Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Karagenan 1 %

Tissue Injured (Kerusakan


membran sel)

Mediator Inflamasi
Fosfolipid membran sel
TNF-α dan IL-1

Asam arakidonat

Ekstrak Kulit Apel


(Malus domestica) Lipoxygenase
- Ursolic Acid
- Polyphenol Cyclooxygenase Leukotrien
- Flavonoid
- Vitamin C
- dll Kemotaksis leukosit

Tromboksan Prostaglandin Prostasiklin

Agregasi PMN

Inflamasi Akut

Keterangan

: Diteliti : Mengaktivasi

: Induksi : Menghambat

: Tidak diteliti
Gambar 3.1
Kerangka Konsep

25
26

Penjelasan :

Pemberian Karagenan 1 % bertujuan membuat hewan coba mengalami

inflamasi. Mekanisme karagenan dalam menginduksi inflamasi adalah

dengan cara meningkatkan histamin, serotonin, bradikinin yang merupakan

pro-inflamatory agent (Necas, 2013).

Rangsangan dari induksi karagenan ini, akan memicu jaringan melepaskan

mediator inflamasi yaitu metabolit asam arakidonat. Asam arakidonat

dilepaskan dari fosfolipid melalui fosfolipase sel yang telah diaktifkan oleh

rangsangan mekanik, kimiawi atau fisik (Palmblad, 2010). Sebagian asam

arakidonat diubah oleh enzim cyclooxygenase menjadi prostaglandin,

prostasiklin, dan tromboksan. Prostaglandin memiliki efek vasodilatasi,

meningkatkan permeabilitas vaskular, proses kemotaksis, dan nyeri.

Prostasiklin mempunyai efek vasodilatasi pada pembuluh darah. Tromboksan

berfungsi untuk agregasi platelet bila ada luka. Prostaglandin, prostasiklin

dan tromboksan akan memengaruhi agregasi PMN sebagai respon inflamasi

(Soenarto, 2014). Sebagian lagi dari asam arakidonat diubah oleh enzim

lipoxygenase menjadi leukotrien. Leukotrien dapat meningkatkan adhesi dan

kemotaksis leukosit pada pembuluh kapiler selama edema atau infeksi

(Corwin, 2011). Selain asam arakidonat, mediator inflamasi seperti TNF-α

dan IL-1 juga teraktivasi sehingga keduanya akan menstimuli adhesi pada sel

endotel, menghasilkan peningkatan dan pengerahan sel PMN (Mohan, 2015).

Ekstrak kulit apel (Malus domestica) mengandung beberapa senyawa

kimia yang dapat berperan sebagai antiinflamasi terutama ursolic acid dan

polyphenol. Ursolic acid dapat menurunkan mediator inflamasi seperti TNF α


27

dan IL-1 β. Jika mediator inflamasi ini dihambat maka agregasi dari sel PMN

juga akan menurun. Ursolic acid dapat menurunkan produksi leukotrien yang

merupakan kemotaktan kuat. Apabila produksi leukotrien menurun, maka

kemotaksis dari sel PMN juga akan menurun (Padua, 2014 ; Wozniak, 2015).

Polyphenol terbukti dapat menghambat COX-2. Apabila COX-2 dihambat,

maka prostaglandin terutama prostaglandin E2 dan prostasiklin akan

menurun, sehingga permeabilitas pembuluh darah dan agregasi sel PMN

menurun. (Denis, 2013).

3.2 Hipotesis

Ekstrak kulit apel varietas Fuji (Malus domestica) mempunyai efek

antiinflamasi dengan cara menurunkan jumlah PMN pada plantar pedis tikus

putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) setelah diinduksi karagenan.

Anda mungkin juga menyukai