Laporan Nila
Laporan Nila
JAKARTA-BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
Disusun oleh
Nama : Khaiza Rizki Nyla Amanta
Kelas : VIII D
NIS/NISN :
1
LAPORAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMP Nurul Islam Semarang
Mashadi, S.Ag
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour " Ke Jakarta - Bandung " ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Semester
Gasal Peserta didik kelas VIII SMP Nurul Islam Semarang. Dalam penyelesaian
karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
1. Bapak Mashadi, S.Ag. selaku Kepala SMP Nurul Islam Semarang yang
telah mendukung dan merestui kegiatan ini.
2. Bapak/Ibu Siti Muizzatun, S.Pd.I selaku guru pembimbing dalam
menyelesaikan laporan ini,
3. Bapak/Ibu M. Muslihin, S.Pd.I selaku wali kelas yang telah mendampingi
dalam penyelesaian laporan ini.
4. Orangtua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material
dalam pembuatan laporan ini, serta
5. Teman-teman kelas VIII dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada
kami.
Harapan kami semoga Laporan Karya Tulis Study Tour ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi Laporan Hasil Karya Tulis Study Tour ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
3
Halaman Judul.......................................................................................1
Lembar Pengesahan...............................................................................2
Kata Pengantar......................................................................................3
Daftar Isi................................................................................................4
Motto.....................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………6
B. Tujuan Penulisan…………………………………………….6
C. Metode………………………………………………………6
D. Manfaat ……………………………………………………..7
4
MOTTO
BAB I
5
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memajukan pendidikan nasional kami menyusun laporan karya
wisata ini. Disamping itu penyusunan laporan ini merupakan tugas mata
pelajaran bahasa Indonesia. Selain untuk tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia karya tulis ini juga termasuk salah satu syarat mengikuti ujian
nasional. Informasi mengenai tempat-tempat wisata merupakan faktor yang
melatar belakangi disusunnya laporan ini.
B. TUJUAN
a. menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca
b. untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan memenuhi syarat ujian
nasional.
c. untuk mengetahui tempat-tempat yang ada di Bandung dan Jakarta
d. untuk mengenal peninggalan sejarah di museum yang kami kunjungi
e. menambah wawasan bagi pembaca
C. METODE
Metode adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian
mencatat hal yang perlu. Adapun cara yang digunakan untuk data dan
menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
1. Metode observasi (metode pengamatan secara langsung) merupakan
metode dengan Penulis mengamati obyek-obyek wisata, kemudian
mencatat hal-hal yang penulis anggap penting.
2. Metode Stduy Pusaka adalah Metode penelitian dimana penulis mencari
buku sumber yang berhubungan dengan objek yang ditulis dan mencari
data-data dari internet.
3. Metode Interview adalah metode Penulismengadakan Tanya jawab dengan
pemandu mengenai obyek wisata yang kami kujungi agar karya tulis dapat
tersusun dengan baik.
6
D. MANFAAT
a. Lebih mengetahui dan mengenal benda-benda bersejarah yang berada di
museum
b. Mengetahui tempat-tempat yang kami kunjungi
c. Untuk melengkapi tugas bahasa Indonesia dan memenuhi syarat mengikuti
ujian nasional
d. Menambah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam bagi penulis maupun
pembaca.
BAB II
ISI/DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
B. Objek Wisata
1. Makam Syekh Ahmad Al Athos
Al Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Alathas dilahirkan di kota
Hajren Hadramaut, Yaman pada tahun 1255H atau 1836M. Beliau
menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu agama di kota
asalnya. Beragam disiplin ilmu agama berhasil beliau raih dengan
gemilang. Beliau melanjutkan pendidikannya ke kota Mekah dan
Madinah. Sekalipun banyak mendapat tempaan ilmu dari banyak guru di
kedua kota suci ini, namun guru yang paling utama dan paling besar
pengaruhnya bagi pribadi Habib Ahmad adalah As-Sayyid Ahmad Zaini
Dahlan. Beliau adalah seorang ulama yang sangat banyak muridnya di
Mekah dan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Hadhratul Fadhil
Mbah K.H. Kholil, Bangkalan Madura dan Hadrotusy Syekh K.H. Hasyim
Asy’ari, Jombang Jawa Timur juga pernah berguru kepadanya. Kedua
ulama ini adalah cikal bakal jamiyyah Nahdhatul Ulama. Setelah selesai
dan luluis menempuh pendidikan dan latihan, terutama latihan kerohanian
secara mendalam, Habib Ahmad mendapat tugas dari gurunya untuk
berdakwah menyebarkan syariat agama Islam di kota Mekah. Beliau
sangat dicintai dan dihormati oleh segala lapisan masyarakat, karena
8
Habib Ahmad berusaha meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Habib
Ahmad mengajar dan berdakwah di kota Mekah selama tujuh tahun.
Setelah itu beliau kembali ke kampung halamannya, Hadramaut.
Tidak lama mukim di kota kelahirannya, Habib Ahmad merasa terpanggil
untuk berdakwah di Asia Tenggara. Dan pilihan beliau jatuh ke Indonesia.
Karena memang pada waktu itu sedang banyak-banyaknya imigran dari
Hadramaut yang datang ke Indonesia. Di samping untuk berdagang juga
untuk mensyiarkan ajaran Islam.
2. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak
di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia
Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik
Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama,
sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir.
Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah
Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di
timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen
Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral
Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai
dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan
lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45
meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66
meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu
menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan sebagai
aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor
berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan
umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal
9
di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan
domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam.
Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah
sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid
Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-
Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha,
Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj,
Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di
masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI)
dan sebagian televise swasta.
10
menambah ilmu pengetahuan, terutama tentang mamalia laut, seperti
lumba-lumba, paus, singa laut, dan masih banyak lagi. Tujuan lain
pembangunan Gelanggang Samudra di kawasan Taman Impian Jaya Ancol
adalah mengembangkan sarana konsevasi satwa laut. Terdapat beberapa
wahana utama di objek wisata Gelanggang Samudra, antara lain Taman
Surga Burung, Ubur-Ubur, Scorpion Pirates, Boto-Boto, Singa Laut,
Lumba-lumba, Aneka Satwa, dan Cinema 4D. Di masing-masing wahana
tersebut, diadakan tiga kali pertunjukan pada hari-hari biasa, dan frekuensi
pertunjukan akan ditambah terutama pada hari-hari libur. Sebaiknya Anda
menyesuaikan jam pertunjukan saat berkunjung ke Gelanggang Samudra
Ancol, sehingga tidak melewatkan aneka pertunjukan menarik yang
diselenggarakan.
a. Lumba-lumba
11
penyakit jantung tidak disarankan menonton pertunjukan di
wahana Scorpion Pirates ini.
c. Singa Laut
d. Cinema 4D
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan (juga disebut "Do Fun") yang
diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di
kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara,
Indonesia. Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera Bekantan yang
diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai
karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan
kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan
jenis satwa langka yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan
ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam
program komunikasi awal Dunia Fantasi.
6. PP IPTEK
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Science Center)
atau disingkat PP-IPTEK Adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk
menumbuh kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara
12
mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Gagasan pendiriannya berawal
dari Mentri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof.Dr.B.J.Habibie,
yang berkeinginan bagaimana mencerdaskan masyarakat Indonesia
melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dibangunlah PP-IPTEK
digedung terminal B Skylift-TMII di atas lahan seluas 1000 m2 dan
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991.
Pada perkembangannya, PP-IPTEK menempati gedung baru terletak
di poros utama kawasan timur Taman Mini Indonesia Indahâ menghadap
Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Gedung ini bergaya arsitektur
futuristic dengan luas bangunan 24.000 m2 di atas lahan 42.300 m2,
merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas ke dua di TMII,
dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995.
7. Lubang Buaya
Lubang Buaya (harfiah "pit buaya") adalah situs pembunuhan tujuh
perwira militer Indonesia selama upaya kudeta 1 Oktober Gerakan 30
September. Hal ini terletak di pinggiran Jakarta dekat Halim
Perdanakusuma Angkatan Udara Base.On 31 Mei 1965, Presiden
Soekarno menyerukan pembentukan "angkatan kelima", di samping
angkatan bersenjata tiga yang ada (Army, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara) dan polisi, yang akan terdiri dari buruh dan tani. Hal ini menarik
oposisi yang kuat dari komandan Angkatan Darat Ahmad Yani, tapi segera
pelatihan yang dimulai pada daerah berawa dekat Halim yang disebut
Lubang Buaya. Itu di bawah kendali Mayor Sujono, komandan basis
pertahanan tanah Halim. Di antara peserta adalah anggota kelompok
pemuda PKI yang berafiliasi Pemuda Rakyat.
8. Cibaduyut
Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian
selatan. Daerah ini terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi
sepatunya biasanya dipasarkan langsung di pinggiran jalan Cibaduyut
13
Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan produksinya ada
di gang-gang belakang jalan Cibaduyut. Untuk mencapai kawasan industri
sepatu Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak cara. Kalau dari Stasiun
bisa langsung naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika dari terminal
Cicaheum maupun dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal Leuwi Panjang, jika dari
sana tinggal jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah sampai kawasan
Cibaduyut. Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada juga
produk yang dijual murah di Cibaduyut, namun produk berasal dari luar
kota semisal sandal dan sepatu murah dari Tasik maupun Ciomas Bogor.
Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta
kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk
mendapatkan parkir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Setelah kami mengikuti kegiatan karya wisata ini, kami mendapat
kesimpulan bahwa :
Kegiatan karya wisata ini sangat bermanfaant bagi kami karena kami dapat
memperoleh informasi yang lebih dalam tentang benda benda bersejarah
.Obyek wisata yang kami kunjungi juga sangat bermanfaat , kami
mendapatkan pengalaman . Kita semua diperkenalkan banyak tempat wisata
yang jauh dari tempat tinggal kami seperti yang berada di kota Bandung dan
Jakarta .
B. Saran
a. Sebaiknya kita harus lebih menjaga benda - benda bersejarah agar tidak
terjadi kerusakan .
b. memperbaiki bangunan-bangunan bersejarah apabila ada yang rusak atau
keropos.
c. melestarikan benda maupun bangunan bersejarah.
15