Anda di halaman 1dari 6

Vol. 9 No.

2, September 2014 ISSN 1907-7904

PERANCANGAN SISTEM PENCAHAYAAN DAN KAMERA


PADA MIKROSKOP MANUAL

Syaifudin (1), Endang Dian Setyoningsing (2)

Abstract

Microscope is an optical instrument used to observe very small things, which are not visible to the
naked eye, such as viruses, bacteria, plant tissue, cell, etc., until it appears clear. Observation using a
microscope by placing objects observed (preparations) under the objective lens. The sight can be observed
through the lens okuler. The fact that there is, use a microscope to do with observation points directly at the
lens okuler, observations of objects require more force accommodation up points quickly lelah.proses
microscope observation, the user difficulty in showing that the observed object. From this study can be
designed light and camera system for microscopes manual. With white led with a certain position can reduce
the flash

Keywords : Stetoscope, Bronchovesicular, Wavelet Transform

PENDAHULUAN Dapatkah dibuat system pencahayaan yang


stabil dan sistem kamera pada mikroskop
Latar Belakang manual ?
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan
untuk mengamati benda yang sangat kecil, TUJUAN PENELITIAN
yang tidak tampak oleh mata TUJUAN UMUM
telanjang ,seperti virus, bakteri, jaringan Mendapatkan gambar dan video hasil
tanaman, seldan lain-lain, sehigga pengamatan dengan mikroskop
tampakjelas. Cara pengamatan menggunakan
mikroskop adalah dengan menempatkan TUJUAN KHUSUS
benda yang diamati (preparat) di bawah lensa Membuat Sistem pencahayaan dan sistem
obyektif. Pengamatan benda dapat diamati kamera untuk Mikroskop manual
melalui lensa okuler. Untuk mendapat
pengamatan yang jelas dapat menaik- MANFAAT PENELITIAN
turunkan lensa obyektif dengan memutar Mempermudah pengguna dalam
tombol pengatur sehingga didapat hasil yang menggunakan mikroskop
jelas. Mikroskop ini paling banyak
digunakan di instalasi laboratorium untuk Mikroskop Cahaya
pemeriksaan sampel penyakit pasien.
Kenyataan yang ada, penggunaan mikroskop
dilakukan dengan pengamatan mata langsung
pada lensa okuler, pengamatan objek tersebut
memerlukan daya akomodasi yang lebih
sehingga mata cepat lelah, dalam proses
pengamatan menggunakan mikroskop
tersebut user kesulitan dalam menampilkan
obyek yang diamati, pengaturan cahaya
dilakukan dengan mengandalkan cahaya dari
luar sehingga tidak konstan atau stabil.
RUMUSAN MASALAH

1023
Vol. 9 No. 2, September 2014 ISSN 1907-7904

Bagian – bagian mikroskop manual d. Ketentuan lain yang terdapat pada


Sebuah mikroskop dapat dibagi menjadi 4 lensa obyektif, yaitu :
bagian, yaitu :  Panjang tabung (jarak obyektif
 Bagian pendukung / penyangga dan okuler) biasanya 160 mm.
 Bagian pembesaran  Ketebalan tutup yang digunakan
 Bagian pencahayaan untuk menutup kaca obyek
 Bagian pengaturan adalah 0,17 mm
a) Bagian Pendukung e. Jarak Kerja Lensa Obyektif
Terdiri dari : Yaitu jarak antara bagian depan lensa
 Alas mikroskop obyektif dengan kaca obyek.
 Lengan mikroskop  Lensa Obyektif X 10 jarak
 Revolver (pengubah lensa obyektif) kerjanya 5-6 mm
 Meja mikroskop  Lensa Obyektif X 40 jarak
 Mekanik meja mikroskop kerjanya 0,5 – 1,5 mm
b) Bagian Pembesaran  Lensa Obyektif X 100 jarak
Terdiri dari 2 (dua) lensa kerjanya 0,15-0,2 mm
 Lensa obyektif yaitu lensa yang f. Daya Resolving
berada di bawah tabung dan letaknya Yaitu daya pada lensa obyektif untuk
dekat dengan obyek. membuat bayangan menjadi terang
 Lensa okuler (eyepiece) yaitu lensa dan lebih detail. Daya resolving
yang berada tepat di atas tabung dan maksimum pada mikroskop
letaknya dekat dengan mata user. laboratorium medik yang baik adalah
0,25 mm.
1) LENSA OBYEKTIF
a. Macam-macam Lensa Obyektif 2) LENSA OKULER
 Obyektif Akromatik
Lensa okuler ini berfungsi mengubah
- Pengkoreksi 2 warna (biru dan
bayangan yang dibentuk oleh lensa
merah)
obyektif dengan melakukan
- Jatuh pada tempat yang sama
pembesaran dan menjadikannya
- Pinggiran gambar kabur.
bayangan akhir yang ditangkap oleh
 Plan Akromatik
mata.
- Pengkoreksi akromatik
- Jatuh pada tempat yang sama
a. Macam – macam Lensa Okuler :
- Pinggiran gambar tidak kabur
b. Pembesaran  Okuler Huygens
Daya pembesaran masing-masing 2 (dua) buah lensa, yaitu : Lensa
lensa obyektif tertera pada Kolektif dan Lensa Bel
pembungkus lensa yaitu : Pembesaran Diantara keduanya dipasang
X10, X40, X100 diafrakma, yang bersama-sama
c. Numerical Aperture (NA) lensa obyektif menentukan
Besarnya juga tertera pada lensa. batas-batas bundaran gambar
Nilai NA yaitu : pada mikroskop.
 0,30 pada lensa obyektif X 10  Okuler Ramsden
( X 10 / 0,30) Merupakan 2 (dua) buah lensa
 0,65 pada lensa obyektif X 40 (+)
(X 10 / 0,65) Bundaran gambar yang lebih
 1,30 pada lensa obyektif X 100 besar dan jarak mata dengan
( X 100 / 1,30) bundaran ganbar lebih dekat.

1024
Vol. 9 No. 2, September 2014 ISSN 1907-7904

 Okuler Ortoskopik = optik (+) Terdiri dari :


3 (tiga ) buah lensa a. Pengaturan Kasar
b. Pembesaran Digunakan pertama kali untuk
Daya pembesaran Lensa Okuler yang mencapai fokus yang diharapkan.
terdapat pada lensa tersebut b. Pengaturan Halus
 Okuler X 4, berarti menhasilkan Pengaturan ini menggerakan lensa
pembesaran 4 X dan bayangan obyektif dengan lebih perlahan.
yang dihasilkan lensa Obyektif. Digunakan untuk membawa obyek ke
 Okuler X 6 berarti fokus yang lebih tepat.
menghasilkan pembesaran 6 X c. Pengaturan Condenser
dari bayangan yang dihasilkan Digunakan untuk memperbesar dan
lensa obyektif. memperkecil pencahayaan.
 Okuler X 10 berarti d. Pemusatan Condenser
menhasilkan pembesaran 10 X Ada 3 (tiga) sekrup yang terletak di
dari bayangan yang dihasilkan sekeliling condenser di depan, kiri
lensa obyektif. dan kanan. Ketiganya digunakan
Jika pembesaran lensa obyektif untuk memusatkan condenser secara
40 X dan Okuler 6 X, maka tepat.
daya pembesaran total e. Pengangkat Diafragma Iris
mikroskop adalah 6 X 40 = 240 Pengangkat / pengungkit kecil pada
X condenser yang digunakan untuk
Daya pembesaran mikroskop membuka dan menutup diafragma
yang digunakan dalam sehingga dapat menurunkan dan
laboratorium medik adalah 50 – menaikan sudut dan intensitas cahaya.
1000x f. Control Mekanik pada Mikroskop
3) Bagian Pencahayaan Digunakan untuk menggerakan kaca
Terdiri dari : obyek pada meja
a. Sumber Cahaya, yaitu dapat berupa 1 skrup menggerakkan ke depan dan
cahaya matahari maupun cahaya belakang
lampu 1 skrup menggerakkan ke kiri dan
b. Cermin, berfungsi untuk kanan.
memantulkan sinar dari sumber
cahaya ke obyek.
c. Condensor, berfungsi untuk Webcam (Web Camera)
membawa sinar cahaya agar fokus
pada obyek yang diperiksa
(memfokuskan sinar / cahaya).
Condensor ini terletak diatas cermin.
d. Diafragma, yaitu ada pada condensor
yang digunakan untuk menurunkan
dan menaikan sudut dan jumlah
cahaya yang masuk (melalui
kondensor).
e. Filter, untuk memberikan warna pada
mikroskop (biasanya biru) yang
dipasang di bawah condensor agar
mata menjadi redup.
4) Bagian Pengaturan

1025
Vol. 9 No. 2, September 2014 ISSN 1907-7904

Webcam 4. Network and Wireles Camera


WebCam adalah kamera video Network kamera adalah perangkat kamera
sederhana berukuran relatif kecil. sering yang tidak memerlukan sama sekali fasilitas
digunakan untuk konferensi video jarak jauh kompuer, karena dapat langsung terhubung
atau sebagai kamera pemantau. WebCam ke jaringan melalui modem. Transfer gambar
pada umumnya tidak membutuhkan kaset dan suara langsung menuju jaringan LAN
atau tempat penyimpanan data, data hasil atau line telepon memalui modem.
perekaman yang didapat langsung ditransfer
ke komputer.
Definisi yang lain tentang WebCam KERANGKA KONSEPTUAL
adalah sebuah periferal berupa kamera
sebagai pengambil citra/gambar dan
mikropon (optional) sebagai pengambil
suara/audio yang dikendalikan oleh sebuah
komputer atau oleh jaringan komputer.
Gambar yang diambil oleh WebCam
ditampilkan ke layar monitor, karena Pada pemeriksaan, sample diletakkan pada
dikendalikan oleh komputer maka ada preparat yang ada kemudian diletakkan pada
interface atau WebCam, karena dengan tempatnya yaitu di depan lensa objektif
menggunakan WebCam untuk mengambil mikroskop monokuler, gambar sample yang
gambar video secara aktual bisa langsung di telah melalui proses perbesaran oleh lensa
upload bila komputer yang mengendalikan objektif kemudian ditangkap oleh lensa
terkoneksi internet. okuler yang akan memperbesar gambar
tersebut. Gambar tersebut kemudian
Jenis-jenis webcam ditangkap oleh kamera webcam.
1. Serial dan Parallel port Webcam
Webcam jenis ini sudah terlalu tua dan jarang
ditemukan lagi, karena sudah tidak ada yang
memproduksi. Selain itu karena jenis ini
menghasilkan kualitas gambar yang rendah
dan frame rate yang rendah pula.

2. USB Webcam
Webcam jenis ini merupakan solusi bagi
Preparat yang telah diletakan pada mikroskop
pengguna baru dan amatir. Mendukung
akan diteruskan bayanganya melalui webcam,
fasilitas PnP (Plug and Play) dan dapat
yang sebelumnya dilakukan pengaturan
dihubungkan ke port USB tanpa harus
cahaya sesuai kebutuhan.
mematikan computer tetapi syaratnya system
operasi mendukung fasilitas USB port.
Hasil dan Pembahasan
Mikroskop Manual
3. Firewire and Card Based Webcam
Pada penelitian ini menggunakan mikroskop
Firewire adalah salah satu teknologi video
monokuler. Pada mikroskop ini hanya ada
capture device yang diperlukan bagi kamera
satu lensa okuler. Untuk pencahayaanya
yang mendukungnya. Pada umumnya
menggunakan cahaya dari luar
WebCam yang membutuhkan video capture
( matahari).
device harganya mahal, akan tetapi dapat
menghasilkan frame rate tinggi yaitu 24
sampai 30 frame per second (fps)

1026
Vol. 9 No. 2, September 2014 ISSN 1907-7904

berpengaruh terhadap gambar yang ditangkap


oleh kamera.

Kamera
Kamera yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan kamera jenis webcam. Kamera
yang digunakan kamera Logitech tipe HD
Webcam C270H.

Mikroskop monokuler

Modifikasi dilakukan pada lensa okuler


dengan mengganti dengan lensa yang
ukuranya lebih besar. Hal ini disesuaikan
dengan kamera.

5.2. Sistem Pencahayaan Webcam Logictech


Penggunaaan cahaya matahari atau cahaya
lampu yang tidak tetap akan berpengaruh Untuk menghasilkan gambar dari preparat
terhadap hasil gambar yang ditangkap oleh maka webcam ini perlu dimodifikasi dengan
kamera. Pada penelitian dirancang system membuka casingnya. Ini bertujuan agar lensa
pencahayaan dengan menggunakan lampu kamera lebih dekat dengan obyek. Hasil dari
LED warna putih dengan posisi yang tidak modifikasi kamera dapat dilihat pada gambar
menimbulkan “flash” pada kamera. berikut ini
Intensitas cahaya ini juga dapat diatur dengan
memutar potensiometer.

Kamera yang dimodifikasi

Pengaturan Intensitas Cahaya


Sistem Pencahayaan Rangkaian yang digunakan untuk
mengatur intensitas cahaya menggunakan
SW1
prinsip pembagian tegangan.
2

J1 R1
9V 1
1 2 1 3

SW1
2

R2 R1
100 D1 D2 D3 D4 J1
5K 9V 1
1 2 1 3
LED LED LED LED
100 R2 D1 D2 D3 D4
J2 5K
LED LED LED LED
0V 1
J2
0V 1

Rangkaian Pengatur Cahaya


Gambar 6.1. Rangkaian pengatur cahaya
Pada gambar 6.1. terlihat besarnya cahaya
Rangkaian pengaturan cahaya menggunakan
yang diterima oleh LED tergantung dari
rangkaian pembagi tegangan dengan
pengaturan atau besarnya resistan pada R2
mengatur nilai resistan pada potensiometer.
( Potensiometer). Semakin kecil nilai
Empat Led putih dirangkaian dengan sistem
Resistanya maka cahaya semakin terang
parallel. Dengan menggunakan system ini
( maksimal) dan sebaliknya semakin besar
maka pengaruh cahaya luar tidak
nilai resistanya maka cahaya semakin redup
(minimal). Citra yang dihasilkan dari

1027
Vol. 9 No. 2, September 2014 ISSN 1907-7904

pengaturan cahaya ini dapat dilihat pada


gambar berikut ini

Pengaturan Cahaya

KESIMPULAN
1. Dapat dirancang sistem video
mikroskop
2. Pencahayan dengan led putih dengan
posisi tertentu dapat mengurangi
adanya flash.

SARAN
Perlu dibandingkan dengan citra dari
mikroskop yang telah terkalibrasi

DAFTAR PUSTAKA
Arthur Beiser, ( 1995 ),“ Konsep Fisika
Modern“
BalzaAchmad, Kartika Firdausy,(2005),”
Teknik Pengolahan Citra Digital
Menggunakan Delphi”, Ardi
Publishing
“Microscope photography with webcam or
point and shoot camera”,
http://www.instructables.com, di
akses maret 2013

Histogram, (2009) , http://wasista-


eepis.blogspot.com, di akses tanggal
3 Desember 2012

Kamera Mikroskop, (2012),


http://kameramikroskop.wordpress.com,
diakses maret 2013
Sutrisno, (1984), ”Dasar-dasar Fisika
Universitas”, Penerbit ITB Bandung

1028

Anda mungkin juga menyukai