Tugas Gulma Eleusine Indica DKK
Tugas Gulma Eleusine Indica DKK
Resume
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Perlindungan Tanaman (Gulma)
Adhitiya Rana
NPM. 150510140165
Universitas Padjadjaran
Fakultas Pertanian
Jatinangor
2015
1. Alang – Alang (Eleusine indica)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Diviso : Angiosperm
Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Eleusine
Morfologi : Akar panjang serabut, bentuk daun meruncing, ada telinga daun, posisi daun
selang-seling, memiliki batang semu, bentuk bunga menyirip, termasuk jenis gulma rumput.
Siklus hidup gulma semusim mulai dari berkecambah, berproduksi, sampai akhirnya mati
berlangsung selama setahun. Umumnya, gulma semusim mudah dikendalikan, tetapi
pertumbuhannya sangat cepat karena produksi biji sangat banyak.
Habitat : Darat
Eleusine indica dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.600 m di atas permukaan
laut, di tempat terbuka tetapi tidak terlalu kering atau di tempat yang agak terlindung, tumbuh
subur pada lahan yang beririgasi, tetapi dapat juga tumbuh pada tanah yang padat sepanjang
jalan.
Nilai gangguan/keganasan : Gulma ganas primer
Eleusine indica dapat berkembang biak sangat cepat. Diperkirakan setiap musim setiap tanaman
dapat menghasilkan 50.000 – 135.000 biji. Selain biji hampir sebagian besar bagian tubuhnya
dapat menjadi alat perkembangbiakan. Pada bagian akar mengeluarkan zat alelopati yang dapat
meracuni tanah dan tumbuhan di sekitarnya.
Masalah yang disebabkan oleh Eleusine indica tidak hanya perebutan unsure hara dan air, tapi
juga adanya zat alelopati yang dihasilkan oleh bagian akar sehingga dapat meracuni tumbuhan
dan tanah di sekitarnya.
Eleusine indica merupakan gulma terestrial/gulma darat yang tingkat evolusinya berada pada
tingkat tinggi.
Batang dan daun Eleusine indica berada di atas tanah, sedangkan akarnya ada di bawah tanah.
Oleh karena itu cara tumbuh Eleusine indica termasuk timbul.
2. Teki Ladang (Cyperus rotundus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Diviso : Angiosperm
Class : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Morfologi : Rumput Teki ( Cyperus rotundus ) termasuk suku Cyperaceae (teki-tekian). Ciri-
ciri tumbuhan ini adalah:
Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah, helaian daun berbentuk pita bersilang
sejajar, permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan
lebar 3-6 cm.
Batang rumputnya berbentuk segitiga (truangularis) dan tajam
Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang
Memiliki allelophat yang mampu membunuh tumbuhan lainnya
Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm
Rumput teki hidup secara koloni, berupa herba, merupakan tanaman perennial/tahunan, dengan
akar berserat yang biasanya tumbuh 7-40 cm dan mereproduksi secara luas oleh rimpang dan
umbi-umbian. Para rimpang pada awalnya putih dan berdaging dengan daun bersisik dan
kemudian menjadi berserat, liat, dan sangat gelap coklat dengan usia. Rumput teki berbunga
pada waktu Desember-Januari. Pembentukan umbi dimulai dalam 17 hari setelah munculnya
tunas. Hal ini diikuti dengan pembentukan stolon 10 minggu setelah munculnya tunas.
Pembentukan umbi pada rumput teki mungkin merupakan respon terhadap kelebihan
karbohidrat, diatur oleh zat pertumbuhan, fotoperiodik dan suhu. Sebuah umbi teki tunggal dapat
menghasilkan 100 umbi ketika dibiarkan tumbuh selama 12 minggu. Umbi berdormansi di dalam
tanah sampai dirangsang untuk tumbuh. Akar menyebar dari rimpang horizontal seperti yang
tumbuh ke arah permukaan tanah. Ujung rimpang di permukaan tanah terkena sinar matahari dan
fluktuasi suhu diurnal yang merupakan faktor utama yang merangsang pembentukan basal pada
rimpang di bawah permukaan tanah. Induk umbi tetap melekat pada tanaman sepanjang musim,
dan tanaman dapat berasal makanan dari umbi pada saat stres. Beberapa minggu setelah muncul
tunas primer, rimpang sekunder horizontal muncul dari basal.
Habitat : Darat
Cyperus rotundus tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari,
seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan
tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Cyperus rotundus sulit untuk dikendalikan karena gulma ini memiliki umbi yang berada di
dalam tanah dalam jangka waktu lama sehingga tindakan pengendalian dari atas tanah saja tidak
cukup.
Masalah yang disebabkan oleh Cyperus rotundus tidak hanya perebutan unsur hara dan air, tapi
juga adanya zat alelopati yang dihasilkan oleh bagian akar sehingga dapat meracuni tumbuhan
dan tanah di sekitarnya.
Evolusi : Lanjutan (Tingkatan evolusi daratan)
Cyperus rotundus merupakan gulma terestrial/gulma darat yang tingkat evolusinya berada pada
tingkat tinggi.
Batang semu, pelepah, dan daun Cyperus rotundus berada di atas tanah, sedangkan akarnya ada
di bawah tanah. Oleh karena itu cara tumbuh Cyperus rotundus termasuk timbul.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Diviso : Angiosperm
Class : Monokotil
Ordo : Commelinales
Famili : Pontidereaceae
Genus : Eichornia
Morfologi : Termasuk jenis gulma berdaun lebar. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak
mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya
termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk
bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan
akar serabut.
Habitat : Perairan
Eichornia crassipes dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam waktu sangat singkat.
Eichornia crassipes merupakan gulma perairan yang tingkat evolusinya berada pada tingkat
permulaan.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Diviso : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Marsileaceae
Genus : Marsilea
Species : Marsilea sp
bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang berhadapan.
Akibat bentuk daunnya ini, nama "semanggi" dipakai untuk beberapa jenis tumbuhan dikotil
yang bersusunan daun serupa, seperti klover.
Siklus hidup gulma semusim mulai dari berkecambah, berproduksi, sampai akhirnya mati
berlangsung selama setahun. Umumnya, gulma semusim mudah dikendalikan, tetapi
pertumbuhannya sangat cepat karena produksi biji sangat banyak.
Marsilea sp dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah perairan dangkal yang kaya
sinar matahari.
Nilai gangguan/keganasan : Gulma biasa
Marsilea sp memang dapat tumbuh dengan cepat karena memperbanyak diri dengan spora.
Namun tumbuhan ini tidak sampai mendominasi.
Marsilea sp hanya menjadi kompetisi bagi tanaman dari segi perebutan unsur hara dan cahaya
matahari namun tidak mengeluarkan zat alelopati.
Evolusi : Pertengahan
Marsilea sp termasuk tumbuhan semi akuatik yang tingkat evolusinya berada pada tingkat
menengah.
Cara tumbuh : Akar dari Marsilea sp berada di bawah tanah/lumpur sedangkan daunnya berada
di atas tanah/lumpur.
4. Hydrilla verticillata
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Diviso : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Bentuk daun dari Hydrilla verticillata tidak terlalu lebar tapi lebih lebar disbanding rumput
ataupun teki.
Hydrilla verticillata termasuk gulma tahunan karena menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari
dua tahun.
Habitat : Perairan
Hydrilla verticillata biasanya terdapat pada kolam, danau, dan tempat-tempat yang digenangi air
Hydrilla verticillata yang tumbuh pada perairan umumnya tidak terlalu mendominasi
Persaingan yang ditimbulkan Hydrilla verticillata hanya dalam hal perebutan unsur hara, cahaya,
air, dan ruang tumbuh namun tidak menghasilkan zat alelopati.
Evolusi : Permulaan
Hydrilla verticillata termasuk tumbuhan air yang tingkat evolusinya berada pada tahap awal.
Majidi, Wahyuni. 2009. Pengaruh Lama Kontak dan Tingkat Umur Tumbuhan Eceng Gondok
Terhadap Kadar Ammonia Dalam Air Limbah RS. Panti Wilasa Citarum Semarang.
http://www.ampl.or.id/digilib/read/pengaruh-lama-kontak-dan-tingkat-umur-tumbuhan-eceng-
gondok-terhadap-kadar-ammonia-dalam-air-limbah-rs-panti-wilasa-citarum-semarang/12 .
Diakses tanggal 15 September 2015
Marwati. 2014. Pengendalian Gulma Rumput Belulang/Eleusine indica Gaetern Pada Tanaman
Ubi Kayu. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9692/pengendalian-gulma-
rumput-belulangeleusine-indica-gaetern-pada-tanaman-ubi-kayu . Diakses tanggal 14 September
2015