Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Syariah, Fikih, Ushul

Fikih, Kaidah Fiqhiyah dan Hukum


Islam
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu fiqh

Disusun Oleh:
Ikram Arrasyid Alhaj
M.Rifqi Itsbatullah
Muhammad Helmy Sallima Wijaya

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014

1
Kata Pengantar

Assalamua’laikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat, anugerah, dan karunia, sehingga dengan izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah. Tidak lupa pula shalawat beriring salam juga kami panjatkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi
semesta alam (rahmatan lil `alamin). Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah ilmu fiqh dengan baik dan tepat waktu. Yang berjudul “Pengertian
Syariah, Fiqih, Ushul fiqih, Kaidah Fiqhiyah, dan Hukum Islam.”.
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam membuat makalah ini

sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang harus diperbaiki, mengingat

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, untuk segala kritik dan

saran yang sifatnya membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 4
C. Tujuan.............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 5
A. Pengertian Syariah………………………………………………… 5
B. Pngertian Fikih……………………………………………………. 6
C. Pngertian Ushul Fikih…………………………………………….. 7
D. Pngertian Kaidah Fiqhiyah……………………………………….. 8
E. Pngertian Hukum Islam…………………………………………… 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 10


A. Kesimpulan..................................................................................... 10
B. Daftar Pustaka................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar belakang
Dalam sebuah Agama tentu harus disertai dengan Ilmu yang mengatur tentang
agama tersebut, Agama Islam salah satunya, Agama Islam adalah Agama yang
sempurna yang didalamnya terdapat banyak sekali ilmu-ilmu yg mengaturnya, salah
satu Ilmunya adalah ilmu fiqih.
Di dalam ilmu fiqih ada banyak substansi bahasan-bahasan,diantaranya
pengertian syariah, ushul fiqih, kaidah fiqhiyah, dan hukum islam.

2.Rumusan Masalah
Dalam uraian tersebut yang menjelaskan tentang pembahasan kali ini “Pengertian
Syariah, Fiqih, Ushul fiqih, Kaidah Fiqhiyah, dan Hukum Islam.”.
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas sebagai acuan kepada
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Pengertian syariah?
2.Pengertian fiqih?
3.Pengertian ushul fiqih?
4.Pengertian kaidah fiqhiyah?
5.Pngertian hukum islam?

3.Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
Syariah, Fiqih, Ushul fiqih, Kaidah Fiqhiyah, dan Hukum Islam . Sehingga dengan
adanya makalah ini mungkin bisa membantu dalam kita dalam memahami apa saja
ilmu yang pararel dengan fiqih.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Syariah
Secara bahasa, ada beberapa makna yang mengacu pada makna syari’ah.
Syari’ah berarti tempat kesumber air yang digunakan untuk minum, atau sumber air
yang dapat diambil tanpa menggunakan tali timba.
Syariat/syariah didefinisikan oleh para ulama ushul adalah sebagai berikut:
1. Syariah adalah perintah Asy-Syari (Pembuat Hukum) yg berhubungan dengan
perbuatan-perbuatan hamba yg berkaitan ketetapan,pilihan, atau kondisi.
2. Syariah adalah perintah Asy-Syari (Pembuat Hukum) yang berhubungan
dengan perbuatan mukallaf.

Ada beberapa ayat dalam Al-qur’an yang menunjuk kata syariah dengan
berbagai macam definisinya, yaitu;

َ‫صبيِبسناَ َبِههه َإهبِببسراَههيِسم َسومموُسسى‬


‫ك َسوسماَ َسو ص‬ ‫ه‬
‫صىَ َبِههه َمنوُحااَ َسواَلصذيِ َأسبوسحبيِبسناَ َإهلسبيِ س‬
‫ع َلسمكم َدمسن َاَلدديِّهن َسماَ َسو ص‬
‫سشسر س‬
‫ي َسماَ َتسبدمعوُمهبم َإهلسبيِهه َاَللصمه َ سبيتسهب َإهلسبيِهه َسمن‬ ‫ه‬ ‫هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫سوعيِسسىَ َأسبن َأسقيِمموُاَ َاَلدديِّسن َسوسل َتسبتسبسفصرقموُاَ َفيِه َسكبَمبسر َسعسلىَ َاَلبممبشهرك س‬
‫ب‬ ‫ه هه ه‬
‫يِّسسشاَمء َسويِّسببهديِ َإلسبيِه َسمن َيِّمنيِ م‬

Artinya: “Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah
agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik

5
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (QS.As-Syura : 13)
Definisi Syariah
Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan
kepada hamba-hambanya, seperti : Puasa, Shalat, Haji, zakat dan seluruh kebajikan.
Kata syariat berasal dari kata “ Syar’a” Al Syai’u yang berarti menerangkan atau
menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata Syariah yang berarti suatu tempat yang
dijadikan sarana untuk mengambilnya tidak memberikan bantuan alat lain. Syariat
dalam isrilah Syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-hambanya,
baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Saw dari perkataan, perbuatan
dan penetapan.

B.Pengertian Fiqih
Fiqih secara etimologi berarti pehaman yang mendalam dan membutuh
pengerahan potensial akal. Adapun pengertian secara terminologi, pada mulanya
diartikan sebagai pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik
berupa kaidah (ushuliyah) maupun amaliah (furu’ah). Ini berarti fiqh sama dengan
pengertian syariah Islamiyah. Namun, pada perkembangan selanjutnya, fiqh
merupakan bagian dari syariah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum syariah
Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah dewasa daan berakal
sehat (mukallaf) dan diambil dari dalil yang terinci.
Menurut para ahli fiqh terdahulu, definisi fiqih secara terminologi yaitu:
‫العلم باللحأكام الشرعية العملية الكتسبة من أ دلتها التفصيلية‬
Artinya: “Ilmu tentang hukum syara’ tentang perbuatan manusia (amaliah) yang
diperolejh melalui dalil-dalilnya yang terperinci.”
Sementara itu, ulama lain mengemukakan bahwa fiqh:
‫مجموعة الحأكم الشرعية العملية المكتسبة من أدلتها التفصيلية‬
Artinya: “Himpunan hukum syara’ tentang perbuatan manusia (amaliah) yang
diambil dari dalil-dalinya yang terperinci.”
Definisi pertama menunujukkan bahwa fiqh dipandang sebagai ilmu yang berusaha
menjelaskan hukum. Sedangkan definisi yang kedua menunjukkan fiqh dipandang
sebagai hukum. Hal ini terjadi karena adanya kemiripan antara fiqh sebagai ilmu dan
fiqh sebagai hukum.

6
C.Pengertian Ushul Fiqih
Ushul fiqh berasal dari dua kata, yaitu ushul bentuk jamak
dari ashl dan kata fiqh, yang masing-masing memilki arti pengertian yang
luas. Ashl secara etimologi diartikan sebagai “fondasi sesuatu, baik yang bersifat
materi maupun bukan”.
Adapun menurut istilah, ashl mempunyai beberapa arti berikut:

1. Dalil, yakni sebagai landasan hukum. Seperti pernyataan para ulama Ushul
Fiqh bahwa ashldari wajibnya shalat lima waktu adalah firman Allah dan sunnah
Rasul.

2. Qa’idah, yakni dasar atau fondasi sesuatu, seperti sabda Nabi Muhammad saw. :
‫نبى السالم على خمسة أصول‬
Artinya: “Islam itu didirikan atas lima ushul (dasar atau fondasi).”

3. Rajih, yaitu yang terkuat. Seperti dalam ungkapan para ahli ushul fiqh:
‫الصل فى الكلم الحقيقة‬
Artinya: “Yang terkuat dari (kandungan) suatu hukum adalah arti hakikatnya.”
Maksudnya yang menjadi patokan dari setiap perkataan adalah makna hakikat dari
perkataan tersebut.

. Far’u (cabang), seperti perkataan ulama ushul:


‫الولدفرع للبأ‬
Artinya: “Anak adalah cabang dari ayah.”

5. Mustashab, yakni memberlakukan hukum yg sudah ada sejak semula selama tidak
ada dalil yg mengubahnya.

Menurut Al-Baidhawi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ushul fiqh yaitu :
‫معرفة دلئال الفقه اجمال وكيفية الساتفادة منهاوحأال المستفد‬

7
Artinya: “Ilmu pengetahuan tentang dalil fiqh secara global, metode penggunaan
dalil tersebut, dan keadaan (persyaratan) orang yang menggunakannya.”

Maka qaidah ushuliyyah adalah dalil syara’ yang bersifat menyeluruh, universal dan
global (kulli dan mujmal). Qaidah ushuliyyah merupakan sejumlah peraturan untuk menggali
hukum. Qaidah ushuliyyah umumnya berkaitan dengan ketentuandalalah lafazh atau
kebahasaan

D.Pengertian Kaidah Fiqhiyah


Al- Qawâ’id merupakan jamak dari qaidah (kaidah). Para ulama
mengartikan qaidah secara etimologi (asal usul kata) dan terminologi (istilah). Dalam
arti bahasa, qaidah bermakna asas, dasar, atau fondasi, baik dalam arti yang konkret
maupun yang abstrak,
Sedangkan arti fiqhiyah diambil dari kata fiqh yang diberi tambahan ya’ nisbah yang
berfungsi sebagai penjenisan atau membangsakan. Secara etimologi makna fiqh lebih
dekat dengan makna ilmu sebagaimana yang banyak dipahami oleh para sahabat.
Jadi, Al-Qawâ’id al-Fiqhiyah (kaidah-kaidah fiqh) secara etimologis adalah
dasar-dasar atau asas-asas yang berkaitan dengan masalah-masalah atau jenis-jenis
fikih.
Adapun menurut istilahatau terminologi, ulama ushul membuat beberapa
definisi, sebagaimana ditulis dalam beberapa kitab dibawah ini:

1) Dalam kitab At-Ta’arifat


‫حأكم كلي ينطبق على جزئاياته يتعرفاحأكامهامنه‬

Artinya: “Hukum universal(kulli) yang bersesuaian dengan bagiannyadan bisa


diketahui hukumnya.”

2) Dalam kitab Syarah Jamu’ al-Jawami’


‫قضية كلية يتعرف منها أحأكام جزئاياتها‬

Artinya: “Ketentuan pernyataan unuversal yang memberikan pengetahuan tentang


berbagai hukum dan bagian-bagiannya.”

8
3) Dalam kitab Syarh Mukhtashar al-Raudah fi Ushul Fiqh
‫القضا ياالكلية التى يعرف باالنظرفيهاقضاياجزئاية‬

Artinya: “Ketentuan universal yang bisa menemukan bagian-bagiannya melalui penalaran.”

Qawaid fiqhiyyah adalah dasar-dasar fiqh yang bersifat umum dan bersifat ringkas
berbentuk udang-undang yang berisi hukum-hukum syara’ yang umum terhadap berbagai
peristiwa hukum yang termasuk dalam ruang lingkup kaidah tersebut”

E.Pengertian Hukum Islam

Menurut KBBI Hukum Islam ialah peraturan-peraturan dan ketentun-


ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan berdasarkan kitab al-Qur’an; Hukum
syara’. Definisi ini berbeda dengan pemahaman para akademisi di Indonesia, sebab
hukum Islam tidak dibatasi yang berkaitan dengan perbuatan manusia pada umumnya,
dimana ia tidak mencakup masalah akidah dan akhlak. Di samping itu, sumber hukum
Islam bukan hanya al-Quran, namun juga as-Sunnah dan melalui berbagai metode
penemuan hukum yang dikenal dalam ushul fiqh.
Untuk memudahkan, penegertian hukum Islam sebenarnya tidak jauh dari fiqh Islam,
yakni seperangkat aturan yang berisi hukum-hukum syara’ yang bersifat terperinci,
yang berkaitan dengan perbuatan manusia, yang dipahami dan digali dari sumber-
sumber (al-Quran dan alHadis) dan dalil-dalil syara’ lainnya (ijtihad).

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mempelajari Fiqh, Ushul
Fiqh, Syari’ah, Qawa’idul Fiqh dan Hukum Islam sangatlah diperlukan agar kita
dapat dan tahu apa pengertian, persamaan, maupun perbedaan dari Fiqh, Ushul Fiqh,
Syari’ah, dan Qawaidul Fiqh.Dengan demikian penjelasan atas bahasan tersebut dapat
lebih mudah dipahami.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suyatno.2011.Dasar-Dasar Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media


Syafe’i,Rachmat.2010.Ilmu Ushul Fiqh.Bandung : CV.Pustaka Setia
Zuhri,Saifudin.2009.Ushul Fiqh.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
http://syariahdanfiqh.blogspot.com/2011/09/pengertian-persamaan-dan-
perbedaan.html

11

Anda mungkin juga menyukai