Patologi Anatomi Penyakit ND
Patologi Anatomi Penyakit ND
Oleh :
Anjar Adi Setiawan, S.KH. 130130100111008
DEPARTEMEN PATOLOGI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KOASISTENSI DEPARTEMEN
PATOLOGI
Oleh:
Anjar Adi Setiawan 130130100111015
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Koasistensi
Signalement
Jenis Hewan : Ayam layer
Ras : Isa Brown
Asal Hewan : Srengat, Kabupaten Blitar
Jenis Kelamin : Betina
Umur : 18 minggu
Jumlah : 1 ekor
Tanggal nekropsi : Minggu, 15 April 2014
Anamnesa: Kematian ayam 30 ekor dari 1000 ekor. Ayam sudah divaksinasi ND,
Coriza, Gumboro, ILT dan Marek. Menunjukkan gejala torticollis.
MATERI DAN METODE
Examination Report
External Examination
Feathers & Skin : Normal Tidak normal: nodul
Comb & wattles : Normal Tidak normal
Other abnormalities : Torticollis
Head
Eyes : Normal Tidak normal
Nasal cavities : Normal Tidak normal
Mouth : Normal Tidak normal
Muscles
Breast (m. pectoralis) : Normal Tidak normal
Legs : Normal Tidak normal
Nervous System
Brachial Nerve : Normal Tidak normal
Sciatic Nerve : Normal Tidak normal
Brain : Normal Tidak normal
Dari gambaran histopatologi otak, didapati bahwa pada sel otak telah terjadi
nekrosis, namun tidak parah dan kejadiannya hanya bersifat lokal. Selain sel yang
mengalami nekrosis, ditemukan pula perivascular cuffing, yaitu perubahan mikroskopis
dimana dinding pembuluh darah banyak dikelilingi oleh sel-sel limfosit. Bentukan ini
menandakan bahwa hewan terinfeksi penyakit dari agen virus.
Gambar 5. Gambaran dari usus halus yang mengalami kerusakan jaringan atau nekrosis dan
juga ditandai dengan adanya hemoragi yg ditunjukkan dengan anak panah
A B
Gambar 6. A. gambar lien dengan perbesaran 100, terlihat adanya perbedaan susunan
sel dan kerapatan antara sel; B. Gambar lien dengan perbesar 400 terlihat adanya akumulasi
dari sel sel PMN yang ditunjukkan dengan lingkaran hitam dan terbentuknya cairan transudat
pada beberapa bagian yang ditunjukkan oleh arah panah.
Lien merupakan organ limfatik pada unggas, pada umumnya secara
mikroskopis terlihat adanya gambaran sel-sel limfosit pada gambaran
mikroskopis jaringan normal. Akan tetapi, hal ini dapat dibedakan dengan
melihat pada konsistensi dan perbedaan kerapatan pada sel-sel penyusun
organ sebagai indikasi abnormalitas suatu jaringan. Sedangkan pada
perbesaran 400 sesuai yang ditunjukkan gambar 6. B maka dapat kita lihat
adanya akumulasi sel-sel PMN dan terbentuknya transudat cairan pada
jaringan.
Dari hasil nekropsi dicurigai hewan terinfeksi Newcastle Disease (ND),
dimana gejala patognomonis pada ND adalah timbulnya kelainan pada sistem
saraf yang ditandai dengan gejala tortikolis, dan juga terdapatnya perdarahan
pada proventrikulus, usus, dan terjadinya perubahan baik secara nekrotik
maupun hyperplasia pada lien, serta didapatkannya perifaskular cuffing pada
otak sebagai indikasi infeksi oleh virus.
PEMBAHASAN
Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, dengan angka
kematian yang tinggi, disebabkan oleh virus genus paramyxovirus dengan famili
paramyxoviridae. Dimana secara morfologinya virus ini memiliki nukleokapsid
bersimetri heliks dan dikelilingi oleh amplop yang berasal dari membran
permukaan sel. Pada amplop tersebut menempel spike glikoprotein
hemaglutinin dan neuraminidase yang berperan sebagai faktor virulensi dari
virus tersebut. Newcastle Disease dipandang sebagai salah satu penyakit
penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi
pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang
memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan
program vaksinasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND antara lain
berupa kematian ayam, penurunan produksi telur pada ayam petelur, gangguan
pertumbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging.
Tingkat morbiditas penyakit Newcastle Disease sangat tinggi yaitu
ssekitar 90-100% dengan tingkat kematian penderita hampir 100%. Biasanya
wabah terjadi pada peralihan musim, dari musim panas ke musim hujan atau
sebaliknya, yaitu pada saat ayam mengalami stres. Hampir semua jenis unggas
(ayam, itik, angsa, termasuk juga bangsa burung seperti kakatua, merpati, nuri,
beo) peka terhadap penyakit ini.penyakit dapat ditularkan melalui kontak
langsung unggas sakit dengan yang sehat. Disamping itu penularan juga terjadi
secara kontak tidak langsung antara unggas sehat dengan orang, bahan / alat-
alat, ddebu, udara yang tercemar virus Newcastle Disease (buku hijau).
Penyebaran Newcastle Disease tergantung pada usaha eradikasi dan
pengendalian yang dilakukan oleh suatu negara tertentu. Keberhasilan program
pengendalian Newcastle Disease tergantung pada situasi industri perunggasan
pada suatu negara. Jiika negara tertentu bayak memlihara ayam jenis lokal
yang tidak divaksinasi terhadap Newcastle Disease maka penyakit tersebut
biasanya akan lebih sulit untuk ditanggulangi. Penyebaran virus ND erat
hubungannya dengan tingkat kecepatan peternakan ayam komersial disuatu
negara, lalu lintas burung peliharaan antar-negara yang tergolong spesies
psittacine yang dipelihara untuk berbagai tujuan yang dapat merupakan sumber
penularan virus tersebut pada ayam (Tabbu, 2000).
Aldous, E.W. and D.J. Alexander. 2001. Detection and differentiation of Newcastle
disease virus (avian paramyxovirus type1). Avian Pathol. 30:117-128.
Alexander, D.J. 2001. Newcastle disease: The Gordon Memorial Lecture. Br. Poult.
Sci. 42:5-22.
Davis M.F, Teresa Y.M. Poultry Necropsy Basics. VME-0012-01. November 2008.
Geering W, Forman A and Nunn MJ (1995). Exotic Animal Diseases: A Field Guide
for Australian Veterinarians. Bureau of Resource Sciences, Department
of Primary Industries and Energy, Australian Government Publishing
Service, Canberra.
Kencana, G.A.Y. and I.M. Kardena. 2011. Gross pathological observation of acute
Newcastle disease in domestic chicken. Prosiding Seminar Internasional
Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) dan International Union of
Microbiological Societies (IUMS). Denpasar, 22-24 Juni 2011.
Lima, F.S., E. Santin, A.C. Paulillo, L.D. Junior, V.M.B. de Moraes, N.M.Q. Gama,
and R.P.S. Iturino. 2004. Evaluation of different programs of Newcastle
disease vaccination in japanese quail (Coturnix coturnix japonica).
International J. Poultry Science 3(5):354-356.
Samkhan dan Sri Niati. 2006 Tata Cara Penanganan Dan Pengirimam Contoh ke
Laboratorium. Dalam : Bultin Laboratorium Veteriner.. Vol : 6 No:3. Edisi
Tahun : September 2003. ISSN : 0853-7968