Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Indah Pratiwi
8176176006
PROGRAM PASCASARJANA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui desain pembelajaran model Dick dan Carey.
2. Mengetahui bentuk LKS untuk panduan PhET pada materi Interferensi
Gelombang yang dikembangkan dengan format Problem solving.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar proses untuk mendapatkan informasi tentang tujuan yang
diharapkan maka dilakukan Analisa awal dan akhir (Front-End Analysis) atau secara spesifik
terdiri dari: analisis performa, Analisis Kebutuhan, Analisis Pekerjaan, pengalaman praktek
dengan kesulitan belajar dan beberapa instruksi baru
a. Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Performance Analysis (Analisa Unjuk Kerja) adalah sebuah analisa tentang
kemampuan unjuk yang bertujuan untuk memperoleh informasi dalam rangka untuk
mengidentifikasi masalah dan solusinya.
b. Penilaian Kebutuhan (Need Assessment)
Penilaian kebutuhan adalah sebuah pengamatan yang dilakukan untuk melihat atau
mengkaji antara harapan dan kenyataan. Ada tiga komponen dalam logika penilaian
kebutuhan, Komponen pertama menetapkan suatu standar atau tujuan yang disebut sebagai
status yang diinginkan.
c. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Job Analysis (Analisa pekerjaan) adalah sebuah proses pengumpulan, menganalisis,
dan mensintesis deskripsi tentang apa yang dilakukan orang dalam pekerjaan mereka. Proses
analisis pekerjaan dimulai menginventarisir pekerjaan yang biasa dilakukan oleh pekerjaan,
kemudian digolongkan dalam kategori tugas-tugas yang memerlukan solusi dengan
menggunakan Instruksional.
d. Memperjelas Tujuan Pembelajaran (Clarifying Instructional Goals)
Pada proses mengumpulkan informasi tujuan terkadang terdapat beberapa pernyataan
tujuan yang samar atau tidak jelas tujuan. Sering muncul tujuan yang sulit diukur seperti
mengandung kata “menghargai”, “memiliki kesadaran dan seterusnya. Pada kontek ini
perancang harus melakukan beberapa prosedur untuk memperjelas tujuan yang samar tadi.
e. Pembelajar, Lingkungan Dan Alat (Learner, Context And Tools)
Sedangkan aspek yang paling penting dari sebuah tujuan Instruksional adalah
deskripsi dari apa yang pelajar akan dapat lakukan, deskripsi yang tidak lengkap tanpa
indikasi (1) siapa pelajar, (2) di mana mereka akan menggunakan keterampilan , dan (3) alat-
alat yang akan tersedia.
f. Kriteria Dalam Menetapkan Tujuan Pembelajaran (Criteria For Establishing
Instructional Goals)
Kadang-kadang proses penetapan tujuan yang tidak sepenuhnya rasional, yaitu tidak
mengikuti proses penilaian kebutuhan sistematis. Faktor lain misalnya pertimbangan politik
dan ekonomi serta teknis atau yang akademis.
2.2. Dasar Pemilihan Model Instruksional Dick dan Carey Pada Materi Interferensi
Gelombang
Dasar pemilihan model ini sesuai dengan analisis SWOT yaitu untuk mengenali
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pembelajaran. Hasil analisis SWOT pada
penulisan rancangan desain ini adalah :
1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang melihat kondisi kekuatan yang ada dalam model Dick dan Carey. Kekuatan
dari model Dick dan Carey ini adalah sebagai berikut :
a. Model Dick dan Carey adalah salah satu dari model prosedural, yaitu model yang
menyarankan agar penerapan prinsip disain Instruksional disesuaikan dengan langkah-
langkah yang harus di tempuh secara berurutan.
b. Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carey telah lama
digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan
menarik.
2. Kelemahan (Weakness)
Merupakan analisis yang melihat kondisi kelemahan yang ada dalam model Dick dan
Carey ini. Dimana kelemahan model ini adalah sebagai berikut :
a. Kaku, karena setiap langkah telah ditentukan.
b. Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat dikembangkan sesuai dengan langkah-
langkah tersebut.
c. Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru
dilaksanakan setelah diadakan tes formatif
3. Peluang (Opportunity)
Analisis peluang, yaitu melihat kondisi peluang yang ada dalam model Dick dan Carey ini.
Dimana peluangnya adalah sebagai berikut :
a. Warga belajar menjadi aktif berinteraksi karena menetapkan strategi dan tipe
pembelajaran yang berbasis lingkungan. Dengan bentuk pembelajaran yang berbasis
lingkungan, yang disesuaikan dengan konteks dan setting lingkungan sekitar atau
disebut juga sebagai situational approach oleh Canale dan Swain memungkinkan
pebelajar bahasa dapat mengoptimalkan kompetensi komunikatif.
4. Ancaman (Threat)
Analisis yang melihat kondisi ancaman yang ada dalam model ini. Dimana ancamannya
adalah sebagai berikut:
a. Ketika tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar strategi pembelajaran maupun pada
pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak tampak secara jelas ada
tidaknya penilaian pakar (validasi).
2.3. Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan. Berdasarkan defenisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
media pembelajaran merupakan sarana prantara dalam proses pembelajaran (Daryanto,
2010).
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu
guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang
digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Posisi media
pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak
akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran
Media pembelajaranjuga dapat dikatakan sebagai bahan, alat/media, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif
dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional
yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
2) Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
atau generalisasi.
3) Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber
daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan
memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga
guru dapat memilih media yang ada, mudah diperolh dan mudah dibuat sendirioleh guru.
Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan
peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke
mana-mana.
4) Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru
harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer, proyektor
transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan
berarti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di
kelas.
5) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau
pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain
yang berupa latar belakang.
6) Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa.
7) Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman siswa
terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajan dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.