TUJUAN Daster Kimklin
TUJUAN Daster Kimklin
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan bilirubin direct dan bilirubin total.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan bilirubin direct dan bilirubin total.
3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan bilirubin direct dan
bilirubin total.
II. METODE
Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah modifikasi Perlman and Lee.
III. PRINSIP
Metode modifikasi Pearlman and Lee yang mana surfatan digunakan sebagai pelarut
Bilirubin glukoranat bereaksi secara langsung dengan garam sulfodiazonium dan
membentuk warna derivative azobilirubin intensitas warna dari azobilirubin yang
terbentuk diukur pada panjang gelombang 540 – 550 nm yang proporsional dengan
konsentrasi bilirubin direct dan total pada sampel.
Hati merupakan kelenjar terbesar pada tubuh manusia, dengan berat sekitar
1500 gram atau 2.5% dari total berat tubuh manusia dewasa. Organ ini terletak di kuadran
kanan atas rongga abdomen, di bawah diafragma. Di rongga perut, organ ini sebgaian
besar dilapisi oleh peritoneum. (Nugroho. 2009)
Hati terbagi atas 4 lobus—kanan, kiri, kuadratus, dan kaudatus, yang dipisahkan
oleh ligamentum fasciformis. Seluruh permukaan hati dilapisi oleh kapsul Glisson,
jaringan ikat padat ireguler yang melekat longgar pada seluruh permukaan hati, kecuali
pada area porta hepatika. Porta hepatika yang terletak pada permukaan inferior hati
merupakan saluran tempat masuknya pembuluhpembuluh darah yang mendarahi, di
samping tempat keluar duktus hepatikus dekstra dan sinistra yang menyalurkan empedu
ke kandung empedu. Hati memiliki suplai darah ganda, yang berasal dari v. porta
hepatika (75%) dan a. hepatika dekstra dan sinistra (25%).V. porta hepatika membawa
nutrien yang diserap dari saluran cerna ke hati, yang kemudian mengambil, menyimpan,
dan mendistribusikan nutrien dan vitamin. Darah meninggalkan hati melalui permukaan
posteriornya melalui vena hepatika, yang menyalurkan darah ke v. cava inferior. Pada
keadaan istirahat, hati menerima 25% suplai darah dari jantung. (Nugroho. 2009)
Secara anatomis klasik, jaringan hati terbagi-bagi menjadi lobulus-lobulus
berbentuk heksagonal berdiameter 1-2 mm yang berpusat pada v. hepatika terminalis.
Pada struktur klasik ini, traktus portalis (trias Glisson) yang berisi a. hepatika, v. porta,
dan duktus biliaris terletak pada bagian perifer lobulus. Hepatosit yang berada di sekitar
v. hepatika terminalis disebut sebagai hepatosit sentrilobuler (sentrolobuler), sedangkan
yang berada dekat traktus portalis disebut sebagai hepatosit periportal. (Nugroho. 2009)
Hepatosit di area dekat v. hepatika terminalis terletak paling jauh dari suplai
darah, dan karenanya berada di apeks distal dari asinus hati, sedmangkan basis asinus
dibentuk oleh venula septal yang berasal dari traktus portalis yang mempenetrasi jaringan
hati. Di dalam asinus, parenkim dibagi menjadi 3 (tiga) zona, dengan zona 1 terletak
paling dekat dengan suplai vaskuler dari traktus portalis, zona 3 di sekeliling v. hepatika,
dan zona 2 berada di antaranya. Zonasi ini terbagi secara metabolik, karena adanya
gradien aktivitas lobuler untuk enzimenzim hati. Selain itu, berbagai beentuk kerusakan
hati juga memiliki distribusi berdasarkan zona. (Nugroho. 2009)
Hati dapat merupakan pusta metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat
beragam, yaitu:
a. Fungsi fagositik dan endositik sel-sel Kupffer Hati merupakan lini pertahanan
terakhir sistem gastrointestinal terhadap mikrrorganisme patogen. Peran ini
dijalankan hati melalui fungsi monosit hati, sel Kupffer.
Anang Arfia. 2008. Pengaruh Pemberian Tawas pada Pakan Hewan Percobaan Mencit
(Mus musculus, L) terhadap Kadar Bilirubin Total. Teersedia pada :
[http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-anangarfia-
922-2-bab2.pdf]