Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Ibadah Kristiani tidak lepas dari suatu yang dinamakan pujian dan penyembahan kepada
Allah. Bahkan orang Kristen seharusnya mempunyai gaya hidup sebagai penyembah bagi
Allah. Dan, karena hal ini merupaka gaya hidup orang percaya, maka memuliakan Allah adalah
menjadi tujuan utama.

Dalam pelaksanaannya, memuji dan menyembah tidak dibatasi oleh tempat, waktu, atau
hal apapun, sebab Pribadi yang dipuji dan disembah adalah pribadi dalam Roh, yang tidak bisa
dibatasi oleh apapun. Kita bisa memuji dan mentembah Allah dimanapun kita berada baik
dalam segala aspek kehidupan kita sehari – hari. Oleh sebab itu, apapun yang kita lakukan
harus bertujuan untuk memuliakan Allah.

Dewasa ini, banyak orang percaya yang belum mengerti apa sebenarnya makna dari pujian
dan penyembahan itu sendiri. Banyak sekali pengertian yang menekankan pujian dan
menyembahan hanya dari aspek liturgi saja atau hanya dari segi musik saja. Padahal pujian dan
penyembahan bukan sebatas hal itu saja. Sehingga akhirya gereja menjadi korban salahnya
pengertian pujian dan penyembahan dengan memfokuskan diri pada hal yang bersifat liturgi
dan musikal ketimbang belajar untuk peka kepada Roh Kudus dengan mengambil waktu
bersekutu dengan Tuhan.

Seiring dengan waktu, akibat terbiasanya hal ini dilakukan sehingga banyak orang merasa
bahwa tindakan ini adalah benar, sehingga lama kelamaan fokus utama untuk memuliakan
Tuhan menjadi tergeser dengan penampilan panggung yang terus diasah dan tidak lagi
mengutamakan Allah dalam pujian dan penyembahan mereka. Hal seperti ini harus diluruskan
agar tidak terjadi penyimpangan yang semakin fatal, oleh sebab itu perlu dikaji dan
direnungkan kembali apa yang menjadi makna sesunguhya pujian dan penyembahan bagi
orang percaya. Maka makalah ini dibuat agar setiap orang menyadari makna yang
sesungguhnya dari pujian dan penyembahan agar orang percaya dan gereja tidak semakin
menyimpang dan berbalik dan mengutamakan Allah.

1
BAB II

ISI
2.1. Pujian
2.1.1. Pengertian
Pujian adalah ungkapan hati yang ditujukan untuk Allah sebagai tanggapan atas
semua hal yang sudah perbuat kepada manusia. Di dalam Keluaran 14 – 15, bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir dan diselamatkan Allah dari kejaran Firaun, kemudian
mereka menaikan pujian kepada Allah sebagai ungkapan hati atas apa yang sudah Allah
lakukan.
Pujian juga merupakan ekspresi iman yang menunjukan kepercayaan manusia
kepada Allah atas kuasa-Nya yang bekerja pada setiap diri orang percaya. Ekspresi
iman yang percaya bahwa Allah mengasihi semua orang khususnya orang yang percaya
kepada-Nya. Mazmur 135 mengungkapkan bahwa pujian diberikan kepada Allah
karena Allah layak untuk dipuji.

2.1.2. Istilah dalam Alkitab


2.1.2.1. Perjanjian Lama
 Halal
Halal berasal dari kata helel, artinya pemancaran benda –
benda sorgawi. Jadi maksudnya halal adalah menjadi terang
bercahaya, merayakan dengan sorak – sorai. Bentuk pujian
ini harus dilakukan dalam bentuk suatu sikap kegirangan.
 Zamar
Zamar berarti memainkan alat musik, memuji dengan
menggunakan alat musik. ( Mazmur 149 : 3, 150 : 3 – 4 )
 Yadah
Yadah berarti mengangkat tangan serta menikmati hadirat
Allah ( Mazmur 107 : 8, 15, 21 )
 Sabach
Sabach berarti berteriak dengan keras dengan sorak
kemenangan ( Mazmur 63 : 4, 117 : 1 )

2
 Tehillah
Tehilla berarti puji – pujian pengangungan ( Mazmur 33 : 1,
149 : 6 )
2.1.2.2. Perjanjian Baru
 Epainos
Epainos berarti pujian yang berhubungan dengan kemuliaan
Allah ( Matius 21 : 16 )
 Eulogeo
Eulogeo berarti memuji, menyanjung ( Matius 21 : 9,
Markus 11 : 9, Lukas 1 : 64 )
 Ainos
Ainos berasal dari kata Aineo yang berarti memuji,
menyanjung ( Matius 21 : 16, Lukas 18 : 43 )
 Humneo
Humneo berarti pujian, menyanyi atau memuji, menyanjung
( Markus 14 : 26 )

2.2. Penyembahan
2.2.1. Pengertian
Penyembahan lahir dari pengenalan akan Allah. Pengenalan lahir dari
inisiatif Allah yang terlebih dahulu menyatakan diri-Nya kepada manusia
melalui penebusan-Nya dikayu salib sebagai bukti kasih-Nya kepada manusia.
Melalui kasih tersebut, timbul kasih dalam diri orang percaya. Mengasihi Allah
berarti menfokuskan hidupnya hanya untuk mengutamakan kehendak Allah.
Penyembahan adalah mengalami, mengenal, serta mengalami kehadiran
Kristus yang menimbulkan adanya rasa hormat, dan tunduk kepada Allah
karena segala sesuatu yang sudah Allah lakukan kepada manusia. Menyembah
juga berarti aksi komunikasi dengan Allah yang ditunjukan dengan ekspresi
fisik yang bervariatif.

3
2.2.2. Istilah dalam Alkitab
2.2.2.1. Perjanjian Lama
 Barak
Barak berarti berlutut, memuliakan Allah ( Ulangan 8 : 10 ,
Mazmur 10 : 1 )
 Sachah
Sachah berarti menyembah, meniarapkan diri, membungkuk
( Kejadian 37 : 7, 9, 10, 12 )
2.2.2.2. Perjanjian Baru
 Latrueo
Latrueo berarti melayani, menyembah Allah dengan taat
dalam setiap upacara yang diadakan untuk menyembah
Allah ( Lukas 2 : 37 , Kisah para rasul 26 : 7 )
 Sebomai
Sebomai berasal dari kata Sebas, yang berarti takut berwujud
kekaguman atau menyembah ( Markus 7 : 7 )
 Proskuneo
Proskuneo berasrti penyembahan, melakukan penghormatan
( Yohanes 4 : 20 – 24 )

2.3. Pujian dan Penyembahan


2.3.1. Dampak Pujian dan Penyembahan
Pujian dan penyembahan menjadi bukti iman yang menunjukan
kepercayaan bahwa Allah bekerja dengan kuasa-Nya sehingga mendatangkan
kekuatan yang dapat mengubah keadaan. Seperti saat dalam masalah, maka
Allah akan bekerja dengan memberi kemampuan dalam mengatasi masalah.
Contohnya dalam II Tawarikh 20 : 1 – 30. Ketika Raja Yosafat menaikan pujian
dan penyembahan kepada Allah disertai dengan imana sehingga mendatangkan
kekuatan kepadanya untuk dapat mengatasi situasi yang terjepit.
Pada saat menaikan pujian dan peyembahan, berarti kita memberikan
diri kita kepada Allah sehingga Tuhan menyalurkan kuasa-Nya kepada manusia
sehingga manusia dimampukan oleh Tuhan dalam menghadapi apapun

4
persoalan yang sedang dihadapi selain itu juga memberi dampak. Dampak yang
terjadi antara lain :
 Musuh dapat dikalahkan
Pada saat pujian dan penyembahan dinaikan, pada saat itu kuasa
kegelapan dihancurkan. Pada 1 Samuel 16, Saul di ganggur oleh roh
jahat, lalu Daud diminta untuk menghibur nya dengan memainkan
kecapi. Pada saat Daud memuji dan menyembah Tuhan dengan
kecapinya, roh jahat itu pergi. Maka dapat disimpulkan bahwa
pujian dan penyembahan menjadi sarana untuk mengusir roh jahat
sehingga kuasa Tuhan dinyatakan.
 Mempererat hubungan manusia dengan Allah
Pujian dan penyembahan adalah salah satu cara dimana Tuhan
meyatakan diri-Nya supaya kita dapat mengenal-Nya. Selain
membuat orang percaya bertumbuh dalam kekritenannya namun
juga membuat setiap orang mengenal siapa itu Allah kita. Pujian dan
penyembahan yang dilakukan dengan hati yang tulus maka membuat
kita menyadari kuasa dan kebesaran serta kasih Tuhan sehingga
dapat membangun hubungan intim dengan Tuhan.
 Memberi kekuatan bagi orang percaya
Manusia cenderung menjadi lemah pada saat menghadapi masalah.
Pujian dan penyembahan yang penuh keyakinan dan ucapan syukur
akan menggerakan inisiatif Allah untuk bertindak. ( Ayub 9 : 16,
Mazmur 3 : 5, 18 : 7 ).
2.3.2. Alasan Manusia Memuji dan Menyembah
 Perintah Tuhan ( Mazmur 150 )
Kita di perintah untuk memuji Tuhan dengan segala apa yang kita
punya dengan bernyanyi, bermain musik, dengan tarian dan dengan
segala apapun yang bisa kita lakukan
 Tuhan bersemayam di dalam puji – pujian ( Mazmur 22 : 4 )
Tuhan hadir pada saat kita menaikan pujian dengan sungguh –
sungguh, karena Tuhan selalu bersemayam didalam pujian yang kita
naikan.

5
 Ada kuasa di dalam puji – pujian ( Mazmur 149 : 6 – 9 )
Didalam pujian terdapat kekuatan dan kuasa untuk mengalahkan
musuh dan membelenggu kuasa jahat karena Tuhan akan memberi
kekuatan kepada kita
 Memuji Tuhan itu baik ( Mazmur 29 : 2 )
Memuji Tuhan baik karena memberi dampak terhadap kehidupan
kita. Secara tidak langsung kita pasti akan menjaga diri kita dari dosa
karena kita sadar kita orang berdosa yang tidak layak untuk memuji
dan menyembah Tuhan, tapi Tuhan yang melayakan kita sehingga
kita tahu diri bahwa kasih karunia itu mahal harganya sehingga perlu
dijaga.
 Tuhan layak dipuji ( Mazmur 48 : 2, Wahyu 4 : 11 )
Tuhan layak untuk dipuji karena Tuhan yang telah menciptakan
segala sesuatu dan karena Dia semuanya ada.
 Kita diciptakan untuk memuji dan menyembah Tuhan ( Yesaya
43 : 21 )
Tuhan mau kita memuji dan menyembah Tuhan karena dengan
begitu setiap orang akan terberkati dan akan mengetahui kebesaran
Tuhan.
 Menyembah Tuhan akan meberikan damai sejahatera dan
membuat kita mengenal Yesus lebih lagi
Sebagai kebutuhan setiap orang percaya karena hanya dengan
menyembah Tuhan kita dapat damai sejahtera yang tidak akan
didapat selain daripada Tuhan
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Pujian dan Penyembahan
 Roh Kudus
Roh Kudus membuat orang percaya dapat bersekutu dengan Tuhan,
Roh Kudus akan memampukan kita menyatakan kebesaran Allah
karena kita adalah anak – anak Allah. ( Roma 8 : 15 – 16 )
Tanpa Roh Kudus maka kita tidak dapat memuji dan menyembah
Tuhan dengan kesungguhan hati kita.

6
 Manusia
Manusia menjadi faktor yang mempengaruhi pujian dan
penyembahan. Dalam arti bahwa manusia menjadi sarana agar setiap
orang dapat bertemu dengan Tuhan. Orang yang melayani di bidang
musik gereja menjadi orang yang menjebatani manusia bertemu
dengan Tuhan. Semakin benar hidup seorang pemusik maka
semakin mampu pulah seseorang dapat membawa orang lain
bertemu dengan Tuhan melalui permainan musiknya.
 Sarana
Sarana merupakan fasilitas yang digunakan untuk mempermudah
kita memuji dan menyembah Tuhan. Hal ini adalah salah satu
penunjang bagi manusia untuk bertemu dengan Tuhan. Seperti
dalam Alkitab rebana dan kecapi digunakan untuk memuji dan
menyembah Tuhan.
2.3.4. Hambatan dalam Pujian dan Penyembahan
 Dosa
Dosa menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhan. Pujian dan
penyembahan yang diperkenankan Tuhan adalah yang tulus dan
berasal dari hati yang murni. Dosa akan menodai hati manusia dan
membuat manusia kesulitan untuk masuk ke hadirat Tuhan.
 Kebiasaan
Menganggap sebagai rutinitas. Kegiatan yang dilakukan sebagai
sesuatu yang sudah biasa dilakukan pada saat kegiatan ibadah saja.
Padahal sebenarnya pujian dan penyembahan dilakukan karena
kerinduan setiap kita kepada Tuhan dan memberikan perasaan yang
berbeda – beda karena kasih Tuhan selalu baru setiap hari jadi tidak
akan menjadi suatu kegiatan berulang yang membuat manusia
merasakan hal yang sama ketika melakukannya.
 Kesibukan
Aktivitas yang berlebihan membuat hubungan pribadi manusia
dengan Allah terganggu. Seseorang bisa kurang berkonsentrasi saat
memuji dan menyembah Tuhan bahkan mereka bisa saja memilih

7
untuk beristirahat ketimbang memuji dan menyembah Tuhan
dikarenakan kelelahan dalam beraktifitas.
2.3.5. Macam – Macam Pujian dan Penyembahan
 Sendiri
Sendiri dalam arti persekutuan pribadi dengan Allah. Hal ini
dilakukan agar setiap manusia memiliki relasi yang baik dengan
Allah secara pribadi sehingga manusia dapat mengenal Allah dengan
baik dan tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga
kehidupan manusia dipenuhi damai sejahtera dari Allah.
 Bersama – sama
Bersama – sama berarti persekutuan kelompok, misalnya di gereja
atau di komunitas sel. Pujian dan penyembahan yang dilakukan
bersama – sama dapat menguatkan setiap orang didalamnya. Tidak
hanya seorang pribadi yang terberkati, namun orang lain juga. Bisa
saja Tuhan memberi jawaban atas permasalahan kita melalui orang
lain sehingga bisa saling membangun dan saling menguatkan.

2.3.6. Pemikiran yang Salah


 Pujian dan penyembahan tergantung seberapa bagus pemusik
bermain
Hal ini adalah hal yang kurang tepat, meski pemusik dianggap
sebagai jembatan bagi orang untuk bertemu dengan Tuhan namun,
lebih penting bagaimana hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan.
Apabila seseorang memiliki keintiman dengan Tuhan, apapun
kondisi musik di gereja tetap saja bila orang tersebut peka terhadap
hadirat Tuhan maka dirinya tetap bisa memuji dan menyembah
Tuhan dengan baik.
 Pujian dan penyembahan di era modern berfokus pada
kesenangan jemaat bukan berfokus pada Tuhan
Dalam memuji dan menyembah Tuhan digereja, kebanyakan
berusaha untuk membuat jemaat nyaman dan senang melalui apa
yang dinyanyikan dan dimainkan pemusik gereja. Hal ini membuat
fokus mereka berubah, tidak adanya lagi hadirat Tuhan. Hanya ada

8
kesenangan semata Seharusnya Tuhan lah yang menjadi fokus
utama, apapun yang dilakukan bila berfokus pada Tuhan pasti akan
memberkati orang lain.
 Memuji dan Menyembah Tuhan harus ekspresif
Hal ini memang benar, memuji dan menyembah Tuhan dapat
ditunjukan dengan berbagai cara misalnya bersorak sorai, bertepuk
tangan,dll. Namun tidak sedikit orang yang hanya berdiam diri
namun memuji dan menyembah Allah dengan sungguh – sungguh.
Maksudnya berdiam diri adalah berdiam dan berfokus kepada
Tuhan, jadi tidak bisa dikatakan bila kita berdiam diri maka kita
sedang tidak melakukan apapun, hanya Tuhan yang mengetahui isi
hati kita, bukan orang lain . Dalam Mazmur 46 : 11 dan Habakuk 2 :
20 merupakan ayat yang menunjukan hal itu.

9
BAB III

KESIMPULAN
Pada dasarnya, setiap orang percaya harus menjadi seorang pemuji dan penyembah bagi
Allah. Pujian dan menyembahan diutarakan sebagai tanggapan atas apa yang sudah Allah
lakukan kepada kita. Pujian dan penyembahan memiliki pengertian yang sederhana namun
memiliki dampak yang besar bagi manusia. Melalui dampak yang besar ini, orang lain dapat
melihat begitu besarnya kuasa Allah dalam diri orang percaya sehingga akan memberkati orang
lain yang melihat dan merasakannya.

Dalam seseorang memuji dan meyembah Tuhan terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi, baik faktor teknis maupun non teknis. Namun, hal yang terpenting adalah kita
memiliki hati yang murni, tidak bercacat cela yang datang untuk berfokus pada Tuhan. Esensi
dari pujian dan penyembahan bukanlah tentang bagaimana cara yang baik agar bisa memuji
dan menyembah Tuhan, tapi bagaimana kita bisa menjadi pemuji dan penyembah yang benar
dihadapan Tuhan. Menyerahkan sepenuhnya diri kita menjadi milik Tuhan dan hidup dalam
kebenaran dan kekudusan menjadikan diri kita menjadi persembahan yang berkenan bagi
Tuhan.

Manusia memiliki kehendak bebas untuk melakukan sesuatu tapi alangkah baiknya apabila
kehendak bebas itu digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan, suatu kehormatan bisa
melakukan hal ini karena memuji dan memuliakan Tuhan adalah satu – satu nya hal yang tidak
bisa Tuhan lakukan. Hanya manusia yang bisa melakukan itu, oleh sebab itu jadikan pujian
dan penyembahan sebagai sesuatu yang berharga, jadikan sebagai gaya hidup maka Tuhan pasti
akan berjalan bersama kita dan kehidupan kita akan berwarna dengan banyaknya kebaikan
Tuhan.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. Alkitab
2. Sorge, Bob. 1991. Mengungkap Segi – Segi Pujian dan Penyembahan. Yogyakarta:
ANDI OFFSET
3. Kenoly, Ron, Dick, Bernal. 1996. Tinggikan Namanya. Metanoia
4. Herlianto. 1992. Teologi Sukses. Jakarta: Gunung Mulia
5. MacArthur, John. 1983. Prioritas Utama dalam Penyembahan. Bandung: Kalam Hidup
6. Pakpahan, R.H., Evan, Soendjojo. 2009. Beriman atau GR?. Yogyakarta: ANDI
OFFSET

11

Anda mungkin juga menyukai