Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN HBsAg KROMATOGRAFI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA ANUGRAH
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR 1 Februari 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN Merupakan salah satu penyebab dari penyakit kuning (Hepatitis).


: HBsAg adalah antigen permukaan virus hepatitis B.

II. TUJUAN Untuk mengetahui pernah tidaknya seseorang terpapar virus Hepatitis B
: ( Untuk deteksi kualitatif antigen Hepatitis B dalam serum )
III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang Digunakan


- Mikropipet
- Tip
- Tabung Reaksi

B. Bahan yang Digunakan


- Serum / Plasma
- Test Strip HBsAg Chromatography

C. Cara Kerja
- Keluarkan strip tes dari kantong penutup dan gunakan
sesegera mungkin.
- Rendam strip tes ke dalam serum minimal sebelum garis
maksimal secara vertikal dengan panah menunjuk ke arah
serum.
- Mulai timer dan tunggu sampai garis merah timbul.
- Baca hasil setelah 15 menit.

D. Interpretasi Hasil

- Positif (dua garis)


Garis merah akan tampak pada kedua sisi C
daerah kontrol “C” maupun daerah tes “T”
pada strip. T

- Negatif (satu garis)


Satu garis merah akan tampak di daerah
C
kontrol “C” pada strip dan tidak akan
tampak garis merah pada daerah tes “T”. T

- Invalid (tidak ada garis)


Jika tidak ada garis merah pada C
kedua daerah strip atau garis
hanya tampak pada daerah T
tes “T” dan tidak
ada garis merah pada
daerah kontrol “C”,
maka hasil dinyatakan C

invalid dan pemeriksaan


T
harus diulang kembali.

V. UNIT TERKAIT : - Loket pendaftaran (pasien poliklinik)


- Loket Pembayaran
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Ruang Perawatan semua17 kelas
- Ruang ICU
- Kamar Tindakan Bersalin
- Kamar Tindakan Perinatologi
Pemeriksaan HIV
Kromatografi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA ANUGRAH
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
PROSEDUR 1 Februari 2018
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan HIV adalah suatu pemeriksaan immunokromatography


menggunakan dish dengan cara cepat, digunakan untuk pemeriksaan
kualitatif dan untuk mendeteksi adanya virus HIV pada seseorang

II. TUJUAN : Untuk mengetahui ada tidaknya seseorang terpapar virus HIV

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang digunakan


- Mikropipet 5 ul

B. Bahan yang Digunakan


- Serum atau plasma
- Casette HIV Answer
- Larutan diluent

C. Cara Kerja
- Dengan menggunakan mikropipet 5 ul dipindahkan serum atau
plasma ke lubang sampel “S” berbentuk persegi
- Kemudian diteteskan sebanyak 4 tetes larutan diluent pada
lubang diluent berbentuk bulat
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.

Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”

Positif :
Terjadi dua garis warna
merah, satu garis pada
daerah kontrol “C” dan
satu garis pada daerah
“T”

Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”

V. UNIT TERKAIT : Semua unit di RSIA Anugrah

18
RSIA ANUGRAH

PEMERIKSAAN WIDAL

Jl. Sungai Raya Dalam No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. 43 Kubu Raya
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Tes Widal adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit-
penyakit infeksi oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi
II. TUJUAN : Untuk mendiagnosis penyakit Typhoid

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang Digunakan


- Slide dengan latar belakang putih
- Mikropipet

B. Bahan yang Digunakan


- Serum/plasma
- Kit Antigen Salmonella (Typhi O dan H, Paratyphi AO, AH,
BO, BH, CO dan CH)

C. Cara Kerja

1. Rapid Screening Test


- Tempatkan 0,02 ml serum yang diencerkan di lingkaran
dengan diameter 3 mm pada tatakan putih.
Tambahkan 1 tetes dari reagen Salmonella Typhi O
yang telah dihomogenkan.
- Campurkan dengan batang pengaduk beberapa detik dan
sebarkan didalam lingkaran pada tatakan putih tersebut.
- Secara perlahan-lahan putar tatakan selama 1 menit dan
lihat apakah terjadi aglutinasi atau tidak.
- Jika aglutinasi terjadi kurang dari 1 menit, lanjutkan dengan
pemeriksaan rapid slide titration.
- Dengan cara yang sama dikerjakan juga untuk reagen
Salmonella Typhi yang lain.

2. Rapid Slide Titration


- Berikan 20 L; 10 L dan 5 L serum menggunakan
mikropipet yang tidak diencerkan pada sebaris lingkaran
berdiameter 3 mm pada tatakan putih.
- Gunakan pipet tetes yang telah disediakan, tambahkan 1
tetes reagen Salmonella yang telah dikocok pada tiap serum
tersebut.
- Campur dengan batang pengaduk selama beberapa detik,
sebarkan di bagian dalam lingkaran.
- Goyang tatakan tersebut perlahan-lahan dan baca aglutinasi
dalam1 menit.
- Pengenceran yang terjadi yaitu 1:100, 1:200 dan 1:400
-
D. Pembacaan Hasil
Baca aglutinasi yang terjadi. Pada reaksi O yang positif terjadi

19
aglutinasi granula. Pada aglutinasi H terjadi floccular yang
karakteristik.

V. UNIT TERKAIT : - Loket pendaftaran (pasien poliklinik)


- Loket Pembayaran
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Ruang Perawatan semua kelas
- Kamar Tindakan Bersalin
- Kamar Tindakan Perinatologi

RSIA ANUGRAH

Pemeriksaan Tubex TF

Jl. Sungai Raya Dalam No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. 43 Kubu Raya 0
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN Uji tubex merupakan uji yang subjektif dan semi kuantitatif dengan cara
: membandingkan warna yang terbentuk pada reaksi dengan tubex color
scale yang tersedia.

II. TUJUAN Untuk menegakkan diagnosis demam tifoid dengan uji Tubex
:
20
III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang Digunakan


- V-Shape Wells
- Magnetic + Color Scale
- Reagent Positive Control
- Reagent Negative Control
- Brown Reagent (A)
- Blue Reagent (B)
- Klinipet 45 ul dan Klinipet 90 ul
- Tip
B. Bahan yang Digunakan
- Serum
C. Cara Kerja
- Bawa semua reagent dan sampel pada suhu ruangan, kocok
seluruh reagent dengan teliti sebelum digunakan, periksa
secara visual seluruh endapan yang telah diurai menjadi
larutan.
- Letakkan V- Shape Wells di atas magnetic color scale, tegak
lurus di atas meja.
- Pipet 45 ul Brown Reagent (A) ke semua wells.
- Pipet 45 ul Control Positive – Control Negative dan serum
pasien langsung dicampur dengan menggerakan pipet
dengan naik turun 10 kali. Gunakan pipet baru untuk setiap
sampel. Inkubasi 2 menit.
- Pipetkan 90 ul Blue Reagent (B) ke semua wells, tutup wells
dengan sealing tape. Miringkan 900 dan kocok maju mundur
selama 2 menit. Letakkan wells strip di atas skala magnetik
untuk reaksi separasi. Biarkan reaksi separasi 5 menit.
- Baca hasil pengujian dalam waktu 30 menit.

D. Niai Rujukan
Skor Interpretasi
<2 Tidak menunjukan infeksi demam tifoid aktif
3 Pengukuran tidak dapat disimpulkan. Ulangi
pengujian beberapa hari kemudian
4 Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (positif
lemah)
6-10 Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (positif
kuat)
V. UNIT TERKAIT - Loket pendaftaran (pasien poliklinik)
: - Loket Pembayaran
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Ruang Perawatan semua kelas
- Ruang ICU
- Kamar Tindakan Bersalin
- Kamar Tindakan Perinatologi

21
RSIA ANUGRAH

PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA RAPID

Jl. Sungai Raya Dalam No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. 43 Kubu Raya
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Hormon HCG adalah suatu hormon glycoprotein yang dihasilkan oleh
plasenta sesaat setelah terjadi pembuahan. Pada kehamilan normal,
hormon HCG terdapat didalam urine dan serum setelah 7 – 10 hari
pada awal masa gestational

II. TUJUAN : Untuk menentukan adanya hormon -HCG

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR :
A. Alat yang Digunakan
- Wadah penampung urine

B. Bahan yang Digunakan


- Urine yang dikeluarkan di laboratorium
- Kit -HCG Rapid

C. Cara Kerja
1. Test Strip
- Bawa test strip ke suhu ruang
- Keluarkan test strip dari bungkusnya
Celupkan strip ke dalam sampel dengan arah panah
menunjuk ke bawah (tegak lurus) pada sampel. Tinggi
sampel yang tercelup tidak boleh melebihi batas tinggi
maksimal pada strip
- Tahan sampai muncul garis warna merah keunguan pada
area Test (± 30 detik)
- Letakkan strip di permukaan datar yang bersih dan tidak
menyerap
- Baca hasil antara 5 – 10 menit setelah menambahkan
22
sampel
2. Test Card
- Bawa test card ke suhu ruang
- Keluarkan test card dari bungkusnya
- Letakkan test card pada permukaan datas. Ambil pipet kecil
- Dengan pipet yang telah disediakan, teteskan sampel 3 tetes
(± 90 µL) ke lubang sampel
- Bacalah hasil antara 5 – 10 menit setelah meneteskan
sampel

D. Pembacaan Hasil
- Positif :
Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis Test dan
satu pada zona garis kontrol “C“.
- Negatif :
Terbentuk satu garis warna pada zona garis kontrol “C” saja.
- Invalid/Test Gagal :
Jika tidak timbul garis warna pada zona control “C”, maka test
dinyatakan gagal. Ulangi test dengan test strip atau test card
baru.

V. UNIT TERKAIT : - Loket pendaftaran (pasien poliklinik)


- Loket Pembayaran
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Ruang Perawatan semua kelas
- Kamar Tindakan Bersalin

23
RSIA ANUGRAH

Pemeriksaan Malaria HRP-II dan pLDH Antigen


Metode Cepat

Jl. Sungai Raya No. Dokumen No. Revisi Halaman


Dalam 0
No. 43 Kubu Raya
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan Malaria HRP-II dan pLDH antigen cara cepat adalah suatu
pemeriksaan malaria secara imunoserologi dimana antigen HRP-II untuk
mendeteksi malaria P. falciparum sedangkan antigen pLDH digunakan
untuk mendeteksi malaria P.vivax

II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya malaria P.falciparum dan malaria P.vivax.

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang Digunakan


- Mikropipet 5 ul
- Lanset
- Kapas alkohol

B. Bahan yang Digunakan


- Darah kapiler
- Kit Malaria HRP-II (P.f) dan pLDH (P.v) Antigen Rapid
- Larutan diluent

C. Cara Kerja
- Dibersihkan jari yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol
- Ditusuk jari yang telah dibersihkan menggunakan lanset steril
- Dengan menggunakan mikropipet 5 ul dipindahkan darah tersebut
ke lubang sampel
- Kemudian diteteskan sebanyak 4 tetes larutan diluent pada lubang
diluent
- Dibiarkan selama 15-30 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 30 menit karena akan
menghasilkan reaksi palsu.

Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
daerah kontrol “C”

Positif :
- Malaria P.falciparum :
Terjadi dua garis yaitu 1 garis
pada daerah kontrol “C” dan 1
garis pada daerah tes “P.f”
- Malaria P.vivax :
Terjadi dua garis yaitu 1 garis
pada daerah kontrol “C” dan
1 garis pada daerah tes “P.v”

24
- Malaria P.falciparum dan
P.vivax :
Terjadi tiga garis merah
yaitu 1 garis pada daerah
kontrol “C”, 1 garis pada
daerah tes “P.f” dan 1 garis
dan 1 garis pada daerah
“P.v”

Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol
“C”

V. UNIT TERKAIT : Semua unit di RSIA Anugrah

RSIA ANUGRAH

Pemeriksaan Dengue NS1 Ag


Cara Cepat

Jl. Sungai Raya Dalam No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. 43 Kubu Raya 0
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan Dengue NS1 Ag Rapid adalah suatu pemeriksaan


immunokromatography secara in vitro untuk mendeteksi adanya antigen
NS1 virus dengue didalam serum, plasma atau darah manusia.

II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya antibodi IgG dan IgM Dengue.

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

25
IV. PROSEDUR : A. Alat yang digunakan
- Mikropipet 100 ul

B. Bahan yang Digunakan


- Serum atau plasma
- Kit Dengue NS1 Ag Rapid

C. Cara Kerja
- Diteteskan sebanyak 3 tetes (100 ul) spesimen ke lubang
sampel “S”
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.

Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”
Positif :
Terjadi dua garis, satu garis
pada daerah kontrol “C”
dan satu garis pada daerah tes
“T”
Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”

V. UNIT TERKAIT : Semua unit di RSIA Anugrah

RSIA ANUGRAH

Pemeriksaan Dengue IgG/IgM


Cara Cepat

Jl. Sungai Raya Dalam No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. 43 Kubu Raya 0
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA Anugrah
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Hilmi K. Riskawa,SpA.,M.Kes

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan Dengue IgG/IgM Rapid adalah suatu pemeriksaan


immunokromatography menggunakan phase cair dengan cara cepat,
digunakan untuk pemeriksaan kualitatif dan untuk mendeteksi adanya
antibody IgG dan IgM terhadap virus dengue yang terdapat pada
manusia

II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya antibodi IgG dan IgM Dengue.

III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional

IV. PROSEDUR : A. Alat yang digunakan


- Mikropipet 10 ul

B. Bahan yang Digunakan


- Serum atau plasma
26
- Kit Dengue IgG/IgM Rapid
- Larutan diluent

C. Cara Kerja
- Dengan menggunakan mikropipet 10 ul dipindahkan serum atau
plasma ke lubang sampel “S” berbentuk persegi
- Kemudian diteteskan sebanyak 2 tetes larutan diluent pada
lubang diluent berbentuk bulat
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.
Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”

Positif :
- IgM :
Terjadi dua garis warna
pink, satu garis pada
daerah kontrol “C” dan
satu garis pada daerah
“M”
- IgG :
Terjadi dua garis warna
pink, satu garis pada
kontrol “C” dan satu garis
pada daerah “G”
- IgG dan IgM :
Terjadi tiga garis warna
pink, satu garis pada
daerah kontrol “C”,
satu garis pada daerah “M”
dan satu garis pada daerah
“G”

Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”

V. UNIT TERKAIT : Semua unit di RSIA Anugrah

27

Anda mungkin juga menyukai