yang diizinkan p = 500 N/mm2. Tentukan Diameter kawat pegas.
2. Suatu pegas tekan mempunyai ukuran D = 6d. Pegas tersebut terbuat dari bahan
dengan tegangan puntir yang diizinkan sebesar 5,4  109 N/m2 dan beban maksimum
sebesar 15xx N. Tentukanlah ukuran D dan d dari pegas tersebut (dalam satuan mm)
3. Suatu pegas tekan terbuat dari bahan baja dengan tegangan puntir yang diizinkan p =
500 N/mm2 dan modulus geser, G = 8  1010 N/m2. Ukuran diameter pegas 80 mm
dengan jumlah lilitan sebesar 10 buah. Tentukan diameter kawat pegas dan hitung
pula defleksinya jika gaya tekan sebesar F = 20xx N.
Bantalan/Bearing
Definisi Bantalan

Bantalan dalam Bahasa inggris disebut Bearing adalah sebuah elemen mesin yang
berfungsi untuk menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya dan
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan.

Syarat bantalan
• Cukup kuat mendukung poros
• Mempunyai koefisien gesek kecil
• Dapat dilumasi dengan mudah
• Panas yang timbul akibat gesekan kecil
• Tahan aus dan tahan karat
• Dapat dipasang dengan mudah
• Harganya murah
Bantalan/Bearing
Klasifikasi Bantalan Berdasarkan Gerakan Terhadap Poros

Bantalan Luncur
Yaitu terjadi gesekan luncur antara poros
dan bantalan karena permukaan poros
ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantaraan lapisan pelumas

Bantalan Gelinding
Terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti bola (peluru), rol
bulat atau rol jarum
Bantalan/Bearing
Klasifikasi Bantalan Berdasarkan Arah Beban Terhadap Poros

Bantalan Radial Bantalan Aksial


Arah beban yang ditumpu Arah beban bantalan sejajar dengan
bantalan tegak lurus dengan sumbu poros
sumbu poros

Bantalan gelinding khusus


Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros
Bantalan/Bearing

Bantalan Luncur/Sleeve Bearing


• Mampu menumpu poros berputaran tinggi
dengan beban besar.
• Konstruksinya sederhana dan dapat dibuat serta
dipasang dengan mudah.
• Karena gesekannya yang besar pada waktu
mulai jalan, bantalan luncur memerlukan momen
awal yang besar.
• Pelumasan tidak begitu sederhana.
• Panas yang timbul dari gesekan yang besar,
terutama pada beban besar, memerlukan
pendinginan khusus. Sekalipun demikian, karena
adanya lapisan pelumas, bantalan ini dapat
meredam tumbukan dan getaran sehingga
hampir tidak bersuara.
• Tingkat ketelitian yang diperlukan tidak setinggi
bantalan gelinding sehingga dapat lebih murah
Bantalan/Bearing

Macam-macam Bantalan Luncur


a. Bantalan radial poros
b. Bantalan radial berkerah
c. Bantalan aksial berkerah
d. Bantalan aksial
e. Bantalan radial ujung
f. Bantalan radial tengah
Bantalan/Bearing
Syarat Bahan untuk bantalan Luncur

1. Mempunyai kekuatan cukup (tahan beban dan kelelahan).


2. Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak
terlalu besar atau terhadap, perubahan bentuk yang kecil.
3. Mempunyai sifat anti Las (tidak dapat menempel) terhadap
poros jika terjadi kontak dan gesekan antara logam dan
logam.
4. Sangat tahan karat.
5. Cukup tahan aus.
6. Dapat membenamkan kotoran atau debu kecil yang
terkurung di dalam bantalan.
7. Murah harganya.
8. Tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur.
Bantalan/Bearing
Bantalan Gelinding/Rolling Contact Bearing
• Lebih cocok untuk beban kecil dari pada bantalan luncur
• Putaran dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada
elemen gelinding
• Karena konstruksinya yang sukar dan ketelitiannya yang
tinggi, maka bantalan gelinding hanya dapat dibuat oleh
pabrik-pabrik tertentu saja.
• Harga pada umumnya lebih mahal dari pada bantalan
luncur.
• Bantalan gelinding diproduksikan menurut standar dalam
berbagai ukuran dan bentuk.
• Keunggulan: gesekannya yang sangat rendah.
• Pelumasan sangat sederhana, cukup dengan gemuk,
bahkan pada macam yang memakai sil sendiri tak perlu
pelumasan lagi.
• Pada putaran tinggi bantalan ini agak gaduh dibandingkan
dengan bantalan luncur.
Bantalan/Bearing

Perawatan/Maintenance

Pelumasan Bantalan.
Oli (Oil) atau Gemuk (Grease)?
Grease/Gemuk:
. Temperatur bantalan tidak melebihi 200 F.
. Putaran poros rendah.
. Penggunaan lama dan tanpa pemeliharaan.
Oli:
. Temperatur bantalan lebih dari 200 F.
. Putaran tinggi.
Bantalan/Bearing

Perawatan/Maintenance

Pelumasan Bantalan.
Oli (Oil) atau Gemuk (Grease)?
Grease/Gemuk:
. Temperatur bantalan tidak melebihi 200 F.
. Putaran poros rendah.
. Penggunaan lama dan tanpa pemeliharaan.
Oli:
. Temperatur bantalan lebih dari 200 F.
. Putaran tinggi.
Tugas IV

Buatlah ringkasan materi mengenai, Poros, Pegas dan


Bantalan

Submit melalui Edmodo :


Paling lambat hari jumat 24 Mei 2019 pukul 23.59.
Don’t be late!!
Rolling Bearing Classfication
Bearing’s Classfications on the basis of rolling elements
Rolling Contact Bearings

Ball Bearings Roller Bearings

Radial Bearings Thrust Bearings Radial Bearings Thrust Bearings

Deep Groove Cylindrical Cylindrical


Ball Bearings
Ball Bearings Roller Bearing Roller Bearing

Angular Contact Angular contact Needle Roller Tapered Roller


Ball Bearings ball bearings Bearings Bearings

Self aligning ball Tapered Roller Spherical Roller


bearing Bearings Bearings

Four point contact Spherical Roller


ball bearing Bearings
Rolling Bearing Classification
Bearing’s Classfications on the basis of rolling elements
Rolling Contact Bearings

Ball Bearings

Radial Bearings

Deep Groove
Ball Bearings

Angular Contact
Ball Bearings

Self aligning ball


bearing

Four point contact


ball bearing

Anda mungkin juga menyukai