LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK (KI-2142)

MODUL N-1
PENENTUAN VOLUM MOLAR PARSIAL

NAMA : ELKAN JEREMY ISHAK

NIM : 12517031

ASISTEN : IRFAN HADI P. (10514065)

TANGGAL PRAKTIKUM : 4 SEPTEMBER 2018

TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN : 25 SEPTEMBER 2018

SHIFT : SELASA PAGI MINGGU KE-1

LABORATORIUM KIMIA FISIK

PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Menentukan volum molar parsial dari berbagai larutan garam dengan
menggunakan piknometer.
- Menentukan hubungan konsentrasi zat terlarut terhadap nilai volum molar
parsial zat.
- Menentukan pengaruh suhu terhadap nilai volum molar parsial zat

II. TEORI DASAR

Volume molar parsial adalah perubahan kenaikan suatu volume molar
yang diamati bila satu mol senyawa ditambahkan tanpa mengubah komposisi.
Pada termodinamika molar parsial, terdapat tiga sifat yaitu:
- Volume molar parsial dari komponen-komponen dalam larutan;
- Entalpi molar parsial; dan
- Energi bebas molar parsial.
Sifat-sifat molar parsial di atas dapat ditentukan dengan berbagai metode
antara lain metode grafis, metode analitik, metode molar nyata, dan metode
intersep. Kuantitas molar parsial yang akan ditentukan dalam percobaan ini adalah
volume molar parsial. Pada percobaan ini akan ditentukan nilai volum molar
parsial dari larutan-larutan garam sebagai fungsi konsentrasi melalui pengukuran
rapat massa. Secara umum, volume molar parsial dirumuskan dengan
𝑀
𝑉𝑚 =
𝜌

III. CARA KERJA

a. Pada T = 25oC
1. Dibuat 5 macam konsentrasi larutan NaCl (0,5 M; 1 M; 1,5 M; 2 M; 2,5
M)
2. Piknometer kosong ditimbang
3. Piknometer diisi dengan air, lalu ditimbang
4. Piknometer diisi sampai penuh dengan larutan yang akan diukur rapat
massanya, dan memastikan agar tidak ada udara di dalam kapiler
piknometer
5. Piknometer yang sudah diisi larutan ditimbang
6. Dilakukan repetisi langkah 4 dan 5 untuk masing-masing konsentrasi
larutan NaCl
b. Pada T = 30oC
1. 5 macam konsentrasi yang telah dibuat pada percobaan sebelumnya
digunakan kembali
2. Piknometer kosong ditimbang
3. Piknometer diisi dengan air
4. Piknometer yang telah diisi air ditempatkan pada wadah yang bersuhu
30oC dan didiamkan selama kira-kira 15 menit
5. Piknometer yang telah bersuhu 30oC dikeluarkan lalu ditimbang
6. Dilakukan repetisi langkah 4 dan 5 dengan menggantikan air dengan
masing-masing konsentrasi larutan NaCl
IV. DATA PENGAMATAN
Senyawa: NaCl
Mr = 58,5 gr/mol
a. Pengamatan saat T=25oC
Molaritas Induk = 2,5 M
ρ air = 0.997044 gr/ml
Wpikno kosong = 20.43 gr
Wpikno+air = 45.12 gr

Volume Larutan Zat (ml) [Zat] (M) Wpikno+zat(gr)

10 0,50 45,61
20 1,00 46,10
30 1,50 46,65
40 2,00 47,04
50 2,50 47,55

b. Pengamatan saat T=30 oC

Molaritas Induk = 2,5 M
ρ air = 0.995646 gr/ml
Wpikno kosong = 20.29 gr
Wpikno+air = 46.03 gr
Volume Larutan Zat (ml) [Zat] (M) Wpikno+zat
10 0,5 46,55
20 1 47,07
30 1,5 47,87
40 2 48,36
50 2,5 48,83

V. PENGOLAHAN DATA
a. Pengolahan data saat T=25oC
1. Penentuan Volume Piknometer
𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 25𝑜 𝐶
Dengan persamaan di atas, didapatkan
45,12 𝑔𝑟 − 20,43 𝑔𝑟
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 = gr = 24,7632 𝑚𝑙
0.997044
ml

2. Penentuan Massa Jenis Larutan

𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌𝑧𝑎𝑡 =
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
Dengan persamaan di atas, didapatkan ρ zat untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut
 Tabel 1. Massa Jenis Zat dalam Berbagai Konsentrasi pada 25oC

Wpikno+zat ρ zat
[Zat] (M)
(gr) (gr/ml)
0,5 45,61 1,0168
1 46,1 1,0366
1,5 46,65 1,0588
2 47,04 1,0746
2,5 47,55 1,0952

3. Penentuan Mol Zat

𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡 = [𝑍𝑎𝑡]. 𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
Dengan persamaan di atas, didapatkan mol zat untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 2. Jumlah Mol Zat dalam Berbagai Konsentrasi pada 25oC

[Zat] (M) Mol Zat(mol)

0,5 0,0124
1 0,0248
1,5 0,0371
2 0,0495
2,5 0,0619

4. Penentuan Massa Zat dan Massa Pelarut

𝑊𝑧𝑎𝑡 = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 . 𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡
𝑊𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 − 𝑊𝑧𝑎𝑡
Dengan persamaan di atas, didapatkan massa zat dan massa pelarut untuk
masing-masing konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 3. Massa Zat dan Pelarut dalam Berbagai Konsentrasi pada

25oC

W pelarut
[Zat] (M) W zat (gr)
(gr)
0,5 0,7236 24,4564
1 1,4472 24,2228
1,5 2,1707 24,0493
2 2,8943 23,7157
2,5 3,6179 23,5021
5. Penentuan Mol Pelarut
𝑊𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 =
𝑀𝑟𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Pelarut adalah air, sehingga Mr pelarut adalah 18 gr/mol.
Dengan persamaan di atas, didapatkan mol pelarut untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 4. Jumlah Mol Pelarut dalam Berbagai Konsentrasi pada 25oC

W pelarut mol pelarut
[Zat] (M)
(gr) (mol)
0,5 24,4564 1,3587
1 24,2228 1,3457
1,5 24,0493 1,3361
2 23,7157 1,3175
2,5 23,5021 1,3057

6. Penentuan Volum Molar Nyata (Φ)

1 1 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟
𝛷= (𝑀𝑟𝑧𝑎𝑡 − ( ))
𝜌𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟 − 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
Dengan persamaan di atas, didapatkan volum molar nyata untuk masing-
masing konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 5. Volum Molar Nyata dalam Berbagai Konsentrasi pada 25oC

Mol
[Zat] (M) Φ √𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
Zat(mol)
0,5 55,8963 0,0124 0,1113
1 54,8293 0,0248 0,1574
1,5 53,6174 0,0371 0,1927
2 52,9229 0,0495 0,2225
2,5 51,9098 0,0619 0,2488
 Grafik 1. Hubungan φ dengan √𝒎𝒐𝒍 𝒛𝒂𝒕 pada T = 25oC
56.5

56.0

55.5

55.0
y = -28.837x + 59.215
54.5 R² = 0.9929
φ 54.0 φ

53.5 Linear (φ)

53.0

52.5

52.0

51.5
0.0 0.1 0.1 0.2 0.2 0.3 0.3

Dari hasil regresi diperoleh:

y= -28.837x + 59.215
𝜕𝜑
maka 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡= -28,837

7. Penentuan Volum Molar Parsial Zat dan Volume Molar Parsial Pelarut
√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 3 𝜕𝜑
𝑉𝑧𝑎𝑡 = 𝜑 + 𝑥
2 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 3 𝜕𝜑
𝑉𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑉 𝜑 + 𝑥
2 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟
𝑉𝜑 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝜕𝜑
Dengan persamaan di atas dan digunakan nilai 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡= -28,837,
didapatkan volume molar parsial zat dan volume molar parsial pelarut
untuk masing-masing konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 6. Volum Molar Parsial Zat dan Pelarut dalam Berbagai

Konsentrasi pada 25oC

[Zat] (M) Vzat (ml) Vpelarut (ml)

0,5 55,8693 18,0264
1 54,7537 17,9778
1,5 53,4795 17,9155
2 52,7136 17,8440
2,5 51,6198 17,7634
b. Pengolahan data saat T=30oC
1. Penentuan Volume Piknometer
𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 25𝑜 𝐶
Dengan persamaan di atas, didapatkan
46,03 𝑔𝑟 − 20,29 𝑔𝑟
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 = gr = 25,8526 𝑚𝑙
0.995646
ml

2. Penentuan Massa Jenis Larutan

𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌𝑧𝑎𝑡 =
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
Dengan persamaan di atas, didapatkan ρ zat untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 7. Massa Jenis Zat dalam Berbagai Konsentrasi pada 30oC

Wpikno+zat ρ zat
[Zat] (M)
(gr) (gr/ml)
0,5 46,55 1,0158
1 47,07 1,0359
1,5 47,87 1,0668
2 48,36 1,0858
2,5 48,83 1,1040

3. Penentuan Mol Zat

𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡 = [𝑍𝑎𝑡]. 𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
Dengan persamaan di atas, didapatkan mol zat untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 8. Jumlah Mol Zat dalam Berbagai Konsentrasi pada 30oC

[Zat] (M) Mol Zat(mol)

0,5 0,0129
1 0,0259
1,5 0,0388
2 0,0517
2,5 0,0646

4. Penentuan Massa Zat dan Massa Pelarut

𝑊𝑧𝑎𝑡 = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 . 𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡
𝑊𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 − 𝑊𝑧𝑎𝑡
Dengan persamaan di atas, didapatkan massa zat dan massa pelarut untuk
masing-masing konsentrasi zat sebagai berikut
 Tabel 9. Massa Zat dan Pelarut dalam Berbagai Konsentrasi pada
30oC

[Zat] (M) W zat (gr) W pelarut (gr)

0,5 0,7554 25,5046
1 1,5108 25,2692
1,5 2,2662 25,3138
2 3,0216 25,0484
2,5 3,7771 24,7629
5. Penentuan Mol Pelarut
𝑊𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 =
𝑀𝑟𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Pelarut adalah air, sehingga Mr pelarut adalah 18 gr/mol.
Dengan persamaan di atas, didapatkan mol pelarut untuk masing-masing
konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 10. Jumlah Mol Pelarut dalam Berbagai Konsentrasi pada 30oC
W pelarut mol pelarut
[Zat] (M)
(gr) (mol)
0,5 25,5046 1,4169
1 25,2692 1,4038
1,5 25,3138 1,4063
2 25,0484 1,3916
2,5 24,7629 1,3757

6. Penentuan Volum Molar Nyata (Φ)

1 1 𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡 − 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟
𝛷= (𝑀𝑟𝑧𝑎𝑡 − ( ))
𝜌𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟 − 𝑤𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
Dengan persamaan di atas, didapatkan volum molar nyata untuk masing-
masing konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 11. Volum Molar Nyata dalam Berbagai Konsentrasi pada 30oC
Mol
[Zat] (M) Φ √𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
Zat(mol)
0,5 55,9947 0,0129 0,1137
1 53,4669 0,0259 0,1608
1,5 52,0874 0,0388 0,1969
2 51,4859 0,0517 0,2274
2,5 50,8311 0,0646 0,2542
 Grafik 2. Hubungan φ dengan √𝒎𝒐𝒍 𝒛𝒂𝒕 pada T = 30oC

y = -36.235x + 59.68
R² = 0.9594
57.00000

56.00000

55.00000

54.00000

53.00000

52.00000

51.00000

50.00000
.00000 .0500000 .100000 .1500000 .200000 .2500000 .300000

Dari hasil regresi diperoleh:

y= -36.235x + 59.68
𝜕𝜑
maka 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡= -36,235

7. Penentuan Volum Molar Parsial Zat dan Volume Molar Parsial Pelarut
√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 3 𝜕𝜑
𝑉𝑧𝑎𝑡 = 𝜑 + 𝑥
2 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
𝜑
√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 3 𝜕𝜑
𝑉𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 𝑉 + 𝑥
2 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
𝑀𝑟 𝑎𝑖𝑟
𝑉𝜑 =
𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝜕𝜑
Dengan persamaan di atas dan digunakan nilai 𝜕√𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡= -36,235,
didapatkan volume molar parsial zat dan volume molar parsial pelarut
untuk masing-masing konsentrasi zat sebagai berikut

Tabel 12. Volum Molar Parsial Zat dan Pelarut dalam Berbagai
Konsentrasi pada 30oC

[Zat] (M) Vzat (ml) Vpelarut (ml)

0,5 55,9568 18,0487
1 53,3609 17,9946
1,5 51,8923 17,9239
2 51,1888 17,8428
2,5 50,4205 17,7528
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data volum molar parsial
dari NaCl pada T=25oC sebagai berikut:

[Zat] (M) Vzat (ml)

0,5 55,8693
1 54,7537
1,5 53,4795
2 52,7136
2,5 51,6198
o
dan pada T=30 C sebagai berikut:

[Zat] (M) Vzat (ml)

0,5 55,9568
1 53,3609
1,5 51,8923
2 51,1888
2,5 50,4205

Hubungan antara konsentrasi dengan volum molar parsial adalah berbanding

terbalik, jika konsentrasi NaCl semakin besar maka volume NaCl semakin
mengecil, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka pengaruh suhu terhadap volum
molar parsial adalah semakin tinggi suhunya maka volume NaCl akan semakin
mengecil, begitu juga sebaliknya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Alberty, Robert A. 1992. Kimia Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Empat. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Bird, T. 1994. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927593 Diakses pada: 23
September 2018
IX. LAMPIRAN
a. Material Safety Data Sheet NaCl
b. ρ air pada berbagai suhu
c. Data Pengamatan Kelompok