2. Damage Removal
a. Chain Drilling, yaitu (pengeboran berantai) pada scrap
side dengan menggunakan drill bitdengan ukuran F 40.
b. Rotary Filling, yaitu perataan scrap metal pada bekas
crack yang telah diangkat sesuai chain drilling dengan
menggunakan reamer (rotary file), kikir plat dan bulat.
PROSES PRODUKSI :
DOUBLER/PATCH FORMING
1. Buatlah center lines pada skin damage area.
2. Buatlah center lines silang pada sheet metal doubler.
3. Letakan doubler di bawah cutout skin area sehingga center
line pada skin berhimpit lurus dengan center line pada doubler.
4. Laksanakan driling proses pada doubler sesuai dengan
semua rivet holes pada skin.
5. Lepas doubler / patch. Kemudian potong keliling sheet
metal untuk mendapatkan bentuk doubler / patch, dengan
ketentuan: Edge distance = 2 s/d 4 kali rivet sank diameter.
6. Rapikan sekeliling doubler / patch.
Lakukan champer sekeliling doubler / patch
2. Panjang rivet yang digunakan (L) adalah tebal semua sheet metal
yang akan dirivet (2T) ditambah dengan 1 ½ kali rivet shunk and
diameter L= 2T+1 ½ D. Gunakan rivet cutter untuk memotong rivet.
Pasangkan drill stop dan drill bit pada reversible air drill
menggunakan kunci
Shank
Melepas Rivet
-4 = 4/32 or 1/8
Dalam kasus di mana panjang rivet yang dibutuhkan tidak tersedia, maka
rivet cutter dapat digunakan untuk memotong rivet sesuai dengan panjang
yang dibutuhkan
Bucking bar adalah suatu alat digunakan untuk menahan ujung shank rivet pada saat
membentuk shop head. Bucking bar dibuat dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-
beda untuk memfasilitasi proses pekerjaan riveting dalam segala tempat. Bucking bar
harus dijaga dalam kondisi bersih, halus dan rata.
Shank Rivet Gun
-4 = 4/32 or 1/8
Ukuran dan jenis gun digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu tergantung pada
ukuran serta rivet alloy yang sedang digunakan . Rivet yang lebih besar memerlukan
lebih besar tekanan udara.
Shank Air Tool Regulator
-4 = 4/32 or 1/8