Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN TIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.......................... ................................. 1/ 5
PANDUAN
PRAKTIK Tanggal terbit Ditetapkan
KLINIS Direktur Utama

9 November 2016 Dr. Suryo Purhananto, M. Kes


........................... NIP 195810041988031001

TIA : episode yang terjadi sementara yang disebabkan oleh iskemia disfungsi
neurologis fokal dari serebral, medula spinalis, retina tanpa adanya infark
PENGERTIAN
akut.1

Ada tidaknya defisit neurologi akut yang terjadi sementara, kemudian pulih
sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
Beberapa gejala umum yang terjadi pada TIA meliputi hemiparesis,
ANAMNESIS monoparesis atau hemiparesis bilateral, hilangnya penglihatan monokuler atau
binokuler, diplopia, disfagia, disartria, ataksia, vertigo, afasia yang terjadi tiba-
tiba, namun kembali pulih sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam dan
tidak meninggalkan gejala sisa.
1. Pemeriksaan kegawatan (survei primer) meliputi : sirkulasi, airway,
breathing
2. Pemeriksaan tanda vital:
 Kesadaran
 Hemodinamik (tekanan darah, nadi, respirasi, saturasi oksigen)
PEMERIKSAAN  Skala nyeri (VAS)
3. Pemeriksaan fisik umum : pemeriksaan kepala, leher, kulit, ekstremitas,
FISIK
sistem kardiovaskuler, respirasi, abdomen, sistem urogenital.
4. Pemeriksaan neurologis : saraf kranial, motorik, sensorik, otonom, tanda-
tanda rangsang meningeal.1,2,3,4

 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


KRITERIA  Gejala neurologis sembuh total dalam waktu 24 jam
DIAGNOSIS  Penilaian tingkat kegawatan dan risiko terjadinya stroke dengan skor
ABCD2 (0 – 3 : risiko rendah ; 4 – 5 : sedang ; 6 – 7: tinggi)
DIAGNOSIS
KERJA TIA (Transient Ischemic Attack)

DIAGNOSIS 1. Epilepsi parsial


BANDING 2. Migren klasik
3. Penyakit sistemik
4. Penyakit meniere
5. Sinkope
6. Paroxysmal ataxia famillial
7. RIND (Reversible Ischemic Neurological Defisit)
1. Di UGD:
 Pemeriksaan laboratorium : hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi
PEMERIKSAAN ginjal (ureum, kreatinin), elektrolit (natrium, kalium, chlorida, kalsium,
PENUNJANG magnesium), pemeriksaan tambahan : albumin, analisis gas darah
 Pemeriksaan CT Scan/ MSCT Scan kepala tanpa kontras (gold standard)
 Pemeriksaan rontgen thoraks
TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK 2/ 3
KLINIS

 EKG
Pemeriksaan atas indikasi:
 Faktorkoagulasi (APTT, protrombin time, fibrinogen, TAT, INR)
 CKMB

2. Di ruang rawat:
 Laboratorium : Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan, HbA1c,
asam urat, profil lipid.
Pemeriksaan atas indikasi:
 Laboratorium : urin rutin, analisis hepatik, D-dimer, faktor koagulasi
lengkap

TERAPI A. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan di UGD


1. Manajemen sirkulasi, jalan napas dan pernapasan.
EDUKASI 2. Stabilisasi hemodinamik
3. Manajemen peninggian tekanan intrakranial (TIK)
4. Pengendalian tekanan darah/ hipertensi
- Target MAP adalah 110 mmHg atau tekanan darah 160/90 mmHg
(AHA/ASA, Class IIb, Level of evidence C)
- Setelah kraniotomi, target MAP adalah 100 mmHg
- Obat hipertensi yang digunakan adalah nikardipin I.V. dimulai
dengan 0,5 mg/kgBB/jam dititrasi dengan interval 5 – 15 menit
sesuai tensi dengan target MAP 15% - 20 % dari MAP awal.
5. Pengendalian suhu tubuh
Setiap penderita stroke dengan demam harus diobati dengan
antipiretika dan diatasi penyebabnya (AHA/ASA, Class I, Loe C),
berikan Asetaminofen 1gr atau ketoprofen 1 gr bila suhu 38,5 0C
(AHA/ASA Guideline) atau 37,50C (ESO Guideline)
6. Pengendalian glukosa darah
7. Pengendalian kejang
Bila kejang berikan diazepam bolus lambat intravena 2 – 20 mg dan
diikuti oleh fenitoin loading dose 15 – 20 mg/kg bolus dengan
kecepatan maksimum 50 mg/menit
8. Pengendalian nyeri

B. Terapi Definitif
1. Anti agregasi platelet: aspirin, klopidogrel dosis 75 mg, dipiridamol
dosis 200 mg, atau cilostazol dosis 100 mg (Class I, level of evidence
A)
2. Antikoagulan untuk TIA kardioemboli : warfarin 2 mg (Class I, level
of evidence A)
3. Neuroprotektan : Citicoline 2 x 1000 mg intravena selama 3 hari dan
dilanjutkan dengan oral 2 x 1000 mg selama 3 minggu.(Class III,
level of evidence A), Semax 2 x 6 tetes hidung kanan kiri selama 2
hari selanjutnya dititrasi.(III A) 1,3

C. Terapi Komplikasi Dan Prevensi


1. Anti edema : larutan manitol 20% dosis 0.25 – 0.50 gr/kg BB,
selama > 20 menit, diulangi setiap 4 – 6 jam dengan target ≤ 310
mOsm/L. (Class III, level of evidence C)
2. Antibiotika, Antidepresan, Antikonvulsan, H2antagonis : atas
TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK 3/ 3
KLINIS

indikasi
3. Anti trombosis vena dalam dan emboli paru : antikoagulan
4. Vasopresor, analgetik, sedasi: atas indikasi
D. Penatalaksanaan Faktor Risiko
1. Anti hipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu
2. Anti diabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu
3. Anti dislipidemia : atas indikasi
E. Penatalaksanaan non farmakologis
- Konsul RehabilitasiMedik
- Konsul Mata

KOMPETENSI Dokter Spesialis Saraf

Ad sanam dan Ad vitam


Tergantung berat stroke dan komplikasi yang timbul

Ad functionam
Penilaian dengan parameter :
 Penilaian risiko terjadinya stroke di kemudian hari dengan skor ABCD2

Faktor Risiko Poin


Usia : ≥ 60 tahun 1
Tekanan Darah
Sistolik ≥ 140 mmHg ; Diastolik ≥ 90 1
mmHg
Gambaran klinis
PROGNOSIS - Kelemahan unilateral 2
- Gangguan bahasa tanpa kelemahan 1
Durasi
- ≥ 60 menit 2
- 10 – 59 menit 1
Diabetes 1
Risiko stroke :
0 – 3 : rendah
4 – 5 : sedang
6 – 7 : tinggi

 Activity of daily living (Barthel index)


 NIH Stroke Scale (NIHSS). (Class I level of evidence B)
Risiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 tahun 20-
30%.1,3

 Keadaan umum, tanda vital, pemeriksaan penunjang


INDIKATOR  Defisit neurologis menghilang dalam 24 jam
MEDIS  Nilai Barthel Index membaik

BAGAN ALUR Dicurigai mengalami TIA

Terdapat riwayat yang sesuai dengan TIA

Defisit Neurologis pulih sempurna

Tidak perlu
operasi
TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK

PANDUAN No. Dokumen No. Revisi Halaman


PRAKTIK 4/ 3
KLINIS

Ya Tidak

Aspirin
Lihat Algoritma Stroke
 Terapi Statin
 Kontrol tekanan darah
 Kontrol Gaya hidup

Assess Faktor Resiko Stroke


Dengan Score ABCD

ABCD<4 ABCD >4

Assesment Spesialis dan Assesment Spesialis dan


penyelidikan kembali penyelidikan kembali dalam
dalam waktu 1 minggu waktu 24 jam

Terapi pengobatan : Terapi pengobatan :


Kontrol tekanan darah, obat Kontrol tekanan darah, obat
antiplatelet, obat dan diet untuk antiplatelet, obat dan diet
menurunkan kolesterol, Kurangi untuk menurunkan
rokok kolesterol, Kurangi rokok

Saat gambaran vaskular Carotid imaging jika pasien merupakan


dan patologi tidak jelas kandidat intervention karotid 1 minggu
setelah onset dari gejala

CT Brain atau MRI Kepala

tidakya

Tingkat carotid
stenosis yang
simptomatis Rujuk ke bedah vaskuler

1. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. GuidelineStroke 2011. Jakarta,


2011.
2. Gofir A. Manajemen Stroke Evidence Based Medicine. Yogyakarta: Pustaka
Cendekia, 2009.
3. American Heart Association (AHA) / American Stroke Association (ASA).
Guidelines for the Early Management of Adult with Ischemic Stroke. USA, 2007,
2011.
4. Jauneh EC, Saver JL, adaras HP, Bruno A, Connors JJ, Demaerschalk BM, et al.
Guidelines for the early Management of Patient with Acute Ischemic Stroke: A
KEPUSTAKAAN Guideline for Healthcare Professionals from the American Heart
Association/American Stroke Association, Stroke. 44 :870-947
5. Aliah A, Kuswara F F, Limoa A, Wuysang G. Gambaran umum tentang
gangguan peredaran darah otak dalam Kapita selekta neurology cetakan keenam
editor Harsono. Gadjah Mada university press, Yogyakarta. 2007. Hal 81-115.
6. Mardjono, Mahar. Mekanisme gangguan vaskuler susunan saraf dalam
Neurologi klinis dasar edisi Kesebelas. Dian Rakyat. 2006. Hal : 270-93

Anda mungkin juga menyukai