Persamaan Energi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

PERSAMAAN ENERGI UNTUK ALIRAN MERATA (STEADY FLOW)

Aliran fluida dapat dijumpai pada mesin uap, turbin uap, refrigerator dan lain-lain. Misal
pada suatu tangki besar yang dilengkapi dengan aliran masuk dan aliran keluar (lihat
gambar berikut ini).
Fluida masuk

v1, V1, p1 Q+
Fluida keluar
z1 Fluida
+Fl
uid v2, V2, p2 z2
a W+
+Fl
+Flu
uid
ida
a
Gambar proses aliran merata

Keterangan :

v1– volume spesifik pada aliran masuk v2– volume spesifik pada aliran keluar
V1 – kecepatan pada aliran masuk V2 – kecepatan pada aliran keluar
p1 – tekanan pada aliran masuk p2 – tekanan pada aliran keluar
z1 - ketinggian pada aliran masuk z2 - ketinggian pada aliran keluar
u1 - energi dalam spesifik pada aliran masuk u2 - energi dalam spesifik pada aliran keluar

Bila panas diberikan pada sistem, maka energi dalam, energi kenetik dan energi potensial
sistem akan berubah. Disamping itu karena adanya aliran, maka akan timbul perubahan
energi aliran (flow energi). Bila berat fluida masuk persatuan waktu sama dengan fluida
keluar persatuan waktu, maka aliran demikian disebut aliran merata (steady flow).
Dengan memperhatikan adanya perubahan energi kenetik, energi potensial dan energi
aliran, maka hukum thermodinamika pertama menjadi :
q = w + U +ek +ep +ef

Perubahan/pertambahan energi dalam persatuan massa m


U = u2 – u1
Perubahan/pertambahan energi kenetik persatuan massa m,
ek = ½ (V22-V12)
Perubahan/pertambahan energi potensial persatuan massa m,
ep = g(z2 –z1), dimana g = percepatan grafitasi
Perubahan/pertambahan energi aliran persatuan massa m,
ef = p2v2 – p1v1
dengan memasukan harga-harga diatas, maka persamaanya menjadi,
q = w + u2 – u1+ ½ (V22-V12)+ g(z2 –z1) + p2v2 – p1v1
untuk h = u + pv , diperoleh q = w + h2 – h1+ ½ (V22-V12)+ g(z2 –z1) atau
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
persamaan ini disebut persamaan energi untuk aliran merata.

1
ALIRAN MELALUI NOZZLE

Nozzle adalah alat untuk merubah energi dalam menjadi energi kenetik fluida. Uap dari
boiler sebelum masuk ke turbin dialirkan terlebih dulu melalui nozzle sehingga
kecepatannya menjadi tinggi dan menumbuk sudu-sudu turbin. Tidak ada kerja yang
diberikan pada nozzle dan panas yang timbul karena gesekan serta perbedaan ketinggian
uap masuk dan keluar terhadap bidang referen dapat diabaikan.

V1 V2

A1, p1, h1, v1 A2, p2, h2, v2

Aliran pada nozzle adalah aliran merata


NOZZLE(steady flow), dari pers. aliran merata
(h1 + ½ V1 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
2

w = 0, q = 0 (kecuali kalau diberikan) dan z2 – z1 = 0


maka akan diperoleh persamaan energi untuk aliran melalui nozzle sebagai berikut.
(h1 + ½ V12) – (h2 + ½ V22) = 0
(h1 - h2) + (½ V12 - ½ V22 ) = 0
(h1 - h2) = ½ (-V12 + V22 )
atau V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
Dimana : v1, 2 = kecepatan uap masuk, keluar nozzle
h1, 2 = entalpy uap masuk dan keluar
Jika kecepatan uap masuk dianggap kecil (V1 = 0) dibanding dengan kecepatan uap
keluar, maka besarnya kecepatan uap keluar dapat ditulis
V22 = 2 (h1 – h2) atau
V2 = 2 (h1 – h2)

BOILER
Boiler merupakan alat pembangkit uap (lihat gambar berikut).
Uap keluar Boundary

Sistem

Air masuk

Bila boiler diberikan panas q danBagan


boilerboiler
tidak menerima /melakukan kerja luar W,
kecepatan air masuk dan kecepatan uap keluar diusahakan sedemikian rupa sehingga

2
perubahan energi kenetik aliran sangat kecil dan dapat diabaikan. Pebedaan ketinggian
pipa air dan pipa uap keluar terhadap bidang referen dibuat sekecil mungkin sehingga
dapat diabaikan.
Jadi pada boiler didapatkan w  0
V22-V12  0 (kecuali diberikan)
z2 – z1  0 (kecuali diberikan)
Aliran pada boiler adalah aliran merata,
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
maka bila harga-harga tersebut dimasukan akan diperoleh persamaan energi pada boiler
sebagai berikut.
q = h 2 – h1
Panas yang diberikan diperlukan untuk mengubah entalpy sistem
Dimana : h1 - entalpy air masuk
h2 - entalpy uap keluar
q - panas yang diperlukan persatuan massa air

KOMPRESOR DENGAN PISTON (RECIPROCATING PISTON COMPRESSOR)

h2, v2 FLUIDA KELUAR

h1, v1
FLUIDA MASUK

KOMPRESOR DENGAN PISTON

Kompresor dengan piston dapat dipakai untuk cairan dan gas. Aliran fluida pada alat ini
adalah aliran merata.
Pada kompresor diberikan kerja luar w untuk menggerakkan piston. Perbedaan ketinggian
pipa fluida masuk dan fluida keluar terhadap bidang referen diusahakan sekecil mungkin
sehingga dapat diabaikan. Kecepatan fluida masuk dan kecepatan fluida keluar
diusahakan sedemikian rupa sehingga perbedaan tenaga kenetiknya dapat diabaikan.
Panas yang dipindahkan fluida biasanya dapat dibaikan, sehingga kompresor dengan
piston diperoleh,
q  0 (kecuali diberikan)
V22-V12  0 (kecuali diberikan)
z2 – z1  0
bila harga-harga ini dimasukkan, ke pers. aliran merata
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0

3
diperoleh w = h1 – h2
dimana : w = kerja yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor per satuan massa
h1 = entalpy fluida masuk
h2 = entalpy fluida keluar

KOMPRESOR SENTRIFUGAL

FLUIDA KELUAR
v2, h2

KOMPRESOR SENTRIFUGAL

Kompresor ini dapat dipakai untuk gas dan cairan dan digerakkan oleh motor. Fluida
masuk melalui inlet dengan bentuk sedemikian rupa, sehingga fluida terlempar keluar
sudu-sudu dengan gaya sentrifugal. Keadaan kompresor sentrifugal sama dengan
kompresor dengan piston, sehingga persamaan energi kompresor sentrifugal adalah,
w = h1 – h2
dimana : w = kerja yang diperlukan untuk menggerakkan sudu-sudu per satuan massa
h1 = entalpy fluida masuk
h2 = entalpy fluida keluar

KONDENSER

Air pendingin dimasukan dari luar dan pipa air dalam kondenser dialiri air, sehingga
panas dari uap diserap air keluar. Kondenser tidak menerima/melakukan kerja dan
perubahan energi potensial relatif dapatUAP
diabaikan
MASUK dibanding dengan jumlah panas yang
diserap air. Jadi pada kondenser
AIR KELUAR w = 0, dan z 2 – z1 = 0 (kecuali diberikan)
Aliran yang terjadi adalah merata , dan bila harga-harga ini dimasukan akan diperoleh
persamaan energinya, V1
q = h 2 – h1
(perubahan energi kenetiknya diabaikan)
dimana : q = panas yang keluar dariTABUNG/PIPA
sistem (dibawa AIR
air keluar)
h1 = entalpy uap masuk
h2 = entalpy kondensat (aliran keluar)

AIR MASUK
V2
4
ALIRAN KELUAR

KONDENSER
TURBIN UAP/GAS

SUDU-SUDU
NOZZLE UAP

POROS

TURBIN UAP/GAS

Uap dialirkan melalui nozzle sehingga diperoleh uap dengan kecepatan tinggi menumbuk
sudu-sudu turbin. Aliran uap/gas pada turbin adalah aliran merata.
Bila rugi-rugi gesekan uap diabaikan dan proses dianggap adiabatis maka q = 0.
Perbedaan elevasi uap keluar nozzle dan meninggalkan sudu-sudu dapat diabaikan, serta
perbedaan tenaga kenetik uap dapat dibaikan, maka dapat diperoleh kerja pada turbin,
Didapatkan q  0
V22-V12  0 (kecuali diberikan)
z2 – z1  0 (kecuali diberikan)
W turbin = (h1 –h2)
dimana : h1 = entalpy uap masuk ke turbin
h2 = entalpy uap keluar dari turbin

SOAL-SOAL

5
1. Suatu turbin uap menerima uap 50.000 lbm/jam dan outputnya 500 kw. Dengan
mengabaikan rugi-rugi pada turbin, tentukan perubahan spesifik enthalpi dari uap
yang melalui turbin bila Saluran masuk dan keluar sama tinggi dan perbedaan
kecepatan uap pada masing-masing saluran diabaikan.
JAWAB
V2 – V1 = 0
z2 – z1 = 0
q=0
m = 50.000 lbm/jam
W = 500 kw, 1 kw = 3413 B.T.U/jam
Output persatuan massa uap
w = W/m
w = (500.3413 B T U/jam) / 50.000 lbm/jam
w = 41,13 B.T.U/lbm
Untuk turbin W = h1 – h2 ===== h2 –h1 =-w
Diperoleh perubahan spesifik enthalpi
(h2 –h1) = - 34,13 B.T.U/lbm
(enthalpi turun)

2. Udara dengan anggapan berlaku gas sempurna masuk ke nozzle secara adiabatis
dengan kecepatan diabaikan. Udara masuk bertekanan 6 bar dan keluar 1 bar, udara
masuk bertemperatur 760 oK. Udara keluar nozzle secara reversible dengan massa
aliran 2 kg/dt. Tentukan kecepatan keluar dan diameter keluar. R = 0,287 kJ/kgK dan 
= 1,4.
JAWAB
Proses yang terjadi adalah reversible adiabatis, persamaan yang berlaku
T2 = T1 (p2/p1) -1//
T2 = 760(1/6)0,4/1,4 ====== T2 = 455 oK
Untuk nozzle, berlaku pers. V2 = 2(h1-h2) dengan posisi ketinggian diabaikan
Dari pers. h1 – h2 = cp (T1 –T2)
cp –cv = R dan = cp/cv
cp =  .R/-1
cp = 1,4. 0,287/1,4 –1
= 1,005 kJ/kgK
diperoleh V2 = 2(1,005.103(760 –455)) ======= V2 = 781 m/dt.
Besarnya diameter saluran keluar dapat dihitung dari pers.
m = AV/v
v = RT/p ==== R = 0,287 kJ/kg K = 0,287. 103 J/kg K
==== p = 1 bar = 1.105 N/m2
diperoleh A = m.v/V
= m. (RT/p)/V
= m.RT/pV
= 2.0,287.103.455/1.105.781
= 0,000334 m2
A = /4(d2)
d = 4.0,000334/ = 0,065 m

3. Udara masuk ke kompresor secara adiabatis dengan tekanan 1 bar, temperatur 15 oC


dengan anggapan berlaku gas sempurna ditekan secara adiabatis sehingga tekanannya

6
4 bar. Hitung temperatur gas keluar . Jika energi kenetik dan energi potensial
diabaikan hitung perpindahan kerja spesifik pada proses kompresi. c p =1,005 kJ/kgK
dan  = 1,4.
JAWAB
Proses yang terjadi adalah reversible adiabatis, persamaan yang berlaku
T2 = T1 (p2/p1) -1//
T1 = 15 oC = 15 + 273 = 288 oC
T2 = 288(4/1)0,4/1,4 ====== T2 = 427,966 oK
Untuk kompresor, berlaku pers. w = h1 – h2 dengan energi kenetik dan potensial
diabaikan
Dari pers. h1 – h2 = cp (T1 –T2)
cp = 1,005 kJ/kgK
diperoleh h1 – h2 = 1,005.103(427,966 –288) ======= W = -140,666 kJ/kg

4. Air masuk ketel sebanyak 50.000 lbm/jam dengan enthalpi 28,06 B. T. U/lbm,
sedangkan uap yang dihasilkan dari ketel enthalpinya adalah 1176,8 B.T.U/lbm.
Tentukan jumlah panas yang ditransfert tiap jam.
JAWAB
Panas yang dapat dipindahkan persatuan massa air adalah
q = h2 –h1
q = 1176,8 – 28,06 ====== q = 1148,74 B.T.U/lbm
panas yang dapat dpindahkan tiap jam
q = 1148,74 B.T.U/lbm . 50.000 lbm/jam
q = 57437000 B.T.U/jam

5. Sebuah mesin uap berisi 2 kg uap dengan tekanan 30 bar, temperatur 300oC. Uap
berekspansi dan berlaku pers. pv 1,3 = konstan sampai dengan tekanan 2 bar. Hitung
keadaan akhir uap, perpindahan kerja dan perpindahan panas pada proses.
JAWAB
Dari tabel uap superheated pada 30 bar, 300oC
V1 = 0,0812 m3/kg dan u1= 2751 kJ/kg
spesifik volume uap v2 = v1 (p1/p2)1/(1,2)
= 0,0812 (30/2)1/(1,2) ===== v2 = 0,77 m3/kg
Dari tabel uap superheated pada tekanan 2 bar, ==== v g = 0,8856 m3/kg (keadaan uap
basah)
Kwalitas uap (x) = (vp – vf)/vfg
Untuk uap dengan tekanan 2 bar vf = 0,001065 m3/kg
vfg = 0,8856 – 0,00105 = 0,8845 m3/kg Jadi x = (0,77 –0,00106)/0,8845 = 0,868
Perpindahan kerja W = m(p1.v1 –p2.v2)/(n-1)
W = 2(30.105. 0,0812 –2.105. 0,77)/(1,2 – 1) ==== W = 900 kJ
perpindahan panas Q = W + U
U = u2 –u1
Q = 900 + 2(u2 –2751)
dari tabel uap untuk tekanan 2 bar ug =2530 kJ/kg dan uf = 505 kJ/kg
ufg = 2025 kJ/kg
jadi u2 =ug + x ufg
= 505 + 0,868,2025 = 2263 kJ/kg
jadi Q = 900 + 2(2263 – 2751) = -76 kJ
6. Uap masuk nozzle dengan tekanan p1 = 40 bar, T1 = 400oC dan kecepatan 10 m/dt.
Pada sistem dianggap tidak ada kerja dan tidak ada perpindahan panas serta tidak ada

7
perubahan energi potensial. Pada saat keluar p2 = 15 bar dan kecepatan 665 m/dt.
Massa uap yang mengalir 2 kg/dt. Tentukan luasan saluran keluar.
Jawab
Untuk mencari besarnya luasan saluran keluar dapat digunakan persamaan A = m./V
A – luasan saluran
M – massa aliran
 – volume jenis fluida
V - kecepatan fluida
Dari pers aliran merata
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
dengan w = 0, q = 0, serta z2-z1 = 0, diperoleh V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
dari tabel uap diperoleh untuk uap dengan tekanan 40 bar, temp. 400 oC, besarnya enthalpi
(h1) = 3213,6 kJ/kg
dari pers. V22 = V12 + 2 (h1 – h2) ==== h2 = h1 +1/2(V12 – V22)
h2 = 3213,6 +(1/2(102 – 6652))/1000 ====== h2 = 2992,538 kJ/kg K
dari tabel uap untuk tekanan p2 =15 bar dan h2 = 2992,5 kJ/kg, diperoleh besarnya volume
jenis  2 = 0,1627 m3/kg
dari pers. A = m./V ===== A = 2(kg/dt) x 0,1627(m3/kg)/665 (m/dt)
A = 4,89 x 10-4 m2

7. Uap tekanan 10 bar dan temperatur 350 oC masuk ke nozzle dengan kecepatan 150
m/dt. Uap berkembang secara adiabatik sehingga tekanannya 1 bar dan kwalitas uap
0,99. Hitung kecepatan uap keluar , jika massa uap yang mengalir 0,6 kg/dt hitung
luasan saluran keluar
Jawab
Dari tabel untuk uap masuk p1 = 10 bar, T1 = 350 oC , h1 = 3157.65 kJ/kg
Untuk uap keluar dengan tekanan 1 bar dan kwalitas uap (x) = 0,99 besarnya enthalpi
dapat dihitung menggunakan persamaan h2 =hf +x.hfg
Dari tabel didapat hf = 418,448 kJ/kg K dan hfg = 2257,375 kJ/kg K
Besarnya h2 = 418,448 + 0,99.2257,375 ====== h2 = 2653,47 kJ/kg K
Dari pers. h2 =h1 +1/2(V12 – V22)/1000 ====== 2653,47 = 3157,65 + ½(1502 –V22)/1000
V2 = 1015.313 m/dt
Dari tabel untuk uap 1 bar dan enthalpi = 2653,47 kJ/kg K , volume jenis = 1,630 m3/kg
dari pers. A = m./V ==== A = 0,6.1,630/1015,313 ====A = 0.000963 m2
8. Sebuah turbin uap dengan massa aliran 4600 kg/jam. Output turbin 1.000 kW. Uap
yang masuk pada turbin mempunyai tekanan uap 60 bar dan temperatur 400oC serta
kecepatannya 10 m/dt. Uap keluar mempunyai tekanan 0,1 bar dengan kwalitas uap 90
% dan kecepatannya 50 m/dt. Hitung aliran perpindahan panas dalam kW.
Jawab
Anggapan pada turbin tidak ada energi potensial z2-z1 =0
Dari pers. aliran energi (h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0, diperoleh
q = - (h1 + ½ V12 ) + (h2 + ½ V22 ) + w
q = h2 - h1+ ½ V22 -½ V12) + w
untuk keadaan uap masuk p1 = 60 bar, T1 = 400oC, besarnya enthalpi (h1) dari tabel uap
adalah h1 = 3177,2 kJ/kg
pada keadaan uap keluar terdapat dua keadaan yaitu cairan dan campuran uap dengan air,
besarnya enthalpi pada keadaan ini (h2) dapat dihitung menggunakan pers.
h2 = hf2 +x2(hg2 – hf2)
besarnya hf2 , hg2 pada tekanan 0,1 bar dari tabel uap
hf2 = 191,83, dan hg2 = 2584,7

8
besarnya h2 = 191,83 +0,9(2584,7 – 191,83) ====== h2 = 2345,4 kJ/kg
Besarnya perbedaan enthalpi (h2 – h1) = 2345,4 – 3177,2 ==== (h2 – h1) = -831,8 kJ/kg
Untuk massa uap 4600 kg/jam,
(h2 – h1) = -831,8 kJ/kg . 4600 kg/jam
= -382628 kJ/jam
= -1062,856 kJ/dt = -1062,856 kW
Besarnya energi kenetik dapat dihitung
(502 –102)
½ V2 -½ V1 = -------------- (m2/dt2) (1N/1kg.m/dt2)(1kJ/103.N.m)
2 2

2
½ V22 -½ V12 = 1,2 kJ/kg

Untuk massa uap 4600 kg/jam,


½ V22 -½ V12 = 1,2 kJ/kg
½ V22 -½ V12 = 1,2 . 4600 kg/jam = 5520 kJ/jam
½ V22 -½ V12 = 1,533 kJ/dt = 1,533 kW
Dari pers. q = h2 - h1+ ½ V22 -½ V12) + w , besarnya perpindahan panas dapat dihitung
Q = -1062,856 + 1,533 + 1000
Q = - 61,3 kW

9. Uap masuk nozzle dengan tekanan p1 = 15 bar, T1 = 440oC dan kecepatan 200 m/dt.
Pada sistem dianggap tidak ada kerja dan tidak ada perpindahan panas serta tidak ada
perubahan energi potensial. Pada saat keluar p2 = 1 bar dan kondisi kwalitas uap 0,9.
Massa uap yang mengalir 40 kg/menit. Tentukan kec.keluar, dan diameter pipa keluar.
Jawab
Untuk mencari besarnya diameter saluran keluar dapat digunakan persamaan A = m./V
A – luasan saluran
M – massa aliran
 – volume jenis fluida
V - kecepatan fluida
Dari pers aliran merata
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
dengan w = 0, q = 0, serta z2-z1 = 0, diperoleh V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
dari tabel uap diperoleh untuk uap dengan tekanan15 bar, temp. 440oC, besarnya enthalpi
(h1) = 3342,5 kJ/kg (lihat table A4 halaman 728)
besarnya h2 = hf + x hfg
pada saat keluar uap bertekanan 1 bar, h f = 417,46 kJ/kg, dan hfg = 2258,0 kJ/kg (lihat
tabel A-3 halaman 725).
Diperoleh h2 = 417,46 + 0,9. 2258,0 = 2449.66 kJ/kg
dari pers. V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
V22 = 2002 + 2 (3342,5 – 2449.66 )
V2 = 204,4155 m/dt
dari tabel uap untuk tekanan p2 =1 bar dan h2 = 2449,66 kJ/kg, besarnya volume spesifik
dapat dicarai dari perhitungan berikut ini
dari table A4 halaman 727, diperoleh
untuk ha = 2675,5 dan va = 1,694
untuk hb = 2676,2 , dan vb=1,696
ha = hb – ((hb-h2)/(vb-v2))x(vb-va))
((hb-h2)/(vb-v2))x(vb-va)) = hb - ha
((hb-h2)/(vb-v2)) = (hb - ha)/(vb-va)

9
(vb-v2) = (hb-h2)/ ((hb - ha)/(vb-va))
v2 = vb – ((hb-h2).(vb-va)/ (hb - ha))
v2 = 1,696 – ((2676,2 – 2449,66).(1,696- 1,694))/ ( 2676,2 - 2675,5)
v2 =1.04874

dari pers. A = m./V


Kecepatan uap keluar (V2) = 204.4155 m/dt
Massa uap yang mengalir = 40 kg/menit
A = m./V
A = (40/60 kg/dt. 1,04874 m3/kg)/204.4155 m/dt
A = 0.003386086 m2
A =(/4).d2
d = 0.065677127 m
Uap masuk nozzle dengan tekanan p1 = 10 bar, T1 = 350oC dan kecepatan 150 m/dt. Uap
berkembang secara adiabatis pada nozzle sehingga tekanannya 1 bar dengan kwalitas uap
99%. Hitung kecepatan uap keluar nozzle, jika masa uap yang mengalir 0,6 kg/dt.

Jawab
Dari tabel uap Untuk uap p1 = 10 bar, T1 = 350oC h1 =
H320 = 3093,9
H360 = 3178,9
H350 = 3157,65 kJ/kgK
Untuk uap 1 bar, diperoleh, hf =419,04, hfg = 2257,0 kJ/kgK dengan kwalitas uap 99%,
besarnya enthalpi adalah h2 = 419,04 +0,99.2257 = 265,47
Untuk mencari besarnya luasan saluran keluar dapat digunakan persamaan A = m./V
A – luasan saluran
M – massa aliran
 – volume jenis fluida
V - kecepatan fluida
Dari pers aliran merata
(h1 + ½ V12 + g z1) – (h2 + ½ V22 + g z2) - w + q = 0
dengan w = 0, q = 0, serta z2-z1 = 0, diperoleh V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
dari tabel uap diperoleh untuk uap dengan tekanan 40 bar, temp. 400 oC, besarnya enthalpi
(h1) = 3213,6 kJ/kg
dari pers. V22 = V12 + 2 (h1 – h2)
6652(m2/dt2) = 102 (m2/dt2) + 2(3213,6 – h2)(kJ/kg) ====diperoleh h2 = 2992,5 kJ/kg
dari tabel uap untuk tekanan p2 =15 bar dan h2 = 2992,5 kJ/kg, diperoleh besarnya volume
jenis  2 = 0,1627 m3/kg
dari pers. A = m./V ===== A = 2(kg/dt) x 0,1627(m3/kg)/665 (m/dt)
A = 4,89 x 10-4 m2

10

Anda mungkin juga menyukai