TERAPI KOMPLEMENTER
Disusun oleh:
1. Dara Ochtarena 6. Annisah Dwi Astuti
2. Devi Harnita 7. Alif Rizqi Saputra
3. Agung Jabbar Sidiq 8. Dina Purnama Sari
4. Andika Indah Pratiwi 9. Dinda Annisa Asmintari
5. Anggun Eka Apriliyani 10. Dini Indah Rahmawati. I
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Terapi Komplementer pada Keperawatan Paliatif” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Makalah ini tidak akan selesai dengan baik tanpa dukungan berbagai pihak. Tak lupa
2. Orang tua yang telah memberi kasih sayang serta dukungan moril dan materiil
sama lain.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna, tidak
Kelompok 1
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
A. Latar belakang........................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 3
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 16
B. Saran ......................................................................................................................... 16
ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
komplementer, meskipun pengobatan modern juga sangat maju. Menurut World Health
Organization (WH0,2003) dalam Lusiana 2006, negara negara di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang
mereka terima. Hal tersebut juga dibuktikan di salah satu Negara Modern (Israel),
untuk pengobatan nyeri. Di Negara tersebut ada 39,5% terlihat warga yang
sakit kanker “DHARMAIS” Jakarta merupakan salah satu dari 12 rumah sakit yang
Diantaranya yaitu pengalaman berobat ke dokter maupun rumah sakit yng tidak
dianut. Alasan lainnya yaitu karena efek samping pengobatan, yaitu sejumlah 82%
klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional yang
1
Salah satu metode terapi yang termasuk dalam terapi komplementer adalah
terapi paliatif. Menurut National Cancer Institute, terapi paliatif adalah terapi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penderita penyakit berat, misalnya
kanker. Tujuan dari terapi paliataif adalah meningkatkan kualitas hidup dan
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai
akhir hayatnya.
kebutuhan masyarakat. Perawat dapat berperan sebagai konsultan untuk klien dalam
konvensional komplementer bisa didapatkan hasil terapi yang lebih baik. Oleh karena
itu dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas mengenai terapi komplementer
konvensional
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Umum
paliatif
2. Khusus
komplementer
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita
yang sedang dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak
memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis.
Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, &
Rasjidi, 2008).
hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah
lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health Organization (WHO)
2016).
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga
termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk
pasiendan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
4
dan penilaian yang tertib serta penangan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,
umur, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan support kepada keluarga penderita.
Meski pada akhirnya penderita meninggal, yang terpenting sebelum meninggal penderita
siap secara psikologis dan spiritual,serta tidak stres menghadapi penyakit yang
dideritanya. Perawatan paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat.
Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa disembuhkan
atau tidak, mutlak perawatan paliatif harus diberikan kepada penderita. Perawatan
paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan
1. Meningkatan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses yang normal.
C. Terapi Komplementer
5
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk
konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum
dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun temurun pada suatu Negara. Tetapi di Philipina
pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik, dan produk yang secara umum tidak
6
E. Macam –Macam Terapi Komplementer
yang mengalir melalui tubuh sepanjang jalur yang dikenal sebagi meridian.
penyakit. Ada 12 meridian utama yang diyakini sebagai titik akupuntur yang
sesuai dengan setiap bagian tubuh dan organ. Untuk menyeimbangkan aliran qi,
jarum sekali pakai yang sangat halus dimasukkan ke dalam acupoints di bawah
telah terbukti efektif untuk nyeri dan kemoterapi terkait mual dan muntah.
kehamilan (perlu menghindari titik titik tertentu yang bisa merangsang rahim).
b. Akupresure
Akupresure adalah teknik pengobatan Cina tradisional yang didasarkan
tekanan fisik dengan tangan pada titik-titik akupuntur yang berbeda pada
permukaan tubuh. Ada tiga titik akupresur yang perawat dapat gunakan atau
ajarkan pada pasien kanker untuk menstimulasi diri. Titik pada usus besar dapat
diakses oleh pasien/ keluarga/ perawat. Lokasi bagian berdaging dari kedua
tangan antara ibu jari dan jari telunjuk dan kemudian tekan dengan ibu jari tangan
7
berlawanan sampai pasien merasakan tekanan. Titik perut terletak di sisi lateral
lutut antara patella dan puncak tibia. Titik mual dan muntah terletak dua inci
proksimal ke puncak melintang dari pergelangan tangan antara dua tendon. Tekan
2. Mind-body medicine
a. Meditasi
Meditasi adalah pengaturan perhatian oleh diri sendiri secara sengaja. Ada
b. Hipnosis
dengan perubahan sensori, keadaan psikologis diubah, dan minim fungsi motoric.
bersama dengan gambar yang mengalihkan perhatian dari rasa sakit. Hipnosis
sedang berlangsung dan relaksasi dalam menghadapi tekanan emosional dan fisik.
8
Hipnosis dapat membantu mengurangi kecemasan dan nyeri pada pasien kanker
yang terminal.
c. Guided imagery
Ini mengalihkan focus mental dari rangsangan menyakitkan untuk
adalah intervensi yang dapat perawat lakukan dengan pengaturan yang berbeda (
rumah sakit, rumah, hospice), dapat digunakan dengan pasien dan keluarga untuk
d. Pelatihan relaksasi
pencitraan. Terapi relaksasi ini mampu mengurangi nyeri secara subjektif pada
e. Terapi distraksi
Terapi distraksi adalah teknik dimana rangsangan sensorik diberikan
f. Terapi Musik
perubahan klinis. Terapi music digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan
penderitaan. Ada perbedaan antara penggunaan music dan terapi music. Terapi
kontak pasien, interaksi, kesadaran diri, dan ekspresi diri melalui alat musik.
Sebuah sesi terapi music dapat seperti mendengarkan, bernyanyi, bermain drum,
9
g. Terapis Seni
dan ekspresi emosi individu. Untuk pasien kanker, seringkali sulit untuk
rawat inap, pengobatan, penyakit berulang, keluarga, dan kematian. Seni dapat
dam limfoma, terapi seni menyediakan penurunan signifikan secara statistic pada
rasa sakit dan gejala umum lainnya, kecuali untuk mual. Dengan menggunakan
garis tubuh dan warna pastel , pasien kanker dapat memvisualisasikan rasa sakit
perawatan di rumah sakit. Terapi pijat digunakan untuk meringankan gejala pada
memijat jaringan lunak tubuh untuk mempengaruhi seluruh tubuh. Pijat dapat
teknik khusus untuk pasien individu. Ada kontarindikasi khusus untuk pasien
hamil. Hal ini kontraindikasi pada daerah dengan metastase tulang (untuk risiko
patah atau pecah tulang) atau tumor ( untuk risiko perdarahan) ; untuk pasien
dengan jumlah trombosit < 50.000 ( untuk risiko memar) : di titik bekuan darah
(untuk risiko melepas thrombus dalam vena). Pijat dalam jaringan tidak boleh
10
diberikan pada pasien dengan kanker, tekanan ringan adalah pijat yang paling
b. Gentle massase
Untuk memberikan kenyamanan tempatkan telapak tangan seluas mungkin
dengan seluruh tangan bersentuhan dengan bagian tubuh pasien seperti lengan
atau punggung. Jangan menggunakan ujung jari atau jempol karena dapat
memberikan banyak tekanan terlalu spesifik. Tekanan harus ringan dan tersebar
luas. Pilihan pola pijat bisa seperti lingkaran, dua lingkaran, oval, atau dua oval
besar. Hal ini penting untuk memindahkan tangan pada kecepatan dan tekanan
yang konsisten.
c. Refleksi
Refleksi adalah terapi sentuh yang didasarkan pada keyakinan bahwa ada
titik reflex atau titik energy pada kaki, tangan, dan telinga yang sesuai dengan
setiap kelenjar, organ, dan bagian tubuh. Dengan stimulasi terampil dari daerah –
daerah dan poin dengan tangan, jari, dan teknik praktis, system tubuh yang
pasien dalam keadaan santai dimana mereka dapat focus pada kesehatan daripada
sakit,
Reiki adalah energy getaran yang difasilitasi oleh sentuhan yang sangat
ringan. Rei berarti yang universal atau energy tertinggi, dank i berarti energy
kekuatan hidup. Terapi Reiki diduga mendukung kesejahteraan kita dan untuk
11
Reiki yang ditawarkan oleh seorang praktisi reiki dilatih untuk individu dan
melibatkan penempatan tangan yang sangat ringan pada tubuh pasien : kepala
hingga ujung kaki, depan dan belakang, dan di titik nyeri jika ditoleransi. Sentuhan
lembut dari Reiki adalah menenangkan, dan menstimulasi relaksasi yang mendalam.
Sebagian besar pasien kanker dapat menerima Reiki. Karena sentuhan yang ringan
pengobatan medis atau konvensional. Jadi herbal, vitamin, dan suplemen yang
diberikan akan berinteraksi dengan obat-obatan yang diberikan oleh dokter atau
tenaga medis lainnya. Namun, adanya interaksi antara obata herbal, vitamin, atau
berkhasiat tinggi dengan resep pengobatan Cina Kuno yang telah berusia ribuan
tahun. Selain itu ada tanaman herbal, yaitu gingseng yang berasal dar pegunungan
Cina Utara yang bermanfaat untuk pengobatan untuk menyegarkan tubuh dan jiwa
Terapi komplementer merupakan terapi pelengkap dari terapi modern. Salah satu
penyakit paliatif yang bisa dilakukan terapi komplementer adalah penyakit kanker. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Irawan, Rahayuwati dan Yani (2017) menunjukkan bahwa
pengguna terapi modern sering mengeluh mual muntah terutama pasca kemoterapi. Nah,
untuk mengurangi mual muntah, serat efek maupun gejala penyakit yang lainnya atau
12
untuk melengkapi terapi modern, masyarakat banyak menggunakan terapi komplementer
Beberapa fakta yang kita jumpai pada masyarakat akhir-akhir ini adalah
kecenderungan kembali kea lam dan terapi al ternative. Dengan banyaknya pilihan
tanaman obat yang ditawarkan, mahalnya biaya pengobatan keperawatan paliatif secara
konvensional, serta adanya kasus paliatif yang dapat disembuhkan dengan tanaman obat
mendorong makin banyak masyarakat yang memeilih pengobatan alternative antara lain
dengan tanaman obat dan terapi komplementer sebagai cara untuk pengobatan (Hasanah &
Widowati,2016).
pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat
menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi
menjadi pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang
Taylor, 2001). Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai
integrasi terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Perawat lebih banyak
berinteraksi dengan klien sehingga peran koordinator dalam terapi komplementer juga
sangat penting. Perawat dapat mendiskusikan terapi komplementer dengan dokter yang
13
merawat dan unit manajer terkait. Sedangkan sebagai advokat perawat berperan untuk
14
15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
terapi medis (terapi konvensional) yang ada. Dalam keperawatan paliatif, terapi
macam meliputi Terapi medis alternative seperti akupuntur dan akupresure, meditasi,
hypnosis, guided imagery, pelatihan relaksasi, terapi distraksi, terapi musik, pijat atau
masase, refleksi, energy medicine (reiki), serta biological based practice berdasarkan
dibutuhkan komunikasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan seperti dokter dan
perawat, mengingat peran perawat dalam terapi komlementer yaitu sebagai konselor,
advokat.
B. Saran
pada pasien paliatif. Sebaiknya dalam penggunaan terapi komplementer pada pasien paliatif
melibatkan komunikasi dan konsultasi kepada tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Aziz M.Farid, Julianto Witjaksono, Imam Rasjidi. (2008). Panduan Pelayanan Medik (Model
Hasanah, S. N & Widowati, L.(2016). Jamu pada pasien tumor / kanker sebagai terapi
Perry, Potter. 2009. Fundamental of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
:http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article
17