NIM : 22130072
Sungguh sangat beruntung bagi para kaum muslim/at karna telah diajarkan
tentang Thaharah oleh nabi-Nya yakni nabi Muhammad SAW. Di dalam satu hari
para kaum muslim/at melakukan suatu pembersihan badan (secara dzahir) yang
juga berpengaruh kepada batin. Pembersihan badan itu, biasa disebut dengan
wudhu. Para kaum muslim/at melakukan wudhu, lima kali dalam sehari untuk
menjalankan ibadah wajibnya. Berwudhu mempunyai tata cara tersendiri yang
faktanya mengandung pelajaran (hikmah) dan penuh rahasia di dalamnya.
Berwudhu juga dianjurkan menggunakan air yang sejuk, bukan air hangat karna
makruh secara hukum fiqih. Para pakar psikolog semakin bingung serta
penasaran, sehingga timbul pertanyaan berupa: mengapa harus pakai air yang
sejuk? Apa perbedaannya jika memakai air hangat. Lalu mengapa pada saat
berwudhu, hanya anggota badan tertentu yang harus dibasuh?
Pakar neurolog dan psikologi yang sangat masyhur di Eropa yakni Prof Rolf
Ehrenfels, berpendapat terkait konsep Thaharah. Ternyata sang pakar ini pernah
secara khusus mempelajari serta mengamati konsep Thaharah. Sang pakar
neurolog dan psikologi ini ketika mendalami konsep Thaharah sangat takjub karna
Thaharah yang merupakan kebiasaan muslim pada umumnya, amat sesuai dengan
konsep neurologi dan psikologi. Air sejuk yang digunakan serta dianggap suci dan
menyucikan akan menimbulkan pancaran positif pada kesegaran tubuh khususnya
pada simpul saraf. Ketika berwudhu dianjurkan menggunakan air sejuk nan segar,
mengapa demikian? Karna faktanya air yang segar memberikan efek sensitif yang
lebih pada rangsangan kepada pusat saraf. Selain itu, menurut para pakar lain air
sejuk yang biasa digunakan untuk berwudhu akan lebih gampang memberikan
semacam shock therapy dan masuk hingga lapisan saraf.
Ternyata wudhu yang biasa kita lakukan, sebagaimana yang telah diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Bagi seseorang yang berwudhu wajib membasuh
daerah muka, tangan, kepala/rambut, dan kaki. Dibalik tatacara yang diajarkan
Nabi Muhammad SAW tersebut, ternyata para ahli meneliti bahwa area wudhu
yang dibasuh itu merupakan simpul-simpul saraf paling sensitif. Basuhan air sejuk
terhadap area tertentu pada tatacara wudhu akan menciptakan kesegaran serta
kesejukan terhadap tubuh dan psikis, dengan demikian akan memberikan efek
positif sehingga memudahkan seseorang berada pada keadaan tenang atau
khusyuk dalam perspektif islam.
Selain itu, terdapat penelitian lain yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa/i
Universitas Islam Negeri Raden Palembang, mereka melakukan penelitian
mengenai konsep Thaharah dalam bentuk ‘Dawamul wudhu’. Istilah ‘Dawamul
wudhu’ disini diartikan sebagai membiasakan diri untuk senantiasa berwudhu dan
apabila wudhunya batal maka dirinya mengambil wudhu kembali. Bagi mereka
yang senantiasa berwudhu pastinya akan mendapatkan dampak positif dalam
dirinya, baik secara medis ataupun psikis. Berdasarkan penelitian tersebut,
nyatanya wudhu amat banyak manfaatnya terutama bagi psikis. Diantaranya dapat
disimak dibawah ini:
Pada lain hal, masih dalam konsep thaharah. Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa ketika seorang perempuan sudah melewati masa menstruasi, maka
diperintahkan untuk mandi junub. Hal yang terlintas dipikiran kita pastinya adalah
mengapa sang perempuan yang melewati masa menstruasi diwajibkan untuk
mandi junub serta salah satu syaratnya adalah mencuci seluruh badan? Faktanya
bila ditinjau dari segi psikologi, seorang perempuan yang telah melewati masa
menstruasi akan merasa dirinya bersih dan suci seuasi mandi wajib. Maka dengan
demikian sang perempuan akan merasa dirinya kembali percaya diri seusai
menjalani masa menstruasi atau “masa kotor”.
Referensi :