Anda di halaman 1dari 4

Pengertian, Fungsi Dan Macam-Macam Ijtihad Serta

Contohnya
akidahislam.com/2016/11/pengertian-fungsi-dan-macam-macam_20.html

Artikel terkait : Pengertian, Fungsi Dan Macam-Macam Ijtihad


Serta Contohnya
Tenanglah, Anda Masih Dapat Meraih Pahala Meskipun Sedang Haid
Normal 0 false ...

Pengertian Dan Perbedaan Al-Qur’an Dengan Hadis Qudsi Normal 0


false ...

Pengertian ijtihad

Ijtihadmenurut bahasa adalah bersungguh-sungguh dalam mencurahkan pikiran.


sedangkan menurut istilah syara’ ijtihad adalah mencurahkan seluruh kemmpuan dan
pikiran dengan sungguh-sungguh dalam menetapkan hukum syariat dengan cara-cara
tertentu. Ijtihad merupakan sumber hukum yang ketiga setelah Al-qur’an dan hadis,yang
berfungsi untuk menetapkan suatu hukumapabila hukum tersebut tidak dibahas didalam
Al-Qur’an dan hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan yang
matang. orang yang melakukan ijtihad disebut dengan mujtahid.Orang yang melakukan
ijtihad (mujtahid) harus benar-benar orang yang taatdan memahamibetul isi Al-Qur’an dan
hadis. Berikut syarat-syarat menjadi seorang mujtahid;

Syarat-Syarat Menjadi Ijtihad (Mujtahid)

1) Seorang Mujtahid harus mengetahui betul ayat dan sunnah yang berhubungan dengan
hukum.

2) Seorang Mujtahid harus mengetahui masalah-masalah yang telah di ijma’kan oleh para
ahlinya

3) Seorang Mujtahid harus mengetahui bahasa arab dan ilmu-ilmunya dengan sempurna.

4) Seorang Mujtahid harus mengetahui nasikh dan mansukh.

5) Seorang Mujtahid harus mengetahui ushul fiqh

1/4
6) Seorang Mujtahid harus mengetahui dengan jelas rahasia-rahasia tasyrie'.

7) Seorang Mujtahid harus menghetahui kaidah-kaidah ushul fiqh

8) Seorang Mujtahid harus mengetahui seluk beluk qiyas.

Fungsi Ijtihad Ijtihad berfungsi untuk menetapkan suatu hukumyang hukum tersebut
tidak ditemukan dalilnya didalam Al-Qur’an dan hadis. Sedangkan kalau masalah-
masalah yang ada dalilnya didalam Al-Qur’an dan hadis maka tidak boleh
diijtihadkan lagi.
Manfaat Ijtihad

1) Dapat mengetahui hukumnya, dari setiap permasalahan baru yang dialami oleh umat
muslim, sehingga hukum islam selalu berkembang dan mampu menjawab tantangan.

2) Dapat menyesuaikan hukum berdasarkan perubahan zaman, waktu dan keadaan

3) Menetapkan fatwa terhadap permasalah-permasalah yang tidak terkait dengan halal


atau haram.

4) Dapat membantu umat muslim dalam menghapi masalah yang belum ada hukumnya
secara islam.

Macam-Macam Ijtihad
1)Ijma'
Ijma’ ialah kesepakatan hukum yang diambil dari fatwa atau musyawarah para Ulama
tentang suatu perkara yang tidak ditemukan hukumnya didalam Al qur'an ataupun hadis .
Tetapi rujukannya pasti ada didalam Al-qur’an dan hadis. ijma’ pada masa sekarang itu
diambil dari keputusan-keputusan ulama islam seperti MUI. Contohnya hukum
mengkonsumsi ganja atau sabu-sabu adalah haram, karena dapat memabukkan dan
2/4
berbahaya bagi tubuh serta merusak pikiran.
2) Qiyas

Qiyas adalah menyamakan yaitu menetapkan suatu hukum dalam suatu perkara baru yang
belum pernah masa sebelumnya namun memiliki kesamaan seperti sebab, manfaat,
bahaya atau berbagai aspek dalam perkara sebelumnya sehingga dihukumi sama.
Contohnya seperti pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan “ah” kepada orang
tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan dan menghina, sedangkan
memukul orang tua tidak disebutkan. Jadi diqiyaskan oleh para ulama bahwa hukum
memukul dan memarahi orang tua sama dengan hukum mengatakan Ah yaitu sama-sama
menyakiti hati orang tua dan sama-sama berdausa.

3) Maslahah Mursalah

Maslahah mursalah ialah suatu cara menetapkan hukum berdasarkan atas pertimbangan
kegunaan dan manfaatnya.Contohnya: di dalam Al Quran ataupun Hadist tidak terdapat
dalil yang memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini
dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.

4) Saddu adzari’ah

Saddu adzari’ah adalah memutuskan suatu perkara yang mubah makruh atau haram demi
kepentingan umat.

5)Istishab

istishab adalahtindakan dalam menetapkan suatu ketetapan sampai ada alasan yang
mengubahnya. Contohnya: seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu ataupun
belum. Di saat seperti ini, ia harus berpegang/ yakin kepada keadaan sebelum ia
berwudhu’, sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak
berwudhu.

6) ‘Uruf

‘Urufyaitu suatu tindakan dalam menentukan suatu perkara berdasarkan adat istiadat yang
berlaku dimasayarakat dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadis. Contohnya :
dalam hal jual beli.sipembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang ia
beli dengan tidak mengadakan ijab Kabul, karena harga telah dimaklumi bersama antara
penjual dan pembeli.

7) Istihsan

Istihsan yaitu suatu tindakan dengan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya,
disebabkan adanya suatu dalil syara’ yang mengharuskan untuk meninggalkannya.
Contohnya: didalam syara’, kita dilarang untuk mengadakan jual beli yang barangnya
belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syara’ memberikan rukhsah
3/4
yaitu kemudahan atau keringanan, bahwa jual beli diperbolehkan dengan sistem
pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.

Contoh Ijtihad

Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, Para ulama berkumpul untuk berdiskusi


mengeluarkan pendapatnyauntuk menentukan awal Ramadhan dan penentuan 1 syawal.
Setiap ulama memiliki dasar hukum dan cara dalam penghitungannya, jika telah ditemukan
maka muncullah kesepakatan dalam penentuan 1 ramadhan dan 1 Syawal.

Demikian, semoga bermanfaat!

4/4

Anda mungkin juga menyukai