Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN DASAR LISTRIK

Maurizka Amaliah,Aisya Nurul Wahda,Nur Aliyah Ibrahim,Selni Sandabunga.

ICP A KIMIA

Abstrak

Telah dilakukan percobaan pengukuran dasar listrik.Tujuan percobaan yaitu menyelidiki


hubungan antara tegangan dan arus dalam suatu rangkaian sederhana dan menghitung besar
hambatan sebuah resistor. Metodologi praktikum yaitu mengukur besarnya tegangan listrik dan
kuat arus listrik dengan menggunakan basicmeter yang terdiri dari Ammeter dan Voltmeter. Untuk
mengukur besar tegangan dan kuat arus listrik maka dibentuk rangkaian listrik dengan
menggunakan kabel penghubung untuk menghubungkan ke sesama kutub negatif power supply ke
resistor,kutub positif resistor ke kutub negatif basic meter,kutub positif basic meter ke kutub
negatif rheostat.Ketika dihubungkan ke rheostat, geser rheostat sehingga posisinya dari
maksimum ke minimum.Setelah itu, hubungkan ke sesama kutub positif rheostat ke power
supply,dan ke sesama kutub negatif resistor ke basic meter sehingga terbentuk rangkaian listrik
sederhana dan catu daya dinyalakan.Setelah itu tentukan batas ukur voltmeter dan
ammeter.Tegangan sumber dinaikkan dengan menggunakan rheostat.Rheostat digeser sepuluh kali
dengan perubahan linier. Dari pengukuran tersebut dapat diketahui hubungan antara tegangan dan
kuat arus sehingga dari tegangan dan kuat arus tersebut kita dapat menghitung besarnya hambatan
di resistor.

Kata Kunci : Tegangan listrik,kuat arus listrik,hambatan listrik.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus dalam suatu rangkaian


yang sederhana ?
2. Bagaimana menghitung besar hambatan sebuah resistor ?

Tujuan

1. Menyelidiki hubungan antara tegangan dan arus dalam suatu rangkaian


sederhana.
2. Menghitung besar hambatan sebuah resistor.

Metodologi Praktikum

Teori Singkat

Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah


konduktor.Kuat arus listrik disebabkan oleh adanya beda tegangan listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik.Arus bergerak dari potensial tinggi ke potensial
rendah.Arus listrik hanya mengalir dalam rangkaian tertutup.Hukum kuat arus
terdapat pada Hukum 1 Kirchhoff. Hukum 1 Kirchhoff berbunyi “Pada rangkaian
listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu”.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus adalah Amperemeter.
Amperemeter harus dipasang pada rangkaian seri.NST amperementer dapat
ditentukan dengan membagi batas ukur dengan jumlah skala. Untuk mengukur
batas ukur ditentukan oleh jarum alat ukur jika jarumnya menyimpang jauh dan
mendekati nilai maksimum maka itu lah batas ukurnya kemudian dibagi jumlah
skala di amperemeter. Jika jarum alat ukur menyimpang terlalu kecil maka
turunkan batas ukur hingga meyimpang cukup jauh.

Tegangan mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang


mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan
rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik
konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju
tegangan rendah.Hukum tentang tegangan adalah Hukum II kirchhoff yang
berbunyi “Jumlah aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian
tertutup (loop) sama dengan nol”.

Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter. .


Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan
melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar tegangan
sebanding dengan besar arus untuk nilai resistansi sama. Prinsip kerja
potensiometer adalah menimbang tegangan yang diukur dengan tegangan yang
sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit jembatan.Cara
menentukan NST voltmeter sama dengan cara menentukan NST Amperemeter.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.

Hubungan antara tegangan dengan arus yaitu semakin tinggi kenaikan


tegangan maka semakin tinggi pula kenaikan pada kuat arus.

Besarnya kuat arus yang mengalir pada sebuah penghantar bergantung


pada tegangan,tetapi ada juga hambatan yang dimiliki penghantar terhadapa liran
elektroon.Hubungan antara tegangan,hambatan,dan arus adalah makin besar
hambatan maka makin kecil arus untuk suatu tegangan.Dengan demikian arus
yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujungg
penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal
dengan Hukum Ohm yaitu :

V = I.R

Alat dan Bahan

1. Alat
a. Power Supply DC
b. Basic meter
c. Rheostat
d. Kabel Penghubug
2. Bahan
a. Hambatan

Identifikasi Variabel

Kegiatan 1

Variabel Kontrol
a. Hambatan listrik

Variabel Manipulasi

a. Arus listrik
b. Tegangan listrik

Definisi Operasional Variabel


Variabel Kontrol
a. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya.

Variabel Manipulasi

a. Arus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu penghantar
per satuan waktu pada suatu titik.
b. Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt

Prosedur Kerja

a. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan dirakit rangkaian sederhana
seperti rangkaian berikut :
b. Sebelum catu daya dinyalakan,pastikan pemasangan voltmeter dan
amperemeter berada pada posisi batas ukur tertinggi untuk menghindari
kerusakan .
c. Catu daya dinyalakan dan perhatikan penunjukan voltmeter dan
amperemeter.
d. Rheostat digeser pada posisi maksimum. Jika jarum alat ukur menyimpang
terlalu kecil, turunkan batas ukur hingg penunjukannya menyimpang
cukup jauh (mendekati nilai maksimum).
e. Rheostat digeser kembali pada posisi minimum. Penunjukan voltmeter dan
amperemeter dibaca pada posisi tersebut dan dicatat pada tabel
pengamatan.
f. Tegangan sumber dinaikkan dengan menggeser rheostat hingga voltmeter
menunjukkan nilai yang lebih besar dan penunjukan amperemeter dibaca.
g. Kegiatan (f) dilakukan dengan perubahan yang linier sampai diperoleh
sedikitnya 10 data pengukuran.

Hasil Eksperimen dan Analisis Data

Hasil Pengamatan

Tabel 1 Hubungan antara Tegangan dan Kuat Arus Listrik

No. Tegangan (V) Kuat Arus (A)


1 |1,2 ± 0,1| |0,019 ± 0,001|
2 |1,4 ± 0,1| |0,022 ± 0,001|
3 |1,6 ± 0,1| |0,027 ± 0,001|
4 |2,1 ± 0,1| |0,034 ± 0,001|
5 |3 ± 0,1| |0,048 ± 0,001|
6 |3,2 ± 0,1| |0,053 ± 0,001|
7 |3,6 ± 0,1| |0,06 ± 0,001|
8 |4,6 ± 01| |0,070 ± 0,001|
9 |4,4 ± 0,1| |0,074 ± 0,001|
10 |5,6 ± 0,1| |0,098 ± 0,001|

Analisis Data

6 y = 56,76x + 0,1636
R² = 0,9976
5
Tegangan Listrik (V)

0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
Kuat Arus Listrik (I)

Gambar 1. Grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus .

NST Tegangan Listrik pada grafik = V

NST Kuat Arus Listrik pada grafik = A


= 3,4 V

= 0,0585 A

= 58,11 Ω

= 2 . 0,2 V

= 0,4 V
| | | |

| | | |

(4 Angka Penting)

PF = |R± R| Ω

= |58,11 ± 0,25| Ω

Pembahasan

Berdasarkan dari eksperimen yang telah dilakukan, maka didapatkan


hubungan antara tegangan,kuat arus,dan hambatan.Untuk melakukan percobaan
pengukuran dasar listrik hal yang harus dilakukan lebih dahulu yaitu menyusun
rangkaian listriknya.Untuk menyusun rangkaian listrik sederhana maka harus
diketahui fungsi alat dan bahan yang akan digunakan agar tidak terjadi kerusakan
pada alat ketika rangkaian listrik telah dibuat dan catu daya dinyalakan .Langkah
awal untuk membuat rangkaian listrik yaitu menghubungkan rangkaian dengan
kabel penghubung.
Pertama yang dihubungkan yaitu ke sesama kutub negatif power supply ke
resistor,kutub positif resistor ke kutub negatif basic meter,kutub positif basic
meter ke kutub negatif rheostat.Ketika dihubungkan ke rheostat, geser rheostat
sehingga posisinya dari maksimum ke minimum.Setelah itu, hubungkan ke
sesama kutub positif rheostat ke power supply,dan ke sesama kutub negatif
resistor ke basic meter sehingga terbentuk rangkaian listrik sederhana dan catu
daya dinyalakan.Setelah itu tentukan batas ukur voltmeter dan ammeter. Dengan
cara menggeser rheostat pada posisi maksimum. Jika jarum alat ukur menyimpang
terlalu kecil,turunkan batas ukur hingga penunjukannya menyimpang cukup
jauh.Setelah itu geser kembali rheostat pada posisi minimum.Kemudian baca
penunjukan voltmeter dan amperemeter.Tegangan sumber dinaikkan dengan
menggunakan rheostat.Rheostat digeser sepuluh kali dengan perubahan linier.

Dari percobaan tersebut didapatkan hubungan antara tegangan listrik dan


arus listrik.Hubungannya yaitu semakin besar tegangan listrik maka semakin
besar kuat arusnya.

Setelah dilakukan percobaan diperoleh analisis data yang menunjukkan


bahwa ketidakpastian relatif (KR) hanya 0,4% yang artinya nilai hambatan
tersebut tidak begitu jauh dengan nilai hambatan sebenarnya yaitu 56 ohm. Hasil
yang diperoleh sesuai dengan teori yaitu perubahan linier yang terjadi pada
tegangan dan kuat arus yang menunjukkan tegangan dan kuat arus berbanding
lurus.

Simpulan dan Diskusi

Simpulan

Hubungan tegangan dan arus yaitu semakin tinggi kenaikan tegangan


listrik maka semakin tinggi pula kenaikan arus listrik pada rangkaian listrik.Untuk
menghitung besar hambatan di resistor dapat menggunakan rumus V = I.R
sehingga untuk menghitung R = V/I.

Diskusi
Dalam membuat rangkaian listrik harus diketahui lebih dahulu apa saja
kegunaan alat dan bahan untuk membuat rangkaiannya karena akan berakibat fatal
jika membuat rangkaian listrik tanpa diketahui secara dalam kegunaan alat dan
bahan maupun prosedur kerja pembuatan rangkaian listriknya.Terutama
bagaimana menghubungkan alat ukur listrik yang satu dengan alat lainnya
menggunakan kabel penghubung.Agar tidak menimbulkan korsleting dan
kerusakan pada semua alat.

Daftar Rujukan

http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik

http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik

Kanginan,Marthen.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sumarsono,Joko.Fisika Untuk SMA/MA Kelas X .Jakarta : Pusat


Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai