HUKUM WADH'I
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ushul Fiqh
Dosen pengampu:
Setyabudi Daryono,M.Sy
Oleh :
Abdul Aziz
RANGKASBITUNG
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami kami haturkan kehadirat Allah SWt. Hanya dengan limpahan
nikmat taufiq dan hidayahnya kami dapat menyesaikan makalah ini, walaupun masih jauh dari
kata sempurna . Hamparan shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. keluaraga, sahabat, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Namun, meski sudah semaksimal mungkin mengerahkan tenaga dan pikiran demi
tersusunnya makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang tidak dapat
kami hindari.Oleh karna itu,kritik dan saran sangat kami harapkan demi sempurnanya karya
ilmiah kami.Besar harapan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.Amin.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR … .i
DAFTAR ISI … ..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..............................1
B. Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Sebab (as-sabab)...............................................................................................2
2. Syarat
…...4
3. Mani.................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ..….8
B. Saran
...8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
c. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum ini dinamakan hukum wadhi karena dalam hukum tersebut terdapat
dua hal yang saling bekaitan,seperti yang telah disebutkan diatas.
Hukum Wadhi terbagi menjadi lima macam yaitu sebab, syarat, mani, rukhsah
dan azimah, sah dan batal.
1) Sebab (As-Sabab)
a. Pengertian
5
Sedangkan sabab secara terminologi ushul fiqh adalah:Perkara
yang jelas dan dapat diukur yang oleh pembuat syara'(syari') dijadikan
sebagai tanda adanya hukum,yakni melazimkan adanya sabab adanya
musabbab dan tidak adanya sabab tidak adanya musabbab.
b. Pembagian sabab
6
berpuasa.Dari dua contoh ini tidak ada kesesuaian secara akal
antara sabab dan hukum yang ditimbulkan.
2). Syarat
a. Pengertian Syarat
هومايتوقف عليه وجودالحكم على وجوده ويلزم من عدمه عدم الحكم وليلزم من وجوده وجود الحكم
b. Pembagian syarat
7
Ulama ushul fiqh membagi syarat dilihat dari sumbernya menjadi
dua macam:
1. Syarat syari
Syarat syarI adalah syarat yang dibentuk oleh syari tanpa ada
campur tangan mukallaf,contohnya seperti syaratnya ibadah,syarat
akad,dan syarat melaksanakan had.Contoh membunuh adalah
sebab diwajibkannya qishos.Tetapi pembunuhan dimaksud
disyaratkan dilakukan dengan sengaja,Syarat dengan sengaja itu
didatangkan oleh syariat.Contoh lain Rusd (kemampuan
kecerdasan) mengelola harta bagi yatim adalah syarat untuk
kewajiban menyerahkan harta anak yatim kepadanya.
2. Syarat jali
3) Mani (penghalang)
a) Mani Hukum
b) Mani sabab
8
Mani sabab adalah suatu penghalang yang ditentukan syara
sebagai penghalang berfungsinya sabab,contohnya anak yang berhak
menerima waris sebab kematian ayahnya,namun karna sianak yang
membunuh ayahnya maka menjadi penghalang bagi si anak
mendapatkan warisan.Contoh lain dalam masalah zakat,jumlah hutang
yang menyebabkan berkurangnya harta satu nishob menjadi
penghalang seseorang untuk berkewajiban membayar zakat.
Sebagian ulama ushul fiqh seperti Abdul Wahab Khallaf dan Wahbah
Zuhaili memasukkan rukhshoh dan azimah kedalam hokum wadh I oleh
karena itu,rukhshoh dan azimah masuk dalam pembagian hokum wadh I
yang ke empat.
9
umum,ini mengandung bahwa hukum itu berlaku secara umum yang telah
disyariatkan oleh Allah sejak semula dimana tidak ada kekhususan lantaran
suatu kondisi.Kemudian ada kalimat hukum Allah pada mulanya hal ini
mengandung arti pembuat hukum bermaksud untuk menetapkan hukumtaklif
itukepada hambanya.Hukum ini tidak didahului hukum lain.Dengan demikian
hukum azimah ini berlaku sebagai hukum pemula dan sebagai pengantar
kepada kemashlahatan yang bersifat umum.Cntohnya adalah sholt lima
waktuyang diwajibkan kepada semua mukallaf dalam segala situasi dan
kondisi ,begitu juga kewajiban zakat dan puasa.
Semua kewajiban ini berlaku untuk mukallaf dan tidak ada hukum yang
mendahului hukum wajib tersebut.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum wadhI merupakan bagian dari hukum syari at dalam fan ushul
fiqh,dimana hukum syariat dibagi menjadi dua yaitu hukum taklifi dan hukum
wadhi.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Shidiq Saipudin. 2014. Ushul Fiqih. Jakarta: Kencana Preda Media Group
12