PENDAHULUAN
kini sudah menjangkau seluruh kecamatan di daerah itu yang dari tahun ke
Ngawi berjumlah 230 kasus dan kasus HIV/AIDS yang ditemukan pada tahun
200
150
100
71
50 31 27 32
15 24
1 0 5 1 1 4 5
0
Gambar 1.1
Jumlah Kasus HIV/AIDS yang Terdata pada Dinas Kesehatan
Kabupaten NgawiTahun 2002-2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Tahun 2015
Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinkes Kabupaten Ngawi
23
20
20
19
15 17 17
10
0
Kendal Paron Teguhan Padas Kedunggalar
Gambar 1.2
Kecamatan dengan Kasus HIV/AIDS Tertinggi di Kabupaten Ngawi
Terdata pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Tahun 2015
rendah. Merujuk hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, baru
11,4% penduduk usia 15-24 tahun memiliki pengetahuan yang benar dan
ditemukan tahun 2002 yakni 1 kasus hingga tahun 2014 total ditemukan 230
kasus. Untuk itu perlu upaya yang masif untuk meningkatkan pemahaman
generasi muda tentang HIV/AIDS, cara penularan dan apa saja yang bisa
memiliki satu SMA, Satu SMK dan 3 MA, maka peneliti memilih MA Al-
agama islam yang lebih menekankan pada syariat islam sehingga diharapkan
dimana 3 siswa pengetahuan akan cara penularan dan cara pencegahan sangat
fasilitas unit kesehatan sebagai salah satu program dari puskesmas sehingga
dengan pencegahan dan penularan HIV/AIDS sebab dari data di atas tertinggi
dari penderita HIV/AIDS pada kelompok umur 21-35 tahun. Apabila ditarik
kebelakang maka kemungkinan mereka diketahui positif HIV pada usia 15-24
tahun atau pada masa remaja, maka langkah pencegahan yang harus
tentang informasi mengenai seks dari teman, film atau buku yang isinya jauh
menyimpang dari nilai-nilai etika dan moral, yang pada akhirnya dapat
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
1. Lingkup Subyek/Responden
Penelitian ini dilakukan pada siswa remaja berumur antara 16-19 tahun,
2. Lingkup Lokasi
Ngawi.
3. Lingkup Pelaksanaan
4. Lingkup Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Ngawi.
Ngawi.
Ngawi.
Ngawi.
f. Mengetahui pengaruh sikap petugas kesehatan terhadap tindakan
E. Manfaat Penelitian
Kabupaten Ngawi.
siswanya.
bagi para peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang Faktor-
Sebagai bahan acuan dan referensi bagi peneliti lain yang akan
6. Bagi Peneliti
HIV/AIDS.
F. Keaslian Penelitian
A. Landasan Teori
1. Perilaku
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skimer
praktik (practice), yang dengan mudah daat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
Berdasarkan batasan perilaku dari skinner tersebut, maka perilaku
atau objek yang berkaitan dengan skit dan penyakit, sistem pelayanan
sakit.
negeri.
a. Pengertian
oleh salah satu dari dua jenis virus yang secara progresif merusak
hal ini sel darah putih yang disebut limfosit. Materi genetik virus
dan kanker.10
c. Penularan
serebrospinal dan air susu ibu. Dalam konsentrasi yang lebih kecil,
virus juga terdapat di dalam air mata, air kemih dan air ludah.10
selaput lendir robek atau rusak, seperti yang biasa terjadi pada
kulit. Penularan juga bisa terjadi pada orang seks, walaupun lebih
ditularkan melalui kontak biasa atau kontak dekat yang tidak bersifat
d. Faktor Resiko
kelenjar getah bening dan rasa tidak enak badan yang berlangsung 3-
terhadap orang yang sehat, pada penderita AIDS bisa dengan segara
menyebabkan kematian.10
f. Cara-cara Pencegahan
b) Seks aman.
a) Abstinens.
b) Seks aman.
d) Mencegah kehamilan.
diketahui terinfeksi.
3) Untuk penyalahgunaan obat-obatan
sama.
dengan mudah bisa dibersihkan dan dicuci hamakan karena virus ini
rusak oleh panas dan cairan desinvektan yang bisa digunakan seperti
3. Remaja
a. Pengertian
19 tahun.34
lawan jenis.
berkembang.
dirinya.
Tabel 2.1
Orang yang Pertama Diharapkan Membantu Remaja
dalam Berbagai Masalah
Narasumber Untuk Masalah %
Karier 61
Ayah Pendidikan 52
Pelajaran 35
Kesehatan 84
Ibu Keuangan 69
Hubungan dengan orangtua 48
Hubungan kakak adik 41
Kakak
Hubungan dengan saudara 40
Pilih pasangan 80
Pergaulan dengan teman 79
Pergaulan dengan lawan jenis 65
Teman
Info tentang alat KB 43
Info tentang aborsi 39
Info tentang AIDS 39
Sumber : (disadur dari Etikariena, 1998)
maka hubungan anak dengan orang tua akan memburuk. Gejala ini
TabeI. 2.2
Sumber-sumber Informasi tentang Masalah Seksual (%)
Responden Pelajar SLTA Kelas ll
Jumlah Responden untuk Masing-masing Kota 400 Orang
Paling sering Jakarta Banjarmasin
bertanya tentang L P Total L P Total
seks kepada : (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Media massa 71.5 65.0 68.25 77.5 68.0 72.75
Guru 13.0 11.5 12.25 3.5 4.0 3.75
Ibu 3.0 7.5 5.25 2.5 5.0 3.75
Petugas medis 4.5 2.5 3.50 8.0 10.5 9.25
Sumber : (Sarwono, dkk; 1987)
d. Remaja di Sekolah
sekolah sebagai pembentuk nilai dalam diri anak sekarang ini banyak
sekolah.24
Memang tidak dapat diingkari bahwa pengaruh lingkungan
cukup besar. Untuk itu, memang diperlukan motivasi yang kuat dari
4. Pengetahuan
a. Pengertian
b. Tingkatan pengetahuan
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Menerapkan (application)
dirinya.
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
yang ada.
a. Pengalaman
b. Tingkat Pendidikan
seseorang.
c. Keyakinan
e. Penghasilan
f. Sosial Budaya
terhadap sesuatu.
g. Pentingnya Pengetahuan
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
(overt behavior).16
h. Penelitian Terkait
Menurut Maiyusrita (2011), menyatakan bahwa pengetahuan
HIV/AIDS.11
5. Sikap
terhadap diri sendiri, orang lain, obyek atau isu-isu. Seseorang terhadap
1) Teori Rosenberg
dalam hal sikap dan teori ini juga disebut teori dua faktor.
afektif.
Menurut Rosenberg (lih. Secord dan Backman, 1964)
2) Teori Festinger
individu itu biasanya konsisten satu dengan yang lain dan dalam
b. Komponen Sikap
c. Ciri-ciri Sikap
jelas.
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
1) Pengalaman Pribadi
3) Hubungan Kebudayaan
4) Media Massa
memhubungani sikap.
6) Faktor Emosional
pertahanan ego.
e. Penelitian Terkait
seks. Menurut Ariani dan Hargono sikap sangat berkaitan erat dengan
dalam tingkah laku yang tampak dan juga karena sikap seringkali
dipengaruhi oleh :
Waktu yang efektif untuk berkumpul dengan teman adalah saat istirahat
setiap individu merupakan suatu hal yang sangat mutlak sebagai mahluk
berlaku dalam keluarganya. Norma atau nilai itu dijadikan bagian dari
tertentu yang berbeda dari suku lainnya dan di dalam suku tertentu itupun
pola perilaku orang yang berasal dari kelas sosial atas berbeda dari yang
ditimbulkan oleh norma dan nilai yang berlaku dalam keluarga, yang
yang dianut oleh orang tua akhirnya juga dianut oleh remaja. Tidak
mengherankan kalau ada pendapat bahwa segala sifat negatif yang ada
pada anak sebenarnya ada pula pada orang tuanya. Hal itu bukan semata-
proses identifikasi.26
oleh orang tuanya sendiri. Akan tetapi, kenyataannya anak tidak bisa
remaja.26
Orang tua terdiri ayah dan ibu yang mempunyai ikatan perkawinan yang
Orang tua dan anak remaja harus mempunyai pengetahuan yang sama
Pengetahuan reproduksi orang tua dan anak tidak hanya dengan praktek
mengatakan salah kalau memang salah, dengn alasan yang masuk akal
Komunikasi antara orang tua dan anak masih terjalin dengan baik,
jarang ada waktu untuk mengobrol dengan anak, ditakuti oleh anak.26
agen pembaharu.5
a. Koordinator
b. Pemberi Pelayanan
c. Edukator
d. Advokat
pasien. Faktor penting pada proses ini adalah mengkaji pasien untuk
pencegahan.
B. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposing factors) :
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Keyakinan
d. Kepercayaan
e. Nilai-nilai
f. Tradisi
Faktor Pemungkin
(enabling factors)
a. Ketersediaan sarana Perilaku
dan prasarana atau Kesehatan
fasilitas
Faktor Penguat
(reinforcing factors) :
a. Teman/sahabat
b. Masyarakat
c. Sikap petugas
kesehatan
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Kerangka teori menurut Lawrence Green (1980)
cit Notoatmodjo, 2005
Keterangan :
Nilai-nilai dan tradisi dalam penelitian ini disamakan karena meneliti satu
daerah.
C. Kerangka Konsep
Faktor Predisposisi
(Predisposing factors) :
a. Pengetahuan
b. Sikap
Faktor Pemungkin
(enabling factors)
a. Ketersediaan sarana Pencegahan
dan prasarana atau HIV/AIDS
fasilitas
Faktor Penguat
(reinforcing factors) :
a. Pengaruh
Teman/sahabat
b. Pengaruh Orang Tua
c. Sikap petugas
kesehatan
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Keterangan :
: Diteliti
D. Hipotesis
Kabupaten Ngawi
Ngawi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
satu nama, situasi atau fenomena dalam menemukan ide baru, data akan
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time approach), artinya tiap
1. Populasi Penelitian
diteliti atau yang diselidiki.17 Pada penelitian ini yang menjadi Populasi
tahun 2014 yang berjumlah 78 siswa yaitu siswa remaja kelas XI yang
2. Sampel Penelitian
sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Variabel Independen
kesehatan (X).
2. Variabel Dependen
E. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Jenis
No. Variabel Definisi Operasional Kriteria
Data
1. Pengetahuan Pemahaman responden Pernyataan favourable : Ordinal
Remaja mengenai HIV/AIDS B = nilai 1
meliputi : S = nilai 0
Pengertian, cara penularan, Pernyataan unfavourable :
faktor resiko, gejala dan B = nilai 0
cara pencegahan,diketahui S = nilai 1
dan dijawab oleh responden >75% = baik
tentang penyakit HIV/AIDS. 60-75% = cukup
<60% = kurang
(nursalam, 2008)
Jenis
No. Variabel Definisi Operasional Kriteria
Data
2. Sikap Tanggapan atau sikap yang Pernyataan favourable : Ordinal
Remaja ditunjukkan responden SS = nilai 4
terhadap pengetahuan , S = nilai 3
Pengertian, cara penularan, TS = nilai 2
faktor resiko, gejala dan cara STS = nilai 1
pencegahan HIV/AIDS serta Pernyataan unfavourabl:
sikap yang ditunjukkan pada SS = nilai 1
penderita HIV/AIDS. S = nilai 2
TS = nilai 3
STS = nilai 4
a. Baik untuk skor > nilai mean
28,60
b. Kurang untuk skor < nilai
mean 28,60
3. Ketersediaan Ketersediaan sarana dan Pernyataan favourable : Ordinal
Sarana dan prasarana atau fasilitas yang Ya = nilai 1
Prasarana mendukung untuk para remaja Tidak = nilai 0
dapat menambah informasi dan Pernyataan unfavourable :
pengetahuan tentang Ya = nilai 0
HIV/AIDS. Tidak = nilai 1
Meliputi : ada atau tidaknya
sarana yang tersedia seperti a. Tersedia untuk skor > nilai
buku di perpustakaan tentang mean 2,81
HIV/AIDS, Informasi akan b. Tidak Tersedia untuk skor <
HIV/AIDS, tersedianya sarana nilai mean 2,81
pemeriksaan HIV/ADIS.
4. Pengaruh Remaja sangat menghargai Pernyataan favourable : Ordinal
Teman pertemanan, jalinan Ya = nilai 1
komunikasi dengan teman Tidak = nilai 0
sebaya lebih baik jika Pernyataan unfavourable :
dibanding dengan orang tua. Ya = nilai 0
Meliputi : terlibat atau ikut Tidak = nilai 1
serta teman dalam setiap a. Berpengaruh untuk skor
tindakan pencegahan > nilai mean 5,36
HIV/AIDS. b. Tidak Berpengaruh
untuk skor < nilai mean
5,36
5. Pengaruh Merupakan peran orang tua Pernyataan favourable : Ordinal
Orang tua dalam memberikan informasi Ya = nilai 1
dan pengetahuan sebagai Tidak = nilai 0
penguat terbentuknya perilaku Pernyataan unfavourable :
kesehatan (tindakan Ya = nilai 0
pencegahan HIV/AIDS). Tidak = nilai 1
a. Berpengaruh untuk skor
> nilai mean 5,82
b. Tidak Berpengaruh
untuk skor < nilai mean
5,82
No. Variabel Definisi Operasional Kriteria Jenis Data
6. Sikap Bagaimana sikap petugas Pernyataan favourable : Ordinal
Petugas kesehatan dalam mendukung Ya = nilai 1
Kesehatan atau memungkinkan Tidak = nilai 0
terwujudnya perilaku Pernyataan unfavourable :
kesehatan (tindakan Ya = nilai 0
pencegahan HIV/AIDS) pada Tidak = nilai 1
remaja. a. Berpengaruh untuk skor
> nilai mean 2,83
b. Tidak Berpengaruh
untuk skor < nilai mean
2,83
7. Tindakan Merupakan kebiasaan dan Pernyataan favourable : Ordinal
Pencegahan motivasi para remaja dalam Ya = nilai 1
HIV/AIDS melaksanakan pencegahan Tidak = nilai 0
penularan penyakit Pernyataan unfavourable :
HIV/AIDS. Ya = nilai 0
Tindakan Pencegahan Tidak = nilai 1
HIV/AIDS yaitu menghindari a. Baik untuk skor > nilai
seks bebas, menghindari mean 8,86
penggunaan narkoba, b. Kurang untuk skor <
menghindari penggunaan nilai mean 8,86
jarum suntik tidak steril.
1. Jenis Data
a. Data Primer
penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan dari hasil
penelitian ini kemudian kuesioner yang telah diisi oleh responden yang
kelengkapannya.
b. Data Sekunder
Kendal.
kuesioner tersebut. Kuesioner dikerjakan pada saat itu juga dan diawasi
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah
1. Editing
2. Coding
3. Input Data
pengecekan dan pembersihan bila ditemui kesalahan pada saat input data.
Selanjutnya data yang telah diperoleh, diolah dan disajikan dalam bentuk
tujuan penelitian.
1. Uji Validitas
product moment.21
𝑁.∑ 𝑋.𝑌−∑ 𝑋.∑ 𝑌
Rumus rxy =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }
Dimana :
n : Jumlah sampel
x : Skor pertanyaan
y : Skor tabel.
maka akan dibandingkan dengan rtabel yang telah ada, dengan ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Pernyataan Pengetahuan di MA Sunan
Kalijaga Kendal, Kabupaten Ngawi Tahun 2015
N0. R tabel R Hitung Keterangan
1 0,361 0,723 Valid
2 0,361 0,696 Valid
3 0,361 0,483 Valid
4 0,361 0,723 Valid
5 0,361 0,578 Valid
6 0,361 0,340 Tidak Valid
7 0,361 0,830 Valid
8 0,361 0,723 Valid
9 0,361 0,718 Valid
10 0,361 0,640 Valid
11 0,361 0,514 Valid
12 0,361 0,144 Tidak Valid
13 0,361 0,747 Valid
14 0,361 0,723 Valid
15 0,361 0,267 Tidak Valid
16 0,361 0,502 Valid
17 0,361 0,750 Valid
18 0,361 0,224 Tidak Valid
19 0,361 0,672 Valid
20 0,361 0,816 Valid
21 0,361 0,723 Valid
22 0,361 0,672 Valid
23 0,361 0,723 Valid
24 0,361 0,515 Valid
25 0,361 0,723 Valid
26 0,361 0,648 Valid
27 0,361 0,640 Valid
28 0,361 0,734 Valid
29 0,361 0,100 Tidak Valid
30 0,361 0,723 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
>r tabel (0,361). Dari hasil uji kuesioner pengetahuan remaja tentang
(0,361) dan 5 item pertanyaan tidak valid karena r hitung < r tabel.
b. Sikap
Tabel 3.4
Hsil Uji Validitas Pertanyaan Sikap Remaja di MA Sunan
Kali Jaga Kendal, Kabupaten Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R Hitung Keterangan
1 0,361 0,931 Valid
2 0,361 0,840 Valid
3 0,361 0,881 Valid
4 0,361 0,948 Valid
5 0,361 0,958 Valid
6 0,361 0,958 Valid
7 0,361 0,856 Valid
8 0,361 0,866 Valid
9 0,361 0,868 Valid
10 0,361 0,834 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
item pertanyaan dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel (0,361). Dari
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Sarana dan Prasarana di MA
Sunan Kali Jaga Kendal Kabupaten Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R hitung Keterangan
1 0,361 0,837 Valid
2 0,361 0,843 Valid
3 0,361 0,881 Valid
4 0,361 0,705 Valid
5 0,361 0,822 Valid
6 0,361 0,373 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji validitas untuk variabel
dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel (0,361). Dari hasil uji
d. Pengaruh Teman
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Pengaruh Teman di MA SUNAN
KALIJAGA Kendal Kabupaten Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R hitung Keterangan
1 0,361 0,554 Valid
2 0,361 0,930 Valid
3 0,361 0,874 Valid
4 0,361 0,671 Valid
5 0,361 0,405 Valid
6 0,361 0,930 Valid
7 0,361 0,874 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Pengaruh Orang Tua di MA
Sunan Kalijaga Kendal Kabupaten Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R hitung Keterangan
1 0,361 0,724 Valid
2 0,361 0,699 Valid
3 0,361 0,724 Valid
4 0,361 0,648 Valid
5 0,361 0,456 Valid
6 0,361 0,162 Tidak Valid
7 0,361 0,628 Valid
8 0,361 0,648 Valid
9 0,361 0,479 Valid
10 0,361 0,699 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
hitung > r tabel (0,361). Dari hasil uji kuesioner Pengaruh Orang Tua
hitung > dari r tabel dan 1 item pertanyaan tidak valid karena r
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Sikap Petugas Kesehatan di
MA Sunan Kalijaga Kendal Kabupaten Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R hitung Keterangan
1 0,361 0,877 Valid
2 0,361 0,877 Valid
3 0,361 0,801 Valid
4 0,361 0,862 Valid
5 0,361 0,782 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
Berdasarkan tabel 3.7 hasil uji validitas untuk variabel Sikap
hitung > r tabel (0,361). Dari hasil uji kuesioner sikap petugas
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Tindakan Pencegahan
HIV/AIDS di MA Sunan Kalijaga Kendal Kabupaten
Ngawi Tahun 2015
No. R tabel R hitung Keterangan
1 0,361 0,796 Valid
2 0,361 0,699 Valid
3 0,361 0,611 Valid
4 0,361 0,838 Valid
5 0,361 0,648 Valid
6 0,361 -0,118 Tidak Valid
7 0,361 0,826 Valid
8 0,361 0,775 Valid
9 0,361 0,673 Valid
10 0,361 0,694 Valid
11 0,361 0,796 Valid
Sumber : Data Primer Terolah 2015
jika nilai r hitung > r tabel (0,361). Dari hasil uji kuesioner Tindakan
10 item pertanyaan valid karena r hitung > dari r tabel dan 1 item
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
2010).
Rumus :
𝑘 ∑ 𝜎𝑏 2
rll = 𝑘−1 {1 − }
𝜎𝑡 2
Dimana :
Keterangan :
1. Analisis Univariat
Sarana dan Prasarana, Pengaruh Teman, Pengaruh Orang Tua, dan Sikap
Petugas Kesehatan).27
2. Analisis Bivariat
AB
N ( N 1)
2
Keterangan :
korelasi yang ditemukan dapat dilihat pada rumus Z sebagai berikut ini:
z
2(2 N 5)
9 N ( N 1)
(5%). Apabila Zhitung > Ztabel maka koefisien korelasi yang ditemukan
adalah signifikan (Ho ditolak, Ha diterima), sebaliknya jika Zhitung < Ztabel
3. Analisis Multivariate
samping itu uji Regresi dapat digunakan untuk tujuan peramalan atau
distribusi normal, linear, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap
group.6
K. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini agama dan kepercayaan tidak diteliti, karena semua
homogen.
2. Pada penelitian ini nilai-nilai dan tradisi tidak diteliti, karena meneliti satu
daerah.