Anda di halaman 1dari 48

AIRCARFT STRUCTURE REPAIR

Taruna mampu menjelaskan prosedur memasang rivet


Taruna mampu menjelaskan prosedur melepas rivet
Taruna mampu menjelaskan beberapa tools yang digunakan dalam riveting

KONSTRUKSI PESAWAT TERBANG I


Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.
AAU, 2016
PRODUCT
Pada Praktek Konstruksi Pesawat Terbang I ini menggunakan
skin, doubler dan rivet untuk melakukan perbaikan dengan
metode Non Flush Skin Repair.

Produk yang akan dihasilkan adalah Repair Damage Fuselage


Skin between Former Non Flush Repair Single Row Lay Out
Spacing

atau dalam bahasa indonesia dapat diartikan

Perbaikan kerusakan kulit badan pesawat di antara rangka


dengan tambalan timbul di atas kulit menggunakan baris rivet
tunggal. Dalam praktikum nanti biasanya hanya akan dilakukan
dengan menggunakan beberapa plat alumunium alloy saja yang
masing-masing akan mewakili skin dan doubler.
PROSES PRODUKSI :
REMOVE DAMAGE AREA
1. Damage Layout: Tentukan layout damage area, bentuk
persegi panjang untuk mendapatkan:

a. Cutting Lines, dengan sudut membentuk radius


ukuran R= 0,5 inch.
b. Scrap Side, yaitu membuat garis bayangan di dalam
cutting lines

2. Damage Removal
a. Chain Drilling, yaitu (pengeboran berantai) pada scrap
side dengan menggunakan drill bitdengan ukuran F 40.
b. Rotary Filling, yaitu perataan scrap metal pada bekas
crack yang telah diangkat sesuai chain drilling dengan
menggunakan reamer (rotary file), kikir plat dan bulat.
PROSES PRODUKSI :
DOUBLER/PATCH FORMING
1. Buatlah center lines pada skin damage area.
2. Buatlah center lines silang pada sheet metal doubler.
3. Letakan doubler di bawah cutout skin area sehingga center
line pada skin berhimpit lurus dengan center line pada doubler.
4. Laksanakan driling proses pada doubler sesuai dengan
semua rivet holes pada skin.
5. Lepas doubler / patch. Kemudian potong keliling sheet
metal untuk mendapatkan bentuk doubler / patch, dengan
ketentuan: Edge distance = 2 s/d 4 kali rivet sank diameter.
6. Rapikan sekeliling doubler / patch.
Lakukan champer sekeliling doubler / patch

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


PROSES PRODUKSI :
RIVERT PATTERN LAYOUT
1. Buatlah pola rivet position dengan ketentuan:
a. Edge distance : 2 x s/d 4 x rivet sank diameter
b. Rivet diameter : 3 x tebal sheet metal
c. Rivet spacing, pitch : 6 x s/d 8 x rivet sank diameter
d. Jumlah rivet : (L x T x 75.000)/
S atau B (nilai terkecil)
L = Panjang damage
T = Tebal sheet metal
S = shearing load
B = bearing load
2. Laksanakan driling rivet holes 1
Gunakan drill bit dengan ukuran (size) sesuai dengan rivet sank
diameter (D=3T).
PROSES PRODUKSI :
PATCH/DOUBLER INSTALLING
1. Tempelkan / letakan doubler dibawah skin (A) sehingga
seluruh rivet holes pada doubler (B) berada pada posisi tepat
lurus dengan seluruh rivet holes pada skin (A).

2. Pasang 4 ca clecos 1/8” (warna cokelat) pada posisi


keempat sudut rivet holes.

3. Laksanakan riveting menggunakan rivet gun set dan


bucking bar dengan solid rivet, universal head PN MS 20470-X
atau AN 470-3-X.

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


RIVETING (RECOMENDED)
Untuk mendapatkan hasil standar riveting ikuti pedoman / ketentuan:

1. Diameter shank rivet (D) tidak diperkenankan terlalu besar / kecil,


ketentuan yang dianjurkan 3 kali tebal sheet metal yang di rivet (T). D=
3 X T.

2. Panjang rivet yang digunakan (L) adalah tebal semua sheet metal
yang akan dirivet (2T) ditambah dengan 1 ½ kali rivet shunk and
diameter L= 2T+1 ½ D. Gunakan rivet cutter untuk memotong rivet.

3. Kepala rivet yang terbentuk (shop head) harus standar, dengan


ketentuan:
- Diameter shop head (D)= 1 ½ kali rivet sank diameter.
- Tinggi shop head (T)= ½ kali rivet sank diameter.

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank
Memasang Rivet
Identifikasi terlebih dahulu rivet sebelumnya yang dilepas.
Tentukan ukuran dan jenis nya
-4 = 4/32 or 1/8

Siapkan rivet dengan ukuran dan tipe yang sesuai dengan


rivet sebelumnya

Ukurlah kedalaman dari metal

Potonglah panjang rivet dengan menggunakan rivet


cutter, sesuaikan dengan sheet metal

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank
Memasang Rivet
Siapkan rivet gun yang telah dipasang
-4 = 4/32 or 1/8

Masukan rivet ke lubang yang telah tersedia

Masukkan ujung rivet gun ke kepala rivet

Tahan rivet bagian belakang dengan menggunakan


bucking bar
Shank
Memasang Rivet
-4 = 4/32 or 1/8

Lakukan lah riveting dengan menggunakan rivet gun, dan


jagalah komunikasi yang baik antara yang menggunakan
rivet gun dengan yang menggunakan bucking bar,
sesuaikan panjang rivet dengan rivet-rivet lain yang telah
terpasang.

Rivet telah terpasang

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank
Melepas Rivet
Ukur diameter rivet yang terpasang
-4 = 4/32 or 1/8

Tentukan ukuran drill bit, dimana ukuran dari diameter


drill bit yang digunakan adalah lebih kecil daripada
diameter rivet

Pasangkan drill stop dan drill bit pada reversible air drill
menggunakan kunci
Shank
Melepas Rivet
-4 = 4/32 or 1/8

Tandai pusat rivet dengan memutar drill bit dengan


menggunakan tangan

Drill pusat rivet sampai tembus , posisi drill gun harus


tegak lurus terhadap rivet
Shank
Melepas Rivet
-4 = 4/32 or 1/8

Matikan tombol drill kemudian goyang-goyang/ geser-


geser kan drill sehingga terlepas dari metal.

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank
beberapa hal yang harus diperhatikan
Posisi drill gun dan rivet gun terhadap rivet atau sheet
metal harus tegak lurus
-4 = 4/32 or 1/8

Melubang rivet harus di titk tengah atau center rivet

Identifikasi harus jelas dan tepat untuk menentukan


ukuran drill bit dan rivet pengganti yang tepat

Ukuran diameter drill bit sebaiknya lebih kecil dari


diameter rivet, kalau diameter drill bit lebih besar maka
lubangnya akan membesar

Memotong rivet harus disesuaikan dengan ukuran tebal


sheet metal

Memakai peralatan pelindung pada saat praktikum.


Misalnya; menggunakan kaca mata pelindung pada saat
proses drilling dan menggunakan ear plug.
KESIMPULAN
1. Ketelitian ukuran saat proses pembuatan layout pada skin,
doubler, radius pada skin dan doublermaupun layout rivet yang
akan dibuat sangatlah penting.

2. Perataan pada daerah yang dihilangkan, sisa-sisa bor, dan


tepi-tepi bekas pemotongan sangat penting dilakukan agar tidak
terjadi crack baru disebabkan karena menjalarnya bagian yang
tidak rata tersebut.

3. Tonjolan pada lubang-lubang rivet harus dilakukan deburing


baik pada skin, dan doubler, agar pada saat pemasangan benar-
benar rapat dan tidak renggang yang nantinya dapat
menyebabkan turbulensi.

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


KESIMPULAN
4. Untuk menghitung jumlah rivet yang akan digunakan
menggunakan Rumus :
N = l x t x 75.000 / S (B)
Ket :
N = Jumlah Rivet yang dibutuhkan
l = Panjang crack pada skin
t = Tebal sheet metal

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


KESIMPULAN
5. Pada pitch/jarak rivet yang akan dipakai harus diatur agar
tidak terjadi masalah, karena bila jarakrivet terlalu dekat pada
pemasangannya dapat mengakibatkan keretakan pada skin
ataupun padadoublernya. Dan sebaliknya apabila jarak
pemasangan rivet terlalu jauh maka kekuatan dari pemasangan
doublernya akan lemah (mudah terlepas). Pitch yang diijinkan =
4 d – 10 d, dan pitchyang dianjurkan = 6 d – 8 d. (d = Diameter
rivet )

6. Edge Distance (jarak antara rivet dan sisi doubler) = 2 d – 4 d.


(d = Diameter rivet )

7. Pembuatan champer menggunakan kemiringan 45°-60°.


Dimaksudkan agar tidak menimbulkan turbulensi dari doubler
pada saat pesawat digunakan (terbang).
Kesalahan paling umum dibuat oleh orang yang memegang suatu drill portabel adalh
pada suatu sudut salah pada pekerjaan. Pastikan drill diposisikan pada sudut 90 derajat
pada pekerjaan. Ketika anda sedang mengebor dalam suatu posisi horisontal, anda bisa
melihat jika drill terlalu jauh ke kanan atau ke kiri, tetapi sulit untuk mengatakan jika
bagian belakang dari drill terlalu tinggi atau terlalu rendah

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Ada beberapa jenis dari skin fastener digunakan untuk sementara mengamankan
bagian-bagian pada tempat benar untuk pengeboran dan riveting serta untuk
mencegah keselipan serta perambatan dari bagian-bagian. C-clamps, sekrup mesin,
dan Cleco fastener sering digunakan untuk tujuan ini.

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Jangka Sorong
-4 = 4/32 or 1/8

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Drill Bit
-4 = 4/32 or 1/8

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Kunci Bor
-4 = 4/32 or 1/8

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Drill Stop
-4 = 4/32 or 1/8

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Rivet Cutter
-4 = 4/32 or 1/8

Dalam kasus di mana panjang rivet yang dibutuhkan tidak tersedia, maka
rivet cutter dapat digunakan untuk memotong rivet sesuai dengan panjang
yang dibutuhkan

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Shank Bucking Bar
-4 = 4/32 or 1/8

Bucking bar adalah suatu alat digunakan untuk menahan ujung shank rivet pada saat
membentuk shop head. Bucking bar dibuat dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-
beda untuk memfasilitasi proses pekerjaan riveting dalam segala tempat. Bucking bar
harus dijaga dalam kondisi bersih, halus dan rata.
Shank Rivet Gun
-4 = 4/32 or 1/8

Ukuran dan jenis gun digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu tergantung pada
ukuran serta rivet alloy yang sedang digunakan . Rivet yang lebih besar memerlukan
lebih besar tekanan udara.
Shank Air Tool Regulator
-4 = 4/32 or 1/8

Rivet Size (inch) Air Pressure (PSI)


3/32 35
1/8 40
5/32 60
Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.
Shank Rivet
-4 = 4/32 or 1/8

Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.


Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.
TERIMA KASIH
Mayor Tek Muhammad Abdul Ghofur, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai