CVST : Oklusi atau sumbatan pada saluran vena di dalam rongga kranial,
termasuk thrombosis pada vena dural, thrombosis pada vena kortikal dan
PENGERTIAN
thrombosis pada vena cerebral.1,3
Tanda dan gejala yang paling sering adalah sakit kepala dan papilledema
akibat hipertensi intrakranial, sakit kepala,kejang, defisit neurologi fokal dan
penurunan kesadaran. Sakit kepala didapatkan pada hampir 90% pasien dan
pada awalnya didiagnosis sebagai migraine, akan tetapi gejala ini biasanya
ANAMNESIS
progresif, terus menerus dan tidak membaik dengan terapi. Defisit neurologi
fokal seperti paresis, aphasia, gangguan penglihatan danhomonymous
hemianopia.
PEMERIKSAAN 1. Di UGD:
PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium : hematologi rutin, gula darah sewaktu,
fungsi ginjal (ureum, kreatinin), elektrolit (natrium, kalium, chlorida,
kalsium, magnesium), LED, analisis gas darah
Pemeriksaan CT Scan/ MSCT Scan kepala tanpa kontras
Pemeriksaan rontgen thoraks
EKG
Pemeriksaan atas indikasi:
Faktor koagulasi (APTT, protrombin time, fibrinogen, D-Dimer, INR)
2. Di ruang rawat:
Laboratorium : Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan, HbA1c,
asam urat, profil lipid.
CT Angiography
MRI/MRA/MRV kepala (Gold Standart)
DSA (Digital Substraction Angiography)
TCD (transcranial doppler)
Pemeriksaan fungsi kognitif
Pemeriksaan atas indikasi:
CEREBRAL VENOUS SINUS THROMBOSIS
B. Terapi Definitif
1. Antiagregasi platelet: aspirin, clopidogrel dosis 75 mg, dipiridamol
dosis 200 mg, cilostazol dosis 100 mg (Class I, level of evidence A)
2. Antikoagulan: warfarin 2 mg (Class I, level of evidence A)
3. Neuroprotektan: Citicoline 2 x 1000 mg intravena selama 3 hari dan
dilanjutkan dengan oral 2 x 1000 mg selama 3 minggu.(Class III,
level of evidence A), Semax 2 x 6 tetes hidung kanan kiri selama 2
CEREBRAL VENOUS SINUS THROMBOSIS
Ad functionam
Penilaian dengan parameter :
Penilaian risiko terjadinya stroke di kemudian hari dengan skor ABCD2
CEREBRAL VENOUS SINUS THROMBOSIS
BAGAN ALUR