Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kasus 2

PROTEIN YANG LUAR BIASA

Bagaimana caranya suatu sel dapat bekerja atau menjalankan


fungsinya? Sel bekerja dengan cara membentuk suatu molekul yang dikenal
dengan protein. Berbeda dengan makromolekul penyusun tubuh lainnya,
semua protein dibentuk oleh sel tubuh sendiri dengan merangkai asam
amino. Sel membentuk protein dengan cara yang khusus. Proses
pembentukan dimulai dari transkripsi, translasi, dan penyempurnaan protein
fungsional. Penyempurnaan protein dilakukan dengan cara folding,
modifikasi, dan degradasi. Banyak penyakit terjadi dikarenakan kelainan
pada proses sintesis protein.

1.2. Step I : Clarify Unfamiliar Terms


 Sel : Satuan structural dan fungsional terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup.
 Molekul : Partikel terkecil dari suatu zat yang terusun atas 2 atom atau
lebih.
 Protein : Makromolekul yang merupakan polimer dari asam amino
(polipeptida).
 Makromolekul : Molekul raksasa yang terdiri dari ribuan ataom terikat
bersama oleh ikatan kovalen.
 Asam amino : Senyawa organic yang mengandung gugus amino NH2
dan gugus karboksil COOH.
 Transkripsi : Penerimaan informasi genetik oleh mRNA dari DNA.
 Translasi : Proses penerjemahan informasi genetic dari mRNA.
 Protein fungsional : Protein yang bekerja dalam sel.
 Folding : proses pelipatan.

1
 Modifikasi : proses perubahan.

1.3. Step II : Define The Problem


1. Apa sajakah penyusun protein?
2. Bagaimana proses pembentukan protein dan dimana terjadinya?
3. Apakah struktur dan fungsi dari protein?
4. Apakah peran asam amino didalam tubuh?
5. Apakah perbedaan protein dengan makromolekul lainnya?
6. Apa saja enzim-enzim yang diperlukan pada sintesis protein?

1.4. Step III : Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation


1. Penyusun protein adalah asam amino. Ada 20 macam asam amino yang
menyusun protein. Protein mengadung unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Hampir semua protein juga mengandung nitrogen.
2. Ada 2 tahap sintesis protein, yaitu:
1) Transkripsi adalah penerimaan informasi genetik oleh m-RNA dari
DNA. Transkripsi berlangsung di inti sel.
2) Translasi adalah proses penterjemahan informasi genetik dari m-
RNA. Translasi berlangsung di sitoplasma.
3. Struktur protein:
1) Struktur primer adalah susunan linear polipeptida.
2) Struktur sekunder adalah pola pelipatan polipeptida dalam struktur
teratur.
3) Struktur tersier adalah pelipatan bagian-bagian sekunder dan
interaksi nonkovalen.
4) Struktur kuarter adalah interaksi nonkovalen yg mengikat beberapa
rantai pilopeptida dalam molekul tunggal.
Fungsi protein:
1) Sebagai enzim (catalytic)
2) Alat pengangkut dan penyimpan (transport)

2
3) Pengatur pergerakan (contractile)
4) Penunjang mekanis
5) Pertahanan tubuh atau imunisasi (immunological)
6) Media perambatan impuls syaraf
7) Pengendalian pertumbuhan (regulatory)
4. Sebagai unit dasar protein, asam amino sangat penting dalam
pembentukan protein. Asam amino digunakan oleh tubuh untuk
membangun dan memperbaiki otot, ligamen, tendon, kulit, rambut, dan
kuku. Zat ini juga penting untuk pertumbuhan sel,sintesis enzim, serta
untuk mendukung reaksi biokimia dan membuat antibodi serta
hemoglobin. Bahkan beberapa asam amino berperan sebagai
neurotransmitter, sementara yang lain memfasilitasi fungsi vitamin dan
mineral.
5. Perbedaan antara protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat terletak
pada monomernya.
Makromolekul Monomer
Protein Asam amino
Karbohidrat Monosakarida
Lipid
Asam nukleat Nukleotida

6. Enzim yang berperan dalam sintesis protein, antara lain:


1) DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk.
2) Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen
pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein.
3) Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan
pasanganbasa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada
rantai tunggalDNA induk dan terbentuk rantai DNA yang
bersambungan secara kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut
leading strand.
4) Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polymerase
membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai kopian

3
DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan
memperpanjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat
sehingga membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling
terpisah. Segmen-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki.
5) DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer
denganDNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-
segmenokazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. DNA baru
yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan
melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu
tahapantranskripsi dan translasi.

4
1.5. Step IV : Spyderweb

DEFINISI

FUNGSI PROTEIN STRUKTUR

PENYUSUN

SINTESIS

ASAM UNSUR
Tahapan AMINO

Proses Esensial
Penyempurna
an
Enzim Non
Esensial

Kelainan

5
1.6. Step V : Defyning Learning Objective
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang definisi protein.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang struktur, fungsi dan penyusun
protein.
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang sintesis protein.
4. Mahasiswa mampu mengetahui tentang kelainan pada sintesis protein.

1.7. Step VI : Information Gathering


1.8. Step VII : Synthesis and Test Acquired Information

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Protein dan Asam Amino

Protein adalah makromolekul yang merupakan polimer dari asam-asam


amino (polipeptida). Protein mengadung unsur karbon, hydrogen, oksigen
dan nitrogen. Beberapa protein juga mengandung sulfur. Protein tersusun
atas asam amino.
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus karboksil
(COOH) yang bersifat asam dan gugus amino (NH2) yang bersifat basa.
Asam amino digunakan oleh tubuh untuk membangun dan memperbaiki
otot, ligamen, tendon, kulit, rambut, dan kuku. Zat ini juga penting untuk
pertumbuhan sel, sintesis enzim, serta untuk mendukung reaksi biokimia
dan membuat antibodi serta hemoglobin. Bahkan beberapa asam amino
berperan sebagai neurotransmitter, sementara yang lain memfasilitasi fungsi
vitamin dan mineral. Ada 20 macam asam amino.
Asam Fungsi Manfaat
Amino
Glisina sebagai inhibitor Glisina merupakan
neurotransmiter asam amino
pada sistem saraf nonesensial bagi
pusat (CNS) dan manusia. Tubuh
merupakan asam manusia
amino penting memproduksi
yang diperlukan glisina dalam
kelenjar prostat. jumlah mencukupi.
Asam amino ini
memiliki khasiat
bisa mencegah atau
mengatasi hipertrofi
atau pembesaran

7
prostat jinak (begin
prostatic
hyperplasia) pada
kaum pria.
Alanina Alanina dapat asam amino ini
berperan dalam memiliki khasiat
pengenalan bisa mencegah atau
substrat atau mengatasi hipertrofi
spesifisitas, atau pembesaran
khususnya dalam prostat jinak (begin
interaksi dengan prostatic
atom nonreaktif hyperplasia) pada
seperti karbon. kaum pria.
Dalam proses
pembentukan
glukosa dari
protein, alanina
berperan dalam
daur alanina. Dan
mrupakan asam
amino penting
yang diperlukan
kelenjar prostat.
Valina valina berfungsi asam amino ini
menggantikan merupakan asam
posisi asam asmino esensial
glutamat, asam bagi tubuh.
amino lain yang
hidrofilik(suka
air) pada
hemoglobin.
Leusina leusina berperan Asam amino ini

8
dalam menjaga mutlak diperlukan
perombakan dan dalam
pembentukan perkembangan
protein otot. anak-anak dan
dalam
kesetimbangan
nitrogen bagi orang
dewasa.
Isoleusina Sebagai asam amino ini
penyusun utama merupakan asam
protein. amino esensial
dalam tubuh.
Serina Serina asam amino
merupakan asam esensial bagi
amino penyusun manusia. Sebagai
protein, Serina penyusun protein
penting bagi non-enzim, rantai
metabolisme sampingnya dapat
karena terlibat mengalami
dalam glikolisasiyang
biosintesissenya dapat menjelaskan
wa-senyawa gangguan akibat
purin dan diabetes. Serina
pirimidin, sistein, juga merupakan
triptofan (pada satu dari tiga asam
bakteria), dan amino yang
sejumlah besar biasanya
metabolit lain. terfosforilasioleh
enzim kinase pada
saat transduksi
signal pada
eukariota.

9
Treonina Kehadiran enzim Bagi manusia,
treonina-kinase treonina bersifat
dapat esensial. Tubuh
menyebabkan manusia tidak
fosforilasipada memiliki enzim
treonina, pembentuk treonina
menghasilkan namun manusia
fosfotreonina, memerlukannya,
senyawa antara sehingga treonina
penting pada esensial (secara
biosintesis gizi) bagi manusia
metabolit
sekunder.
Asam asam amino aspartat berperan
aspartat penyusun protein dalam daya tahan
sebagai terhadap kepenatan.
pembangkit
neurotransmiter
di otak dan saraf
otot. Senyawa ini
juga merupakan
produk dari daur
urea dan terlibat
dalam
glukoneogenesis.
Asam asam amino asam amino ini
glutamat penting yang memiliki khasiat
diperlukan bisa mencegah atau
kelenjar prostat. mengatasi hipertrofi
atau pembesaran
prostat jinak (begin
prostatic

10
hyperplasia) pada
kaum pria. Dapat
merangsang
beberapa type saraf
yang ada pada lidah
manusia, glutamat
di manfaatkan
dalam industri
penyedap rasa.
Dalam keseharian
di dapati dalam
bentuk garam
turunan yang di
sebut sebagai
monosodium
glutamat atau MSG.
Asparagina Asparagin adalah karboksamidAspara
analog dari asam gina diperlukan
aspartat dengan oleh sistem saraf
penggantian untuk menjaga
gugus karboksil kesetimbangan dan
oleh gugus. dalam transformasi
asam amino. Ia
berperan pula
dalam sintesis
amonia.
Glutamina mengganti rantai Glutamina
samping dijadikan suplemen
hidroksil asam atlet binaraga untuk
glutamat dengan mengganti
gugus fungsional kerusakan otot
amina. Asam dengan segera

11
amino ini akibat latihan beban
berfungsi sebagai yang berat.
bahan bakar otak
yang mengontrol
kelebihan amonia
yang terbentuk
dalam tubuh
akibat proses
biokimia.
Lisina kerangka bagi asam amino
niasin (vitamin esensial, Lisina juga
B1) serta dilibatkan dalam
penyusun protein. pengobatan
terhadap penyakit
herpes.
Arginina Asam amino Bagi anak-anak,
arginin memiliki asam amino ini
kecenderungan esensial. Asam
basa yang cukup amino ini juga
tinggi akibat meningkatkan
eksesi dua gugus perkembangan dan
amina pada kondisi kesehatan.
gugus residunya.
Histidina berperan dalam Bagi manusia
sistem saraf dan histidina merupakan
karnosin. asam amino yang
esensial bagi anak-
anak.
Sisteina sumber utama Sistein merupakan
dalam sintesis asam amino bukan
senyawa- esensial bagi
senyawa biologis manusia.

12
lain yang
mengandung
belerang. Sisteina
dan metionin
pada protein juga
berperan dalam
menentukan
konformasi
proteinkarena
adanya ikatan
hidrogen pada
gugus tiol.
Metionina Asam amino ini Asam amino ini
penting dalam bagi manusia
sintesis bersifat esensial.
protein(dalam
proses
transkripsi, yang
menerjemahkan
urutan basa
nitrogendi
DNAuntuk
membentuk
RNA) karena
kode untuk
metionina sama
dengan kode
awal (start) untuk
suatu rangkaian
RNA. Biasanya,
metionina awal
ini tidak akan

13
terikut dalam
protein yang
kelak terbentuk
karena dibuang
dalam proses
pascatranskripsi.
Prolina sebagai Prolina bukan
komponen merupakan asam
protein. amino esensial bagi
manusia.
Fenilalanina sebagai Prolina bukan
penghantar atau merupakan asam
penyampai pesan amino esensial bagi
(neurotransmitter manusia. menjaga
) pada sistem keseimbangan
saraf otak. bahan osmotik sel.
baku bagi
pembentukan
katekolamin.
Tirosina prekursor Tirosina tidak
hormon tiroksin bersifat esensial
dan triiodotironin bagi manusia. Oleh
yang dibentuk di enzimtirosina
kelenjar tiroid, hidroksilase,
pigmenkulit tirosina diubah
melanin, dan menjadi DOPA
dopamin, yang merupakan
norepinefrin dan bagian dari
epinefrin. manajemen
terhadap penyakit.
sebagai obat
stimulan dan

14
penenang yang
efektif untuk
meningkatkan
kinerja mental dan
fisik di bawah
tekanan, tanpa efek
samping.Parkinson.
Triptofan prekursor asam amino
melatonin penyusun protein
(hormonperangsa yang bersifat
ng tidur), esensial bagi
serotonin (suatu manusia.
transmiter pada
sistem saraf) dan
niasin (suatu
vitamin).

Klasifikasi asam amino menurut fungsi biologisnya:


 Asam amino Esensial
Asam amino yang diperoleh hanya dari makanan sehari-hari karena
tidak dapat disintesa di dalam tubuh. Arginin (sebagian arginin
diproduksi oleh tubuh secara alami), Isoleusin (isoleucine), Histidin
(histidine), Leusin (leucine),Metionin (methionine), Lisin (lisin),
Fenilalanin (phenylalanine), Triptofan (trptophan), Treonin (threonine),
Valin (valine) merupakan asam amino esensial.

 Asam amino Non Esensial


Selain dari makanan dapat juga disintesa didalam tubuh melalui proses
transaminasi. Alanin (alanine), Asparagin (asparagine), Asam aspartat
(aspartatic acid), Sistein (cysteine), Asam glutamat (glutamaic acid),
Glutamin (glutamine), Glisin (glycine), Prolin (proline), Serin
(serine),Tirosin (tyrosine) merupakan asam amino non esensial.

15
Fungsi Protein

 Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu
senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai
yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.
 Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan massa molekul kecil serta beberapa ion dapat
diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya
hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin
mengangkut oksigen dalam otot.
 Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
 Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut.
 Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein
khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda
asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel
asing lain.
 Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
 Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan.

16
Struktur Protein

1) Struktur primer adalah susunan linear polipeptida.


2) Struktur sekunder adalah pola pelipatan polipeptida dalam struktur
teratur.
3) Struktur tersier adalah pelipatan bagian-bagian sekunder dan interaksi
nonkovalen.
4) Struktur kuarter adalah interaksi nonkovalen yg mengikat beberapa
rantai pilopeptida dalam molekul tunggal.

17
18
2.2. Sintesis Protein

Sintesis protein adalah transfer informasi genetik dari DNA ke RNA dan
selanjutnya dari RNA ke protein. Sintesa protein dimulai dari proses
replikasi DNA. Rantai double heliks DNA diputus oleh struktur yang
disebut RNA Polimerase, proses tersebut membagi struktur rantai DNA
menjadi 2 bagian yaitu: DNA Sense atau DNA Template dan DNA Anti
sense. Bagian dari rantai DNA yang digunakan pada proses sintesa
polipeptida adalah DNA Sense atau DNA Template yang kemudian
diterjemahkan oleh kodon-kodon yang terdapat pada RNA messenger.

Transkripsi

Transkripsi adalah penerimaan informasi genetik oleh m-RNA dari DNA.


Transkripsi berlangsung di inti sel.
Tahapan:
 Faktor transkripsi menempel pada bagian promoter sehingga terbentuk
kompleks promoter yang terbuka
 Inisiasi oleh polymerase II, dimulai dari TATA box

19
 Elongasi, RNA polymerase II membaca cetakan DNA (urutan 3’-5’)
dalam kecepatan yang reguler sepanjang untai DNA, dan terbentuk
pemanjangan untai RNA
 Terminasi, pengakhiran pembentukan untai RNA terjadi pada sekuen
spesifik
 Basa pada pita DNA (urutan 3'-5') akan dicetak ke m-RNA (urutan 5'-
3')
 Terbentuklah pre m-RNA (prekursor mRNA)

Pematangan Pre-mRNA

Modifikasi pre-mRNA terdiri dari :

 Capping (tudung) : penambahan GTP pada 5’-end mRNA. Melindungi


RNA dari degradasi oleh enzim hidrolitik di dalam sitoplasma dan
sebagai tempat awal perlekatan ribosom.
 RNA splicing :
 DNA yang tidak mengkode protein (non-coding region=intron)
dan bagian DNA yang mengkode protein (coding
region=ekson).
 Proses pemotongan intron dan ekson yang ada digabungkan.
 Poli A ujung 3’ ditambahkan ekor poli A yang terdiri dari 30 sampai
200 nukleotida adenin yang fungsinya sama seperti capping.

20
Translasi
Translasi adalah proses penterjemahan informasi genetik dari m-RNA.
Translasi berlangsung di sitoplasma.
1. Inisiasi
Ribosom berperan sebagai katalisator proses translasi. Ribosom sub
unit kecil mengikatkan diri pada RNA m yang telah membawa sandi
bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator

21
RNA t. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama
ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.Molekul-molekul
RNA t mengikat dan memindahkan asamamino dari sitoplasma menuju
ribosom dengan menggunakan energiGTP dan enzim. Bagian ujung
RNA t yang satu membawa antikodon,berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain membawasatu jenis asam amino dari
sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentutersebut diaktifkan oleh
RNA t tertentu pula dengan menghubungkanantikodon dan kodon
(pengkode asam amino) pada RNA m.
2. ElongasiTahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demikodon
sehingga dihasilkan asam amino satu demi satu.Asam-asam amino yang
telah diaktifkan oleh kerja RNA tsebelumnya, dihubungkan melalui
ikatan peptidamembentuk polipeptida pada ujung RNA t pembawaasam
amino.
3. TerminasiProses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawaRNA
t bertemu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA.Dengan
demikian,rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskandari
ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.

22
23
2.3. Kelainan pada Sintesis Protein

Berbagai senyawa, termasuk beberapa antibiotik dapat menghambat sintesis


protein dengan memengaruhi satu atau lebih tahap-tahap dalam sintesis
protein.

Berikut antibiotik yang dapat menghambat sintesis protein:

ANTIBIOTIKA CARA KERJA

Streptomisin Berikatan dg subunit ribosom 30S shg


menghambat inisiasi dan menyebabkan
salah baca mRNA

Tetrasiklin Berikatan dg subunit ribosom 30S dan


menghambat pengikatan aminoasil
tRNA

Kloramfenikol Berikatan dg subunit ribosom 50S dan


menghambat aktivitas
peptidiltransferase

Eritromisin Berikatan dg subunit ribosom 50S dan


menghambat translokasi

Penyakit akibat kesalahan sintesis protein, yaitu:


1. Thalassaemia adalah kelainan herediter dimana produksi satu atau lebih
dari satu jenis rantai polipeptida terganggu. Penyakit ini merupakan
penyakit genetik yang diturunkan secara autosomal resesif menurut
hukum Mendel dari orang tua kepada anak-anaknya. Pada Thalassaemia
khususnya Thalassaemia mayor terjadi gangguan pembentukan
Hemoglobin dalam darah akibatnya darah tidak mampu memenuhi
kebutuhan tubuh akan kecukupan oksigen. Hemoglobin (Hb) adalah

24
substansi penting dalam sel darah merah (eritrosit) karena peranannya
dalam pengikatan oksigen ke dalam eritrosit.
2. Sicklemia bisa terjadi karena mutasi gen akibat kesalahan dalam
translasi sewaktu pembentukan protein , yang kemudian proses itu
mempengaruhi terbentuknya asam amino yang berakibat fatal pada
struktur darah. Sicklemia ini diwariskan keketurunan dan
memungkinkan terjadinya lethal . Sicklemia tergolong dalam llethal
resesif . Dalam sintesis protein dapat terjadi kesalahan dalam
menerjemahkan kode-kode yang diterima dari DNA. Jika terjadi
kesalahan penerjemahan, akibatnya protein yang disusun juga keliru
sehingga enzim yang dihasilkan juga salah. Jika hal ini terjadi, maka
metabolisme akan terganggu. Misalnya, kodon GAA yang seharusnya
diterjemahkan menjadi asam glutamat, tetapi oleh RNA-t dibaca GUA
yang diterjemahkan menjadi valin, atau dibaca AAA yang
diterjemahkan menjadi lisin. Hal ini, menyebabkan polipeptida yang
dihasilkan tidak sesuai dengan perintah DNA. Kesalahan ini
berpengaruh pada proses pembentukan hemoglobin. Hemoglobin
normal seharusnya mengandung asam glutamat, tetapi karena terjadi
kesalahan dalam penerjemahan, hemoglobin mengandung valin atau
lisin. Hal ini menyebabkan hemoglobin menghasilkan sel sabit. Sel
sabit menyebabkan kelainan yang disebut siklemia.

25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Protein adalah makromolekul yang merupakan polimer dari asam-asam


amino (polipeptida). Protein mengadung unsur karbon, hydrogen, oksigen
dan nitrogen. Beberapa protein juga mengandung sulfur. Protein tersusun
atas asam amino. Ada 20 macam asam amino. Pembentukan protein atau
dikenal dengan sintesis protein berlangsung dalam 2 tahapan, yaitu:
transkripsi dan translasi. Keselahan dalam sintesis protein dapat
menyebebkan penyakit.

26
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2008. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 11.

Diterjemahkan oleh: Irawati. Jakarta: EGC.

Biokimia Harper. Murray, Robert K. 2009. Edisi ke 27. Diterjemahkan oleh:


Nanda Wulandari. Jakarta: EGC.

Dorland. W.A. Newman Dorland. 2010. Edisi ke 31. Diterjemahkan oleh: Retna
Neary Elseria. Jakarta: EGC.

27

Anda mungkin juga menyukai