Anda di halaman 1dari 3

oh Kudus Memperbaharui Gereja

M ateri kali ini membahas tentang peranan Roh Kudus memperbaharui gerejaNya. Ada beberapa hal
yang dibahas di sini:

Tokoh Pembaharu Gereja

Peter Waldo (1140-1218)

• Mengajarkan kehidupan yang radikal

• Orang Kristen harus hidup sederhana:”Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon- Matius 6:24).”

Tokoh Pembaharu Gereja

John Huss (1369-1415)

• Seorang pastor, filsuf dan dosen di Universitas Karel di Praha Seorang murid dari gurunya yang
bernama Wyclife. Pengajarannya dipengaruhi oleh ajaran dari gurunya: Wycliffe
• Mempertanyakan tentang hak Gereja atas kuasa duniawi dan kekayaan gereja.

Paus telah menuntut bahwa hak milik gereja-gereja di Inggris adalah milik Paus. Wycliffe sangat tidak
menyetujui tuntutan seperti itu. Menurutnya harta milik gereja adalah milik negara. Gereja
seharusnya tidak memiliki harta duniawi. Gereja harus menjadi miskin dan sederhana seperti gereja
pada masa Perjanjian Baru.

• Paus dikritik secara tajam oleh Wycliffe. Menurutnya Paus dan konsili seharusnya berada di bawah
hukum Allah, karena Kristus lah Kepala Gereja. Oleh karena Kristus tidak pernah mentahbiskan Paus,
maka Paus tidak mempunyai kekuasaan dari Kristus. Bahkan sampai puncaknya Wycliffe menyebut
Paus sebagai Si Anti- Kristus.

• Mempertanyakan tentang penjualan kartu- kartu pengampunan dosa dan jabatan-jabatan


gerejawi, penyembahan kepada para santo dan religi yang berbau takhayul. Ia mempertanyakan
juga pandangan resmi tentang Ekaristi (doktrin transubstansiasi) yang dikeluarkan oleh Konsili
Lateran Keempat.

• Orang percaya perlu mengetahui dan membaca Alkitab. Wycliffe menterjemahkan Alkitab ke
dalam berbagai bahasa

Mengapa Gereja Harus Diperbaharui?

➢ Para reformator pada waktu itu melihat bahwa ada banyak hal yang tidak beres dengan
kehidupan orang Kristen dan gereja pada waktu itu.

• Perubahan yang dasyat terjadi pada gereja mula-mula yang dialami oleh murid2 Yesus pada hari
Pentakosta, yaitu saat pencurahan Roh Kudus – KPR 2

• Mereka tidak lagi takut akan ancaman-ancaman dari para pemuka orang Yahudi

• Mereka tidak lagi memikirkan diri mereka sendiri – KPR 2:44-45

Roh Kudus sebagai Agen Pembaharuan Gereja

• Gereja mula-mula adalah komunitas yang diperbaharui sehingga komunitas itu tidak terjebak oleh
belenggu hukum taurat: tidak boleh makan-makanan yang haram, harus disunat, tidak bergaul selain
hanya dengan orang Yahudi, dst
• Gereja mula-mula akhirnya mengerti bahwa yang paling utama bukanlah apa yang tertulis di dalam
hukum Taurat, melainkan jiwanya – Mikha 6:8

• Gereja mula-mula tidaklah lagi hidup secara ekslusif (tidak mau bergaul dengan bangsa lain, karena
menganggap bangsa Yahudi lebih baik dari bangsa-bangsa lain: * dengan masuknya kaum Helenis
(Orang-orang latar belakang budaya dan bahasa Yunani bergabung menjadi orang percaya KPR 6:1-
7, KPR 15:8-11

• Gereja mula-mula terbuka juga terhadap kehadiran perempuan dalam kegiatan dan
kepemimpinan gereja pada waktu itu, padahal waktu itu kaum perempuan sama sekali tidak
mempunyai peran dalam kegiatan peribadatan di rumah-rumah sembahyang Yahudi – KPR 16:14-15,
40, 1 Kor. 18, Roma 16:7 (Lidya, Priskila, Yunias)

• Keterbukaan kepada kaum marjinal

• Kaum Marjinal adalah kelompok yang jumlahnya sangat kecil atau bisa juga diartikan sebagai
kelompok pra-sejahtera. Marjinal juga identik dengan masyarakat kecil atau kaum yang
terpinggirkan: * Sida-sida dari Etopia KPR 8:26-40

• Sikap Tuhan Yesus menyembuhkan org sakit pada hari Sabat, menyembuhkan org kusta : Luk.14:2-
5, Mark 2:27

• Semboyan para Reformator pada abad Pertengahan: ECCLESIA REFORMATA, ECCLESIA SEMPER
REFORMANDA. Artinya: Gereja yang telah diperbaharui harus terus menerus memperbaharui dirinya

• Kisah Mahatma Gandhi, di masa mudanya yang berniat pergi ke gereja utk ikut beribadah, karena
beliau telah banyak membaca Alkitab khususnya kitab Injil Matius. Dia ingin berkenalan dengan
Yesus yang diakui sbg Tuhan oleh org Kristen. Gandhi sangat terkesan dengan ajaran Yesus – hal 65-
66

Kompetensi Inti:

Anda mungkin juga menyukai