Contoh Soal Dan Jawaban Persamaan Differensial
Contoh Soal Dan Jawaban Persamaan Differensial
1. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan benda padat awalnya di 80oC
untuk 8oC ini ditempatkan dalam lemari es dengan udara interior dipertahankan pada
5oC. Jika koefisien α = 0,002 m2/s dan bidang kotak antara padat dan udara dingin di
dalam lemari es adalah A = 0,2 m2
Penyelesaian :
α = 0,002 m2/s
A = 0,2 m2
Jawab :
𝑑𝑇(𝑡)
= −(0,002)(0,2)[𝑇(𝑡) − 5] = −0,0004[𝑇(𝑡) − 5]
𝑑𝑡
Dengan kondisi
T(0) = 80oC
𝑑𝑇(𝑡)
= −0,0004 𝑑𝑡
[𝑇(𝑡) − 5]
𝑑𝑇(𝑡)
∫ = − 0,0004 ∫ 𝑑𝑡 + 𝑐
[𝑇(𝑡) − 5]
𝑇(𝑡) = 8 = 5 + 75 𝑒 −0,0004𝑡
Penyelesaian :
Langkah 1 Menyusun persamaan diferensialnya :
𝑑𝑀
= 𝑘(20 − 𝑀), 𝑀(0) = 10, 𝑀(60) = 9,5
𝑑𝑡
Langkah 2 Mengintegralkan :
𝑑𝑀 𝑑𝑀
= 𝑘(20 − 𝑀). ∫ = −𝑘 ∫ 𝑑𝑡
𝑑𝑡 20 − 𝑀
− ln|20 − 𝑀| = 𝑘𝑡 + 𝑐
𝑀 = 20 − 𝑒 𝑘𝑡 𝑒 𝑐 , 𝑀 = 20 − 𝐴𝑒 𝑘𝑡 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴 = 𝑒 𝑐
10 = 20 − 𝐴𝑒 0 → 𝐴 = 10
9,5 = 20 − 𝐴𝑒 60𝑘 , 10𝑒 60𝑘 = 10,5 , 𝑒 60𝑘 = 1,05
Maka M = 20 – 10 𝑒 0,000813𝑡
M(120) = 8,975 kg
3. Seorang penerbang layang dilengkapi dengan parasut dan peralatan penting lainnya
untuk mendarat di permukaan tanah. Total berat penerjun dan peralatannya adalah
1
160 lb . Sebelum parasut dibuka, kecepatan angin = 𝑣 , dimana v adalah
2
kecepatan(feet/detik). Parasut dibuka setelah 5 detik penerjun tersebut terjun dari atas.
5
Setelah parasut dibuka, kecepatan udara menjadi 8 𝑣 2 . Hitung kecepatan penerjun (A)
Penyelesaian :
Formula : Kita memilih axis x positif adalah vertical menurun dengan titik asal adalah
titik dimana penerjun pada posisi awal
1. F1, berat 160 lb, karena bergerak turun sehingga bernilai positif.
1
2. F2, kecepatan angin = 𝑣 , karena angin bergerak naik sehingga bernilai negative
2
1
(− 2 𝑣)
Hukum II Newton
F=ma
𝑤
F1 + F2 = m a di mana m = ; 𝑔 = 32
𝑔
𝑑𝑣 1
5 𝑑𝑡 = 160 − 2 𝑣
𝑑𝑣 1
= − 10 𝑑𝑡
𝑣−320
1
ln (v-320) = − 10 𝑡 + 𝑐
1
v = 320 + c𝑒 10
1
Jadi kecepatan penerjun (A) sebelum parasut dibuka adalah v = 320(1-𝑒 10 )
1
v = 320(1-𝑒 10 ) ≈ 126
F1 = 160
5
F2 = − 8 𝑣 2
𝑑𝑣 5
5 = 160 − 8 𝑣 2
𝑑𝑡
𝑑𝑣 1
= − 8 𝑑𝑡
𝑣 2 −256
1 𝑣−16 1
ln 𝑣+16 = − 8 𝑡 + 𝑐
32
𝑣−16
ln 𝑣+16 = − 4𝑡 + 𝑐
𝑣−16
= 𝑐𝑒 −4𝑡
𝑣+16
110
16(142 𝑒 20−4𝑡 + 1)
𝑣=
110
1 − 142 𝑒 20−4𝑡
4. Suatu tangki silinder berjari-jari 2,5 m mempunyai lubang pada alasnya 25 mm.
Diketahui bahwa air akan mengalir melalui lubang dengan kecepatan mendekati v =
2,5 √ℎ m/s , h adalah kedalaman air dalam tangki. Carilah waktu yang diperlukan
untuk mengosongkan tangki melalui lubang tersebut.
Penyelesaian :
Volume air yang mengalir keluar per detik dimisalkan sebagai volume silinder dengan
25 mm dan tingginya v. Dengan begitu, maka volume air yang keluar pada saat dt
detik adalah :
2 2
2.5 2 𝑑ℎ 𝑑ℎ
𝜋(0,025) (2,5 √ℎ ) 𝑑𝑡 = −𝜋(2,5) 𝑑ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑡 = ( ) = −4000
0,025 2,5√ℎ √ℎ
𝑡 𝑑ℎ 0 𝑑ℎ 0
∫0 𝑑𝑡 = −4000 = −4000 ∫3 = [−8000√ℎ ] = 8000√3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
√ℎ √ℎ 3
= 3 jam 34 detik
5. Seorang tentara penerjun payung dengan membawa amunisi memiliki berat sebesar
322 N melompat dari pesawat terbang pada ketinggian 10000 kaki dengan
mengabaikan arah gerak angin asumsikan bahwa hambatan udara R(t) yang penerjun
payung alami adalah 𝑅(𝑡) = 𝑐[𝑣(𝑡)]2 dimana koefisien c = 15 tentukanlah :
a. Persamaan yang tepat untuk kecepatan turun seketika penerjun payung
b. Fungsi dari kecepatan pada saat menurun v(t)
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendarat
d. Dampak kecepatan saat mendarat
Penyelesaian :
Pada penyelesaian soal ini digunakan persamaan diferensial untuk kecepatan v(t)
Diketahui :
m = 322/10 = 32,2 kg
Jawab :
Kecepatan turun sesaat, v(t) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
𝑑𝑣(𝑡) 15[𝑣(𝑡)]2
+ = 32,2
𝑑𝑡 10
𝑑𝑣(𝑡)
10 = 322 − 15[𝑣(𝑡)]2
𝑑𝑡
4,634(𝑒 13,9𝑡 − 1)
𝑣𝑡 =
𝑒 13,9𝑡 + 1
Jarak yang dibutuhkan oleh penerjun untuk turun adalah seperti persamaan berikut:
1 1
4,634(𝑒 13,9𝑡 − 1)
𝑥𝑡 = ∫ 𝑣(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝑑𝑡
0 0 𝑒 13,9𝑡 + 1
Setelah mendapatkan persamaan jaraknya maka kita dapat mengetahui waktu yang
dibutuhkan oleh penerjun payung untuk sampai di tanah dari ketinggian 1000 kaki
Setelah mengetahui waktu yang dibutuhkan penerjun untuk mencapai tanah maka kita
dapat mengetahui kecepatan penerjun saat mendarat ditanah dengan persamaan
sebagai berikut :
4,634(𝑒 13,9𝑡𝑔 − 1)
𝑣𝑡𝑔 =
𝑒 13,9𝑡𝑔 + 1
6. Massa air sebesar m =5 kg yang mula-mula berada dalam kesetimbangan termal dengan
atmosfer pada 20yang mula-mula berada dalam kesetimbangan termal dengan atmosfer
pada 20⁰C sampai 4⁰C, didinginkan pada tekanan konsstan sampai 4⁰C dengan
memakai pompa kalor yang bekerja antara air dan atmosfir. Berapa kerja minimum
yang diperlukan ? Untuk air ambillaah Cp = 4,184 kJ.kg-1.⁰C-1
Penyelesaian :
Kerja minimum diperlukan jika proes ini reversibel dan kita dapaat membayangkan
serangkaian pompa-pompa kalor reversibel yang bekerja untuk mengeluarkan kalor
dri air pada berbagai level suhu selagi air mendingin dari 20⁰C sampai 4⁰C dan
membuang kalor ke atmosfer pada T0 = 20 +273,15 =293,15 K. Setiap pompa kalor
mengeluarkan sebagian kalor δQ dan mengurangi suhu air secara bagian per bagian.
Untuk sebuah pompa kalor reversibel memberikan :
W TH TC TH
1
QC TC TC
Q
W T0 Q
T
W T0 S 'H '
Dengan ∆S’ dan ∆H’ merupakan perubahan-perubahan sifat air. Keduanya dihitung
menurut ∆H’=mCp∆T yang muncul apbila Cp konstan dan
T2
S ' mC p ln
T1
T
W mC p T0 ln 2 T2 T1
T1
277,15
W 54,184 293,15 ln 16 9,81kJ
293,15
Penyelesaian :
Karena suhu dan tekanan disertaka, pada dasarnya udara berlaku sebagai gas ideal yang
untuk itu PV = RT. Hubungan antara dan V, volume molar udara yaitu : M / V ,
dengan M massa molar udara. Substitusi ke dalam rumus hidrostatik memberikan :
Mg
dP dz
V
dP Mg
dz
P RT
p dP Mg Mgz
p0 P
RT0
atau P P0 exp
RT
0
Denga P0 tekanan pada permulaan dasar, yaitu z nol. Perhatikan bahwa g dianggap bebas
terhadap z. Persamaan diatas dikenal sebagai persamaan barometric dan dapat dipakai
langsung apabila T tidak bergantung pada z. kondisi ini didapat di daerah atmosfir yang
dikenal dengan stratosfer, pada ketinggian antara 11 km dan 25 km.
dT dP
T 1 P
dT 1 Mg
K
dz R
dP dz
K
P 1 T0 Kz
dP z dz
P
p0 P
K
1 0 T0 Kz
Kz
P P0 1
T0
Kita telah mendapatkaan dua pernyataan diatas dengan persamaan sebelumnya yang
berdasar pada dua ekstrim variasi suhu yang mungkin diatmosfer . Persamaan empiris yang
lebih umum yang menghubungkan T dan P adalaah :
1 /
T P
T0 P0
/ 1
Kz
P P0 1
T0
Maka :
dT 1 Mg
k
dz R
Penyelesaian :
A 4r 2 3
V 4 / 3r 3
r
3V 30,001
A 600m 2
r 5 x10 6
A
W dA A 0,063Nm1 600m 2 37,8J
0
9. Dengan mengaplikasikan hukum gerak Newton yang kedua pada translasi sebuah benda
tegar, gambarkan asal mula suku-suku energi kinetik dan energi potensial dalam
persamaan energi untuk sebuah system mekanis murni.!
Penyelesaian :
du
F ma m
dt
Dengan u kecepatan benda dan F gaya luar total yang bekerja pada benda paralel terhadap
perpindahannya, dll. Maka kerja total yang dilakukan oleh benda itu untuk gaya tersebut
yaitu :
W Fdl
du mu 2
W m dl mu du d
dt 2
mu 2
W E K
2
Persamaan diatas merupakan pernyataan umum yang sempurna bagi kerja mekanik total
yang dilakukan oleh benda tegar dalam translasi dan persamaan tersebut tidak berdasar
pada apapun mengenai sifat dasar gaya F. Namun, F dianggap dengan baik sebagai
penjumlahan dua jenis gaya, gaya benda FB dan gaya permukaan Fs.
F = FB + Fs
Gaya benda disebut begitu karena bekerja di seluruh volume sistem, gaya permukaan
bekerja pada daerah permukaan batas sistem. Dari persamaan diatas, maka kerja total dapat
dianggap sebagai jumlah kedua bentuk kerja :
W = WB + Ws
Dengan
WB FB dl
Ws Fs dl
Gaya benda merupakan gaya konservatif. Ini berarti gaya tersebut dapat diturunkan dari
sebuah fungsi potensial Φ(l), yang bergantung hanya pada pada lokasi sistem, menurut
penurunan terhadap koordinat posisi. Jadi, untuk kasus ini :
dl
FB
dl
d l
WB dl d
dl
Karena, beda ∆Φ hanya bergantung pada posisi awal dan akhir sistem, dan tidak pada jalur
yang diikuti di antara kedua posisi ini, maka kerja yang dilakukan untuk gaya benda tidak
bergantung pada jalur. Dengan menentukan energy potensial Ep sebagai Ep ≡ Φ, maka
dapat ditulis sebagai :
WB = ∆Ep
Gaya permukaan secaraa umum tidak konservatif dan biasanya menulis peernyataan untuk
kerja yang dilakukan terhadap gaya-gaya demikian. Kombinasi dari peersamaan diatas
dengan persamaan sebelumnya memberikan :
W E p Ws
Persamaan diatas merupakan pernyataan dalam benuk lain dan dari kedua persamaan
tersebut dapat diterapkan pada proses yang sama. Dengan melakukannya ddan menyusun
ulang, maka didapatkan persamaan energi :
Ws E K E P
Yang lebih dikenal sebagai “prinsip kekekalan energi” mekanika klasik. Istilah kerja pada
hukum termodinamika biasanya, tentu saja bukan sebuah benda tegar.
10. Tentukan solusi jika sebuah batang memanjang dari 0 sampai ∞ , suhu awalnya u(x,t)
= f(x) (0 ≤ r < ∞) dan syarat batasnya di ujung kiri adalah u(0,t) = 0 (t≥0)
Penyelesaian :
Karena x berkisar antara 0 sampai ∞, sehingga f(0) = u(0,0) = 0 dan juga kita akan
memperoleh :
̂𝑠
𝜕𝑢
Fs (ut) = = c2
𝜕𝑡
F (uxx) = - c2 w2
Fs (u) = - c2 w2 𝑢
̂𝑠 (w,t)
2 2
̂𝑠 (w,t) = 𝑓̂𝑠 (w) 𝑒 − c w t
𝑢
2 ∞
Fs (w) = √𝜋 ∫0 𝑓 (𝑝) sin 𝑤𝑝 𝑑𝑝
2 ∞ 2 w2 t
u(x,t) = 𝜋 ∬0 𝑓 (𝑝) sin 𝑤𝑝𝑒 c sin 𝑤𝑥 𝑑𝑝 𝑑𝑥
11.