Materi Ajar Ke Pgri An Stikip Pgri Padan Sumbar
Materi Ajar Ke Pgri An Stikip Pgri Padan Sumbar
Diasuh oleh
Drs.H.Letfariasmi
Hp. 08126728312
Kontrak Kuliah
Pertemuan I
KE-PGRI-AN
Atau orang yang berkerja untuk mendapatkan upah dan gaji. Makanya
banyak istilah industry.
DEMOCRATIC
INEPENDENT
RESPOSIBILITY
SOLIDARITY
Audiency
Negosiasi (collective Voice, dan Collective Bargaining)
Staking kalau gagal negosiasi yaitu pekerja tetap pergi
kerja tapi tidak melaksanan tugas alias duduk saja.
On stage atau unjuk rasa (demonstrasi),
Strike (mogok).
Hal ini dibenarkan oleh undang undang ketenaga kerjaan yang disebut
industrial action.
Solidarity Forever
One little pushes can’t move a mountain,
Two little push can’t move a mountain,
Many little push can’t move a mountain
Let’s move mountain together.
Liric lagu
I have a dream
KEPEMIMPINAN SERIKAT PEKERJA
SEJARAH
Zaman Penjajahan
Th.1965 PGRI pun disusupi Komunis, PGRI beach dua yang di kenal
dengan PGRI Vaksentral (Pancasila) dan PGRI non Vaksentral ( komunis)
Mada masa ini terjadi peralihan kepemimpinan Negara dari Presiden Ir.
.Soekarno ke Presiden Jendral Soeharto
PGRI terjadi juga pembersihan antek antek PKI, yang pelopori oleh KAGI
ERA SOEHARTO
Zaman Reformasi
BAB I
Pasal 1
BAB II
DASAR
Pasal 2
BAB III
JATI DIRI
Pasal 3
PGRI adalah Organisasi Perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenaga kerjaan.
BAB IV
Pasal 4
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 5
BAB VIII
Pasal 8
(1)PGRI memiliki dan melaksanakan Kode Etik dan Ikral Guru
Indonesia.
(2)Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia tersebut dalam ayat (1) diatur
dalam ART dan peraturan tersendiri.
BAB I
Pasal 1.
Pasal 10
Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga Negara
Republik Indonesia yang dengan sukarela menggajukan permohonan
menjadi anggota serta serta memenuhi persyartan yang ditentukan
dalam Anggaran Rumah Tanggga.
Pasal 11
Keanggotaan berakhir
Pasal 2
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Jenis Keanggotaan
a. Anggota biasa,
b. Anggota luarbiasa,
c. Anggota kehormatan.
Pasal 3
Anggota Biasa
Yang dapat menjadi anggota biasa adalah:
a. Para guru/dosen dan tenaga kependidikan,
b. Para ahli yang menjalankan pekerjaan pendidikan,
c. Mereka yang menjabat pekerjaan di bidang pendidikan.
d. Pensiunan yang dimaksud dalam butir (a), (b), dan (c) pasal ini
yang tidak menyatakan dirinya keluar dari keanggotaan PGRI.
Pasal 4
Anggota Luar Biasa
Yang dapat menjadi anggota luar biasa:
a. Para petugas lain yang erat kaitannya dengan tugas
kependidikan,
b. Mereka yang berijazah lembaga pendidikan tetapi tidak
bekerja dibidang pendiikan.
Pasal 13
CABSUS)
BAB IX
SSUSUNAN PENGURUS
1.Ketua Umum
2.Ketua
3.Ketua
4.Ketua
5.Ketua
6.Ketua
7.Ketua
8.Sekretaris Jendral
9.Wakil Sekretaris Jendral
10.Wakil Sekretaris Jendral
11.WakilSekretaris Jendral
12.Bendahara
13.Wakil Bendahara
b. Departemen. No. 14-25
1. PGRI Provinsi
Ketua
Wkl. Ketua
Wkl. Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris Umum
Wkl. Sekretaris Umum
Wkl.Sekretaris Umum
Bendahara
Wkl. Bendahara
+ Biro
2. PGRI Kabuapaten/Kota
Ketua
Wkl. Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Wkl. Sekretaris
3. PGRI Cabang (kecamatan)/Cabangkhusus
Ketua
Wkl.Ketua
Sekretaris
Wkl.Sekretaris
Bendahara
4. PGRI Ranting (Desa/Kelurahan)
Ketua
Wkl. Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota.
Anak Lembaga dan Badan Khusus (ASET PGRI)
1. Lembaga Pendidikan dari TK sd. PT dikelola oleh Bandan
Hukum dibawah PGRI (YPLP/PPLP) Yayasan ini member
kontribusi kepada PGRI
2. Asosiasi MGMP
3. Dewan Kehormatan Guru
4. LKBH
5. Gedung Guru di Jl. Tanah Abang- Jakarta
6. Majalah guru
7. Bank Guru
TOPIK
GURU PROFESIONAL
BAB I
KETNTUAN UMUM
Pasal 1
BAB III
PRINSIP PROSEIONALITAS
Pasal 7
3. Prinsip profesionalitas
(1)Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat,minat, panggilan jiwa, dan idealism.
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas.
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan.
f. Memperoleh pengasilan sesuai dengan prestasi kerja.
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat.
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
HAK GURU
4. Kejejahteraan
Pasal 15
(1)Penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dimaksud
dalam pasal 14 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok, tunjangan
yang melekat pada gaji, serta mengasilan lain berupa tunjangan
profesi, tunjangan fungsional, tujangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait yang terkait dengan tugas sebagai
guruditetapkan dengan prinsip penghargaan atasprestasi.
Pasal 19
(2)Maslahat sebagaimanadikmadsud dalam pasal 15 ayat(1)
merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam
bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa,
dan penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk
memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan
kesehatan, atau bentuk kesejetaraan lain.
PERLIDUNGAN
Pasal 39
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasai
profesi dan atau organisasi profesi wajib memberikan
perlindungan guru dalam melaksanakan tugas.
(2) Perlinungan yang dimksud pada ayat (1) perlindungan
hokum, perlindungan profesi, serta perlindungan kecelakaan
kerja.
(3) Perlindungan hokum sebagai mana yang dimaksud pada
ayat (2) mencapkup perlindungan terhadap tindakan
kejahatan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi,
atau perlakuan tidak adil dan pihak perserta didik, orang
peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
(4) Perlindungan profesi sebagai mana dimaksud pada ayat (2)
pencakup perlindungan terhadap pemutusan hubungan
kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang
undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,
pembatasan dalam penyapaian padangan, pelecehan
terhadap profesi,dan pembatasan/pelarangan lain dapat
menghabat guru dalam melaksanakan tugas.
(5) Perlindungan keselamaan dan keselamatan kerja sebagai
mana dimaksud pada ayat (2)
Mencakup perlindungan terhadap resiko gangggua keamanan
kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana
alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau resiko lain.
ORGANISAS
Pasal 20
KEWAJIBAN
Pasal 42
Pasal 44
(1)Dewan kehomatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru.
Perlindungan
Kode Etik Guru
PERTEMUAN VI
PELINDUNGAN HUKUM
LKBH
Pengurus diangkat oleh pengurus PGRI untuk masa bakti 5 th.
Struktur
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Status dalam organisasi anak lembaga
TUGAS LKBAH
Sosialisasi
Mediasi
DEWAN KEHORMATAN
Dewan Kehormatan diankat oleh Pengurus PGRI untuk masa bakti
5 tahun.
Status dalam organsasi sebagai anak Lembaga.
STRUKTUR ORGANSASI
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
EDUCATION UNION(EI)
Ogansisasi Guru Dunia yang merupakan penggabungan 2
Oganisasi Guru
Yaitu WCTOP (World Confedaration of Teaching Profession
dengan IFFTU (International Federation Free Teacher Union)
th. 1993 di Stocolm, Swedia
TUJUAN
ZONE/Wilayah Kerja
1. Eropah berkantor di Brusel –Belgia
2. Amerika Utara berkantor kota San Jose Costa Rica
3. Africa di kota Lome, Togo
4. Amerika Latin, dan Karabia berkantor di Kota San Lusia,
Brazil.
5. Asia Pacific, berkantor di Kuala Lumpur Malaysia.
PROGRAM EI
-Menghapus Pekerja anak
-Kesetraan Gender
-menghapus HIP/Aid
-Bantuan Bencana alam, bencana perang, termasuk
membantu korban terrorist.
UNION NETWORKING
ILO
KOVENSI ILO
PERTEMUAN VI
EI
ACT
GURU NUSANTARA
PGRI DENGAN ORGANISASI GURU NEGARA SAHABAT
PERTEMUA VII
PROBLEM SOLVING
PERTEMUAN IX
PENDIDIKAN PROFESI
Ps.
5. Jenjang Pangkat.
KOMPETESI GURU
KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai karateristik peserta didik aspek fisik, moral,
social, cultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teory belajar dan prinsip prinsip
pembellajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
bidang pengembangan yang diampu.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum,
social,dan kebudayaan sosial Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mamtap, stabil
dewasa, arif dan berwibawa.
4. Menunjukan etos kerja tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
KOMPETENSI PROFESIONAL
1. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangankan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan pengembangan diri.
KOMPETESNISI SOSIAL
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta berindak
diskribtif karena pertimbangan jenis kelamin, agama
ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status
sosial.
PERTEMUAN X