Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan
Sex dan Gender” dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas di mata kuliah Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

Keberhasilan penyusunan dan penulisan Makalah ini tentunya tidak lepas dari
peran berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan kerjasamanya.

Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin….

Dan akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Amin…

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ..................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................
1.3 Tujuan penulisan ...............................................................................
1.4 Metode Penulisan ..............................................................................
BAB II SEX ...........................................................................................................

2.1 Konsep.................................................................................................

2.2 Pengertian............................................................................................

2.3 Jenis Kelamin ......................................................................................

2.4 Perbedaan Laki-Laki dan Perempuan..................................................

BAB III GENDER ..................................................................................................

3.1Konsep ................................................................................................

3.2 Pengertian ..........................................................................................

3.3 Teori tentang Gender .........................................................................

3.4 Kesenjangan Gender ..........................................................................

BAB IV PERBEDAAN SEX DAN GENDER .....................................................

BAB V PENUTUP ................................................................................................ iii

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sering kali kita dengar isu isu terkait gender. Tidak jarang kita rancu dalam
memahami istilah istilah serapan. Misalnya, banyak orang yang keliru memahami istilah
anarki, anarkis, dan anarkisme. Begitu pula ketika banyak orang yang keliru dalam
memahami makna kata gender. Gender sering diartikan hanya sekadar soal perbedaan
jenis kelamin. Apabila durunut ke belakang, gender berasal dari kata dalam bahasa
inggris kuno, gendre. Kata gendre sendiri merupakan pinjaman dari bahasa norman,
pada era Perancis lama, yang merupakan Bahasa latin genus. Genus berarti macam, tipe
atau jenis.

Saat ini, istilah gender yang disamakan dengan jenis kelamin yang kodrati sulit
untuk dibedakan dengan gender yang dikaitkan dengan peran dan status sosial bagi
perempuan dan laki-laki serta pengaturan hubungan antar keduanya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang di tuliskan, di dapatkan berbagai rumusan masalah. Antara
lain :

1. Apa itu Sex ?


2. Apa itu Gender?
3. Apa perbedaan Sex dan Gender?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Mengetahui tentang Sex


2. Mengetahui tentang Gender
3. Mengetahui perbedaan antara Sex dan Gender
1.4 Metode Penulisan

a. Studi Pustaka

Penulis mencari materi dengan melakuan studi pustaka melalui berbagai sumber. Baik
dari buku, internet, maupun sumber lain.
BAB II

SEX

2.1 Konsep

Konsep seks atau jenis kelamin mengacu pada perbedaan biologis antara
perempuan dan laki laki, pada perbedaan tubuh antara laki laki dan perempuan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Moore dan Sinclair (1995:117) “Sex refers to
biological deference between man and woman, the result of differences in chromosomes
of the embryo” definisi konsep seks tersebut menekankan pada perbedaan yang
disebabkan perbedaan kromosom pada janin.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh keshtan 1995, jenis kelamin bersifat


biologis dan dibawa sejak lahir sehingga tidak dapat diubah. Sebagai contoh : hanya
perempuan yang dapat hamil dan hanya laki laki yang menjadikan perempuan hamil.

2.2 Pengertian

Seks adalah karakteristik biologis seseorang yang melekat sejak lahir dan tidak
bisa diubah kecuali dengan operasi. Alat alat tersebut menjadi dasar seseorang dikenali
jenis kelaminnya sebagai perempuan atau laki laki.

Pengertian seks atau jenis kelamin secara biologis merupakan pensifatan atau
pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis, bersifat
permanen (tidak dapat dipertukarkan antara laki laki dan perempuan) dibawa sejak lahir
dan merupakan pemberian Tuhan; sebagai seorang laki laki atau seorang perempuan.

Melalui penentuan jenis kelamin secara biologis ni maka dikatakan bahwa


seseorang akan disebut berjenis kelamin laki lakinya jika memiliki penis, jakun, kumis,
janggut dan memproduksi sperma. Sementara seseorang disebut berjenis kelamin
perempuan jika ia mempunyai vagina dan rahim sebagai alat reproduksi, memiliki alat
untuk menyusui (payudara) dan mengalami kehamilan dan proses melahirkan. Cirri-ciri
secara biologis ini sama di semua tempat, di semua budaya dari waktu ke waktu dan
tidak dapat dipertukarkan satu sama lain.
2.3 Jenis Kelamin

Ada 2 jenis kelamin yang dimiliki manusia, hewan dan tumbuhan yaitu :

 Laki-laki
Seorang memiliki kemaluan dan identitasnya laki-laki.
 Perempuan
Seorang memilki kemaluan dan identitasnya perempuan

Ada beberapa orientasi terhadap jenis kelamin:


 Waria (Male to Female atau Transwoman)
Sseseorang yang memiliki kemaluan laki-laki tetapi idenrtitasnya seperti
perempuan
 Prita (Female to Male atau Transman)
Seorang memiliki kemaluan perempuan tetapi identitasnya seperti laki-laki
 Hermafrodit (Hermaprodhite)
Seorang memiliki kemaluan ganda tetapi identitasnya belum tentu disebut
laki laki atau perempuan
 Hormon ganda/ sindrom mullerian (Mullerian Syndrome)
Seorang laki laki memiliki 2 organ sekaligus sejak lahir dan memiliki
peluang kehamilan.

2.4 Perbedaan laki-laki dan perempuan

a. Bukti Biologis
Laki-laki dan perempuan memilki gen yang berbeda, yang mempengaruhi
perkembangan fisik mereka. Perempuan memiliki dua kromosonm yang sama
(XX), sedangkan laki-laki memiliki kromosom yang berbeda (XY). Laki laki
dan perempuan juga memiliki hormone yang berbeda. Diyakini ada pengaruh
spesifik hormone ini terhadap perkembangan fisik dan emosi. Kedua jenis
kelamin masing- masing memiliki hormone “kelakian” dan hormone
“kewanitaan”. Proporsi hormone kelakian lebih besar pada laki-laki dan hormon
kewanitaan lebih banyak pada perempuan. Selain itu jugaperbedaan anatomi
patau struktur fisik antara laki laki dan perempuan yang dalam hal ini adalah
sistem reproduksi dan sistem konsekuensinya.
b. Bukti Psikologis
Perbedaan yang tampak dari pengamatan sehari-hari adalah bahwa laki laki lebih
agresif, sedangkan perempuan lebih emosional dan afektif. Perbedaan ini
terutama terdapat pada orang dewasa. Akan tetapi, persoalannya adalah apakah
perbedaan perbedaan itu dipelajari ataukah bersifat alamiah? Jika pada orang
dewasa rasaknay tidak tepat karena mereka sudah mengalami sosialisasi yang
mempengaruhi perkembangan biologisnya.
BAB III

GENDER

3.1 Konsep

Menurut Giddens (1989:158) konsep gender menyangkut tentang


“psychological, social and cultural differences between males and females” yaitu
perbedaan psikkologis, sosial dan budaya antara laki laki dan perempuan.

Macionis (1996:240) mendefinisikan gender sebagai “the significance and


society attaches to biological cathegogries of female and male” yaitu arti penting yang
diberikan masyarakat pada kategori biologis laki laki dan perempuan.

Laswell and Laswell (1987:51) menafsirkan gender, sebagai “the knowledge and
awareness, whether conscious pr unconscious, that one belong to one sex and not to the
other” yaitu pada pengetahuan dan kesadaran, baik secara sadar maupun tidak bahwa
seseorang gtergolong dalam snuatu jenis kelamin tertentu dan bukan dalam jenis
kelamin lain.

Gender sering diidentikkan dengan jenis kelamin (sex), padahal gender berbeda
dengan jenis kelamin. Gender sering juga dipahami sebagai pemberian dari Tuhan atau
kodrat ilahi, padahal gender tidak semata mata demikian. Secara etimologis kata
‘gender’ berasal dari bahasa inggris yang berarti ‘jenis kelamin’ (John M. Echols dan
Hassan Shandily, 1983: 265). Kata ‘gender’ bisa diartikan sebagai ‘perbedaan yang
tampak antara laki laki dan perempuan dalam hal nilai dan perlaku (Victoria Neufeldt
(ed), 1984:561).

Secara terminologis, ‘gender’ bisa didefinisikan sebagai harapan harapan budaya


terhadap laki laki dna perempuan (Hillary M. Lips, 1993:4). Definisi lain tentang gender
dikemukakan oleh Elaine Showalter (ed.) 1983:3). Gender juga bisa dijadikan sebagai
konsep analisis yang dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu (Nassarudin Umar,
1999:34) lebih tegas lagi disebutkan dalam Women’s Studies Encyclopedia bahwa
gender adalah suatu konsep cultural yang dipakai untuk membedakan peran, perilaku,
mentalitas, dan karaktreristik emosional antara laki laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat (Siti Musdah Mulia 2004:4)

3.2 Pengertian

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa gender adalah suatu sifat
yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki laki dan perempuan
dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku, mentalitas dan emosi,
serta faktor faktor non biologis lainnya. Gender berbeda dengan sex, meskipun secara
etimologis artinya sama dengan sex, yaitu jenis kelamin (John M. Echols dan Hassan
Shadily, 1983:517). Secara umum sex digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki
laki dan perempuan dari segi anatomi biologis, sedang gender lebih banyak
berkonsentrasi pada aspek social,budaya, dan aspek aspek non biologis lainnya.
Sedangkan study sex lebi menekankan kepada perkembangan aspek biologis dan
komposisi kimia dalam tubuh seorang laki laki dan seorang perempuan, maka study
gender lebih menekankan pada perkembangan aspek maskulinitas dan femininitas
seseorang. Sejarah perbedaan gender antara seorang pria dengan seorang wanta terjadi
melalui proses yang sangat panjang dan dibentuk oleh beberapa sebab., seperti kondisi
sosial budaya, kondisi keagamaan, kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini,
perbedaan gender akhirnya sering dianggap sebagai ketentuan tuhan yang bersifat
kodrati atau seolah olah bersifat biologis yang tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya
yang menyebabkan awal terjadinya ketidak adilan gender ditengah tengah masyarakat.

Gender memilki kedudukan yang penting dalam kehidupan seseorang dan dapat
menentukan pengalaman hidup yang akan ditempuhnya. Gender dapat menentukan
akses seseorang terhadap pendidikan, dunia kerja, dan sektor sektor publik lainnya.
Gender juga dapat menentukan kesehatan, harapan hidup dan kebebasan gerak
seseorang. Jelasnya, gender akan menentukan seksualitas, hubungan, dan kemampuan
seseorang untuk membuat keputusan dan bertindak secara otonom. Akhirnya, genderlah
yang banyak menentukan seseorang akan menjadi apa nantinya.

3.3 Teori Tentang Gender

a. Teori Kodrat Alam


Menurut teori ini perbedaan biologis yang membedakan jenis kelamin
dalam memandang jender (Suryadi dan Idris, 2004). Teori ini dibagi menjadi 2
yaitu:
1) Teori Nature
Teori ini memandang perbedaan gender sebagai kodrat alam yang tidak
perlu dipermasalahkan
2) Teori Nurture
Teori ini lebih memandang perbedaan gender sebagai hasil rekayasa
budaya dan bukan kodrati, sehingga perbedaan gender tidak berlaku
universal dan dapat dipertukarkan.
b. Teori Kebudayaan
Teori ini memandang gender sebagai akibat dari konstruksi budaya
(Suryadi dan Idris, 2004). Menurut teori ini terjadi keunggulan laki-laki terhadap
perempuan karena konstruksi budaya , materi, atau harta kekayaan. Gender itu
merupakan hasil proses budaya masyarakat yang membedakan peran social laki
laki dan perempuan. Pemilahan peran social berdasarkan jenis kelamin dapat
dipertukarkan, dibentuk, dan dilatihkan.
c. Teori Fungsional Struktural
Berdasarkan teori ini muculnya tuntutan untuk kesetaraan gender dalam
peran social di masyarakat sebagai akibat adanya perubahan struktur nilai social
ekonomi masyarakat. Dalam era globalisasi yang penuh dengan berbagai
persaingan peran seseorang tidak lagai mengacu kepada norma-norma
kehidupan social yang lebih banyak mempertimbangkan factor jenis kelamin,
akan tetapi ditentukan oleh daya saing dan keterampilan (Suryadi dan Idris,
2004)
d. Teori Evolusi
Menurut teori ini semua yang terjadi di jagat raya tidak berlangsung secara
otomatis tetapi mengalami proses evolusi atau perubahan perubanhan yang
berjalan secara perlahan tapi pasti, terus menerus tanpa henti.
Kesetaraan gender merupakan gejala alam atau tuntutan yang
menghendaki kesetaraan, yang harus di respon oleh umat manusia dalma rangka
adaptasi dengan alam. Berdasarkan teori ini pembagian tugas dan tanggung
jawab antara laki laki dan perempuan pada zaman dahulu tidak pernah
dipermasalahkankarena lamanya menuntut demikian. Sekarang tuntutan
kesetaraan gender menjadi permasalahan yang menjadi perhatian manusia di
seluruh dunia juga karena alam menuntut demikian disebabkan adanya
perubahan kondisi sosial ekonomi, dan budaya yang berlaku di masyarakat yang
memungkinkan peran laki laki dan perempuan bisa sama dan dipertukarkan.

3.4 Penyebab Kesenjangan Gender

Masalah gender atau pemilahan peran social laki laki dan perempuan
merupakan hasil dari konstruksi social dan budaya melalui pembiasaan, sosialisasi,
budaya dan pewarisan budaya sejak anak dilahirkan ke dunia yang dipengaruhi oleh
waktu dna tempat (Suryadi dan Idris,2004)

Pada prinsipnya gender bisa berbeda dan dipengaruhi oleh waktu dan tempat,
sehingga tidak bisa berlaku universal dan tetap menetap (Suryadi dan Idris,2004)
BAB III

PERBEDAAN SEX DAN GENDER

Secara garis besar, perbedaan Jenis Kelamin (sex) dan Gender adalah

Jenis Kelamin (Sex) Gender

1. Jenis Kelamin bersifat alamiah 1. Gender bersifat social budaya dan


merupakan buatan manusia
2. Jenis Kelamin bersifat biologis. Ia 2. Gender bersifat social budaya, dan
merujuk kepada perbedaan yang merujuk kepada tanggung jawab
nyata dari alat kelamin dan peran, pola perilaku dan lain lain
perbedaan terkait dalam fungsi yang bersifat maskulin dan
kelahiran. feminism
3. Jennis Kelamin bersifat tetap, ia 3. Gender bersifat tidak tetap, ia
akan sama dimana saja berubah dari waktu ke waktu,dari
ssatu kebudayaan ke kebudayaan
yang lainnya, bahkan dari satu
keluarga ke keluarga lainnya
4. Jenis Kelamin tidak dapat diubah 4. Gender dapat diubah
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:

Seks (jenis kelamin) adalah karakteristik biologis seseorang yang melekat sejak
lahir dan tidak bisa diubah kecuali dengan operasi. Alat alat tersebut menjadi dasar
seseorang dikenali jenis kelaminnya sebagai perempuan atau laki laki. Sedangkan
gender adalah suatu sifat yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara
laki laki dan perempuan dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku,
mentalitas dan emosi, serta faktor faktor non biologis lainnya.

Sex (jenis kelamin) bersifat alamiah, biologis, tetap dan tidak dapat diubah.
Sedangkan gender bersifat social budaya, buatan manusia bersifat tidak tetap dan dapat
diubah.
DAFTAR PUSTAKA

https://sepydiscovery.wordpress.com/2012/12/04/makalah-gender/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jenis_kelamin

http://www.fiscuswannabe.web.id/2013/02/GENDER.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gender_(sosial)

Anda mungkin juga menyukai