Anda di halaman 1dari 5

6 Khasiat & Manfaat Kesehatan Kamper (Kapur Barus)

12 Manfaat Minyak Kamper (Camphor Oil) & Efek Sampingnya

Kamper (kapur barus) berbentuk seperti lilin padat putih yang diperoleh dari kayu pohon kamper.

Kulit dan kayu kamper atau Cinnamomum camphora disuling untuk mengekstrak kristal kamper yang
memiliki sifat aromatik.

Tapi saat ini, kamper terutama dibuat dari minyak terpentin. Pohon kamper merupakan tanaman asli
Cina, Taiwan, dan Jepang.

Pohon lain yang menghasilkan kamper adalah Dryobalanops camphora, dengan kamper yang diekstrak
dari pohon ini dikenal sebagai kamper Kalimantan.

Di bagian lain Asia, kamper sebagian diperoleh dari pohon camphor basil.

Kamper dengan mudah dikenali dari aromanya yang kuat dan digunakan untuk berbagai macam
pengobatan tradisional.
Manfaat Pengobatan Kamper

Kamper padat dan minyak kamper bisa digunakan untuk tujuan pengobatan.

Minyak kamper memiliki tiga varietas, dimana minyak kamper coklat dan kuning dianggap beracun
karena memiliki tingkat tinggi safrol, yang merupakan karsinogen potensial.

Minyak kamper putih memiliki kandungan safrol rendah sehingga secara luas digunakan untuk tujuan
pengobatan.

Kamper pada dasarnya dikenal memiliki sifat anti-inflamasi, analgesik, obat penurun panas,
ekspektoran, dekongestan, antimikroba, dan insektisida.

Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan kamper.

1. Meredakan Nyeri dan Gatal

Minyak kamper sering digunakan untuk meringankan nyeri otot dan sendi karena efek analgesik yang
dimilikinya.

Saat dioleskan pada kulit, minyak kamper pertama mendinginkan daerah yang terkena dan kemudian
menghangatkan dengan meningkatkan aliran darah.

Kamper juga merangsang ujung saraf perifer, yang pada gilirannya membantu mengurangi rasa sakit dan
gatal.

Minyak atau pasta kamper dapat dioleskan untuk mengurangi rasa sakit dan kekakuan sendi yang
disebabkan oleh osteoarthritis, rematik, keseleo, dan memar.
2. Melegakan Tenggorokan

Kamper efektif meredakan batuk dan melegakan tenggorokan karena sifat dekongestannya sehingga
menjadi bahan yang umum dalam balsem gosok.

Kamper bisa dicampur dengan minyak carrier untuk kemudian dioleskan pada dada dan hidung untuk
melegakan hidung dan tenggorokan.

Selain itu, kamper juga digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis.

3. Meredakan Masalah Kulit

Selain mengurangi gatal dan iritasi kulit, kamper membantu mengobati beberapa kondisi kulit umum
seperti jerawat, kutil dan ruam.

Kamper juga memberi bantuan sementara pada eksim. Tapi dalam jangka panjang, kamper justru
membuat kulit kering sehingga memperburuk eksim.

Selain itu, kamper tidak boleh digunakan pada luka terbuka. Pada konsentrasi tinggi, kamper sangat
beracun dan bisa membahayakan kesehatan.

4. Mengobati Infeksi Jamur Kuku

Kamper membantu mengobati jamur kuku dan infeksi jamur pada kulit.

Anda dapat mencampur sejumlah kecil kamper dan air dan mengoleskan campuran pada daerah yang
terkena.

Cara lain, Anda bisa mencampurnya dengan lemon, minyak kayu putih, dan menthol untuk mengobati
jamur kuku.

5. Penggunaan untuk Terapi Lainnya

Kamper dikenal merangsang sistem pencernaan dan meningkatkan pencernaan, serta merangsang
peredaran darah dan sistem saraf.

Penggunaan internal kamper dianggap tidak aman. Namun demikian, sebagian orang menggunakannya
secara internal untuk mengobati kondisi seperti histeria, kegelisahan, neuralgia, batuk, dan gas usus.

Penggunaan internal kamper dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk kematian.
5 Bahaya Kapur Barus bagi Kesehatan
Tentunya anda sudah pernah mendengar kapur barus bukan? Ya, benda padat putih yang satu ini
banyak digunakan oleh orang untuk mengusir ngengat di lemari. Kapur barus atau naftalen
(c10H8) adalah hidrokarbon aromatic yang memiliki warna putih dengan Kristal padat dan
mudah bisa terbakar. Kapur barus merupakan padatan dari lilin putih yang transparan dengan
aromanya yang sangat kuat dan menyengat dan termasuk ke dalam golongan terpenoid. Kapur
barus terbuat dari ekstrak pohon salam atau pohon kapur barus. Pada beberapa negara seperti di
india minyak kapur barus ini bisa digunakan untuk memasak dan untuk keperluan upacara
pembalseman dalam upacara keagamaan setempat.

Kapur barus banyak digunakan untuk mengusir ngengat, semut, rayap dan serangga lainnya yang
biasanya masuk ke dalam lemari, laci serta area penyimpanan lainnya. tentu saja sangat banyak
kapur barus yang dijual di pasaran saat ini bahkan dengan fungsi yang berbeda-beda. Saat ini
terdapat kapur barus yang khusus untuk kamar mandi, lemari, laci dan lainnya dengan warna dan
aroma yang bahkan ada yang sudah dimodifikasi menjadi lebih natural dan tidak menyengat.
Aroma yang ditimbulkan dari kapur barus ini bisa digunakan untuk aroma terapi karena efeknya
yang menenangkan. Meskipun demikian terdapat berbagai bahaya yang tersembunyi dari
penggunaan kapur barus ini.

Bahaya Kapur Barus

Kapur barus meskipun memilik manfaat yang cukup banyak di dalam kehidupan sehari-hari
namun juga perlu diawasi penggunaannya karena sangat rawan menjadi bahaya bagi anda dan
kesehatan anda. Apa saja bahaya yang tersimpan di dalam kapur barus ini, selengkapnya simak
berikut ini:

1. Bahaya Jika Tertelan

Kapur barus sangat berbahaya jika sampai tertelan karena dampaknya dapat membuat seseorang
mengalami kejang-kejang, kebingungan mental, neurosmuskular hiperaktif dan juga iritasi parah
di dalam tubuh. selain itu penderita juga akan mengalami iritasi pada pencernaan yang akan
membuat mual, muntah dan gejala diare yang cukup parah. anak-anak biasanya menjadi pihak
yang banyak tidak sengaja menelan kapur barus karena digunakan untuk bermain. Oleh karena
itu bagi anda yang memiliki anak kecil sebaiknya untuk mengawasi dan supaya tidak
membiarkan anak menelan kapur barus.

2. Penyebab Kanker

Menurut penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa anak-anak yang sering menghirup
udara yang banyak mengandung naftalena akan lebih beresiko tinggi terkena chromosomal
aberrations (CA) dimana penyakit ini akhir-akhir ini dijadikan sebagai salah satu jenis penyakit
kanker. Sebenarnya naftalena ini tidak hanya bisa ditemukan di dalam lemari saja namun juga di
dalam knalpot kendaraan dan juga asap rokok. Naftalena juga sudah dimasukan dalam golongan
karsinogen oleh international Agency for Cancer Research. Selain itu naftalena juga sudah
diklasifikasikan menjadi polutan yang lebih dikenal sebagai policylcyc aromatic hydrocarbons
atau PAH.

3. Dampak pada Anak-anak

Dampak pada anak-anak yang banyak menghirup kapur barus atau naftalena ini diantaranya
adalah dapat mengalami obesitas, tingkat IQ yang rendah dan penyakit CA. menurut penelitian
antara penggunaan kapur barus dengan penyakit CA ini berhubungan positif dan saat ini
jumlahnya juga semakin meningkat. Penyakit CA ini tidak boleh dianggap sepele karena efeknya
dapat menyebabkan translokasi dimana adanya pergantian kromosom atau peristiwa tertukarnya
kromosom satu dengan kromosom lainnya yang akan membuat kelainan genetic dan hal ini
sangatlah berbahaya. Adanya kelainan pada kromosom akan meningkatkan orang menderita
berbagai jenis kanker lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.

4. Bahaya Jika Terkena Mata

Jika mata mendapatkan paparan dari kapur barus cukup banyak maka bisa menyebabkan radang,
iritasi dan mata menjadi kemerahan. Selain itu bagian kornea mata juga bisa terkena dampaknya
sehingga penglihatan juga akan menjadi terganggu. (baca juga: ciri-ciri mata katarak)

5. Bahaya Jika Terkena Kulit

Jika serbuk dari kapur barus terkena kulit maka bisa menyebabkan kulit menjadi iritasi,
menimbulkan reaksi alergi, rasa panas dan juga rasa gatal yang tidak tertahankan. (baca juga:
obat gatal-gatal).

Cara Mengatasi Bahaya Kapur Barus

Bila anda mengalami paparan kapur barus ini sebaiknya anda melakukan beberapa hal berikut
ini:

 Bila Terhirup

Bila ada korban yang menghirup kapur barus ini dengan cukup banyak sehingga menyebabkan
korban tidak sadar maka segera kondisikan korban ke tempat udara terbuka dan jangan lupa anda
juga harus menggunakan pengaman supaya tidak terpapar. Segera setelah sadar untuk melakukan
olah pernafasan.

 Bila Tertelan

Jika kapur barus tertelan maka sebaiknya segera berikan arang norit yang mampu menghambat
pertumbuhan racun di dalam tubuh. jangan rangsang korban untuk muntah karena ditakutkan
akan menjadi kejang-kejang dan jangan berikan minum susu karena akan memperparah
keracunan yang dialamimnya.

Jika dalam pertolongan ini tidak mendapatkan hasil atau korban masih tidak membaik maka
sebaiknya anda untuk membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan
lebih optimal lagi. Demikian informasi mengenai bahaya kapur barus, semoga anda bisa menjadi
lebih bijak dalam menggunakan kapur barus lagi ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

katkan rasa pada permen serta makanan lain.

Anda mungkin juga menyukai