Anda di halaman 1dari 2

Komponen Unit Kopling

Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah:

A. Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft
transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan
logam. Paduan ini dibuat dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan,
yaitu :
a) Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang
memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
b) Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas
dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang
berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu yang terjadi.
c) Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk bergesekan, maka perlu
dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
d) Dapat mencengkeram dengan baik. Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan
kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga
disebut dengan pegas radial.

Bagian-bagian plat kopling meliputi :


1) Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisi yang
memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju dan mundur.
2) Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
3) Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai menghubungkan/
meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
4) Kampas Kopling/ Facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan
daya mesin optimal.
5) Cushion Plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
6) Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan
cushion plate dan disc plate.
B. Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas
penekan.
C. Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan
D. Rumah Kopling/ Tutup Kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai tumpuan tuas
penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga
mesin dengan akurat dan cepat.
E. Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk
menekan pegas penekan
F. Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas
diaphragm pada saat pedal kopling ditekan.
G. Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan
bantalan pembebas.

Cara Kerja Kopling


A. Pada Saat Pedal Kopling Di Injak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing ke depan
sekaligus menekan diafragma spring sehingga diafragma spring akan mengungkit pressure
plate. Dengan demikian disc clutch akan terbebas sehingga putaran mesin tidak di teruskan
ke transmisi.
B. Pada Saat Pedal Kopling Di Lepaskan
Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release bearing tidak
menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali menekan clutch disc dengan fly
wheel sehingga daya dari mesin di teruskan ke transmisi.

Anda mungkin juga menyukai