A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn D.S
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Diagnosa Medis : CKD St V e/c Susp GNC,Hiperkalemia, Asidosis Metabolik, Hipertensi St 1, Gastropati Uremikum
RBC = 3,43.106/µL ( ) NC 2.2 perubahan nilai lab RC 2.2 Kolaborasi dengan RBC
(N=4,5 – 5,5.106/µL) terkait gizi yang disebabkan tenaga kesehatan lain
Hb = 8,3 g/dl ( ) oleh gangguan CKD HB
(N=13 – 16 g/dl) (kekurangan enzim) yang
HCT= 26,6% (N=40-48%) ( ) ditandai dengan kadar RBC HCT
MCH = 24,3 Pg (N=26,5-33,5 Pg) ( ) 3,43.106/µL , Hb 8,3 g/dl , MCH
HCT 26,6% , MCV 77,6 fL,
MCH 24,3 Pg
MCV (Mean Corpus Volume) = 77,6 Anemia NI 5.10.1. Asupan mineral zat ND1.2 Modifikasi distribusi zat Asupan
fL (N=80-97 fL) ( ) Mikrositik besi Fe tidak adekuat gizi tinggi vitamin B12 dalam makanan/hari
disebabkan anemia mikrositik makanan pada waktu tertentu
yang ditandai dengan Hb 8,3
g/dl
RC 2.2 Kolaborasi dengan
Total Protein = 5,90 g/dl Gagal NC 2.2 perubahan nilai lab tenaga kesehatan lain
(N=6-7,8 g/dl) ( ) Ginjal terkait gizi yang disebabkan
Albumin =2,4 g/dl (N=4-5,2 g/dl) ( ) Kronik oleh gangguan fungsi ginjal
BUN = 133,7 mg/dl yang ditandai Total Protein =
(N=10-50 mg/dl) ( ) 5,90 g/dl, Albumin =2,4 g/dl
Creatinin = 8,65 mg/dL (<1,5 mg/dL) BUN = 133,7 mg/dl, Creatinin
( ) = 8,65 mg/dL ND1.2 Modifikasi distribusi zat
NI5.7.2 kelebihan Asupan gizi rendah protein dalam
protein disebabkan oleh CKD makanan pada waktu tertentu
di tandai dengan Total Protein
= 5,90 g/dl, Albumin =2,4 g/dl,
BUN = 133,7 mg/dl, Creatinin
= 8,65 mg/dL RC 2.2 Kolaborasi dengan
Asam Urat = 7,7 mg/Dl Asam urat NC 2.2 perubahan nilai lab tenaga kesehatan lain
(3,4 – 7 mg/dL) terkait gizi yang disebabkan
oleh penyakit pasien yang
ditandai dengan Asam Urat =
7,7 mg/Dl
NI.5.7.2. kelebihan asupan ND.1.2 Modifikasi distrirbusi
purin disebabkan oleh penyakit zat gizi rendah protein (purin)
pasien ditandai dengan kadar dalam makanan dalam waktu
Asam Urat : 7 mg/Dl tertentu
Klinis :
KU : sedang
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 150/100 mmHg ( ) Hipertensi NI.5.4. Penurunan kebutuhan ND.1.2.Modifikasi distribusi zat
(N= 120/80) natrium yang disebabkan oleh gizi rendah natrium
hipertensi yang ditandai
dengan tekanan darah tinggi
(150/100 mmHg)
Dietary :
Px makan tidak teratur 2-3 kali Kebiasaan NB.1.7 Pemilihan makanan NE.2.2. Edukasi anjuran
sehari makan yang yang salah yang dikarenakan perubahan perilaku menjadi
Px suka makan makanan bersantan salah kurangnya pengetahuan pasien yang suka dan terbiasa
dan lauk yang disajikan hampir ditandai dengan pola kebiasaan mengkonsumsi makanan
selalu diolah dengan cara digoreng yang salah bersantan, di goreng, makanan
Jarang sarapan. Jam 11 siang baru tinggi kalium, tinggi purin,
makan kacang-kacangan dan minum
Sumber karbohidrat yang sering kopi.
dikonsumsi adalah nasi dengan
frekuensi 2-3 kali sehari. Px sering
mengkonsumsi mie instan pada
malam hari. Biasanya Px
menghabiskan 2 bungkus mie
sekali makan. Mie yang disukai
adalah mie kuah. Pasien suka
mengkonsumsi roti tawar.
Biasanya 3 kali seminggu .
singkong tidak pernah dikonsumsi.
Kentang hanya dikonsumsi sebagai
bahan sop.
Lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah ikan, daging
ayam dan telur. Lauk dikonsumsi
kurang dari 3 kali dalam seminggu
yang penyajiannya diselang seling.
Px suka mengkonsumsi jerohan
kurang lebih 2x seminggu. Px
memiliki pantangan dengan daging
sapi.
Px suka dan sering mengkonsumsi
tempe. Hampir tiap hari
mengkonsumsi tempe. Tahu jarang
dikonsumsi (1-2 kali sebulan). Px
sangat suka dengan kacang-
kacangan seperti kacangtanah.
Sayur yang sering dikonsumsiad ah
wortel, kol dan kembang kol.
Biasanya sayur tersebut diolah
menjadi sayur sop dan tumis.
Hampir setiap hari Px
mengkonsumsi sayur dengan porsi
1 mangkok kecil.
Buah yang sering dikonsumsi
adalah apel, pisang, anggur dna
pepaya. Buah-buahan tersebut
dikonsumsi min 4 kali seminggu.
Px sering mengkonsumsi kopi.
Biasanya 2 gelas sehari.namun jika
mengantar majikan ke ke luar kota
bisa minum kopi 5-6 gelas sehari
Intervensi Diet
a. Tujuan Diet
1. Memberikan asupan makanan tanpa memperberat kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi
3. Mengatur keseibangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunnya
laju filtrasi glomerulus
5. Memberikan makanan tinggi Fe dan vitamin B12 untuk meningkatkan kadar Hb
darah.
6. Memberikan protein bernilai biologis tinggi untuk menstabilkan fungsi ginjal.
7. Memberikan asupan rendah natrium untuk menurunkan hipertensi.
b. PrinsipDiet
1. Rendah protein
2. Rendah natrium
3. Rendah purin
4. Asupan protein bernilai biologis tinggi.
5. Tinggi Fe dan vitamin B12
c. Syarat Diet
1. Energi cukup yaitu 35 kkal/Kg BB ideal
2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologi tinggi.
3. Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energu total dikurangi energi yang berasal dari
protein dan lemak.
4. Lemak normal, yaitu 20-30% dari kebutuhan energy total. Utamakan lemak tidak
jenuh ganda.
5. Natrium dibatasi karena ada hipertensi. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3
gram.
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq) dibatasi karena ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5
mEq) oliguria atau anuria.
7. Vitamin B 12, vitamin C cukup. Bila perlu diberikan piridoksin, asam folat, vitamin
C, vitamin D
8. Bentuk makanan lunak.
9. Frekuensi makanan diberikan 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan
10. Jenis diet yang diberikan Diet Rendah Protein II, diet rendah garam III
1. Tujuan
1) Agar pasien dapat memperbaiki pola kebiasaan makan yang salah
2) Agar pasien menjalankan diet yang dianjurkan dengan benar
2. Metode
Konseling
3. Waktu
20 menit
4. Materi
Pola hidup sehat
Pola makan yang benar
Diet Rendah Protein II, Diet rendah garam III
5. Media
Leaflet dan food model