Anda di halaman 1dari 4

PARAFIN (APARFFINUM)

Nama Resmi : 1) PARAFFINUM LIQUIDUM ( Dirjen POM,1979)


2) PARAFFIN (Allen,2009)
3) PARAFFIN(Rowe,Shesky & Owen,2006)
4) PARAFFIN ( Dirjen POM,2015)

Sinonim : 1) Parafin Cair (Dirjen POM,1979)


2) Hard wax; paraffinum durum; paraffinum solidum;
paraffin wax (Allen,2009)
3) Hard wax; paraffinum durum; paraffin wax
(Rowe,Shesky & Owen)
4) Paraffin ( Dirjen POM,2015)

Rumus Molekul : 1) CnH2n+2 (Allen,2009)


2) CnH2n+2 (Rowe,Shesky & Owen,2006)
3) CnH2n+2 (Dwi & Puspasari,2010)

Rumus Struktur :

Berat Molekul : 1) 400–1400 (Allen,2009)


2) 400-1400 (Rowe,Shesky & Owen,2006)

Pemerian : 1) Berbentuk cairan kental,Transparant, tidak


berflourensiensi,tidak berbau ;tidak berwarna dan tidak
berasa ( Effionora Anwar,2012)
2) Cairan kental,Transparant, tidak berflourensiensi ;tidak
berwarna; hampir tidak berbau hampir tidak mempunyai
rasa (Dirjen POM,1979)
3) Tidak berbau dan tidak berasa;tembus cahaya; tidak
berwarna,;atau putih padat. Rasanya sedikit berminyak
untuk disentuh dan mungkin menunjukkan rapuh
(Allen,2009)
4) Parafin adalah tidak berbau dan tidak berasa, tembus
cahaya, tidak berwarna, atau padatan putih
(Rowe,Shesky & Owen,2006)
5) Hablur tembus cahaya atau agak buram;tidak berwarna
atau putih;tidak berbau;tiadk berasa, agak berminyaak
(Dirjen POM,2015)
6) Tidak berwarna atau putih (ansel,1989)
7) lilin mineral tanpa warna,tanpa warna dan tanpa rasa
(Dwi & Puspasari,2010)

Kelarutan : 1) larut dalam kloroform, eter, minyak atsiri, dan sebagian


besarnminyak tetap hangat; sedikit larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), dan air.
Parafin bisa dicampur dengan sebagian besar lilin jika
meleleh dan didinginkan (Rowe,Shesky & Owen,2006)
2) Larut dalam kloroform, eter, minyak atsiri, dan sebagian
besar minyak tetap hangat; sedikit larut dalam etanol
(Allen,2009)
3) tidak larut dalam air dan etanol; larut dalam kloroform,
eter, minyak atsiri, dan sebagian besar minyak tetap
hangat;sukar larut dalam etanol mutlak (Dirjen
POM,2015)
4) Praktis tiak larut dalam etanol p (95%) dan air,mudah
larut dalam kloroform p dan eter p (Dirjen POM,1979)
5) Praktis tidak larut dalam etanol p(95%), mudah larut
dalam kloroform P,eter P,Aseton dan Benzen yang tidak
tercampur dalam reduktor kuat (Effionora Anwar,2012)
PH :

Titik Lebur : 1) 96–105˚C (Rowe,Shesky & Owen,2006)


2) 96–105˚C (Allen,2009)

Inkompabilitas :

Stabilitas : 1) Parafin stabil, meskipun meleleh dan mengental


mungkin berulang mengubah sifat fisiknya (Allen,2009)
2) Parafin stabil, meskipun meleleh dan mengental
mungkin berulang mengubah sifat fisiknya
(Rowe,Shesky & Owen,2006)

Fungsi : 1) Dasar salep; stiffening agent (Allen,2009)


2) Dasar salep; stiffening agent (Rowe,Shesky &
Owen,2006)
3) Untuk membuat kaku dan keras dasar salep setengah
padat yang berlemak (Ansel,1989)
4) Komoen fase minyal (Effionora Anwar,2012)
5) Sebagai pelapis kedap air (Dwi & Puspasari,2010)
6) Digunakan untuk mengeraskan salep, serta digunakan
paraffin cair dengan viskositas rendah untuk pembuatan
vanishing cream dan viskositas tinggi untuk cold cream
(Anief,2007)
7) zat tambahan ( Dirjen POM,1979)
8) zat tambahan (Dirjen POM,2015)
9) Basis minyak (Optimasi Formula Sediaan Krim Ekstrak
Stroberi (Nabila ayu safitri.,dkk ,2014)
10) Fase minyak (Nursalam Hamzah., dkk ,2014)
11) Basis fase minyak, Emolien (Zulfa Azkiah.,dkk ,2017)
12) fase minyak (Anisa Juwita,2013)
13) fase berminyak (Sabeeh Mohsin., dkk,2016)

Anda mungkin juga menyukai