LAPORAN INSPEKSI SANITASI DI KATERING NIKMAT SURABAYA
Disusun Oleh : Kelompok 1 IKM-C 2016
Sarah Nadhila Rahma 101611133040
Anugrah Lintang I. 101611133058 M. Umar Al Faruq 101611133094 Annisa Salsabila S.B. 101611133112 Roza Fitriani 101611133139 Fauzia Luthfiana N. 101611133148
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya 2018 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan aspek kesehatan lingkungan yang harus diperhatikan, terutama sanitasi pada tempat-tempat umum. Menurut Chandra (2007), tempat- tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya risiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik. Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di tempat- tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Salah satu tempat umum yang menjadi perhatian kami adalah Jasa Boga. Sanitasi di tempat katering atau jasa boga sangat diperlukan karena adanya kumpulan manusia dan banyaknya makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia. Lingkungan yang ada pada tempat katering yang memungkinkan untuk dihinggapi kuman dan bakteri sehingga berpeluang untuk terjadinya penularan penyakit. Kemudian lingkungan pada tempat katering yang berpeluang terjadinya kecelakaan bagi penghuni tempat tersebut apabila sanitasi yang ada pada tempat katering belum memadai. Oleh karena itu perlu adanya pengamatan pada tempat makan atau katering. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi lokasi, bangunan, dan fasilitas jasaboga di Katering Nikmat? 2. Bagaimana kondisi konstruksi dan syarat fisik jasaboga di Katering Nikmat. 3. Bagaimana sanitasi jasaboga di Katering Nikmat? 4. Bagaimana ketenagaan termasuk penjamah makanan jasaboga di Katering Nikmat? 1.3 Tujuan Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah sanitasi lingkungan serta dapat mempelajari sanitasi lingkungan jasa boga di Katering Nikmat Surabaya. Adapun beberapa tujuan khusus dari pembuatan makalah ini:
1. Untuk mengetahui, mempelajari, dan menilai kondisi lokasi,
bangunan, dan fasilitas jasaboga di Katering Nikmat. 2. Untuk mengetahui, mempelajari, dan menilai kondisi konstruksi dan syarat fisik jasaboga di Katering Nikmat. 3. Untuk mengetahui, mempelajari, dan menilai sanitasi jasaboga di Katering Nikmat. 4. Untuk mengetahui, mempelajari, dan menilai ketenagaan termasuk penjamah makanan jasaboga di Katering Nikmat.
RANCANGAN PELAKSANAAN INSPEKSI
Pada pemenuhan tugas Mata Kuliah Sanitasi Lingkungan ini, kelompok kami melakukan inspeksi sanitasi jasaboga. Pengertian jasa boga dalam arti luas yaitu merupakan suatu pelayanan makanan dan minuman diluar rumah tangga meliputi pelayanan pada restoran, hotel, cafe, katering serta pedagang kaki lima. Sedangkan jasa boga dalam arti sempit yaitu suatu perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan, atau yang biasa disebut catering, kata katering berasal dari kata catering yang berarti suatu usaha yang menyediakan makanan dan minuman untuk acara tertentu. Hygine sanitasi pengolahan makanan adalah upaya unruk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat menggangu kesehatan yang menyangkut empat aspek yaitu penjamah makanan, cara pengolahan makanan, tempat pengolahan makanan dan keadaan perlengkapan atau peralatan dalam pengolahan makanan (Anwar dkk, 1989).
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Inspeksi
1. Lokasi inspeksi di Katering Nikmat, Jl. Dharmawangsa No.160, Kertajaya, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 2. Waktu pelaksanaan observasi pada tanggal 22 Maret 2018, pukul 13.00 WIB-14.30 WIB. Metode Pengumpulan data 1. Wawancara 2. Dokumentasi 3. Observasi Lapangan Dalam observasi kami melakukan penilaian menggunakan form yang sudah kami rancang. Form penilaian, meliputi:
a. Penilaian kelompok mengenai komponen dan sarana sanitasinya.
b. Instrumen yang digunakan adalah tabel penilaian observasi sanitasi. Instrumen sanitasi jasa boga terdapat pada lampiran. Metode Penilaian Instrumen 1) Mencocokkan indikator pada instrumen dengan keadaan saat observasi 2) Memberi nilai pada kolom nilai sesuai dengan keadaan saat observasi 3) Isi kolom skor dengan cara Skor = Bobot x Nilai 4) Menjumlahkan seluruh skor yang telah dihitung 5) Menghitung presentase Nilai Akhir dengan rumus : 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅 𝑂𝐵𝑆𝐸𝑅𝑉𝐴𝑆𝐼 %Nilai Akhir = x 100% 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅 𝑀𝐴𝐾𝑆𝐼𝑀𝑈𝑀 6) Menyesuaikan dengan kategori hasil penilaian Predikat Nilai Akhir Sanitasi ≥75 % : Sanitasi Baik 50 % - 75 % : Sanitasi Cukup/ sedang < 50 % : Sanitasi Buruk 7) Membuat kesimpulan dari hasil penilaian. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Katering Nikmat Katering Nikmat beralamat di Jl. Dharmawangsa No.160. Lokasi ini berada pada wilayah yang strategis dalam menjalankan usaha. Katering Nikmat berdiri sejak tahun 1970-an berawal dari sebuah toko kecil yang menjual kue seperti lemper, lalu berkembang menjual nasi kotak hingga nasi tumpeng. Hingga saat ini, Katering Nikmat semakin berkembang pesat. Sebagai salah satu perusahaan katering di Surabaya yang melaksanakan jasa boga secara lengkap, Katering Nikmat menawarkan pula jasa perencanaan pesta atau acara secara lengkap. Saat ini, Katering Nikmat termasuk dalam jasaboga golongan A2 menuju A3, artinya Katering Nikmat memiliki tempat produksi yang luas, terpisah dengan kamar tidur, dan dapat melayani pemesanan dalam jumlah banyak.
2. Hasil Penilaian Inspeksi Sanitasi Katering Nikmat
Ada 4 variabel utama dalam penialaian kami yaitu: a. Lokasi Bangunan dan Fasilitas (bobot 20 %) b. Konstruksi dan Syarat Fisik (bobot 25 %) c. Sanitasi (bobot 30 %) d. Ketenagaan (bobot 25 %) Secara keseluruhan penilaian variabel ketenagaan masih belum sesuai kriteria. Karyawan Katering Nikmat belum pernah diperiksa kesehatannya sehingga belum dikatakan bebas dari penyakit menular dan lainnya. Dalam melakukan pekerjaannya, para pemasak tidak menggunakan pakaian khusus/ seragam masak, hal itu sangat berisiko terjadi penularan penyakit karena kita tidak tahu pakaian yang mereka pakai itu bersih atau tidak. Walaupun sudah disediakan perlengkapan memasak, pemasak tidak menggunakan celemek, penutup kepala, sepatu kedap air, maupun sarung tangan. Dari segi perilaku karyawan sudah cukup baik, tidak ada karyawan yang merokok atau batuk sembarangan. Hanya saja masih ada beberapa keryawan yang berbincang ketika kerja.
Persentase skor = (551/706) x 100% = 78,045%. Dari hasil inspeksi persentase skor yang diperoleh Katering Nikmat Surabaya adalah 78,045%. Karena lebih dari 75%, maka Katering Nikmat Surabaya termasuk dalam kategori sanitasi baik.