Definisi Trafo
Definisi Trafo
15/386889/SV/10209
MAKALAH TRANSFORMATOR
Transformator daya 3 fasa
DISUSUN OLEH :
Tl-B2
Aliah.fr3@gmail.com
SEKOLAH VOKASI
1
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 5
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 6
1.3 BATASAN MASALAH .............................................................................................. 6
1.4 MANFAAT PENULISAN ........................................................................................... 7
1.5 METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN .......................................................... 7
a. Metode Penulisan........................................................................................................ 7
b. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 8
BAB II DASAR TEORI ................................................................................................................. 10
2.1 DASAR TEORI ........................................................................................................ 10
2.2 PRINSIP KERJA...................................................................................................... 10
2.3 RANGKAIAN EKUIVALEN TRANSFORMATOR ..................................................... 12
2.4 RUGI – RUGI PADA TRANSFORMATOR ............................................................ 13
2.4.1 Rugi Arus Pusar (Eddy Current) ............................................................................. 13
2.4.2 Rugi Hysterisis ......................................................................................................... 14
2.4.3 Rugi Tembaga.......................................................................................................... 15
2.5 EFISIENSI TRANSFORMATOR .................................................................................. 16
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 16
3.4 ........................................................................................................................................ 16
PENGERTIAN UMUM ....................................................................................................... 16
3.5 KONSTRUKSI TRANSFORMATOR DAYA/ TIGA FASA ..................................... 19
3.5.1 Inti Besi Transformator ........................................................................................... 19
3.5.2 Kumparan/ Lilitan Transformator .......................................................................... 21
3.5.3 Minyak Transformator ............................................................................................ 23
3.5.4 Tangki Transformator ............................................................................................. 26
3.5.5 Konservator Transformator .................................................................................... 28
3.5.6 Bushing .................................................................................................................... 28
3.5.7 Sistem Pendinginan Transformator ......................................................................... 28
3.5.8 Alat Pernafasan ....................................................................................................... 30
3.5.9 Tap Changer ............................................................................................................ 31
3.5.10 Sirip – Sirip Pendingin atau Radiator .................................................................... 31
3.5.11 Alat Indikator ........................................................................................................ 31
2
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
3
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Fathur Rahman
(15/386889/SV/
10209)
Aliah.fr3@gma
il.com
Departemen Teknik Elektro dan
Informatika - Fakultas Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Abstrak
Trafo atau transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk
mengubah nilai suatu arus atau tegangan dari nilai yang satu ke nilai yang lainnya
melelui suatu gandengan magnet dan menggunakan prinsip elektromagnet. Prinsip kerja
trafo yaitu berdasarkan Hukum Faraday. Jenis dan bentuk trafo bermacam macam
tegantung pada fungsi dan besarnya tegangan dan arus yang bekerja pada trafo tersebut.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai trafo tiga fasa,bagian bagian trafo tiga
fasa, serta hubungan yang terdapat dalam trafo tiga fasa (delta atau bintang). Namun,
tidak dibahas mengenai pengujian trafo tiga fasa. Trafo tiga fasa umumnya digunakan
untuk menangani tenaga listrik dengan daya yang cukup besar diatas 11kV. Biasanya
terdapat pada gardu gardu induk untuk mengubah dari tegangan transmisi (tinggi)
menjadi tegangan distribusi(menengah). Dengan adanya trafo ini maka didapatkan
tegangan yang siap untuk didistribusikan ke pelanggan.
4
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
BAB I PENDAHULUAN
Pada umumnya transformator terdiri atas sebuat inti yang terbuat dari besi yang berlapis dan
dua buah kumparan yaitu primer dan sekunder. Kedua kumparan ini tidak terhubung secara
langsung melainkan terhubung secara magnetik.Satu. Dalam transformator ada dua bagian
yang secara aktif “membangkitkan” panas, yaitu : besi (inti) dan tembaga (kumparan). Panas
yang dihasilkan dari besi (inti) dan tembaga dinamakan dengan rugi-rugi transformator.
Menurut British Standard (BS 171) batas rugi- rugi transformator yang diijinkan tidak boleh
lebih dari 30%, maka pengujian rugi-rugi transformator harus dilakukan.
Jenis-jenis transformator sangat banyak, tetapi secara umum dapat diklasifikasikan atas tiga
jenis, yaitu Transformator Daya, Transformator distribusi dan Transformator Pengukuran.
Transformator Daya terletak pada stasiun daya untuk menaikan tegangan dan menangani
daya yang besar. Jenis tegangannya adalah 400 kV, 220kV, 132KV, 66 kV, 33kV dll.
Sedangkan Transformator Distribusi terletak pada sub stasiun jaringan distribusi dan
menangani daya yang rendah. Jenis tegangannya adalah 11 KV, 6.6 KV, 3.3 KV, 440 V, 230
V. Dalam aplikasinya di lapangan, transformator yang paling banyak dipergunakan adalah
Transformator Distribusi. Pada umumnya jenis transformator yang dipergunakan sebagai
Transformator Daya dan Transformator Distribusi adalah transformator tiga fasa, karena
suplai tegangan dan arus yang masuk dari pembangkit tenaga listrik adalah tegangan dan
arus tiga fasa.
Pada saat-saat tertentu transformator tiga fasa yang dipergunakan dapat mengalami
kerusakan. Contoh kerusakan yang bisa terjadi adalah kerusakan pada salah satu belitan
fasanya, sehingga menyebabkan penyaluran tegangan dan arus terputus. Hal ini akan
mengakibatkan kerugian baik di pihak produsen listrik maupun konsumen yang memakai
listrik. Oleh karena itu harus dilakukan suatu tindakan sementara agar transformator yang
rusak tersebut dapat terus bekerja melayani beban secara sementara sebelum dilakukan
perbaikan atau pergantian transformator. Oleh karena banyaknya permasalahan mengenai
transformator daya tiga fasa ini maka pada makalah kali ini kami akan mencoba mengatasi
permasalahan-permasalahan diatas seperti mengetahui penyebab-penyebab dari kerusakan
diatas,penyebab-penyebab terjadinya kerugian,dan pengujian-pengujian pada transformator.
5
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
darurat, ketika terjadi kerusakan pada salah satu fasanya dan hanya dua fasa yang
fasa
Dapat mengetahui kinerja sistem proteksi pada transformator pada saat terjadi
kerusakan
transformator
Agar tujuan penulisan tugas akhir ini sesuai dengan yang diharapkan serta terfokus pada
judul dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan
dibahas pada :
Delta.
6
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai transformator daya tiga fasa
tentang Transformator.
digunakan
a. Metode Penulisan
Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan beberapa
7
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik
tugas akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di
Studi bimbingan yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas ini dengan
b. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
penulisan.
8
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Bab ini membahas tentang transformator tiga fasa, kontruksi transformator daya
tiga fasa , jenis-jenis hubungan tiga fasa, tegangan dan arus pada berbagai hubungan
transformator tiga fasa, daya pada transformator tiga fasa, rugi-rugi dan efisiensi pada
transformator tiga fasa , beserta system proteksinya pada saat terjadi kerusakan pada
transformator atau terjadi gangguang suatu saat dan juga terdapat pengujian-pengujian
pada transformator .
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil
percobaan.
9
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
10
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan
yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan
induksi elektromagnet) dari hukum faraday.
Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari electromotive force (emf)
proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan hukum Lenz yang menyatakan arah
dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawanan dari perubahan fluks
tersebut didapatkan persaman :
Dan pada transformator ideal yang dieksitasi dengan sumber sinusoidal berlaku persamaan:
E = Tegangan (rms)
N = jumlah lilitan
Φm = fluks puncak (peak flux)
f = frekuensi
dan persamaan:
11
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Dikarenakan pada transformator ideal seluruh mutual flux yang dihasilkan salah satu
kumparan akan diterima seutuhnya oleh kumparan yang lainnya tanpa adanya leakage flux
maupun loss lain misalnya berubah menjadi panas. Atas dasar inilah didapatkan pula
persamaan:
P1 = P2
V1.I1 = V2.I2
N1.I1 = N2.I2
12
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Dimana a adalah rasio perbandingan lilitan kumparan sekunder terhadap kumparan primer
sehingga resistansi sekunder didapatkan :
R2’ = a2.R2
dan reaktansi sekunder didapatkan:
X2’ = a2.X2
13
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat menimbulkan panas
sehingga mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan hingga membuat
transformator terbakar. Untuk mengurangi efek arus pusar maka material inti harus dibuat
tipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga sesuai tebal yang diperlukan.
Rugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
14
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
mengurangi rugi ini, material inti dibuat dari besi lunak yang umum digunakan adalah besi
silikon. Besarnya rugi hysterisis dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan :
Rugi hysteris maupun rugi arus pusar bernilai tetap, tidak bergantung pada besarnya beban.
R = Tahanan (Ohm)
ρ = Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
15
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Sisi Primer
Sisi Sekunder
Dengan memperhatikan Persamaan sisi primer dan Persamaan sisi sekunder terlihat bahwa
besarnya arus yang mengalir pada kumparan berpengaruh terhadap besarnya rugi konduktor,
dengan kata lain besarnya beban mempengaruhi besarnya nilai kerugian.
16
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Transformator tenaga atau tiga fasa adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya (mentransformasikan tegangan) dengan frekuensi sama.
Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator satu fasa,
perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem kelistrikannya yaitu sistem satu fasa dan
tiga fasa. Sehingga sebuah transformator tiga fasa bisa dihubung bintang, segitiga, atau zig-
zag. Transformator tiga fasa banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga
listrik karena pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi
berat dan lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi
bila dibandingkan dengan penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan “rating”
daya yang sama. Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai kekurangan, diantaranya
bila salah satu fasa mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus
dipindahkan (diganti), tetapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa,
bila salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan
dengan sistem “ open delta “.
Dalam operasi umumnya, transformator-transformator tenaga ditanahkan pada titik netralnya
sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh
transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator
70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah
diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
Transformator tiga fasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik pada sistem
pembangkitan, transmisi maupun distribusi. Transformator tiga fasa yang umum kita lihat
pada gardu distribusi daya 250 KVA sampai 630 KVA berbentuk persegi Gambar 2.1.1.
Konstruksi transformator tiga fasa untuk daya besar dalam bentuk potongan lihat Gambar
2.1.2. Inti trafo berbentuk E-I dengan kumparan primer dan sekunder pada ketiga kaki inti
trafo. Terminal tegangan tinggi (primer) tampak dari isolator yang panjang. Terminal
tegangan rendah (sekunder) dengan terminal lebih pendek. Trafo ditempatkan dalam rumah
trafo yang diisi dengan minyak trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi.
Secara berkala minyak trafo diganti. Pendinginan rumah trafo disempurnakan dengan
dipasang sirip pendingin agar panas mudah diserap oleh udara luar. Bagian terpenting dari
trafo tiga fasa. Trafo tiga fasa bisa dibangun dari dua buah trafo satu fasa, atau tiga buah
trafo satu fasa. Untuk trafo tiga fasa berukuran berdaya besar, dibangun dari tiga buah trafo
17
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
satu fasa, tujuannya jika ada salah satu fasa yang rusak/ terbakar, maka trafo yg rusak
tersebut dapat diganti dengan cepat dan praktis.
Trafo tiga fasa memiliki enam kumparan Gambar 2.1.2. Tiga kumparan primer dan tiga
kumparan sekunder. Kumparan primer diberikan nomor awal 1, kumparan 1U1 – 1U2
artinya kumparan primer fasa U. Kumparan sekunder diberikan notasi nomor awal 2,
misalnya 2U2 – 2U1, artinya kumparan sekunder fasa U. Kumparan primer atau sekunder
dapat dihubungkan secara Bintang atau hubungan Segitiga.
18
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir sama,
yang membedakannya adalah alat bantu dan sistem pengamannya, tergantung pada letak
pemasangan, sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi dan pemakaiannya. Bagian utama,
alat bantu, dan sistem pengaman yang ada pada sebuah transformator daya Gambar 2.2.1,
adalah :
19
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Bahan inti trafo 3 fasa dari bahan plat tipis ferromagnetis yang ditumpuk dengan ketebalan
tertentu. Plat tipis dimaksudkan untuk menekan rugi-rugi histerisis dan arus edy pada batas
minimal. Ada beberapa tipe inti trafo 3 fasa tampak pada Gambar 2.2.1.3. Tipe U-I terdiri
dari tiga inti yang dipasangkan sudut menyudut 120° Gambar 2.2.1.3a. Tipe U terdiri atas
tiga inti U dipasang sudut menyudut 120° Gambar 2.2.1.3b. Tipe menyudut ini dipakai
untuk trafo 3 fasa yang dipasang pada tabung bulat untuk trafo outdoor yang dipasang pada
tiang jaringan distribusi. Tipe E-I yang banyak dipakai, tiap kaki terdapat kumparan primer
dan sekunder masing-masing fasa Gambar 2.2.1.3c. Tipe jenis ini banyak dipakai untuk
daya kecil, sedang sampai daya besar. Bahkan tiga buah trafo satu fasa yang digabungkan,
bisa menjadi trafo tiga fasa.
20
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut
diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi
yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian
beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi
sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
Selain itu ada kumparan tertier dimana fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk
memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut,
kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan
juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt
dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan
tertier.
Ada dua metoda hubungan kumparan primer dan kumparan sekunder. Pertama hubungan
Bintang, kedua hubungan Segitiga. Pada Gambar 2.2.2.1, baik kumparan primer dan
sekunder dihubungkan secara Bintang. Kumparan primer terminal 1U, 1V dan 1W
dihubungkan dengan supply tegangan tiga fasa. Kumparan sekunder terminal 2U, 2V dan
2W disambungkan dengan sisi beban. Hubungan kumparan Segitiga baik pada kumparan
primer maupun kumparan sekunder Gambar 2.2.2.2. Pada hubungan Bintang tidak ada titik
netral, yang diperoleh ketiganya merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.
21
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Transformator tiga fasa antara tegangan primer dan tegangan sekunder perbedaan fasa dapat
diatur dengan metoda aturan hubungan jam kumparan trafo. Satu putaran jam dibagi dalam
12 bagian, jika satu siklus sinusoidal 360°, maka setiap jam berbeda fasa 30° (360°/12).
Kumparan trafo Dd0 Gambar 2.2.2.3a, menunjukkan huruf D pertama kumparan primer
dalam hubungan Delta (segitiga), huruf d kedua kumparan sekunder hubungan Delta
(segitiga), angka 0 menunjukkan beda fasa tegangan primer-sekunder 0°. Kumparan trafo
Dy5 Gambar 2.2.2.3b, menunjukkan kumparan primer dalam hubungan Delta (segitiga),
kumparan sekunder Y (bintang), beda fasa antara tegangan primer-sekunder 5 × 30° = 150°.
Hubungan segitiga primer-sekunder Hubungan bintang primer-sekunder Kumparan trafo Dy-
11 2.2.2.3c, menunjukkan kumparan primer dalam hubungan Delta (segitiga), kumparan
sekunder Y (bintang), beda fasa antara tegangan primer-sekunder 11 × 30° = 330°.
22
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
23
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Bila suhu minyak transformator yang sedang dioperasikan diukur, akan tampak bahwa suhu
minyak itu akan tergantung pada tinggi pengukuran pada bak. Suhu tertinggi akan ditemukan
pada sekitar 70 – 80% tinggi bejana.
Oleh karena itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan, sebagai berikut :
Mempunyai kekuatan isolasi (Dielectric Strength);
Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-
partikel kecil dapat mengendap dengan cepat;
Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik;
Tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap;
Sifat kimia yang stabil.
Minyak trafo sebagai bahan isolasi sekaligus sebagai media penghantar panas dari bagian
yang panas (belitan dan inti) kedinding tangki atau radiator pendingin memiliki karakteristik
sebagai berikut:
Berat Jenis (Specific grafitty) 0,85 sampai 0,90 pada suhu 13,5º C
Kekentalan (Viscocity) cukup rendah untuk memperlancar sirkulasi dari
bagian yang panas ke bagian yang dingin, yaitu 100 sampai 110 Saybolts
second pada 40º C
Titik didih tidak kurang dari 135º C
Titik beku tidak lebih dari -45º C
Tegangan tembus tidak kurang dari 30 kV per 2,5 mm atau 120 kV/1 cm.
Koefisien muai 0,00065 per 1º C
Titik api (flash point) 180º C sampai 190º C
Titik nyala (burning point) 205º C
Kelembaban terhadap uap air (moisture) nihil
24
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel 2.2.3.1 di
bawah ini.
Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > I MVA atau
bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2.3.2.
25
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
26
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja
bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang
radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets).
Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan untuk 25.000,00
kVA, yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.4.1.
Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas
nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar
27
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
3.5.6 Bushing
28
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
3. Air
4. Dan lain sebagainya.
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media
dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media tersebut ke udara luar diperlukan
bidang perpindahan panas yang lebih luas antara media (minyak-udara/gas), dengan cara
melengkapi transformator dengan sirip-sirip (Radiator). Bila diinginkan penyaluran panas
yang lebih cepat lagi, cara natural/alamiah tersebut dapat dilengkapi dengan peralatan untuk
mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi minyak, udara dan
air. Cara ini disebut pendingin paksa (Forced). Macam-macam sistem pendingin
transformator berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 2.2.7.1 Macam – Macam Sistem Pendingin
29
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
30
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
31
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
32
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
33
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
34
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
35
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
36
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
37
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
38
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
jala-jala 1/√3 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan sekunder tertinggal 30
derajat dari tegangan primer.
39
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
40
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
41
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
15/386889/SV/10209
dari hasil percobaan beban nol bisa dilihat pada Tabel 2.5.1. Persamaan yang terlihat pada
tabel menandakan dimana alat ukur diletakkan.
Tabel 2.5.1
Tabel 2.5.2
43
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
44
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap
sisi tegangan rendah. Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan berimpit
dengan Vektor TT tegangan tinggi. Letak Vektor tegangan rendah TH menunjukkan arah
jarum jam pendek. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pegeseran antara
vektor tegangan tinggi dengan tegangan rendah (V dan v). Gambar 2.5.1 memperlihatkan
contoh kelompok hubungan sebuah transformator tiga fasa Dy5, artinya sisi primer dihubung
segitiga (jam 12) dan sisi sekunder dihubung bintang (jam 5). Untuk memudahkan, pabrik-
pabrik pada pelaksanaannya membatasi jumlah kelompok hubungan dengan membuat
normalisasi pada kelompok hubungan yang dianggap baku. Standardisasi yang banyak
diikuti adalah menurut peraturan Jerman, yaitu VDE 0532 (lihat Tabel 2.5.3).
Kelompok hubungan yang disarankan untuk digunakan adalah Yy0, Dy5, Yd5, dan Yz5,
pada tabel diberi tanda garis pinggir warna merah.
45
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
46
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan rangka tangki yang
dibumikan.
Sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan rangka tangki yang
dibumikan.
j. Pengujian Jenis
1. Pengujian kenaikan suhu
Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan
kumparan transformator yang disebabkan oleh rugi-rugi transformator apabila transformator
dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah penyebab panas transformator
sudah cukup effisien atau belum. Pada transformator dengan tapping tegangan di atas 5%
pengujian kenaikan suhu dilakukan pada tappng tegangan terendah (arus tertinggi), pada
transformator dengan tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping nominal.
Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian dilakukan dengan
47
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
48
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
BAB IV KESIMPULAN
Pada bab kali ini kami akan menyimpulkan beberapa hal-hal mengenai makalah
Transformator Daya Tiga Fasa yang telah kami buat diatas diantaranya yaitu :
1. Transformator 3 fasa banyak di aplikasikan untuk menangani listrik dengan daya yang
besar. Terdapat berbagai macam hubungan pada trafo tiga fasa yang dalam
pikulnya. Salah satu hubungan pada trafo tiga fasa yang sering di pakai adalah
Hubungan Delta Bintang dan Bintang Delta, kedua jenis hubungan ini biasanya dipakai
dalam sistem tenaga listrik khususnya pada bagian transmisi listrik untuk menaikkan
tegangan (Δ-Y) dan menurunkan tegangan (Y - Δ ). Untuk suatu keadaan darurat, trafo
hubung delta dapat dibuat menjadi open delta namun dengan kapasiatas hanya 86.6 %
3. Prinsip kerja dari transformator jenis ini adalah induksi bersama (mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana,
transformator terdiri dari dua buah kumparan yang secara listrik terpisah tetapi secara
magnet ihubungkan oleh suatu alur induksi. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual
induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan
kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi (
sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday.
49
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari electromotive force (emf)
proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan hukum Lenz yang menyatakan
arah dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawanan dari
perubahan fluks tersebut didapatkan persaman :
4. Pada tranformator ini terdapat beberapa gangguan yang dapat mempengaruhi kinerja dari
transformator itu sendiri yaitu :
Rugi Arus Pusar (Eddy Current)
Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksi
oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap arah fluks. Dengan adanya
resistansi dari material inti maka arus pusar dapat menimbulkan panas sehingga
mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan hingga membuat transformator
terbakar.
Rugi Hysterisis
Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini terjadi karena
masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat arus eksitasi
bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan menuju 0.
Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau dengan kata lain
arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan membangkitkan fluks kembali.
50
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena medan magnetik residu mempunyai
arah yang berlawanan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus eksitasi
Rugi Tembaga
Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh konduktor/tembaga yang digunakan
sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini diakibatkan oleh adanya resistansi bahan.
5. Pada transformator Daya ini terdapat beberapa proteksi berfungsi memproteksi dan
melindungi Transformator dari beberapa gangguan yang telah dijelaskan seperti diatas :
51
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
Relai Termis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi
pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih.
Relai Suhu
Berfungsi untuk mendeteksi suhu minyak trafo dan kumparan secara langsung, yang
akan membunyikan alarm serta mentripkan Circuit Breaker
Relai Jansen
Berfungsi untuk mengamankan pengubah/ pengatur tegangan (Tap Changer) dari
Trafo
52
Fathur rahman
15/386889/SV/10209
1. Theodore Wildi, Electrical Machines, Drives and Power Systems 3rd,Prentice Hall
Inc, New Jersey, 1997
2. Sumardjati, Prih, dkk, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3 untuk SMK ,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta .200
3. https://www.academia.edu/9900561/TRANSFORMATOR_DAYA
4. https://slametumy.files.wordpress.com/2014/03/trafo-dan-jenisnya.pdf
5. digilib.mercubuana.ac.id
53