Sholat Tahajjud Dan Kesehatan
Sholat Tahajjud Dan Kesehatan
Sebelumnya, saya hendak mengajak saya pribadi untuk mendawamkan amalan ini, dan
semoga Allah menganugerahkannya amalan ini agar jadi kebutuhan saya dan Anda.
Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan
tempat (maqam) yang terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi
dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya,
salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan
penyakit kanker.
Tidak percaya?
Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar,
khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker". Beliau melontarkan
pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul 'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap
peningkatan Perubahan Response Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan
Psiko-neuroimunologi".
Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran
pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya. Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud
dinilai hanya merupakan ibadah shalat tambahan atau sholat sunah. Padahal jika
dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu
menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M,
G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat
mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi
coping).
Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat
yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitik beratkan pada sisi rutinitas sholat,
ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan. Selama ini, kata dia, ulama melihat
masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat
dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai
misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.
Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal,
jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada
malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah
hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan.
Begitu sebali knya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah
paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau
doktrin.
Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden siswa
SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya
23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah
diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai
pukul 02-00-3:30 sebanyak 11 rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam plus
tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya
(paramita, Prodia dan Klinika). Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang
rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh dengan orang yang tidak melakukan tahajjud.
Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan
individual untuk menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil.
"Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis
yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi. Dengan cara memperbaiki persepsi dan
motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan
seseorang dari stress." Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali
terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin
dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun
yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan,
berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti
itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia
atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita
menunggu untuk bisa masuk diakal kita?
Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di
temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga
tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah
memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah
membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian
pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang
terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam)dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka Doktor tersebut
memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di
dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang
tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk
beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut
mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang di wajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan
sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi
secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut
agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh
Allah dengan agamanya yang indah ini.
>
>
>
> 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam
>
>
> kita???????
>
> dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang
>
>
>
http://groups.yahoo.com/group/Halal-Baik-Enak/message/9567
Sign In
Web sikathabis.multiply.com
Home
Blog
Photos
Video
Music
Calendar
Reviews
Market
Recipes
Links
for everyone
Category: Other
Itulah Judul DISERTASI bapak Prof. Dr. Mohammad Sholeh, MPd.
Hanya dengan modal S-1 Tarbiyah dan S-2 Psikologi Konseling, guru besar di Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini tidak merasa ada kendala untuk meyelesaikan
studi S-3 dibidang Kedokteran.
Berkat penemuannya itu, beliau dipercaya membuka Klinik Terapi Tahajjud di Mesjid Al-
Akbar Surabaya.
Sudah banyak pasien, baik yang sakit ringan maupun berat, mampu disembuhkan melalui
terapi Tahajjud ini. Umumnya mereka menderita penyakit parah sehingga berusaha
mencari pengobatan lain dluar medis
Berikut hasil wawancara penulis dengan beliau yang saat ini dikontrak oleh Kalla Group
sejak 9 July 2005 yll, akan menjelaskan uraian mulai dari Pelatihan Sholat Tahajjud,
hubungan agama dan kesehatan, serta hasil penelitiannya yang kini telah mulai diakui di
dunia kedokteran.
Dalam Hadist Qudsi, Allah swt. telah menerangkan bahwa Sesungguhnya kata Allah, Aku
hanya menerima Sholat hamba-Ku yang merendahkan hatinya kepada keagungan-Ku,
tidak mengaku-ngaku lebih baik dari hamba-hamba-Ku yang lain, mengisi hari-harinya
dengan dzikir kepada-Ku, senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan
menyayangi orang yang sedang dalam perjalanan kebajikan, menyayangi para janda dan
orang-orang yang tertimpa mushibah.
Rasulullah pernah menyuruh seseorang mengulang Sholatnya hingga empat kali. Orang
itu kemudian berkata "Ya Rasulullah, saya tidak bisa melakukan sholat sebaik yang saya
lakukan ini".
Orang yang AHLI TAHAJJUD, hatinya amat peka. Sedikit saja melakukan maksiat, dia
akan merasa tidak enak. Tetapi bagi yang tidak, melakukan maksiat apapun kebal karena
tak dijaga oleh Allah. Itulah makanya perlu berlatih Sholat Tahajjud yang khusu'.
>>> Penelitian ini menunjukkan, kalau seseorang bisa Sholat Tahajjud denga Khusu',
gerakannya tepat, dan dilakukan secara kontinyu, maka akan ada perubahan didalam
tubuhnya.
Dalam tubuh kita ada sebuah system yang namanya IMUN. System IMUN ini berfungsi
melindungi diri dari berbagai patogen (parasit yang bisa menimbulkan penyakit), jejas
(lecet) dan toksin (zat racun). Udara yang kita hirup dan kelihatannya bersih ini, bisa
dipastikan banyak virusnya.
>> Seandainya ALLAH Swt. tidak memberikan seperangkat system yang disebut System
IMUN ini, mungkin kita sudah meninggal sejak dulu.
System ini berbentuk kimia, cairan, atau sel. Setidaknya ada 8 bentuk, diantaranya yang
disebut dalam dunia kedokteran,
1. Hormon Kortisol
2. Eosinofil
3. Neutrofil
4. Sel-K
5. Basofil
6. Basofil
7. Makrofag
Sebagai contoh, Darah kita ini kan merah. Kalau diambil dan diberi reagent (sejenis zat
kimia yang biasa digunakan untuk nge-tes golongan darah), warnanya bisa berubah dan
berbeda bentuk. Perubahan dan perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda.
Seperti: ada sel yang namanya MAKROFAG, diambil dari kata Makro (besar) dan fag
(pemakan). Itu adalah sel yang berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal.
Nah sekresi (proses mengeluarkan dari dalam tubuh) MAKROFAG tergantung kondisi
Psikis seseorang.
Jika kondisi jiwanya KACAU, misalnya anak nakal, istri atau suami menyeleweng,
pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, dan atau problem hidup lainnya
biasanya seseorang akan mudah STRESS.
Dalam keadaan begitu, jika otak kita diphoto, teksturnya akan terlihat KACAU.
Nah..jika Makrofag tidak bersekresi oleh tubuh, maka akan berbahaya. Jika sekresinya
hipo alias kurang, jadilah rentan Penyakit baik itu yang ringan ataupun yang berat seperti
KANKER, bisa Kanker Prostat, Ginjal, Rahim atau Payudara. Mengapa? Karena sel-sel
yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh MAKROFAG.
> TETAPI jika kita RAJIN SHOLAT dan TAHAJJUD, Insya Allah tak akan ada kanker.
SHOLAT dan TAHAJJUD yang dimaksud adalah SHOLAT dan TAHAJJUD yang benar-
benar "khusu' dan Ikhlas".
Sebagaimana FIRMAN ALLAH Swt. dalam Surat Al An'aam ayat 162, "Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam".
>> Dengan menempatkan ALLAH Swt. diatas segala-galanya yang kita perbuat diatas
dunia ini, maka hormon-hormon yang ada dalam tubuh kita akan bergerak NORMAL dan
TENANG.
ARTINYA: Peningkatan Keimanan Punya EFEK Dalam Tubuh Kita.
>>> Jika Iman Meningkat, seseorang akan Selalu POSITIVE THINKING (Berprasangka
Baik)
>>> Jika sudah POSITIVE THINKING (Berprasangka Baik), maka Persepsi HIDUPnya
akan lebih baik dibandingkan orang lain.
Bahkan ketika ditimpa musibah, kita akan Selalu Positive Thinking, "Tak Mungkin
ALLAH Swt. ingin menyengsarakan, PASTI ADA HIKMAHNYA. Mungkin ini yang
terbaik yang Allah berikan". Begitu seterusnya.
http://sikathabis.multiply.com/reviews/item/17
Password
Register Blogs Arcade FAQ Members List Calendar Today's Posts Search
Cafepojok - The Relax Community > POJOK DISKUSI > Religius > Islam
Prev Next
(#1)
icad_09
[Premium]
Posts: 401
Thanks: 193
ass.wr.wb
Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara
rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker". Ucap
Sholeh. Ayah dua anak itu bukan'tukang obat' jalanan. Dia melontarkan pernyataanya itu
dalam desertasinya yang berjudul Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan
Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-
neuroimunologi"
Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran
pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan
lalu.
Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah salat tambahan
atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya, khusuk dan
ikhlas, secara medis sholat itu menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi)
khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan
motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi
masalah yang dihadapi (coping).
Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat
yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat,
ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.
Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis.
Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang
selama ini dipandang sebagai misteri,dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi
hormon kortisol. Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh.
Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690
nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345
nmol/liter. "Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak
ikhlas karena tertekan.
Begitu sebaliknya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah
paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau
doktrin.
Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden sisa
SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya.Dari 41 siswa itu, hanya
23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah
diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai
pukul 02-00-3:30! sebanyak 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam plus
tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya
(paramita, Prodia dan Klinika).
Hasilnya,ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas
berbeda dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas
bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuanindividual untuk menaggulangi
masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. "Jadi sholat tahajjud selain bernilai
ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol
kognisi.
Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi
yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress,"Nah, menurut Sholeh, orang
stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan sholat
tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpa! ksa,
seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan
terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis
menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai
ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia
atas rahmat, nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita
menunggu untuk bisa masuk diakal kita???????
Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di
temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga
tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah
memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah
membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian
pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang
terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut
memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di
dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal. Setelah
membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut
bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar
sembahyang 5 waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan
sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupn! ya untuk berfungsi
secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut
agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh
Allah dengan agamanya yang indah ini.
Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui
penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya,
Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian
terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya
yang secara rutin memang menunaikan shalat tahajjud.
Ketenangan
Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa
mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu
meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung
dan meningkatkan usia harapan hidup.
Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan
cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan
balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan
relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang
akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural", jelas Sholeh dalam
disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon
Ketahanan Tubuh Imunologik.
Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting.
Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan
mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan
secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain.
Ia yakin, secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa
dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. "Keikhlasan Anda
dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi
hormon kortisolnya", kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang
psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat
tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal
terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada
sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila
sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga
berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi
kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya
produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak
ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa
Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap
serangan stres.
Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi
kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan
proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena
imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga
rentan terkena infeksi dan kanker.
Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. "Nah, kalau
melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang
pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari
berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas)," kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri
Jatim ini. Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat, kontinyu, khusuk,
dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan
coping mechanism yang efektif.
Sholeh menjelaskan, respon emosional yang positif ataucoping mechanism dari pengaruh
shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah
diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar
yakni Talamus. Kemudian, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital
untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang
bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat Acetylcholine, serotonis dan
neurotransmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol.
Selain itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin dan
menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah terjadi kontak timbal balik antara
Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus mengontak ke
Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol.
Sumber:http://www.nursyifa.net/info_info/penelitian_ilmiah_m.htm
http://enggies.multiply.com/journal/item/22
urangsunda
waluya56
Universitas
Keur "nebus dosa" nyebut Hoax, kuring nyalin warta ti GATRA jeung
Satu anjuran yang kerap digemakan setiap bulan Ramadan ialah salat
malam,
tidur
Profesor Dokter
Sunan
Salat
Surabaya,
itu bilang, tahajud bisa mencegah stres dan meningkatkan daya tahan
tubuh
manusia. Tentu, bila itu semua dikerjakan secara teratur dan ikhlas.
Hakim,
Mereka
orang,
yang bisa bertahan cuma 23 orang," kata Sholeh, yang juga pengasuh
Klinik
tahajud
lagi sebulan berikutnya untuk tes tahap kedua. Yang berhasil lolos
tes kedua
19 siswa.
diperiksa.
basofil,
dan
mengecek
dan
Sedangkan
imunoglobulin diukur dengan perangkat immunoturbidimetry analyser
hitchi
Klinika.
Semuanya di Surabaya.
pengecekan hemoglobin, sel darah merah, sel darah putih, dan SGOT
(serum
transaminase). SGPT dan SGOT adalah dua tes darah untuk melihat
tingkat
hormon
rata
156,579.
bukunya.
Stres terkait dengan kekebalan. Jika stres menurun, kekebalan tubuh
seperti
akan
Jika
menjalani
tahajud, ada beberapa relawan yang mengeluh sakit. Ada yang batuk-
pilek,
gangguan
pencernaan.
Yang pasti, secara umum sistem imun relawan tadi ikut meningkat.
Dari dua
kadar
imunoglublinnya. IgM dari 2,789 menjadi 19,263, IgG dari 23,158 naik
jadi
291,421, dan IgA meningkat ke 90,368 dari 64,632.
tahajud
dengan niat yang ikhlas. Niat ikhlas akan mendatangkan rasa senang,
dapat
relawan
dikerjakan
rentan
terhadap stres.
setuju
peran
Misalnya,
kelenjar
diproduksi
tahajud,
Soetomo,
dengan
stres
Jadi,
salatlah tahajud dengan ikhlas jika ingin hidup tenang dan sehat.
Rasulullah SAW nyaris tidak pernah melewatkan satu malam pun kecuali
dengan
tahajud
Tahajud
Rabu (31/1)
tahu.
manfaatnya. "Secara
medispun bisa dibuktikan," ujar pria yang tahun 2000 berhasil
mempertahankan
shalat
hubungannya
Pertama tidak ada shalat sunat yang dianjurkan oleh Alquran kecuali
tahajud.
hadis
Rasulullah SAW. Kalau shalat sunat tahajud itu ada di dalam surat
Kemudian Surat
tahajud.
tahajjud.
Selama satu tahun Rasulullah mewajibkan umatnya melaksanakan shalat
Lalu ada hadis kudsi yang menjelaskan tentang setiap dua per tiga
malam
sedang
beri,
doamu akan Aku kabulkan, dosamu akan Aku ampuni." Ditambah dengan
hadis
yang
menyembuhkan
Dokter
sampai
tercepat,
1998 sampai 2000. Jadi, dua tahun setengah lebih satu bulan.
Dalam tubuh kita oleh Yang Mahakuasa sudah ada yang namanya sistem
imun
(daya tahan tubuh). Daya tahan tubuh itu maksudnya apa? Misalnya,
darah kita
kalau dilihat merah tapi kalau dianalisis darah kita campur dengan
reagen
Dosen saya bilang, saya ini banyak mematahkan teori ilmu kedokteran
lama.
disembuhkan.
Bagaimana bisa?
berasal
dari makanan yang kita makan diolah oleh tubuh menjadi glikogen
kemudian
Kalau
orang tidak pernah gerak maka kolesterol akan menyumbat pada organ
yang
tidak pernah digerakkan. Nah, kalau orang itu mau shalat tahajud
nantinya akan
ruangan
ber-AC sekalipun.
menjadi
kalau
orang shalat
mahmuda
dalam pengertian sempit.
keimanan
pada
sebelumnya yang
homogen. Jadi,
Sama-sama
sekali.
Kemudian
lagi
setelah shalat satu bulan, saya ambil darahnya lagi setelah dua
bulan.
pernah
beda.
Makrofag itu intinya adalah sel imunitas tubuh yang berfungsi untuk
memakan
Jadi, kalau ada orang kena kista itu menunjukkan bahwa makrofagnya
mengalami
penurunan. Dengan
berproduksi
kalau yang bersangkutan stress. Kalau dirunut lagi mungkin orang ini
kena
penyakit hati seperti, iri, dengki, sombong. Nah hal yang seperti
ini yang
akidah itu
Kenapa orang yang sering tahajud tak pusing kepala, padahal dia
bangun
tengah malam?
endorsin,
tahajjud,
homeostasis
bisa
tinggi.
keadaan
tahajud
terjaga. Tak
habis
Rasulullah
yang
shalat
sebagai tanda
isak
pelan
setelah itu membaca Al Fatihah sangat pelan sekali setelah itu baca
surat.
Baqarah,
padahal ayatnya ada 286. Ketika sampai seratus ayat kata Khuzaifah
kiranya
Albaqarah,
surat Ali Imran. Nah, sehingga satu rakaat saja membaca tiga surat
yang
hanya di
sama
Kemudian
sujud sama dengan i'tidalnya, setelah itu duduk iftiras sama dengan
tambah satu
Inilah yang saya trainingkan. Tetapi saya tidak ajarkan shalat yang
setelah
mengadukan
masalah kepada Allah. Bisa juga kita manfaatkan sebelum ruku kita
yang
jauh dari harapan, suami yang punya masalah, ekonomi yang morat-
marit. Itu
diadukan kepada Allah. Jadi, shalat khusyuk itu bukan shalat yang
lupa
segala-galanya.
ditambah tiga
conect,
sedang
galanya.
seperti itu
nikmat rasanya. Karena itu nikmat maka sayang kalau diputus. Dua
rakaat saja
To: <urangsunda@yahoogroups.com>
transendental ka
> Allah swt, oge aya faidah anu sanesna. meureun kitu.
Re: [Urang Sunda] Re: FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD surtiwa surtiwa
Re: [Urang Sunda] Re: FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD salman faridi
Re: [Urang Sunda] Re: FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD surtiwa surtiwa
Re: [Urang Sunda] FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD Suryana Rahayu
Re: [Urang Sunda] FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD surtiwa surtiwa
Re: [Urang Sunda] FW: DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD surtiwa surtiwa
Kirim email ke
http://www.mail-archive.com/urangsunda@yahoogroups.com/msg62056.html
Sutan Parapatiah, a journey of surfing
a palanta is a place where I share what I have to my friends around the globe.
Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Drs., M.Pd. PNI, (Guru Besar IAIN Sunan Ampel
dibanding kanker leher rahim. Tetapi kanker leher rahim lebih sering
sel normal sampai menjadi sel kanker yang memberikan gejala merupakan
yang melaporkan, bangsa, umur, dan tingkat sosial ekonomi. Penyebab yang
pasti belum diketahui. Tetapi, ada keadaan tertentu yang berhubungan erat
sekali dengan penyakit kanker pada masing- masing organ tubuh. Stadium
permulaan sering tampak sebagai lesi, tampak sebagai daerah keras yang
setengah lanjut telah mengenai sebagian besar atau seluruh organ. Semetara,
pada stadium lanjut sudah terjadi kerusakan jaringan, rapuh, dan mudah
yang canggih.
, tapi
dari Universitas Airlangga Surabaya, salah satu sholat sunah itu bisa
membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker. Bila ingin
rutin, benar, khusyuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan
kanker.
Mohammad Sholeh memang bukan "tukang obat" jalanan. Dia melontarkan
Pria yang berusia belum genap limapuluh tahun dan berwajah sumringah ini
Al 'Ankabut ayat 45, Innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkar.
Selain itu sholat adalah amalan yang pertama kali ditanyakan di akherat
nanti. Namun sholat yang bagaimana dulu? Sebab belum tentu orang yang
sholat lima waktu, sholat tahajjud, dhuha, puasa, steril dari korupsi,
khusyuk, yaitu sholat yang didasari oleh kesadaran mendalam terhadap makna,
Oleh karena itu Sholeh mengusulkan diadakannya pelatihan sholat khusuk bagi
para pejabat.
hubungan antara tubuh dan jiwa serta pengaruhnya terhadap sistem kekebalan
bukan hanya sebongkah tulang, kulit, dan darah, tetapi juga aspek
Kalau stres, metabolisme tubuh akan berubah, kemudian daya tahan tubuh akan
rendah sehingga mudah terkena infeksi dan jatuh sakit, jelas Sholeh. "Jika
ingin bebas dari kanker, shalatlah yang khusuk, dzikir, makan makanan
halal," sarannya.
Selama ini tahajud hanya dinilai merupakan ibadah sholat tambahan atau
khusyuk, dan ikhlas, secara medis sholat itu bisa menumbuhkan respons
(coping).
jumlah hormon kortisol pada pagi hari antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan
pada malam hari atau setelah pukul 24.00 normalnya antara 69-345
nmol/liter. Kalau jumlah hormon kortisolnya lebih dari normal, bisa
Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan tahajud selama 2 bulan.
dilakukan dua rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon
secara rutin dan dengan perasaan ikhlas berbeda jauh dengan orang-orang
yang tidak melakukan tahajud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud
kontrol kognisi.
Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang
infeksi. Dengan tahajud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan
ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan mempunyai respons imun yang
baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan
kanker. Dan hasil hitungan teknis medis menunjukkan tahajud yang dilakukan
Berikut ini resume dari tanya jawab antara Cholis Akbar dari Majalah
Hidayatullah dengan Prof. Dr. Muhammad Sholeh (46 tahun) seorang Psiko-
banyak pasien, baik yang penyakitnya ringan maupun berat, berhasil sembuh.
Patologi Klinis yang pernah menderita penyakit maag, pusing berat dan
endoskopi dua kali. Setelah rutin menjalankan tahajjud mulai pukul 02.14
A : Dalam kitab Islamuna halaman 119, tercantum sebuah hadits Qudsi. Kata
menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan menyayangi orang yang sedang
tertimpa musibah."
kali. Orang itu kemudian berkata, "Ya Rasulullah, saya tidak bisa melakukan
sholat sebaik yang saya lakukan ini." Sejak itu, Rasulullah mengajari
khusyu` dalam shalatnya jika tidak merasa hina di hadapan Allah. Orang yang
rajin sholat bahkan rajin tahajjud tetapi masih berakhlaq tidak baik,
tahajjud, sholat tiap hari, juga puasa Senin-Kamis, tetapi mengapa 9 dari
tidak membekas dan tidak diterima oleh Allah. Pasti ada sesuatu yang salah.
Setelah saya tanya, akhirnya dia mengaku nilai hartanya hampir Rp. 6 milyar
zakat. Masih banyak harta haram pada dirinya. Saya katakan, itulah
penyebabnya. Jadi sebagian besar kita diajari sholat oleh bapak, ustadz dan
Allah. Makanya, janji Allah dalam hadist Qudsi pada orang yang melakukan
Orang-orang yang ahli tahajjud, hatinya amat peka. Sedikit saja melakukan
maksiat, dia akan merasa tidak enak. Tetapi bagi yang tidak, melakukan
maksiat apapun kebal karena tak dijaga oleh Allah. Itulah sebabnya, saya
A : Wah banyak. Saya kebetulan diberi tempat oleh Masjid Al-Akbar Surabaya
untuk buka klinik konseling tiap Senin dan Rabu. Itu saja pasiennya harus
indent (pesan tempat) dulu. Tetapi saya sering meminta sekitar 15 orang
A : Macam-macam. Lucunya, tak sedikit di antara mereka itu dokter. Mei lalu
Timur yang sedang collaps (stress). Karena anak dan isterinya dokter, saya
Umumnya, jika pakai paradigma kedokteran, jika kortisol naik, pasien selalu
penyebab penyakitnya sehingga dibentuklah tim medis yang terdiri atas para
ahli. Namun tak mampu membantunya. Sampai suatu ketika, seorang teman ahli
patologi klinik meminta saya untuk datang ke unit perawatan intensif (ICU),
tempat pasien itu dirawat. Saya kemudian meminta para dokter ahli keluar
sehingga hanya ada pasien dan saya berdua. Saya kemudian bertanya detail
tentang kegiatannya dari pagi hingga malam. Termasuk soal ibadah shalatnya.
Saya katakan bahwa faktor naiknya kortisol juga bisa karena masalah-masalah
dengan khusyu`, gerakannya tepat, dan dilakukan secara kontinu, maka akan
ada perubahan di dalam tubuhnya. Dalam tubuh kita ada sebuah sistem yang
namanya imun. Sistem imun ini berfungsi melindungi diri dari berbagai
patogen (parasit yang bisa menimbulkan penyakit), jejas (lecet), dan toksin
(zat racun). Udara yang kita hirup dan kelihatannya bersih ini, bisa
seperangkat sistem yang disebut sistem imun itu, mungkin kita sudah
meninggal sejak dulu. Sistem itu berbentuk kimia, cairan, atau sel. Kalau
bentuk. Di antaranya apa yang disebut dalam dunia kedokteran sebagai hormon
kortisol, eosinofil, neutrofil, sel-K, basofil, makrofag, dan imunoglobulin
(IgA, IgM, IgG, IgD, dan IgE). Darah kita ini kan merah. Kalau diambil dan
diberi reagent (sejenis zat kimia yang biasa dipakai untuk mengetes
golongan darah), warnanya bisa berubah dan berbeda bentuk. Perubahan dan
perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda. Ada sel yang bernama
makrofag, diambil dari kata makro (besar) dan fag (pemakan). Itu adalah sel
yang berfungsi memakan sel lain yang tidak normal. Nah, sekresi (proses
pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, biasanya dia akan mudah
stres. Dalam keadaan begitu, jika otak itu difoto, teksturnya akan terlihat
kacau. Tapi kalau sholat dan tahajjudnya benar-benar khusyu` dan ikhlas,
hormon-hormon yang ada di tubuhnya akan bergerak normal dan tenang. Dia
tersekresi oleh tubuh, maka akan bahaya. Jika sekresinya hipo alias kurang,
jadilah rentan kanker. Bisa kanker prostat, ginjal, rahim, atau payudara.
Mengapa? Karena sel-sel yang tidak normal tadi tak termakan oleh makrofag.
Tetapi jika dia rajin tahajjud, insya Allah tak akan ada kanker.
imannya ikut meningkat. Jika iman meningkat, seseorang akan selalu positive
terhadap hidupnya akan lebih baik dibanding orang lain. Bahkan ketika
Begitu seterusnya.
Dalam neurologi (ilmu syaraf), persepsi itu diubah oleh otak menjadi impuls
Makanya, jika orang tahajjud dengan baik dan ikhlas, kondisi jiwanya akan
ACTH agar membantunya menjadi lebih cerdas. Seharusnya, orang muslim tak
perlu suntikan ACTH. Sebab jika sholat tahajjudnya benar, secara otomatis
spiritualitas. Sebagian orang mengatakan jika ada orang belajar aura, ujung-
ujungnya dianggap mistis. Itu bukan mistis karena bisa dipelajari. Semua,
selain Allah, itu molekul. Dan molekul itu tersusun atas atom yang
dipelajari. Makanya jangan heran jika di televisi ada dokter bisa menebak
penyakit pasien dari jarak jauh. Itu bukan jin, tetapi bisa dipelajari.
Insya Allah, jika shalatnya khusyu` dan tahajjudnya benar, energi yang
ilmu medis ada banyak perubahan. Ini juga berkembang pada ilmu Antropologi,
Dalam perkembangan ilmu Psikologi juga lahir Golden Alport, Abraham Maslow,
dan Carl Gustav Jung yang mengakui pendekatan spiritual. Memang, pendekatan
spiritualnya tidak seperti kita karena mereka Nasrani. Ini pula yang
psikoneuroimunologi.
Jadi mereka sudah melihat manusia secara holistik. Tidak hanya persoalan
A : Ya, kita memang ketinggalan. Islam hanya dipersepsi pada hal-hal ritual
saja. Islam hanya dianggap soal shalat, zakat, dan haji. Itulah yang
Q : Pemberontakan apa?
A : Mengapa ada dikotomi Islam dan umum? Mengapa Islam dipersepsi hanya di
IAIN, di luar itu tidak dikatakan Islam? Mengapa ada istilah sekolah umum
Makanya saya bermimpi, bagaimana jika suatu hari ada ilmuwan, fisikawan,
kimiawan, atau dokter ahli tetapi dia sangat faqih dan tak pernah lupa
sudah seperti ini, mustahil ada ilmuwan yang jahat atau korup. Masalahnya,
kita tak memiliki lembaga pendidikan yang tak memberi batasan dalam mencari
A : Ini amalan yang sudah saya lakukan sejak kecil. Tetapi saat memilih
judul disertasi itu, saya diliputi kebingungan. Siapa yang akan saya
A : Orangtua saya. Ibu saya rajin tahajjud sampai sekarang. Beliau sekarang
umurnya sudah 80 tahun tetapi masih sehat dan jarang sakit-sakitan. Semasa
di Pesantren Lirboyo, saya sering makan tidak teratur dan puasa Senin-
Kamis. Tetapi kok saya jarang sakit? Jangan-jangan karena rutin melakukan
sholat tahajjud. Cuma masalahnya ketika itu kan tidak bisa membuktikannya.
Nah, setelah penelitian ini barulah saya bisa membuktikan manfaat tahajjud
yang luar biasa. Sejak itu saya ingin mengabarkan pada banyak orang tentang
A : Saya sudah banyak mendapatkan kemudahan dari Allah. Kadang, jika sedang
sendirian, saya sering merenung. Nanti, jika Allah memanggil saya dan
menit usai mengucapkan kata IAIN). Dan ketika melihat banyak kemaksiatan
nampak nyata di depan mata, apa yang bisa kamu perbuat, Sholeh?" Saya takut
kemampuan saya.
Demikian wawancara dengan Prof.Dr. Moh Sholeh dimana meski ybs disibukkan
dengan kegiatan mengajar, yang tidak hanya di Surabaya, tapi juga Jember,
Mengaku enjoy dengan hidupnya dan tidak pernah merasa pusing, Sholeh
berpesan lima hal yang jadi 'thoriqoh'nya: jangan sakiti kedua orangtua,
sebisa mungkin kurangi beban mereka, tegakkan amar ma'ruf nahi munkar
dengan jalan yang santun dan baik, makan makanan yang halal, bantulah orang
lain meski kita dalam kondisi kepepet, dan perbanyak ibadah mahdoh dan
sunah. Selain itu, pesannya juga, dalam jihad besar melawan hawa nafsu,
orang-orang soleh, jangan dekati orang yang tidak soleh, mengondisikan diri
shalat dhuha dan tahajjud, yang khusuk dan sadar, insya Allah peperangan
0 komentar:
Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Posts
Comments
About Me
Makmur
St.Parapatiah
Blog Archive
▼ 2008 (2)
▼ August (1)
► June (1)
► 2007 (30)
► 2006 (4)
► 2005 (6)
http://parapatiah.blogspot.com/2007/07/manfaat-medis-sholat-tahajud.html
1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi klien: Ibu X 75 tahun, dibawa ke panti oleh keluarganya karena sering
mengeluyur. Terakhir kali mengeluyur, Ibu X dibawa pulang oleh tetangganya yang
melihat Ibu X hampir tertabrak sepeda motor karena menyebrang sembarangan. Ketika
ditanya oleh perawat Ibu X mengatakan tidak betah di rumah Karena anaknya jarang di
rumah. Pada saat wawancara, Ibu X terlihat cemas dan gelisah selain itu sering berbicara
yang kurang dapat dimengerti karena susunan katanya buruk. Pakaian Ibu X terlihat tidak
rapih, dan bau badannya tidak sedap. Dan ketika diminta mandi, Ibu X selalu mengatakan
baru saja mandi padahal bau badannya tidak sedap.
Tujuan Khusus:
Tindakan Keperawatan:
1.1.1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
1.1.2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
1.1.4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi dengan klien.
· Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik, mental, dan sosial
· Penyakit atau ganguan kesehatan yang dialami klien jika perawatan diri tidak
diperhatikan.
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
3.2.1. Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar :
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
· Mandi.
· Gosok gigi.
· Keramas.
· Berpakaian.
5.1.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, dan
ganti pakaian).
5.1.2. Beri pujian saat klien melakukan perawatan diri secara mandiri.
5.1.3. Tanyakan bagaimana perasaan klien jika melakukan perawatan diri secara baik dan
benar.
TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik:
Selamat pagi, perkenalkan nama saya Fergy. Saya perawat di panti ini, nama ibu siapa
dan lebih senang dipanggil apa?
2. Evaluasi validasi: bagaimana perasaan ibu hari ini?
3. Kontrak:
Ibu X, sekarang saya ingin ngobrol serta membicarakan kegiatan apa saja yang biasa Ibu
lakukan di rumah. Kurang lebih selama 30 menit. ibu ingin kita ngobrol di mana?
Bagaimana kalau di taman sebelah sana, ibu setuju?
KERJA
3. Apa ada yang mengganggu pikiran dan perasaan ibu X pagi ini?
4. Apa yang menyebabkan ibu X menjadi tidak suka mandi dan berpakaian yang rapih?
5. Lalu, menurut Ibu apa manfaat dari menjaga dan merawat kebersihan diri Ibu ?
6. Sekarang saya ingin bertanya pada Ibu X, menurut Ibu tanda-tanda perawatan diri yang
baik itu seperti apa?
7. Ibu sudah tahu belum penyakit apa saja yang bisa Ibu derita bila Ibu tidak melakukan
perawatan diri dengan baik?
8. Selama di rumah, seberapa sering Ibu melakukan perawatan diri seperti mandi, gosok
gigi, dam keramas?
9. Menurut ibu, apakah cara perawatan diri yang Ibu lakukan selama ini sudah benar?
Coba perlihatkan kepada saya.
10. Wah bagus sekali itu bu, dan akan lebih bagus lagi bila Ibu melakukannya seperti ini.
11. Ayo bu sekarang kita coba melakukan apa yang telah Ibu katakan tadi.
12. Wah ternyata Ibu cepat sekali dalam belajar, hanya perlu sering dilatih lagi dan Ibu
akan bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan saya.
13. Nah sekarang mari kita membuat jadwal untuk melakukan perawatan diri ibu, supaya
ibu lebih terampil lagi dalam melakukan perawatan diri.
TERMINASI
1. Evaluasi Subjektif: bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol dan melakukan
perawatan diri tadi?
2. Evaluasi Objektif: coba Ibu ulangi bagaimana cara mandi yang baik?
3. Tindak lanjut klien: setelah ini, jika ibu memerlukan bantuan dalam merawat diri Ibu
dapat memanggil saya di ruangan itu, bisa bu?
4. Kontrak yang akan datang: besok saya akan datang lagi pukul 10 pagi, kita akan
berdikusi tentang berdandan.
Baiklah ibu X, sudah 30 menit ya, ngobrol-ngobrol kita sudah selesai. Saya permisi dulu
ya bu dan selamat beristirahat. Selamat pagi
http://www.perawatonline.com/index.php?
option=com_content&view=article&catid=31:cakul-catatan-kuliah&id=56:sp-1-defisit-
perawatan-diri&Itemid=45