II. TUJUAN Untuk mengetahui pernah tidaknya seseorang terpapar virus Hepatitis B
: ( Untuk deteksi kualitatif antigen Hepatitis B dalam serum )
III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional
C. Cara Kerja
- Keluarkan strip tes dari kantong penutup dan gunakan
sesegera mungkin.
- Rendam strip tes ke dalam serum minimal sebelum garis
maksimal secara vertikal dengan panah menunjuk ke arah
serum.
- Mulai timer dan tunggu sampai garis merah timbul.
- Baca hasil setelah 15 menit.
D. Interpretasi Hasil
II. TUJUAN : Untuk mengetahui ada tidaknya seseorang terpapar virus HIV
C. Cara Kerja
- Dengan menggunakan mikropipet 5 ul dipindahkan serum atau
plasma ke lubang sampel “S” berbentuk persegi
- Kemudian diteteskan sebanyak 4 tetes larutan diluent pada
lubang diluent berbentuk bulat
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.
Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”
Positif :
Terjadi dua garis warna
merah, satu garis pada
daerah kontrol “C” dan
satu garis pada daerah
“T”
Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”
18
RSIA ANUGRAH
PEMERIKSAAN WIDAL
I. PENGERTIAN : Tes Widal adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit-
penyakit infeksi oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi
II. TUJUAN : Untuk mendiagnosis penyakit Typhoid
C. Cara Kerja
19
aglutinasi granula. Pada aglutinasi H terjadi floccular yang
karakteristik.
RSIA ANUGRAH
Pemeriksaan Tubex TF
I. PENGERTIAN Uji tubex merupakan uji yang subjektif dan semi kuantitatif dengan cara
: membandingkan warna yang terbentuk pada reaksi dengan tubex color
scale yang tersedia.
II. TUJUAN Untuk menegakkan diagnosis demam tifoid dengan uji Tubex
:
20
III. KEBIJAKAN : SK direktur RSIA Anugrah tentang Standar Prosedur Operasional
D. Niai Rujukan
Skor Interpretasi
<2 Tidak menunjukan infeksi demam tifoid aktif
3 Pengukuran tidak dapat disimpulkan. Ulangi
pengujian beberapa hari kemudian
4 Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (positif
lemah)
6-10 Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (positif
kuat)
V. UNIT TERKAIT - Loket pendaftaran (pasien poliklinik)
: - Loket Pembayaran
- Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Ruang Perawatan semua kelas
- Ruang ICU
- Kamar Tindakan Bersalin
- Kamar Tindakan Perinatologi
21
RSIA ANUGRAH
I. PENGERTIAN : Hormon HCG adalah suatu hormon glycoprotein yang dihasilkan oleh
plasenta sesaat setelah terjadi pembuahan. Pada kehamilan normal,
hormon HCG terdapat didalam urine dan serum setelah 7 – 10 hari
pada awal masa gestational
IV. PROSEDUR :
A. Alat yang Digunakan
- Wadah penampung urine
C. Cara Kerja
1. Test Strip
- Bawa test strip ke suhu ruang
- Keluarkan test strip dari bungkusnya
Celupkan strip ke dalam sampel dengan arah panah
menunjuk ke bawah (tegak lurus) pada sampel. Tinggi
sampel yang tercelup tidak boleh melebihi batas tinggi
maksimal pada strip
- Tahan sampai muncul garis warna merah keunguan pada
area Test (± 30 detik)
- Letakkan strip di permukaan datar yang bersih dan tidak
menyerap
- Baca hasil antara 5 – 10 menit setelah menambahkan
22
sampel
2. Test Card
- Bawa test card ke suhu ruang
- Keluarkan test card dari bungkusnya
- Letakkan test card pada permukaan datas. Ambil pipet kecil
- Dengan pipet yang telah disediakan, teteskan sampel 3 tetes
(± 90 µL) ke lubang sampel
- Bacalah hasil antara 5 – 10 menit setelah meneteskan
sampel
D. Pembacaan Hasil
- Positif :
Terbentuk dua garis berwarna, satu pada zona garis Test dan
satu pada zona garis kontrol “C“.
- Negatif :
Terbentuk satu garis warna pada zona garis kontrol “C” saja.
- Invalid/Test Gagal :
Jika tidak timbul garis warna pada zona control “C”, maka test
dinyatakan gagal. Ulangi test dengan test strip atau test card
baru.
23
RSIA ANUGRAH
I. PENGERTIAN : Pemeriksaan Malaria HRP-II dan pLDH antigen cara cepat adalah suatu
pemeriksaan malaria secara imunoserologi dimana antigen HRP-II untuk
mendeteksi malaria P. falciparum sedangkan antigen pLDH digunakan
untuk mendeteksi malaria P.vivax
II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya malaria P.falciparum dan malaria P.vivax.
C. Cara Kerja
- Dibersihkan jari yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol
- Ditusuk jari yang telah dibersihkan menggunakan lanset steril
- Dengan menggunakan mikropipet 5 ul dipindahkan darah tersebut
ke lubang sampel
- Kemudian diteteskan sebanyak 4 tetes larutan diluent pada lubang
diluent
- Dibiarkan selama 15-30 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 30 menit karena akan
menghasilkan reaksi palsu.
Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
daerah kontrol “C”
Positif :
- Malaria P.falciparum :
Terjadi dua garis yaitu 1 garis
pada daerah kontrol “C” dan 1
garis pada daerah tes “P.f”
- Malaria P.vivax :
Terjadi dua garis yaitu 1 garis
pada daerah kontrol “C” dan
1 garis pada daerah tes “P.v”
24
- Malaria P.falciparum dan
P.vivax :
Terjadi tiga garis merah
yaitu 1 garis pada daerah
kontrol “C”, 1 garis pada
daerah tes “P.f” dan 1 garis
dan 1 garis pada daerah
“P.v”
Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol
“C”
RSIA ANUGRAH
II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya antibodi IgG dan IgM Dengue.
25
IV. PROSEDUR : A. Alat yang digunakan
- Mikropipet 100 ul
C. Cara Kerja
- Diteteskan sebanyak 3 tetes (100 ul) spesimen ke lubang
sampel “S”
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.
Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”
Positif :
Terjadi dua garis, satu garis
pada daerah kontrol “C”
dan satu garis pada daerah tes
“T”
Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”
RSIA ANUGRAH
II. TUJUAN : Untuk memeriksa adanya antibodi IgG dan IgM Dengue.
C. Cara Kerja
- Dengan menggunakan mikropipet 10 ul dipindahkan serum atau
plasma ke lubang sampel “S” berbentuk persegi
- Kemudian diteteskan sebanyak 2 tetes larutan diluent pada
lubang diluent berbentuk bulat
- Dibiarkan selama 15-20 menit
- Baca hasil. Pembacaan hasil tidak boleh > 20 menit karena
akan menghasilkan reaksi palsu.
Interpretasi Hasil
Negatif :
Hanya terjadi satu garis pada
Daerah kontrol “C”
Positif :
- IgM :
Terjadi dua garis warna
pink, satu garis pada
daerah kontrol “C” dan
satu garis pada daerah
“M”
- IgG :
Terjadi dua garis warna
pink, satu garis pada
kontrol “C” dan satu garis
pada daerah “G”
- IgG dan IgM :
Terjadi tiga garis warna
pink, satu garis pada
daerah kontrol “C”,
satu garis pada daerah “M”
dan satu garis pada daerah
“G”
Invalid :
Tidak ada garis pada daerah
kontrol “C”
27