Anda di halaman 1dari 7

DETEKSI HEPATITIS C

Toni
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak : Hepatitis C adalah virus yang menyerang hati sering diam-diam kebanyakan orang yang
terinfeksi dengan Hepatitis C Virus (HCV) tidak memiliki gejala sama sekali. Hepatitis C
merupakan salah satu dari enam virus hepatitis diidentifikasi (yang lain adalah A, B, D, E, G,
tt). Semua menyebabkan hati menjadi meradang. Hepatitis C umumnya dianggap yang paling
serius dari virus. Seiring waktu jika Anda memiliki infeksi Hepatitis C dapat menyebabkan
kehidupan kanker, gagal hati atau sirosis ireversibel dan bekas luka fatal dari hati. Pengobatan
HCV telah berkembang dari penggunaan agen tunggal interferon dan ribavirin. Tujuan
pengobatan adalah pencapaian berkelanjutan (24-48 penghentian perawatan pasca minggu).
Tranaminase dan respon virologi (PCR negatif) dengan perbaikan histologis.
Kata kunci : Hepatitis, Meradang, Kanker Hati, Sirosis

DETECTION HEPATITIS C
dr. Toni
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstract : Hepatitis C is a virus that often silently attacks liver most people infected with the Hepatitis C
Virus (HCV) have no symptoms at all. Hepatitis C is one of six identified hepatitis viruses (the
other are A, B, D, E, G, tt). All cause the livers to become inflamed. Hepatitis C is generally
considered to be among the most serious of these viruses. Over time if you have a Hepatitis C
infection it can lead to lives cancer, liver failure or cirrhosis irreversible and potentially fatal
scarring of the livers. The treatment of HCV has evolved from use of single agent interferon
and ribavirin. The goal of treatment is the achievement of sustained (24-48 weeks post
treatment cessation). Tranaminase and virological respon (PCR negative) with histological
improvement.
Keywords : Hepatitis, Inflamed, Liver Cancer,Cirrhosis

PENDAHULUAN Pada tahun 1970 dikenal kasus kasus hepatitis


pasca transfusi. Virus hepatitis C merupakan virus
Sejak tahun 1970, ketika virus nonA nonB hepatitis dengan masa inkubasi yang lama dan
pertama kali diperkenalkan, sampai awal tahun sering ditandai dengan gejala subklinis yang
1990 ketika Houghton dan kawan kawan sukses ringan , tetapi dengan tingkat kronisitas dan
mengkloning virus ini, terdapat perbedaan progresifitas kearah sirosis. (Kurstak, 1993,
interpretasi mengenai perkembangan dan p.177)
prognosa virus hepatitis C. Selanjutnya test anti Penyakit Hepatitis C adalah penyakit yang
HCV yang menandakan virus hepatitis C dapat disebabkan oleh virus hepatitis C, virus ini
dikembangkan. (Bals .M, 2006, p 249). merupakan jenis virus RNA dari keluarga
Virus hepatitis C adalah nama yang telah Flaviviridae. Terdapat 6 genotip HCV dan lebih
diberikan salah satu jenis virus hepatitis dari virus dari 50 subtipe. Respons limfosit T yang menurun
hepatitis lainnya (Hepatitis A, B, D, G, tt). Virus dan kecenderungan virus untuk bernutasi
ini ditemukan pada tahun 1989, dan menjadi nampaknya menyebabkan tingginya angka infeksi
penyebab kasus hepatitis NANB pasca transfusi. kronis (PPHI, 2003, hal 8)
Gambar virus hepatitis C (http://www.medicastore.com/hepatitisC/infeksi
hepatitis.htm)

Virus hepatitis C paling berbahaya 65% semua infeksi virus hepatitis C di


dibandingkan dengan virus hepatitis lainnya, Indonesia. Genotip ini memiliki respon
karena 80% penderita terinfeksi bisa menjadi pengobatan lebih rendah dibandingkan genotip
infeksi yang menahun dan bisa berkelanjutan lainnya. Karena keberagaman ini yang
menjadi hepatitis kronik kemudian sirosis hati, menyebabkan sulit untnk mengembangkan
kanker hati dan kematian. Proses perjalanan vaksin dan respon terapi.(PPHI, 2003, hal 8)
ini memerlukan waktu yang panjang hingga Kira-kira sepertiga kanker hati
belasan atau puluhan tahun. Virus ini dapat disebabkan oleh hepatitis C. Hepatitis C yang
bermutasi dengan cepat, perubahan-perubahan menjadi kanker hati terus meningkat diseluruh
protein kapsul yang membantu virus dunia karena banyak orang terinfeksi virus
menghindarkan sistim imun. Genotip genotip hepatitis C tiap tahunnya. Saat hati menjadi
yang berbeda mempunyai perbedaan distribusi rusak, maka hati tersebut akan memperbaiki
geografi. Genotipe 1a dan 1b paling banyak di sendiri dengan membentuk jaringan parut,
Amerika, kira-kira 75% dari kasus. Genotip 2, jaringan parut ini disebut fibrosis. Semakin
3 dan 4 hanya 30% dari kasus. Di Jepang dan banyaknya jaringan parut menunjukan
Cina tipe 2 lebih sering dijumpai , tipe 3 sering semakin parahnya penyakit, sehingga hati
dijumpai di Eropa dan Inggris, tipe 4 banyak menjadi sirosis.
ditemui di Timur Tengah dan Afrika. Tipe 5 Mengingat pada penderita hepatitis C
banyak di Afrika dan sedikit di Amerika Utara, cenderung menjadi kronik dan mengarah ke
jenis tipe 6 banyak ditemukan di Hongkong kanker hati, serta belum ditemukannya vaksin
dan Macau. Genotipe 1a dan 1b merupakan maka penulis ingin mengupas seputar penyakit
jenis yang resisten terhadap pengobatan dan hepatitis C.
manifestasi penyakit umumnya
berat.(Sulaiman HA, Julitasari, 2004,hal 12).
Keberagaman genetik HCV memiliki
implikasi diagnostik dan respon terapi sedikit. EPIDEMIOLOGI
Pada genotip 1 bertanggung jawab hingga 60-
Menurut WHO tahun 1999 kira-kira 170 2004, hal 17)
juta orang terinfeksi hepatitis C atau 3% dari Penderita infeksi HCV biasanya berjalan
populasi dunia dan akan berkembang menjadi sublinik, hanya 10% penderita yang dilaporkan
sirosis hepar dan kanker hati. . Secara mengalami kondisi akut dengan ikterus.
keseluruhan ada 130 negara dimana yang Infeksi HCV jarang menimbulkan hepatitis
melaporkan terinfeksi HCV. Data di fulminan, namun infeksi HCV akut yang berat
Indonesia, pravelensi HCV Berkisar antara 0,5 pernah dilaporkan pada penderita resipien
– 3,4% menunjukkan sekitar 1 – 7 juta transplantasi hati, penderita dengan dasar
penduduk Indonesia mengidap infeksi virus C. penyakit hati menahun dan penderita dengan
Di Asia,infeksi HCV diperkirakan bervariasi koinfeksi HBV (Hernomo K, 2003, hal. 22)
dari 0,3 % di Selandia Baru sampai 4% di Meskipun kondisi akutnya ringan
Kamboja. Data didaerah Pasifik diperkirakan sebagian besar akan berkembang menjadi
sekitar 4,9%.Di Timur Tengah angka yang penyakit hati menahun (Harrison’s, 1998,
pernah dilaporkan adalah 12% pada beberapa p.149). Infeksi HCV dinyatakan kronik kalau
pusat penelitian. ( Hernomo K, 2003, hal 21) deteksi RNA HCV dalam darah menetap
Transmisi HCV terjadi terutama melalui sekurang-kurangnya 6 bulan. Secara klinik
paparan darah yang tercemar. Paparan ini hepatitis C mirip dengan infeksi hepatitis B.
biasanya terjadi pada pengguna narkoba Gejala awal tidak spesifik dengan gejala
suntik, transfusi darah (sebelum 1992), gastrointestinal diikuti dengan ikterus dan
pencangkokan organ dari donor yang kemudian diikuti perbaikan pada kebanyakan
terinfeksi, praktek medis yang tak aman, kasus. ( PPHI, 2003, hal 21)
paparan okupasional terhadap darah yang Infeksi kronik hepatitis C menunjukan
tercemar, kelahiran dari ibu yang terinfeksi, dampak klinik yang jauh lebih berat
hubungan seksual dengan orang yang disbanding infeksi hepatitis B. Kedua infeksi
terinfeksi, perilaku seksual resiko tinggi dan virus ini dapat menimbulkan gangguan
kemungkinan penggunaan kokain intranasal, kualitas hidup, meskipun masih dalam stadium
di Amerika lebih dari 60% dari penderita presirotik dan sering mengakibatkan
hepatitis C yang baru disebabkan oleh komplikasi ekstra hepatik. (Hernomo K, 2003,
pemakaian obat obatan intravena. (Bals M, hal 20) Pasien dengan hepatitis C kronik
2006, p. 250) Virus ini baru-baru ini dengan manifestasi gejala ekstrahepatik yang
ditemukan sebagai penyebab utama hepatitis biasanya disebabkan respon imun seperti
non A, non B yang diperoleh secara parenteral gejala rematoid, keratoconjungtivitis sicca,
terutama melalui transfusi darah. (Sacher RA, lichen planus, glomerulonefritis, limfoma dan
Mc Pherson RA, 2000, p. 381) krioglobulinemia esensial campuran.
Krioglobulin telah dideteksi pada serum
GEJALA KLINIK sekitar separuh pasien dengan hepatitis C
kronik (Mauss S, et al ,2009, p.45)
Sering kali orang yang menderita
hepatitis C tidak menunjukkan gejala PERJALANAN ALAMIAH HEPATITIS C
walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun
lamanya. Gejala-gejala di bawah ini mungkin Perjalanan alamiah infeksi HCV dimulai
samar, misalnya lelah, perasaan tidak enak sejak virus hepatitis C masuk ke dalam darah
pada perut kanan atas, hilang selera makan, dan terus beredar dalam darah menuju hati,
sakit perut, mual, muntah ,pemeriksaan fisik menembus dinding sel dan masuk ke dalam
seperti normal atau menunjukan pembesaran sel, lalu berkembang biak. Hati menjadi
hepar sedikit. Beberapa pasien didapatkan meradang dan sel hati mengalami kerusakan
spidernevi, atau eritema Palmaris. (Bell B, dan terjadi gangguan fungsi hati dan mulailah
2009) perjalanan infeksi virus hepatitis C yang
Hasil laboratorium yang menyolok panjang. Ada 2 mekanisme bagaimana badan
adalah peninggian SGOT dan SGPT yang menyerang virus. Mekanisme pertama melalui
terjadi pada kurun waktu 2 sampai 26 minggu pembentukan antibodi yang menghancurkan
setelah tertular. Masa inkubasinya diantara virus dengan menempel pada protein bagian
hepatitis akut A dan hepatitis B, dengan luar virus. Antibodi ini sangat efektif untuk
puncaknya diantara 7 sampai 8 minggu setelah hepatitis A dan B. tetapi sebaliknya antibodi
terkena infeksi. (Sulaiman HA, Julitasari, yang diproduksi imun tubuh terhadap HCV
tidak bekerja sama sekali (sulaiman HA, merupakan tes yang sensitive seperti
Julitasari, 2004, hal 15) Polimerase Chain Reaction (PCR) atau
Sekitar 15 % pasien yang terinfeksi virus Transcription Mediated Amplification (TMA).
hepatitis C dapat menghilangkan virus tersebut Dengan adanya HCV RNA diserum
dari tubuhnya secara spontan sayangnya, menandakan infeksi aktif. Test untuk HCV
mayoritas penderita penyakit ini menjadi RNA adalah membantu pasien pasien yang
kronis. Dienstag telah meneliti 189 kasus dengan test EIA dengan hasil anti HCV nya
hepatitis NANB ternyata dari jumlah tersebut tidak dapat dipercaya, misalnya pasien dengan
34% penderita hepatitis kronik pensisten atau gangguan imun yang mana hasil anti HCV nya
hepatitis kronik lobuler, 40% hepatitis kronik negative, sebab mereka tidak cukup
aktif dan 18% penderita hepatitis kronik memproduksi antibody. Pasien-pasien dengan
pensisten atau hepatitis kronik lobuler, 40% akut hepatitis C, test anti HCV negative karena
hepatitis kronik aktif dan 18% penderita antibody baru muncul setelah satu bulan fase
sirosis hati (Dienstag, 1993, p 85) akut.(Bell B, 2009)
Salah satu konsekuensi paling berat pada Test HCV RNA dibagi dua yaitu
hepatitis adalah kanker hati, hepatitis C kronis kuantitatif dan kualitatif. Test kualitatif
merupakan salah satu bentuk penyakit menggunakan PCR/ Polymerase Chain
hepatitis paling berbahaya dan dalam waktu Reaction, test ini dapat mendeteksi HCV RNA
lain dapat terjadi komplikasi. Penderita yang dilakukan untuk konfirmasi viremia dan
hepatitis kronis beresiko menjadi penyakit hati untuk menilai respon terapi. Test kuantitatif
tahap akhir dan kanker hati, penyakit hati dibagi dua yaitu: metode dengan teknik
terutama hepatitis C penyebab utama pada Branched Chain DNA dan teknik Reverse
transplantasi hati sekarang ini. Saat hati Transcription PCR.Test kuantitatif ini berguna
menjadi rusak, hati tersebut memperbaiki untuk menilai derajat perkembangan penyakit.
sendiri membentuk fibrosis, yang Pada test kuantitatif ini pula dapat diketahui
menunjukkan semakin parahnya penyakit, derajat viremia. (Sulaiman HA,
sehingga hati menjadi sirosis. Julitasari,2004, hal 20)
Hampir semua mortalitas hepatitis C Sesuai dengan rekomendasi konsensus
berhubungan dengan komplikasi sirosis hati penatalaksanaan HCV di Indonesia :
dan kanker hati dan hampir tidak pernah 1. Pemeriksaan HCV RNA yang positif,
terjadi klirens spontan virus hepatitis C pada dapat memastikan diagnosis
hepatitis kronik. Sepertiga dari pasien 2. Bila HCV – RNA tidak dapat
terinfeksi hepatitis kronik tidak pernah diperiksa, maka ALT/SGPT > 2N,
menjadi sirosis. Sepertiga dari kasus hepatitis dengan anti HCV (+)
kronik menjadi sirosis dalam waktu 30 tahun 3. Pemeriksaan genotip tidak diperlukan
dan sebagian dapat berkembang menjadi untuk menegakkan diagnosis.
kanker hati. Sedangkan sepertiga lagi dalam 4. Pemeriksaan HCV RNA kuantitatif
waktu 20 tahun. (PPHI, 2003, hal 31) diperlukan pada anak dan dewasa
untuk penentuan pengobatan.
DIAGNOSIS 5. Pemeriksaan genotip diperlukan untuk
menentukan lamanya terapi.
Test yang dipakai untuk mendeteksi 6. Pemeriksaan HCV RNA diperlukan
antibodi terhadap virus seperti Enzyme sebelum terapi dan 6 bulan paska
Immuno Assay (EIA), yang mengandung terapi.
antigen HCV dari gen inti dan non struktural, 7. Pemeriksaan HCV RNA 12 minggu
dan Assay Imunoblot Recombinan (RIBA). sejak awal terapi dilakukan pada
Teknik Polymerasi Chain Reaction (PCR) atau pasien genotip 1 dengan pegylated
Transcription – Mediated Amplification interferon untuk penilaian apakah
(TMA) sebagai test kualitatif untuk HCV terapi dilanjutkan atau dihentikan.
RNA, sementara amplifikasi target (PCR) dan (PPHI, 2003, hal 13)
teknik amplifikasi sinyal( Branched DNA)
dapat dipakai untuk mengukur muatan virus. Test faal hati rutin untuk skrining HCV
(PPHI,2003 hal 11) kronik memiliki keterbatasan, karena sekitar
Pendekatan paling baik untuk diagnosa 50% penderita yang terinfeksi HCV
hepatitis C adalah test HCV RNA yang mempunyai nilai transaminase normal.
Meskipun test faal hatinya normal , penderita atau perbaikan 50% pasien kembali diantara
ini ternyata menunjukkan kelainan histology 12 bulan pengobatan dan perlu mengulang
penyakit hati berupa nekroinflamasi dengan pengobatan kembali. Respon yang baik yaitu
atau tanpa sirosis. Pemantauan dengan hilangnya HCV RNA yang tinggi pada genotip
menggunakan kadar transaminase sifatnya HCV 1a dan 1b. lebih menguntungkan dengan
terbatas, karena kadarnya dapat berfluktuasi penambahan ribavirin (Dienstag, 1983, p. 85)
dari kadar normal sampai ke abnormal dengan Kriteria yang harus dipenuhi sebelum
perjalanan waktu (Hernomo K, 2003, hal 23). pemberian terapi Interferon: (Sulaiman HA,
Biopsi hati biasanya dikerjakan sebelum Julitasari, 2004, hal 21)
dimulai pengobatan anti virus dan tetap 1. Anti HCV [+] dengan informasi
merupakan pemeriksaan paling akurat untuk stadium dan aktivitas penyakit, HCV
mengetahui perkembangan penyakit hati. RNA [+], genotip virus, biopsi.
Biopsi hati biasanya dikerjakan pada penderita 2. Ada / tidaknya manifestasi ekstra
dengan infeksi kronik HCV. Dengan hepatic.
transaminase abnormal yang direncanakan 3. Kadar SGOT/ SGPT berfluktuasi
pengobatan antiviral, pemeriksaan histologi diatas normal.
juga dibutuhkan bila ada dugaan diagnosis 4. Tidak ada dekompensasi hati.
penyakit hati akibat alkohol. Biopsi hati 5. Pemeriksaan laboratorium:
menjadi sumber informasi untuk penilaian a. Granulosit > 3000/ cmm
fibrosis dan histologi. Biopsis hati b. Hb > 12 g/dl
memberikan informasi tentang kontribusi besi, c. Trombosit > 50000/ cmm.
steatosis dan penyakit penyerta hati alkoholik d. Bilirubin total < 2 mg/ dl
terhadap perjalanan hepatitis C kronik menuju e. Protrombin time < 3 menit.
sirosis. Informasi yang didapat pada biopsi
hati memungkinkan pasien mengambil Berdasarkan rekomendasi konsensus FKUI –
keputusan tentang penundaan atau dimulainya PPHI (2003, hal 21) :
pemberian terapi antivirus, karena mengingat 1. Terapi antivirus diberikan bila ALT >
efek samping pengobatan. (PPHI, 2003, hal 2N
14) 2. Untuk pengobatan hepatitis C
diberikan kombinasi Interferon dengan
PENGOBATAN Ribavirin
3. Ribavirin diberikan tiap hari,
Pengobatan hepatitis C kronik telah tergantung berat badan selama
berkembang sejak interferon alfa pertama kali pemberian interferon dengan dosis :
disetujui untuk dipakai pada penyakit ini lebih a. < 55 kg diberikan 800 mg/hari
dari sepuluh tahun yang lalu. Pada waktu itu b. 56 – 75 kg diberikan 1000 mg/hari
obat ini diberikan 24 sampai 48 minggu c. > 75 kg diberikan 1200 mg/hari
sebagai kombinasi Pegylated alfa interferon 4. Dosis Interferon konvensional 3,41/2,5
dan Ribavirin. Pegylated alfa interferon MU seminggu 3 kali, tergantung
(penginterferon) adalah modifikasi kimia kondisi pasien
dengan penambahan molekul dari 5. Pegylated Intenfenon Alfa 2a
polyethylene glycol. Penginterferon dapat diberikan 180 ug seminggu sekali
diberikan satu kali per minggu dan selama 12 bulan pada genotipe 1&4,
keuntungannya kadarnya konstan di dalam dan 6 bulan pada genotipe 2 dan 3.
darah. Ribavirin adalah suatu obat antivirus pada Pegylated Interferon Alfa 2b
yang mempunyai efek sedikit pada virus diberikan dengan dosis 1,5ug/kg
hepatitis C, tetapi penambahan Ribavirin BB/kali selama 12 bulan atau 6 bulan
dengan interferon menambah respon 2 – 3 kali tergantung genotip
lipat. Kombinasi terapi ini dianjurkan untuk 6. Dosis Ribavirin sedapat mungkin
pengobatan hepatitis C. (Bell B, 2009) dipertahankan. Bila terjadi efek
Terapi dengan Interferon 3 juta unit 3x samping anemia, dapat diberikan
perminggu selama 12-18 bulan, yang diberikan enitropoitin.
kepada pasien dengan aminotransferase tinggi,
biopsi menunjukkan kronik hepatitis berat atau PENCEGAHAN
lanjut, HCV RNA, 50% mengalami remisi
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin mencegah perkembangan yang memburuk dan
yang dapat digunakan untuk mencegah stadium akhir penyakit hati.
hepatitis C tetapi ada beberapa cara untuk Ada tiga macam obat yang digunakan
mencegah penularan hepatitis C dengan cara dalam mengobati hepatitis C yaitu Interferon
jarum suntik harus steril. Melakukan Alfa, Pegylated Interferon Alfa, Ribavirin
kehidupan sex yang aman. Bila memiliki .pengobatan ini sudah diterima dalam
pasangan yang lebih dari satu atau kemampuannya untuk melawan virus pada
berhubungan dengan orang banyak harus penderita penyakit hepatitis kronik.
memproteksi diri misalnya dengan pemakaian
kondom. Jangan pernah berbagi alat seperti Daftar Pustaka
jarum , alat cukur, sikat gigi dan gunting kuku.
Bila melakukan manicure, pedicure, tattoo
ataupun tindik pastikan alat yang dipakai Anonim. 2009. Power to beat HCV.
steril. Orang yang terpapar darah dalam http://www.medicastore.com. Diakses pada 20
pekerjaannya [misalnya dokter, perawat, Mei
perugas laboratorium] harus hati-hati agar 2010.
tidak terpapar darah yang terkontaminasi, Bals,M. 2006. Acut Hepatitis C Virus
dengan cara memakai sarung tangan, jika ada Infection. Romania.
tetesan darah meskipun sedikit segera Bell, B. 2009. Chronic Hepatitis C.
dibersihkan. Jika mengalami luka karena http://www.digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/
jarum suntik maka harus melakukan test p.
ELISA atau RNA HCV setelah 4 sampai 6 diakses pada 15 April 2010.
bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak Dienstag JL. 1983. Non A, Non B Hepatitis
terinfeksi penyakit hepatitis C. Pernah sembuh Recognition, epidemiology and Clinical
dari salah satu penyakit hepatitis, tidak Gastroentenologi.
mencegah penularan penyakit hepatitis
lainnya. Dengan demikian dokter sangat Harrison’s. 1998. Principles of Internal
merekomendasikan penderita hepatitis C juga Medicine. Singapore
melakukan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis Hernomo,K.2003.Pandangan Terkini Hepatitis
B. Virus B dan C dalam praktek klinik.
Surabaya.
PENUTUP
Hepatitis C merupakan penyebab Kurstak E. 1993. Hepatitis C Virus, Hepatitis
penyakit hati akut atau kronis yang paling E Virus and Disease, inviral Hepatitis.
berbahaya dibandingkan dengan virus hepatitis New York.
lainnya. Mengingat bahwa virus hepatitis C ini
dapat menyebabkan kerusakan hati yang Mauss. S. et al. 2009. Hepatology A Clinical
parah, sirosis dan kanker hati / hepatoma maka Textbook. Germany.
upaya pencegahan merupakan hal yang sangat
penting, melalui pendidikan untuk mengenal PPHI. 2003. Konsensus Penatalaksanaan
cara-cara penularan yaitu menghindari Hepatitis C kronik. Jakarta: Balai Penerbit
pemakaian narkoba, penyuntikan yang aman, FKUI.
mencegah perilaku seksual beresiko tinggi dan Sacher,RA. Mc Pherson, RA. 2000. Widman’s
menghindari pemakaian alat-alat pribadi Clinical Interpretation of laboratory
bersama. Tests. Philadelphia: FA Davis Company.
Karena infeksi hepatitis C dapat Sulaiman,HA. Julitasari. 2004. Selayang
menyebabkan kerusakan hati tanpa gejala, Pandang Hepatitis C. Jakarta.
sangat penting untuk melakukan pemeriksaan
sedini mungkin. Penelitian menunjukkan
pasien yang diobati sebelum hatinya rusak
secara signifikan memiliki respon yang lebih
baik terhadap pengobatan dibandingkan pada
pasien yang menunda pengobatannya. Tujuan
pengobatan hepatitis C adalah menghilangkan
virus dari tubuh sedini mungkin untuk

Anda mungkin juga menyukai